Hari ini dengan sengaja aku bangun agak siang. selesai solat subuh aku melanjutkan kembali tidurku. Sambil memeluk guling aku melanjutkan lagi tidurku. Ini benar-benar nyaman. Sesekali bisa bermalas-malasan.
tok... tok...
"Kak, ikut sarapan nggak." seru si bungsu Gewa dari luar kamar.
"Nggak, kakak hari ini libur. Mau tidur lagi sebentar."
Tanpa membuat suara Gewa berjalan meninggalkan kamarku. Mataku tidak bisa terpejam lagi. Bukan karena Gewa membangunkan ku. Tapi karena aku sudah terbiasa bangun pagi. Aku meraih ponselku mengecek pesan yang masuk.
Aku langsung duduk bangun dari tidurku begitu melihat pesan dari seseorang yang diujung namanya berlogo hati... "Kamu hari ini kerja shift apa? Mas mau ngajak makan siang di luar hari ini. Bisa?."
"Hari ini kebetulan libur mas.!" balasku
Tidak lama kemudian ada pesan baru yang masuk, "Nanti ketemuan di tempat biasa ya. Tapi maaf mas nggak bisa jemput. Mas nanti ada rapat dideket sana takut nggak keburu kalo jemput kamu dulu. Pulangnya nanti biar mas anter. "
"Ya udah nggak apa-apa mas. Nanti aku kesana naik taksi aja." Kubalas pesan dari pria pujaan hati ku itu lalu kuletakkan ponselku dan aku bergegas keluar kamar dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Jam didinding sudah menunjukan pukul sebelas siang. Aku sudah bersiap dan tinggal menunggu pesanan taksi ku sampai. Tidak lama kemudian taksi yang ku pesan online tiba kami pun langsung menuju resto langganan kami.
Perjalanan menuju resto nya sedikit cepat, jalanan siang ini terlihat sepi. Setibanya di resto, aku langsung masuk dan mencari tempat duduk kosong. Saat hendak mencari tempat duduk, aku melihat seseorang yang sangat familiar wajahnya. Yah.. itu David. Tenyata dia sudah sampai lebih dulu. Tapi siapa wanita yang duduk di depannya.
Aku berjalan mendekati meja mereka, dan tak sengaja aku mendengar percakapan mereka. Aku mendengar wanita itu menangis kepada David. Siapa wanita itu kenapa dia menangis kepada David.
"David ini anak kamu, aku hamil anak kamu. Aku minta kamu bertanggung jawab atas kehamilan Aku ini." Aku menghentikan langkahku saat mendengar percakapan yang mereka lakukan.
"Itu nggak mungkin Nesya, kita melakukan itu karena waktu itu kita mabuk. Itu kecelakaan.!"
"Oke yang pertama memang kecelakaan tapi yang setelah itu. Itu bukan lagi kecelakaan. Itu karena kita saling suka."
Aku menutup mulutku dengan tanganku karena terkejut mendengar pembicaraan mereka. Tubuhku gemetar bagaikan tersambar petir disiang hari, kaki ini tiba-tiba lemas rasanya aku akan terjatuh disini di tempat ku berdiri. Tapi aku harus tetap kuat untuk mendengar percakapan mereka sampai selesai. Sampai akhirnya air mataku menetes. Ku usap air mataku, dan kuberanikan diri menemui sumber suara itu.
"Alula... " laki-laki itu terkejut bukan main saat aku tiba-tiba berasa di depannya.
"Apa maksud pembicaraan mas barusan?!" tanyaku lalu menoleh pada seorang perempuan yang duduk di depannya. "Dia siapa mas?“
"Mas bisa jelasin semuanya La." David meraih tanganku. "ini semua kecelakaan."
Aku menarik tanganku dari genggaman David tiba-tiba saja tubuhku menolak untuk disentuh olehnya. Aku memberanikan diri duduk di antara mereka. Sambil sesekali menatap kepada David dan menatap kepada wanita yang saat ini menangis tertunduk di hadapanku.
"Saya minta maaf. Ini semua salah saya."
Mendengarnya minta maaf kepadaku, air mataku kembali menetes. Sebenarnya tak sudi aku menangisi semua ini. Tapi hati ini sakit bagaikan sersayat pisau yang sangat tajam. "Jadi yang kalian bahas tadi itu benar?“
Wanita itu mengangguk sambil mengusap air matanya, " ini sudah 6 minggu. Aku minta maaf. "
Aku menoleh ke arah David yang juga hanya menunduk sedari tadi. "Tega kamu mas. Kamu tahu yang kamu buat ke aku ini udah salah. Kamu sudah nyeleweng di belakang aku, kamu berhianat dan tindakan kamu sudah melalui batas. Dan sekarang apa, setelah semua penghiatan yang kamu lakukan, kamu nggak mau ngakuin wanita ini. Nggak nyangka aku, kamu sekejam ini mas!!"
"Tapi semua itu bukan mauku La, itu semua kecelakaan. Dan aku nggak bisa sama dia, aku nggak bisa La, aku udah punya kamu."
"Mas bilang bukan mau mas, kalian sudah melakukannya berkali-kali dan mas bilang itu bukan mau mas. Semuanya sudah terjadi mas. Terus kalau kamu tahu kamu sudah punya aku, kenapa bisa sampe berbuat sejauh itu mas. sampai dia mengandung anak kamu." aku kembali mengusap air mataku. "Untung aku datang lebih awal, kalau tadi aku datang terlambat aku nggak akan pernah tau kesalahan apa yang sudah kamu buat mas dibelakangku mas."
Aku marah, aku frustasi dengan keadaan ini tapi aku bingung apa yang harus aku lakukan. Cukup lama kami berdiam. Wanita itu masih menangis. Pilu hati ini menyaksikan keadaan ini. kenapa aku bisa terjebak dalam situasi ini. Situasi yang sangat mencekikku sulit rasanya aku untuk bernafas. Keadaan yang selama ini aku lihat di TV kini terjadi padaku. Benar-benar sakit yang kurasa saat ini.
"Aku mau kita pisah....!"
David kaget mendengar ucapanku. "La, mas mohon La..!"
"Sekarang sudah nggak ada yang bisa di pertahankan lagi. Aku hancur mas, Dua tahun bukan waktu yang singkat. Dua tahun mas... Bukan cuma denganku tapi dengan keluarga ku juga. Aku mohon dengan sangat mas, jangan pernah kamu hubungin aku lagi, jangan temui aku lagi ataupun keluarga aku. Puas kamu bikin aku sakit kaya gini mas. Kamu tahu aku bahagia sekali kamu bisa jangan diri aku dengan baik selama dua tahun ini. Tapi ternyata.... Cukup aku aja yang kamu bikin sakit mas. Jangan wanita ini dan anak kamu. Dan aku mohon mas, untuk kamu mau bertanggung jawab kepada wanita ini. Aku permisi." Aku berjalan meninggalkan mereka bedua. Hatiku benar-benar sakit Tuhan dengan keadaan ini. Tapi aku berterimakasih aku mengetahui ini dengan cepat.
Bersambung,
Like dan Komen ya biar akuh semangat nulisnya
jangan lupa Bote dan rate nya juga ya.... 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
★᭄ꦿ᭄ꦿŠh͎u͎u͎й★᭄ꦿ᭄ꦿ
Mangaaaattt
2020-09-18
0
Srisumarni
👍👍👍
2020-09-12
0
Leni Martina
cerita nya bagus Thor
tp kok dari sisi alulanya aja klo dapat yg author POV lah
klo ini seperti membaca diary atau isi hati
ini pendapat aku aja ya
2020-09-11
2