Terlambat Lagi

Melihat wajah bahagia temannya, Ferdy pun ikut tersenyum walau berat. Padahal ia berharap Andita sekali saja mau melihatnya, melihat hatinya.

Namun sepertinya itu tidak mungkin. Bertahun-tahun memendam rasa pada Andita membuatnya tidak pernah menjalin hubungan dengan gadis lain.

Ferdy sudah berusaha untuk melupakan Andita, tapi ternyata tidak bisa. Gadis itu punya tempat sendiri dihatinya.

"Sepertinya kau sangat mencintai Dirga?" Ferdy berusaha meredam gejolak rasa yang kembali hadir.

Andita mengangguk. "Ya. Aku sangat mencinta Dirga. Dia cinta pertamaku Fer. Aku berharap, saat dia pulang nanti dia segera menemui Ibu untuk meminta doa restu. Dan kami segera menikah."

Deg

Kata-kata Andita bagaikan sebilah pisau yang menyayat hati Ferdy. Begitu berharapnya gadis ini pada seorang Dirga. Padahal Ferdy tahu bahwa Dirga bukanlah lelaki setia.

Beberapa bulan lalu Ferdy yang sedang mengunjungi salah satu kerabatnya dikota yang sama tempat Dirga menetap, tanpa sengaja memergoki pria itu sedang berkencan dengan seorang wanita.

Dan parahnya wanita itu bukanlah Andita. Ferdy pikir Andita dan Dirga telah putus, ternyata dugaannya salah.

Ferdy menjadi bingung, haruskah ia mengatakan yang sebenarnya soal Dirga? Tapi ia takut kalau Andita akan mencapnya sebagai pembual dan perusak hubungan orang. Akhirnya ia memilih diam agar tidak merusak kebahagiaan temannya itu.

******

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Andita baru saja menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepala divisi tadi pagi. Hari ini ia benar-benar lelah sekali.

Untung saja ada Ferdy yang membantunya. Kalau tidak dia bisa lembur sampai tengah malam. Dengan baik hati Ferdy juga mengantar Andita pulang kerumah.

Awalnya Andita menolak, tapi karena Ferdy memaksa akhirnya Andita menurut. Lagipula di jam segitu juga sudah jarang ada angkutan umum yang lewat.

"Terimakasih ya Fer." Ucap Andita setelah mereka sampai di sebuah gang kecil. Ia akan turun disini karena gang itu terlalu kecil untuk dimasuki mobil.

"Memangnya rumahmu sudah pindah Ta?" Mata Ferdy melihat-lihat sekitar. Ia baru pertama kali melewati daerah ini. Setahu Ferdy rumah Andita tidak masuk gang kecil. Karena beberapa tahun lalu saat masih sekolah ia juga pernah main kerumah Andita.

Andita tersenyum mengangguk.

"Ya, kami sudah pindah rumah Fer. Rumah lama kami sudah dijual untuk menutupi biaya pengobatan Ibu."

Ferdy terdiam menatap Andita. Tiba-tiba ada perasaan iba yang menyusup kedalam hatinya.

Kenapa kehidupan Andita berubah drastis. Meskipun Andita bukan anak orang kaya setidaknya dulu hidupnya benar-benar serba kecukupan.

Rumah lamanya pun terletak dikawasan perumahan yang bisa dibilang elite. Tapi sekarang gadis itu harus tinggal disebuah perkampungan. Sungguh dalam hati Ferdy bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada gadis yang disukainya itu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" pertanyaan Andita membuat Ferdy tersadar.

"Apa aku terlihat menyedihkan?" Andita tersenyum getir. Tentu saja, dirinya pasti kini terlihat menyedihkan dihadapan teman lamanya itu.

"Ti-tidak, bukan seperti itu.." Ferdy mengusap tengkuknya dengan canggung.

"Oh iya Ibumu sakit apa? Tadi siang kau bilang padaku kalau Ibumu baik-baik saja." Akhirnya Ferdy berhasil mengalihkan pembicaraan.

Andita menyandarkan punggungnya pada kursi mobil. Ia menghela nafas berat. Matanya menatap lurus kedepan.

"Sudah hampir satu tahun ini Ibu menderita gagal ginjal."

"Apa?! Lalu bagaimana keadaannya sekarang?"

"Untuk sekarang Ibu baik-baik saja. Hanya kondisi tubuhnya saja yang lemah. Aku dan Nazwa sudah membujuknya untuk dirawat dirumah sakit tapi Ibu tidak mau."

"Kenapa?"

"Ibu tidak mau merepotkan anak-anaknya."

Ferdy dan Andita sama-sama terdiam.

"Aku turut prihatin dengan keadaan Ibumu Ta." Lirih Ferdy.

Andita menoleh kesamping melihat Ferdy.

"Terimakasih Fer. Kalau begitu aku turun dulu ya ini sudah malam. Kau juga harus pulang dan beristirahat. Terimakasih atas tumpangannya."

"Biar aku antar sampai kedepan rumah."

"Tidak usah, rumahku tidak jauh dari sini." Tolak Andita, jarinya menunjuk kearah gang kecil disampingnya.

"Tidak Ta. Biarkan aku mengantarmu. Aku juga ingin tahu rumahmu."

Akhirnya Andita pasrah menerima tawaran Ferdy.

"Baiklah. Tapi maaf aku tidak bisa menyuruhmu mampir karena ini sudah malam." Andita menunjukan jam dipergelangan tangannya.

Ferdy yang mengerti menganggukan kepalanya.

"Oke. Tapi lain kali biarkan aku mampir ya."

Andita mengangguk setuju. Setelah mengantar Andita sampai kedepan rumahnya, Ferdy pun langsung melajukan mobilnya untuk pulang dan beristirahat.

*****

Tiga hari berlalu.

Andita sangat bersemangat pagi ini. Karena hari ini ia akan bertemu sang pujaan hati.

Nazwa yang melihat kakaknya sedari tadi tersenyum, mendelik keheranan. Untuk mengusir rasa penasarannya, akhirnya Nazwa bertanya pada Andita.

"Kak, apa ada hal yang membuatmu senang?"

Andita yang sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja, sekilas melihat kearah Nazwa.

"Ya Naz. Hari ini aku sangat senang, karena Dirga akan segera pulang."

"Sungguh Kak?"

"Hemm."

"Apa Kak Dirga akan melamar Kak Dita? Mengingat hubungan kalian sudah lama terjalin."

"Kuharap begitu. Kemarin Dirga mengatakan bahwa dia akan membahas tentang hubungan kami."

Nazwa hanya mengangguk-anggukan kepala mendengar cerita Kakaknya. Sebenarnya kalau boleh jujur, Nazwa kurang suka dengan sosok kekasih kakaknya itu.

Ia juga tahu selama ini Kakaknya berhubungan secara sembunyi-sembunyi.

Keluarga Dirga tidak pernah merestui hubungan Dirga dengan Andita. Entah apa sebabnya Nazwa juga tidak mengerti.

Namun saat melihat ekspresi bahagia diwajah kakaknya kali ini, Nazwa pun turut bahagia. Setidaknya Andita akan mendapatkan kepastian dari hubungan jarak jauh mereka.

*****

Andita masuk kedalam kantor dengan tergesa-gesa. Hari ini kedua kalinya ia datang terlambat.

Padahal tadi dari rumah ia sudah berangkat lebih awal. Namun sialnya , ia harus terjebak macet dan ditambah lagi angkutan yang ditumpanginya juga mogok.

Arrgghhh...

Rasanya Andita ingin berteriak sekencang-kencangnya.

Gadis itu langsung berlari kearah lift. Ia menahan lift dengan satu tangannya, sedangkan tangan lainnya memegang map. Lalu ia menerobos masuk tanpa melihat siapa penghuni didalamnya. Nafasnya masih terengah-engah.

Andita langsung menekan tombol angka yang menuju lantai ruang kerjanya. Berharap kali ini ia terbebas dari hukuman, meskipun mustahil.

"Nona anda.." Suara seorang pria terdengar dari belakang. Namun satu pria lagi menghentikannya bersuara dengan memegang pundaknya.

Andita menoleh keasal suara. Pandangannya bertubrukan dengan mata kedua pria yang berada tepat dibekangnya.

Ya Tuhan, mereka tampan sekali.

Andita berdecak kagum melihat ketampanan kedua pria dibelakangnya. Namun ia segera tersadar.

"Apa anda memanggil saya Tuan?" Dengan wajah polos Andita bertanya.

Kedua pria itu menatap datar gadis dihadapannya. Karena pria yang memanggilnya tidak menjawab. Akhirnya Andita memilih diam.

"Semoga saja CEO dingin itu belum datang. Huff!" gumam Andita pelan sambil menggigit bibirnya.

Pagi tadi Ferdy mengabari Andita, bahwa CEO mereka pagi ini akan datang setelah melakukan perjalanan bisnis untuk mengurus salah satu proyeknya diluar kota.

Ia juga teringat ucapan Ferdy beberapa hari lalu yang mengatakan bahwa pemilik perusahannya adalah CEO yang dingin dan disiplin. CEO mereka tidak akan segan-segan memecat karyawannya jika membuat kesalahan.

Tanpa Andita sadari, gumaman kecilnya terdengar jelas ditelinga kedua lelaki yang berada satu lift dengannya.

Lelaki yang awalnya menegur Andita tersenyum. Sementara lelaki satunya menatap sinis kearah Andita.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

deasyna

deasyna

dah telat eh ga sengaja malah 1 lift😂😂

2022-06-21

1

Septi Nur Khalimah

Septi Nur Khalimah

Andita salh masuk lif khusus ceo mungkin

2022-06-01

1

Sheila Rampen Walangitan

Sheila Rampen Walangitan

seru

2022-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Hukuman
3 Terlambat Lagi
4 Peringatan
5 Kenyataan Pahit
6 Malaikat Penolong
7 Tak Ingin Dibantah
8 Rencana
9 Mencari Tahu
10 Perasaan Apa Ini?
11 Cemburu
12 Bertemu Mantan Calon Mertua
13 Permintaan Ibu
14 Perasaan Ferdy Sebenarnya
15 Tak Di Duga
16 Sudah Keterlaluan
17 Tidak Bermoral
18 Sebuah Rahasia
19 Bertemu Kembali
20 Pembalasan Dirga
21 Penolakan Zidan
22 Sebatas Sahabat
23 Sama-Sama Keras Kepala
24 Ide Dari Ken
25 Tawaran Pernikahan
26 Usaha Rachel
27 Memberi Pelajaran
28 Dilema
29 Akhirnya Dia Datang Padaku
30 Surat Perjanjian
31 Ujian Tiada Akhir
32 Tepati Janjimu
33 Butik
34 Amarah Nyonya Wildan
35 Berbincang Di Kedai
36 Pergi Ke Pesta
37 Pesona Zidan
38 Pesta 1
39 Pesta 2
40 Pesta 3
41 Will You Marry Me?
42 Berjanjilah!
43 Murka Tuan Wildan
44 Perdebatan
45 Keributan Di Kantor
46 Percaya Padaku
47 Meminta Restu
48 Jaga Jarak
49 Kau Menghindariku?
50 Tamu Tak Diundang
51 Perkelahian Dirga vs Ferdy
52 Karena Aku Mencintaimu!
53 Penolakan
54 Patah Hati
55 Bertemu Tuan Wildan
56 Surat Perjanjian 2
57 Surat Perjanjian 2
58 Kecewa
59 Pertengkaran
60 Menangis Dalam Diam
61 Sakit
62 Sikap Hangat
63 Hanya Mimpi
64 Sebuah Jawaban
65 Aku Mencintaimu
66 Bertemu Sahabat
67 Kedatangan Sang Ayah
68 Pergi Ke Pemakaman
69 Hari Pernikahan
70 Bukti Cinta
71 Bahagia Dan Duka
72 Mandi Bersama
73 Ken & Stella
74 Bertemu Seseorang
75 Kecurigaan
76 Sabotase
77 Kilas Balik
78 Terancam
79 Mulai Terkuak
80 Memberitahu Yang Sebenarnya
81 Meminta Bukti
82 Penyusup
83 Penyerangan
84 Pengorbanan
85 Tidak Ada Kata Terlambat
86 Kesedihan
87 Isi Hati
88 Kedatangan Zoya
89 Kerinduan
90 Persahabatan Atau Cinta?
91 Alasan Tak Masuk Akal
92 Merasa Diabaikan
93 Ungkapan Perasaan Ken
94 Sebuah Perbedaan
95 Kisah Masa Lalu
96 Pemandangan Mengejutkan
97 Apa Yang Mereka Lakukan?
98 Hanya Ingin Tahu
99 Pertengkaran Hebat
100 Menangis Semalam
101 Aku Membencimu Zidan!
102 Kencan 1
103 Kencan 2
104 Ice Skating
105 Kepastian
106 Tekad
107 Panggil Aku Sayang!
108 Bukan Uji Nyali
109 Zoya vs Stella
110 Sebuah Foto
111 Siapa Dia?
112 Insting Seorang Istri
113 Dolphin
114 Berlibur Ke Villa
115 A Wish
116 Kecurigaan Dan Ketakutan
117 Spekulasi
118 Menawarkan Bantuan
119 Berkuda
120 Pengakuan
121 Tak Sadarkan Diri (Zoya)
122 Terkulai Lemas
123 Kabar Bahagia
124 Kabar Buruk
125 Tenggelam
126 Penyelamatan
127 Mulai Terungkap
128 Karena Kecerobohan
129 Aku Mencintaimu Zidan (Zoya)
130 Cinta Dan Obsesi
131 Menyakitkan
132 Provokasi Dan Perubahan Sikap
133 Usaha Zoya
134 Kecelakaan
135 Merasa Bersalah
136 Menjenguk Zoya
137 Sadar Dari Koma
138 Permintaan Maaf
139 Permintaan Maaf 2
140 Andita & Dirga
141 Hanya Mencintaimu
142 Zoya Dan Andrew
143 Menuju Hari Bahagia
144 Babymoon
145 Kelahiran Baby Z
146 Happy Ending
147 PENGUMUMAN
148 Promo Novel Baru Stuck In Desire
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Hari Pertama
2
Hukuman
3
Terlambat Lagi
4
Peringatan
5
Kenyataan Pahit
6
Malaikat Penolong
7
Tak Ingin Dibantah
8
Rencana
9
Mencari Tahu
10
Perasaan Apa Ini?
11
Cemburu
12
Bertemu Mantan Calon Mertua
13
Permintaan Ibu
14
Perasaan Ferdy Sebenarnya
15
Tak Di Duga
16
Sudah Keterlaluan
17
Tidak Bermoral
18
Sebuah Rahasia
19
Bertemu Kembali
20
Pembalasan Dirga
21
Penolakan Zidan
22
Sebatas Sahabat
23
Sama-Sama Keras Kepala
24
Ide Dari Ken
25
Tawaran Pernikahan
26
Usaha Rachel
27
Memberi Pelajaran
28
Dilema
29
Akhirnya Dia Datang Padaku
30
Surat Perjanjian
31
Ujian Tiada Akhir
32
Tepati Janjimu
33
Butik
34
Amarah Nyonya Wildan
35
Berbincang Di Kedai
36
Pergi Ke Pesta
37
Pesona Zidan
38
Pesta 1
39
Pesta 2
40
Pesta 3
41
Will You Marry Me?
42
Berjanjilah!
43
Murka Tuan Wildan
44
Perdebatan
45
Keributan Di Kantor
46
Percaya Padaku
47
Meminta Restu
48
Jaga Jarak
49
Kau Menghindariku?
50
Tamu Tak Diundang
51
Perkelahian Dirga vs Ferdy
52
Karena Aku Mencintaimu!
53
Penolakan
54
Patah Hati
55
Bertemu Tuan Wildan
56
Surat Perjanjian 2
57
Surat Perjanjian 2
58
Kecewa
59
Pertengkaran
60
Menangis Dalam Diam
61
Sakit
62
Sikap Hangat
63
Hanya Mimpi
64
Sebuah Jawaban
65
Aku Mencintaimu
66
Bertemu Sahabat
67
Kedatangan Sang Ayah
68
Pergi Ke Pemakaman
69
Hari Pernikahan
70
Bukti Cinta
71
Bahagia Dan Duka
72
Mandi Bersama
73
Ken & Stella
74
Bertemu Seseorang
75
Kecurigaan
76
Sabotase
77
Kilas Balik
78
Terancam
79
Mulai Terkuak
80
Memberitahu Yang Sebenarnya
81
Meminta Bukti
82
Penyusup
83
Penyerangan
84
Pengorbanan
85
Tidak Ada Kata Terlambat
86
Kesedihan
87
Isi Hati
88
Kedatangan Zoya
89
Kerinduan
90
Persahabatan Atau Cinta?
91
Alasan Tak Masuk Akal
92
Merasa Diabaikan
93
Ungkapan Perasaan Ken
94
Sebuah Perbedaan
95
Kisah Masa Lalu
96
Pemandangan Mengejutkan
97
Apa Yang Mereka Lakukan?
98
Hanya Ingin Tahu
99
Pertengkaran Hebat
100
Menangis Semalam
101
Aku Membencimu Zidan!
102
Kencan 1
103
Kencan 2
104
Ice Skating
105
Kepastian
106
Tekad
107
Panggil Aku Sayang!
108
Bukan Uji Nyali
109
Zoya vs Stella
110
Sebuah Foto
111
Siapa Dia?
112
Insting Seorang Istri
113
Dolphin
114
Berlibur Ke Villa
115
A Wish
116
Kecurigaan Dan Ketakutan
117
Spekulasi
118
Menawarkan Bantuan
119
Berkuda
120
Pengakuan
121
Tak Sadarkan Diri (Zoya)
122
Terkulai Lemas
123
Kabar Bahagia
124
Kabar Buruk
125
Tenggelam
126
Penyelamatan
127
Mulai Terungkap
128
Karena Kecerobohan
129
Aku Mencintaimu Zidan (Zoya)
130
Cinta Dan Obsesi
131
Menyakitkan
132
Provokasi Dan Perubahan Sikap
133
Usaha Zoya
134
Kecelakaan
135
Merasa Bersalah
136
Menjenguk Zoya
137
Sadar Dari Koma
138
Permintaan Maaf
139
Permintaan Maaf 2
140
Andita & Dirga
141
Hanya Mencintaimu
142
Zoya Dan Andrew
143
Menuju Hari Bahagia
144
Babymoon
145
Kelahiran Baby Z
146
Happy Ending
147
PENGUMUMAN
148
Promo Novel Baru Stuck In Desire

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!