Setelah selesai mengantarkan pesanan nyonya Clara, Mira kembali ke tempat kerjanya.
Beruntung Aldo belum pulang dari kerja, bisa-bisa terjadi perang dunia antara nenek dan cucunya.
Dan Mira akan menjadi orang yang paling di salahkan oleh nenek, kalau hal itu terjadi.
Aldo sebenarnya anak yang penurut dan menghormati orang tuanya maupun neneknya. Kecuali tentang jodoh dia gak mau ada yang mengatur apalagi di jodohkan.
Sedangkan neneknya suka memaksa kehendak orang lain, apa yang jadi maunya harus di turuti, tidak menerima penolakan.
''Aldo, tadi ada orang yang mengantar perhiasan mamah kamu," kata nenek.
"Belum di bayar ya nek, sama mamah?" tanya Aldo.
"Sudah do, tapi kenapa Clara tidak beli di sana saja? malah beli di sini," jawab nenek.
"Kebiasaan mamah kan begitu nek, ayo kita makan malam!" ajak Aldo.
"Ayo! nenek juga sudah lapar, dari tadi nungguin kamu gak datang-datang, ucap nenek sembari berjalan ke ruang makan. Akhirnya nenek dan Aldo makan malam bersama.
🥀🥀🥀
Mira saat ini sedang berada di sebuah taman bersama temanya, karena hari ini libur kerja mereka menyempatkan untuk jalan-jalan.
''Mira, aku haus, kamu tunggu disini ya? jangan kemana-mana," ucap Susi sambil berlari.
''Aku duduk di sebelah sana ya?" Mira menunjukkan di mana dia akan duduk.
Oke!!" teriak Susi.
Mira duduk di sebuah kursi yang saat itu sedang kosong, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sebelahnya.
Karena gak enak duduk bersebelahan dengan orang yang gak dia kenal dia akan pergi. Tapi baru saja dia berdiri, orang itu mencekal pergelangan tangan Mira
''Hai," ucap orang itu.
''Kamu kan Lian!" ucap Mira.
''Ternyata kamu masih ingat sama aku," jawab Lian.
''Ngikutin aku ya kamu?" ketus Mira.
''Mira!!! teriak Susi datang membawa dua botol air mineral.
''Sus, dia Lian! yang aku ceritain ke kamu waktu itu," kata Mira.
Saat Susi memberikan botol air mineral Lian merebutnya dari tangan Susi.
''Terimakasih kebetulan aku haus!" ucap Lian sembari membuka tutup botol itu lalu meminumnya.
''Itu kan minuman aku, kenapa kamu ambil Lian?" tanya Mira.
''Mir, aku haus!" jawab Lian.
''Sus, kita pergi aja yuk dari sini!" ajak Mira yang sedang kesal dengan Lian.
Mereka bertiga pun duduk bersama di taman itu. Kali ini Lian menyimak dengan serius. Biasanya dia akan jahil dan hanya menganggap lelucon.
Lian berasal dari keluarga yang cukup terpandang juga.
Ayah dan ibu Lian sudah meninggal dia tinggal bersama Ayah angkatnya, Lian merupakan anak yang mandiri. Dia saat ini masih kuliah dan sambil berkerja.
Lian tidak mau tergantung dengan fasilitas yang di berikan oleh orang tuanya. Sebenarnya Lian sudah mempunyai rumah sendiri tapi, rumah itu tidak dia tempati, dia memilih tinggal bersama Ayahnya.
Karena hari sudah siang, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Aldo sudah menunggu Mira di depan rumah, Aldo tau kalau hari ini Mira libur kerja .
''Aldo, kamu sudah lama nungguin kita?" tanya Mira.
"Enggak kok, aku baru saja nyampai," jawab Aldo.
Susi pun langsung masuk ke dalam rumah, meninggalkan Aldo dan Mira yang berada di teras rumah.
Mira mempersilahkan Aldo duduk di kursi teras rumah itu.
"Mir, kamu mau kan, aku ajak ke rumah ku?" tanya Aldo lagi.
"Tapi Do, aku belum siap!" timpal Mira.
Saat menjawab pertanyaan Aldo sebenarnya Mira merasa tidak enak, takut mengecewakan Aldo.
"Mira, kan ada aku, apa yang kamu takutkan?" tanya Aldo lagi.
"Aku takut kalau, keluarga kamu tidak bisa menerima aku Do," jawab Mira Lagi.
"Mir, selama kita masih bersama, aku akan perjuangkan kamu, kamu jangan takut ya?" Aldo masih berusaha meyakinkan Mira.
"Aldo kalau orang tua kamu tidak suka sama aku, karena aku miskin bagaimana?" tegas Mira.
"Aku tetap akan bersama kamu Mir, karena hanya kamu penyemangat aku saat ini. Asal kamu tau mir, aku sangat bahagia bisa mengenal mu dan berharap kamu bisa jadi pendamping hidup aku!" tegas Aldo.
Aldo mencium punggung tangan Mira.
"Aldo, aku juga bahagia bisa kenal sama kamu, kamu selalu ada buat aku Do, terimakasih atas semua suka cita yang kita lalui bersama!" tegas Mira.
Dua insan ini sedang mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Aldo yang sangat menyayangi Mira begitu pula sebaliknya.
"Bagaimana sayang, kamu mau kan datang ke rumah ku?" tanya Aldo lagi.
"Iya sayang, aku mau kok, tapi gak sekarang lho...tunggu aku siap," jawab Mira.
"Kapan kamu siap sayang? dari dulu jawaban kamu begitu setiap aku tanya," Aldo cukup sabar menunggu Mira tapi Mira selalu mengulur waktu, setiap Aldo mengajak ke rumahnya.
"Tunggu aku berhasil sayang," kata Mira.
"Sayang, orang tua ku sebentar lagi pulang, aku ingin memperkenalkan kamu pada mereka! mau kan kamu datang pas ada mereka?" Aldo tetap kukuh membujuk Mira.
"Do! apa gak terlalu cepat ?" tanya Mira.
"Baru berkenalan sayang, kamu mau sekalian aku lamar?" tanya Aldo serius.
"Aku belum siap, untuk melangkah lebih jauh Do," ucap Mira.
Sebenarnya Mira bukan tidak siap tapi malu dengan status sosialnya.
"Seandainya aku ini orang yang berada dan masih punya orang tua, pasti aku mau Do, terima kamu secepat ini sebagai pendamping hidup aku, ini masalah nya lain berat buat aku, aku gak yakin orang tua kamu akan menerima aku apa adanya," batin Mira.
"Sayang, kenapa bengong sih?" ucap Aldo.
"Aku tidak mau kehilangan kamu do, kamu orang yang aku sayang!" tegas Mira.
Di sebrang jalan ada yang sedang memperhatikan mereka, dan orang itu tampak kesal. Orang itu langsung pergi begitu saja.
Aldo tidak akan pernah menyerah membujuk Mira untuk datang ke rumah nya. Dia orang yang cukup gigih juga memperjuangkan orang yang dia sayangi.
Beruntung sekali Mira mempunyai kekasih seperti Aldo.
Cinta tidak bisa di ukur dengan materi, tetapi cinta yang tulus sangat sulit didapatkan. Hargai orang yang menyayangimu selagi masih ada.
Cinta juga butuh perjuangan bukan hanya kata yang keluar dari mulut.
Nenek lah orang yang pertama menentang hubungan mereka, kalau mamah Clara dan papahnya pasti merestui hubungan mereka.
Karena yang terpenting adalah kebahagiaan buat anak anak mereka, bukan keegoisan orang tua.
Belum lagi halangan dari orang yang tidak suka dengan hubungan mereka dan orang yang suka dengan Aldo.
Aldo Laki-laki yang tampan dan mandiri wajar saja jika banyak wanita yang menyukai dia.
Bersambung....
Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua yang sudah mampir dan membaca karya receh ini. Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT dan sehat selalu
Aamiin🤲
Terimakasih terus dukung ya 🙏💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
🍀⃟🐝⁶⁹Kakak Baby
kalian haris berani berjuang demi cinta dong , berusaha pasti restu ortu didapat
2023-01-21
1
ɐddO uoǝſ oǝS ɐʎuıɹʇsI
Heeemmm... Neneknya Aldo memandang orang dari harta & materi....😩. Semoga z hubungan kalian disetujui sama orangtuanya Aldo... 😌.
Btw, siapa tuh yg kesel liat Mira ma Aldo....🤔. Lian kah...?
2023-01-21
1
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
duh nenek nya bakalan memandang Mira rendah ni kaya nya..
2022-11-19
3