Bali

Sudah hampir sepuluh kali Rea mencoba menghubungi suaminya. Namun lelaki itu tak kunjung menerima panggilan. Rea menahan napas sejenak, kemudian menghelanya pelan. Satu jam lamanya ia duduk di bandara dan berniat untuk kembali ke Moscow. Namun hatinya masih terasa berat.

"Aku tidak akan pergi jika kau menghubungiku." Lirih Rea dengan penuh harapan. Ditatapnya layar ponsel itu dengan seksama. Namun tidak ada panggilan satu pun dari Zain. "Kau jahat. Jangan salahkan aku jika benar-benar pergi."

Rea hendak memasukkan ponselnya ke dalam tas. Namun tiba-tiba gawainya itu berdering, dengan cepat Rea mengeluarkannya kembali. Sayang, bukan Zain yang menghubunginya. Melainkan Regan. Rea menerima panggilan itu dengan rasa kecewa.

"Hai beib, kau sibuk tidak?" Tanya lelaki itu dari seberang sana.

"Tidak." Sahut Rea dengan malas.

"Hey, ada apa huh? Kau sedang sedih?"

"Reg, aku ingin kembali ke Moscow. Kau masih menerimaku kan?" Lirih Rea.

"Re, kau sedang bertengkar dengan suamimu?"

Rea terdiam cukup lama. "Mungkin."

Terdengar helaan napas dari balik telepon. "Sebenarnya aku juga di Indonesia. Aku baru turun dari pesawat. Besok ada pemotretan di Bali. Tapi aku memutuskan untuk bertemu denganmu lebih dulu. Apa kau bisa menjemputku, Honey?"

Rea kaget mendengarnya. "Kau masih di Bandara?"

"Ya."

"Reg, sebenarnya aku juga di Bandara."

"What? Sedang apa? Kau ingin lari huh?"

"Renacannya begitu. Suamiku selingkuh. Tidak, maksudku dia masih mencintai mantan kekasihnya. Aku rasa mereka akan kembali bersama."

"Gila. Di mana kau? Aku akan menemuimu sekarang."

"Aku masih di ruang tunggu." Sahut Rea dengan nada lemas.

"Baik, aku akan ke sana sekarang. Jangan kemana-mana."

"Ya."

Regan pun memutus panggilan. Sedangkan Rea masih tampak lesu dengan tatapan kosong. Seolah tak ada lagi tujuan dalam hidupnya.

Beberapa menit kemudian lelaki bertubuh jangkung menghampiri Rea. "Kau memang gadis gila." Ledeknya.

Rea tersenyum samar. Kemudian bangkit dan memeluk lelaki itu dengan penuh kerinduan. "Aku merindukanmu, Reg."

"Me to." Regan mendorong tubuh ramping sahabatnya dengan lembut. Kemudian menatapnya penuh selidik.

"Reg, aku ikut saja denganmu. Apa masih ada pekerjaan untukku?" Lirih Rea.

Regan masih setia menatap gadis cantik itu. Kemudian mengangguk. "Aku selalu membutuhkanmu."

"Thank you, kau selalu ada saat aku butuh. Aku menyayangimu." Rea memeluk Regan sekali lagi.

"Aku juga menyayangimu, Re. Apa harus kita berangkat saat ini juga?"

Rea tidak langsung menjawab. "Jika kau tidak keberatan."

"Aku tidak pernah keberatan jika itu menyangkut dirimu. Aku akan memesan tiket dan hotel untukmu."

"Thank you." Rea merasa lega sekarang. Setidaknya ia memiliki teman curhat.

****

Di rumah, Zain baru kembali setelah hari menjelang siang. Lelaki itu merasa heran karena rumah masih terkunci. Kedua alisnya saling terpaut.

"Rea." Panggilnya seraya membuka kunci dan masuk ke dalam. Kemudian bergegas menuju kamar. Namun ia tak menemukan keberadaan istrinya. Biasanya Rea akan menyambutnya dengan senyuman saat dirinya pulang. Namun kali ini keadaan rumah tampak sunyi. Zain mencari ke setiap penjuru kamar, tetapi masih tak menemukan istrinya. Lalu ia pun merogoh saku untuk mengambil ponselnya. Dirinya terkejut karena begitu banyak panggilan tak terjawab dari sang istri.

"Apa terjadi sesuatu padanya? Tapi tidak ada keluarga yang menghubungiku." Zain memijat batang hidungnya pelan. Ia pun melempar ponselnya di atas kasur. Kemudian bergegas menuju kamar mandi.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian. Zain mencoba menghubungi Rea. Namun masih tidak tersambung.

"Kemana kau, Re?" Mata Zain terus menerawang ke setiap penjuru kamar. Kemudian ia merasa ada yang janggal, koper di atas lemari hanya tersisa satu. Dengan cepat Zain memeriksa lemari. Benar saja, tidak ada lagi pakaian istrinya di sana.

"Sial!" Umpatnya yang kemudian duduk lagi di bibir ranjang. Saat Zain hendak menghubungi istrinya lagi, Zee lebih dulu menghuhunginya. Zain menahan napas sebelum menjawab panggilan.

"Zain." Sapa Zee dari balik telepon.

"Ada apa, Zee?" Tanya Zain dengan nada datar.

"Zain, bisakah malam ini kau temani aku lagi? Aku takut sendirian di rumah sakit."

Zain tampak berpikir keras. "Sorry, aku tidak bisa. Ada hal penting yang harus aku urus malam ini."

"Zain, kali ini saja. Aku sangat takut." Bujuk Zee.

"Baiklah. Aku akan ke sana malam nanti. Tapi aku tidak bisa janji."

"Terima kasih, Zain."

Zain memutus sambungan telepon. Kemudian pikirannya kembali pada sang istri. Lelaki itu mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian ditatapnya cincin pernikahan yang melingkar di jari manis.

"Apa sebaiknya aku akhiri saja semuanya?" Gumam Zain masih setia menatap cincin itu. Terhanyut dalam kebimbangan. Kemudian ia kembali menghubungi seseorang.

"Cari tahu di mana keberadaan istriku. Awasi setiap pergerakannya. Kabari aku apa pun keadaannya." Zain segera memutus sambungan telepon dan beranjak dari kamar.

Sedangkan di tempat lain, lebih tepatnya di Bandara Udara Internasional Ngurah Rai. Rea terlihat sedang makan siang bersama Regan. Wanita itu terus tertawa saat Regan mengeluarkan candaan.

"Kau tahu? Aku selalu merindukan candaanmu, Reg." Kata Rea dengan senyuman yang mengembang.

"Dan aku selalu merindukan tawamu." Balas Regan. "Lalu bagaimana selanjutnya? Kau akan ikut denganku ke Moscow setelah ini?"

Rea mengangguk pasrah. "Aku rasa Moscow tempat yang cocok bagiku."

"Re, sebaiknya kau pikirkan lagi. Saat ini kau masih emosi."

Rea tersenyum kecut. "Sejak awal aku sudah kalah, Reg."

"Kau baru memulainya, Re. Dia suamimu, bertahanlah. Pernikahan kalian masih semumur jagung." Nasihat Regan.

Rea tampak diam. Ia memikirkan perkataan sahabatnya itu. "Aku butuh waktu, Reg."

"Apa lima belas tahun tidak cukup? Kau lari dari kenyataan, semua itu percuma. Pada dasarnya kau masih mencintainya."

Rea menghela napas berat. "Lupakan itu. Saat ini aku butuh ketenangan. Mana jadwalku? Berapa lama kita di sini?"

Regan menatap Rea lekat. Kemudian mengeluarkan buku jadwal miliknya. Dan memberikan itu pada Rea. "Hanya satu minggu. Besok jam tujuh kita sudah bergerak. Tapi tema kali ini pantai. Kau harus bersedia memakai bikini."

"Apa boleh buat?" Sahut Rea dengan santainya. Dan itu membuat Regan merasa heran karena tidak biasanya Rea menerima job seperti ini.

"Kau sangat aneh." Cibir Regan.

"Ayolah, hanya bikini bukan? Lalu apa masalahnya?"

"Bagaimana jika suamimu marah huh?"

Rea tertawa renyah mendengar pertanyaan yang Regan lontarkan. "Marah? Bahkan dia tidak mau tahu tentang diriku. Ayolah, aku ingin bersenang-senang. Hitung-hitung liburan."

"Cih, begini kalau sudah bucin. Terserah kau saja. Habiskan makananmu, selanjutnya kita ke hotel." Rea pun mengangguk antusias. Usia makan, keduanya pun meninggalkan bandara menuju hotel.

****

Keesokan paginya Rea sudah terlihat cantik dengan stelan bikini modern yang memperlihatkan lekuk tubuh indahnya.

"Morning." Sapa Rea pada semua orang yang membantu persiapan.

"Morning, Rea. Kau sangat cantik." Puji salah seorang laki-laki berwajah asli Indonesia. Tidak lama dari itu Regan muncul dengan pakaian santai dan sebuah kamera yang tergantung di lehernya.

"Apa semuanya sudah beres?" Tanya lelaki itu pada anak buahnya.

"Aman bos." Sahut mereka kompak. Rea yang melihat itu tertawa renyah. Gadis itu pun melangkah pasti menuju bibir pantai. Berdiri di sana sampai air laut menyapa kakinya yang jenjang. Regan yang melihat itu pun tidak ingin membuang kesempatan, ia berhasil memotret gaya alami Rea yang tengah bermain air laut.

"Kita lihat bagaimana reaksi lelaki bodoh itu?" Gumamnya seraya tersenyum geli.

"Re, bersiaplah." Panggil Regan. Rea pun menoleh, kemudian berlari kecil menghampiri lelaki itu. Hampir lima jam mereka menghabiskan waktu untuk pemotretan. Namun Rea tampak menikmatinya.

"Hah, aku izin ke kamar." Seru Rea merasa lelah. Regan pun mengacungkan jempol tanda setuju. Kemudian gadis itu beranjak dari sana.

Sesampainya di kamar, Rea lansung membersihkan diri dan berganti pakaian santai. Kemudian ia pun memilih duduk di tepi ranjang. Menggulir ponselnya untuk mengecek sosial media yang sempat fakum sejak hari pernikahan. Seketika Rea kaget karena mendapat pesan dari Zee. Tanpa banyak berpirkir Rea pun membaca pesan itu

Aku dan Zain saling mencintai sejak lama. Aku harap kau mengerti, jauhi Zain. Biarkan kami bahagia. Sudah cukup dua malam ini menjadi bukti jika Zain sangat mencintaiku.

Rea mendengus sebal. Kemudian melempar ponselnya ke atas kasur dengan asal. Ia benar-benar kesal.

"Dasar lelaki sialan. Setelah meniduriku, sekarang dia lari dengan wanita lain. Berengsek memang." Sinis Rea. Ia menjatuhkan dirinya di atas kasur. Namun sedetik kemudian ia kembali meraih ponselnya. Dan membalas pesan itu dengan geram.

Jika kau mencintianya. Kau tak akan meninggalkan dia. Semua orang bisa berbicara dengan mudah soal cinta. Tapi tidak untuk sebuah ketulusan.

Ting. Satu balasan kembali masuk.

Hahaha.... jika kau tidak percaya, aku dan Zain sudah kembali. Tanyakan saja padanya.

Rea terdiam saat membaca pesan itu. Apa itu benar? Karena sangat kesal, Rea langsung mengubungi suaminya.

"Halo." Suara bariton itu berhasil membuat jantung Rea berdegup kencang.

"Ha__halo." Sahut Rea gugup.

"Ada apa? Kau berniat kembali huh?"

"Tidak, aku tak akan kembali. Bagaimana hubunganmu dengan Zee? Aku dengar kalian kembali." Suara Rea terdengar pilu.

"Ya, we have made up. I wouldn't say no."

Rea tersenyum getir mendengarnya. "Ah, aku harap kalian memang berjodoh. Aku akan kembali untuk mengurus perceraian. Semoga bahagia." Rea memutus sambungan telepon sepihak. Rasanya begitu sakit saat mendengar kenyataan itu. Tanpa sadar air matanya menetes. Perih memang, tetapi ia tak mampu melakukan apa pun.

Terpopuler

Comments

Imeil Candy

Imeil Candy

dari wedding, memang langsung loncat sambungan dari prolog ya...sempat bingung

2022-05-30

2

A.0122

A.0122

knpa ga dijelasin udh dijebolnya tau² udh dibandara aja

2022-04-25

0

Ferial Aziz

Ferial Aziz

modus nich zee, bego zain mau dimanfaatin ama zee. klw emang engga cinta ama isteri kamu, lepaskhan. kembali ama mantan kamu.

2022-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perjodohan
3 Keputusan
4 Wedding
5 Bali
6 Mabuk
7 Making Her Preghnant
8 Honeymoon
9 Honeymoon 2
10 Pertengkaran kecil
11 Cinta?
12 Hadiah
13 Kencan pertama
14 Obrolan absurd
15 Aku akan merindukanmu
16 Sebuah ancaman
17 Sikap yang aneh
18 Gagal
19 Pengganggu
20 Percayalah
21 Maaf
22 Hukuman
23 Aku ingin soto
24 Hujan
25 Aku mencintaimu
26 Marah
27 Drama queen
28 Gosip panas
29 Pesta
30 Bingung
31 Ulat keket
32 Pasangan Absurd
33 Alone
34 Morning sickness
35 Istri posesif
36 Blacky
37 Permintaan maaf
38 Kampung halaman
39 Muka seribu
40 Jangan menggodaku, sayang
41 Pembantu?
42 Misi
43 Duka
44 Flashback
45 Lady Amora
46 Kabar kematian
47 Naughty wife
48 Almost
49 Sweet husband
50 Tamu jauh
51 Terpaksa pergi
52 Who are you?
53 Sorry... and i love you
54 Pengganggu kesenangan
55 Impoten
56 Jealous
57 Wanita penggoda
58 Istri limited edition
59 Berbahagialah
60 Perihal mangga muda
61 Baby girl
62 Istri rasa bodiguard
63 Welcome to world baby Q
64 Godaan kecil
65 Gadis pemilih
66 Keluarga kecil yang bahagia
67 Uncle jangan senyum-senyum
68 Positif
69 Hilangnya Queen
70 Dasar anak nakal
71 Mendadak panik
72 Kingsley Michaelson
73 Biang Rusuh
74 Liburan akhir pekan
75 I Love You, Uncle
76 Menjelang perpisahan
77 See you
78 Aku terlalu mencintainya
79 Salah sambung?
80 Pria asing
81 Kejutan untukmu, gadis kecil
82 Teman?
83 Ratu kecil
84 Lupakan dia
85 Menghabiskan malam denganmu
86 Pertengkaran kecil
87 King beraksi
88 Tamu Spesial
89 Terlalu misterius
90 Sugar Baby
91 Gara-gara Sugar Daddy
92 Pacar Bayaran
93 Jadilah Pacarku Sungguhan
94 Sean Cemburu
95 Keanehan Sean
96 Kau harus bertanggung jawab
97 Perasaan Bersalah
98 Tidak bisa dipercaya
99 Pengakuan Juna
100 Aku tidak rela
101 Pertunangan Sean dan Stella
102 Amarah Queen
103 Ancaman Sarah
104 Kemarahan Seorang Ayah
105 Kau berubah, Sean.
106 Kerja sama yang baik
107 Dan itu terjadi lagi
108 Kau hanya boleh menatapku seorang
109 Terima kasih sudah mengerti aku
110 Honeymoon yang gagal
111 Dasar Kepala Batu
112 Kau pengecut
113 Serangan Dadakan
114 Dasar Suami Mesum
115 Menjadi Istri Terbaik
116 Hukuman yang sesungguhnya
117 Healing?
118 Bulan Madu yang manis
119 Masa Lalu Sean
120 Kabar Buruk
121 Permintaan Maaf Sorang Ayah
122 Duka dan Cinta
123 Nyonya Baik Hati
124 Makan Malam yang Gagal
125 Sean Selingkuh?
126 Kemarahan Seorang Istri
127 Teman Baru
128 Sean Beraksi
129 Hantu Mesum
130 Permasalahan Ella
131 Gadis Tengil
132 Rencana Jahat Faizah
133 Bunuh Diri
134 Kekacauan yang disengaja
135 Kehancuran yang sesungguhnya
136 Mencintaimu sampai mati
137 Terlanjur
138 Bibit Unggul
139 Aku tidak mau kehilanganmu
140 Mau lari kemana gadis tengil?
141 Top Cer
142 Merindukan Sean
143 Kau adalah hidupku, Sean
144 Istri Durhaka
145 Gairah Pengantin Baru
146 Kejutan Luar Biasa
147 Kembali ke Mansion
148 Pijitan Manjah
149 Faizah Ngambek
150 Hukuman
151 Menjadi Obat Lukaku
152 Kabar Baik
153 Pengen Dimanja Terus
154 Ketika Rea dan Zain Bertingkah
155 Penolakan Keluarga Juna
156 Bertengkar
157 Faizah Sakit
158 Saya Minta Maaf
159 Jangan Menyarah, Sayang
160 Istri Posesifku
161 Serangan Keluarga Juna
162 Saya Istrinya, Loh
163 Hadiah Terbaik
164 Si Tua Penuh Pesona
165 Digoda Pria Mesum
166 Kamu Istri Saya, Izah
167 Hadiah Misterius
168 Aunty Kecilku
169 Perihal Camping
170 Menggagalkan Penculikan
171 Merindukannya
172 Membujuk Sean
173 Serba Salah
174 Terimalah Akibatnya
175 Rencana Konyol Faizah
176 Rencana Yang Gagal
177 Pertemuan Dua Bumil
178 Ungkapan Cinta Arjuna
179 Suami saya itu, jangan ganjen!
180 Obat Terampuh
181 Perdebatan Dua Ayah
182 Aku tidak akan menyerah
183 Mercia Vs Kingsley
184 Dasar gila
185 Pertemuan Kembali
186 Lelaki Impoten
187 Lelaki Sejuta Pesona
188 Halalin adek, Bang
189 Dia Istriku
190 Abaikan saja
191 Nama lain?
192 Kau Menyukai Uncle?
193 Buktikan jika kau hebat
194 Bikin Meleleh
195 Gimana kalau saya beneran mau lamar kamu?
196 Pengakuan yang mengejutkan
197 Enak kalau dipeluk
198 Kawin lari?
199 Ide konyol apa itu?
200 Napas buatan
201 Kenapa harus Mercia?
202 Calon Istriku
203 Masih legit
204 Anak baru kemarin
205 Dia itu impoten lho
206 Siapa kau?
207 Hari bahagia
208 Gagal Unboxing
209 Jatuh dari motor
210 Mas, cimol aku mana?
211 Perihal Cimol
212 Sakit, tapi enak
213 Tanggung jawab lho
214 Tidak ada alasan lain
215 Ospek
216 Gak ada bedanya
217 Isi pesan
218 Curahan hati Mercia
219 Kau mengenalku?
220 Anggap Saja Rumahmu
221 Masa Lalu Alana
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Prolog
2
Perjodohan
3
Keputusan
4
Wedding
5
Bali
6
Mabuk
7
Making Her Preghnant
8
Honeymoon
9
Honeymoon 2
10
Pertengkaran kecil
11
Cinta?
12
Hadiah
13
Kencan pertama
14
Obrolan absurd
15
Aku akan merindukanmu
16
Sebuah ancaman
17
Sikap yang aneh
18
Gagal
19
Pengganggu
20
Percayalah
21
Maaf
22
Hukuman
23
Aku ingin soto
24
Hujan
25
Aku mencintaimu
26
Marah
27
Drama queen
28
Gosip panas
29
Pesta
30
Bingung
31
Ulat keket
32
Pasangan Absurd
33
Alone
34
Morning sickness
35
Istri posesif
36
Blacky
37
Permintaan maaf
38
Kampung halaman
39
Muka seribu
40
Jangan menggodaku, sayang
41
Pembantu?
42
Misi
43
Duka
44
Flashback
45
Lady Amora
46
Kabar kematian
47
Naughty wife
48
Almost
49
Sweet husband
50
Tamu jauh
51
Terpaksa pergi
52
Who are you?
53
Sorry... and i love you
54
Pengganggu kesenangan
55
Impoten
56
Jealous
57
Wanita penggoda
58
Istri limited edition
59
Berbahagialah
60
Perihal mangga muda
61
Baby girl
62
Istri rasa bodiguard
63
Welcome to world baby Q
64
Godaan kecil
65
Gadis pemilih
66
Keluarga kecil yang bahagia
67
Uncle jangan senyum-senyum
68
Positif
69
Hilangnya Queen
70
Dasar anak nakal
71
Mendadak panik
72
Kingsley Michaelson
73
Biang Rusuh
74
Liburan akhir pekan
75
I Love You, Uncle
76
Menjelang perpisahan
77
See you
78
Aku terlalu mencintainya
79
Salah sambung?
80
Pria asing
81
Kejutan untukmu, gadis kecil
82
Teman?
83
Ratu kecil
84
Lupakan dia
85
Menghabiskan malam denganmu
86
Pertengkaran kecil
87
King beraksi
88
Tamu Spesial
89
Terlalu misterius
90
Sugar Baby
91
Gara-gara Sugar Daddy
92
Pacar Bayaran
93
Jadilah Pacarku Sungguhan
94
Sean Cemburu
95
Keanehan Sean
96
Kau harus bertanggung jawab
97
Perasaan Bersalah
98
Tidak bisa dipercaya
99
Pengakuan Juna
100
Aku tidak rela
101
Pertunangan Sean dan Stella
102
Amarah Queen
103
Ancaman Sarah
104
Kemarahan Seorang Ayah
105
Kau berubah, Sean.
106
Kerja sama yang baik
107
Dan itu terjadi lagi
108
Kau hanya boleh menatapku seorang
109
Terima kasih sudah mengerti aku
110
Honeymoon yang gagal
111
Dasar Kepala Batu
112
Kau pengecut
113
Serangan Dadakan
114
Dasar Suami Mesum
115
Menjadi Istri Terbaik
116
Hukuman yang sesungguhnya
117
Healing?
118
Bulan Madu yang manis
119
Masa Lalu Sean
120
Kabar Buruk
121
Permintaan Maaf Sorang Ayah
122
Duka dan Cinta
123
Nyonya Baik Hati
124
Makan Malam yang Gagal
125
Sean Selingkuh?
126
Kemarahan Seorang Istri
127
Teman Baru
128
Sean Beraksi
129
Hantu Mesum
130
Permasalahan Ella
131
Gadis Tengil
132
Rencana Jahat Faizah
133
Bunuh Diri
134
Kekacauan yang disengaja
135
Kehancuran yang sesungguhnya
136
Mencintaimu sampai mati
137
Terlanjur
138
Bibit Unggul
139
Aku tidak mau kehilanganmu
140
Mau lari kemana gadis tengil?
141
Top Cer
142
Merindukan Sean
143
Kau adalah hidupku, Sean
144
Istri Durhaka
145
Gairah Pengantin Baru
146
Kejutan Luar Biasa
147
Kembali ke Mansion
148
Pijitan Manjah
149
Faizah Ngambek
150
Hukuman
151
Menjadi Obat Lukaku
152
Kabar Baik
153
Pengen Dimanja Terus
154
Ketika Rea dan Zain Bertingkah
155
Penolakan Keluarga Juna
156
Bertengkar
157
Faizah Sakit
158
Saya Minta Maaf
159
Jangan Menyarah, Sayang
160
Istri Posesifku
161
Serangan Keluarga Juna
162
Saya Istrinya, Loh
163
Hadiah Terbaik
164
Si Tua Penuh Pesona
165
Digoda Pria Mesum
166
Kamu Istri Saya, Izah
167
Hadiah Misterius
168
Aunty Kecilku
169
Perihal Camping
170
Menggagalkan Penculikan
171
Merindukannya
172
Membujuk Sean
173
Serba Salah
174
Terimalah Akibatnya
175
Rencana Konyol Faizah
176
Rencana Yang Gagal
177
Pertemuan Dua Bumil
178
Ungkapan Cinta Arjuna
179
Suami saya itu, jangan ganjen!
180
Obat Terampuh
181
Perdebatan Dua Ayah
182
Aku tidak akan menyerah
183
Mercia Vs Kingsley
184
Dasar gila
185
Pertemuan Kembali
186
Lelaki Impoten
187
Lelaki Sejuta Pesona
188
Halalin adek, Bang
189
Dia Istriku
190
Abaikan saja
191
Nama lain?
192
Kau Menyukai Uncle?
193
Buktikan jika kau hebat
194
Bikin Meleleh
195
Gimana kalau saya beneran mau lamar kamu?
196
Pengakuan yang mengejutkan
197
Enak kalau dipeluk
198
Kawin lari?
199
Ide konyol apa itu?
200
Napas buatan
201
Kenapa harus Mercia?
202
Calon Istriku
203
Masih legit
204
Anak baru kemarin
205
Dia itu impoten lho
206
Siapa kau?
207
Hari bahagia
208
Gagal Unboxing
209
Jatuh dari motor
210
Mas, cimol aku mana?
211
Perihal Cimol
212
Sakit, tapi enak
213
Tanggung jawab lho
214
Tidak ada alasan lain
215
Ospek
216
Gak ada bedanya
217
Isi pesan
218
Curahan hati Mercia
219
Kau mengenalku?
220
Anggap Saja Rumahmu
221
Masa Lalu Alana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!