Kekasihku Pria Terpoluler

Kekasihku Pria Terpoluler

bab 1

"loe yang nulis surat cinta ini,,bego??!" tanya Janet bengis kepada Ika

"dasar gatau malu loe ya!! loe pikir loe siapa??? lihat tu muka loe pantes gak dapetin Altarik???" tambah silvya mendorong bahu Ika.

Ika tak menjawab pertanyaan kedua temannya melainkan berlari ke arah kamar mandi, dikuncinya rapat dan menangis sekencang-kencangnya. " memangnya kenapa kalau gue jatuh cinta sama Altarik, salah???" ucapnya masih terisak.

"Ika ayo buka pintunya, ga usah loe nangis!" Vera mengetuk pintu kamar mandi Ika.

Masih menahan tangisnya Ika memeluk sahabatnya itu.

"emang gue jelek banget ya???" tanya Ika dijawab gelengan oleh Vera.

"lagian loe kenapa sih, kirim surat cinta segala?? gak mungkin kan Altarik suka sama loe?" tanya Vera.

"gue yakin dia suka kok sama gue, tapi gue gak akan bikin surat cinta lagi!! altarik kemarin aja kerumah gue!" seakan tak mau mendengar ocehan Ika, Vera menarik tangan Ika kembali ke kelas.

"Vera bentar!! loe gak percaya sama gue?" tanya Ika mengikuti langkah sahabatnya.

"i'm so sorry!!" jawab Vera.

"kok gitu sih gue beneran Altarik kerumah gue masa sih loe ga percaya, dia suka sama gue!!" Ika menghentikan langkahnya.

"oke, nanti sepulang sekolah kita bahas lagi ya, loe cerita semuanya sama gue, tapi nanti oke kita masih ada kelas sekarang!" Vera berusaha menenangkan Ika yang dianggapnya halu.

Altarik pria terpopuler disekolah, sangat cuek dan tampak tak pernah menghiraukan wanita sejak kehilangan kekasihnya karena kecelakaan, kekasihnya bernama abigael sosoknya begitu lembut parasnya sangat cantik dan berasal dari keluarga terpandang namun takdir tak dapat diubah, kematian memisahkan mereka, meskipun banyak yang jatuh hati padanya, Altarik tak pernah bergeming lalu bagaimana bisa dia jatuh hati pada Ika, mungkin saja Ika hanya menghalu pikir Vera, maka dihiraukannya ucapan sahabatnya. karena terasa tak masuk logika, apalagi Ika sangat berbanding jauh dengan abigael jangankan dengan abigael dengan Janet dan Sylvia pun secara wajah Ika berbanding jauh.

****

"ver loe bilang mau dengerin cerita gue?" tanya Ika sepulang sekolah.

"cerita yang mana??" tanya Vera enggan.

"altarik???" Ika berbinar.

"hai semua???" sadga membuat dua gadis didepannya menatapnya

"hai ga!" hanya Vera yang menjawab.

"kenapa nie, pasti si Ika kan bikin ribut kan, udahlah ver ga usah temenan sama nie anak?" sadga tertawa lebar membuat Ika ingin menjitaknya.

"Ika maaf gue balik duluan ya? dirumah ada arisan gue harus bantuin nyokap, bye?" ucap Vera masuk ke mobil jemputannya

Ika hanya mengangguk menghela nafas dan melambaikan tangan ke sahabatnya.

"mau gak naik motor gue, gue anterin loe pulang?" tanya sadga membuat Ika tak tertarik

"loe jauh-jauh deh dari gue, tadi pagi gue udah kena masalah gue gak mau kenak masalah lagi, sylvia suka kan sama elo???" tanya Ika

"terus kalo guenya ga suka, emangnya kenapa ??? ayo sini gue anterin loe balik?" sadga memberikan helm ke arah Ika.

"tapi tunggu!! rambut loe gak bau kan? ntar helm gue kebauan lagi?" sadga kembali menarik helm yang disodorkan

"udah deh kalo ga ikhlas ga usah ngajakin pulang barengan!"Ika berbalik badan meninggalkan sadga.

"oke ayo!!!" teriak sadga menghentikan langkah Ika, dengan terpaksa Ika naik ke atas motor sadga.

Ada sorot mata tajam menatap keduanya dari kejauhan,.

"Altarik" ucap Ika dengan suara kecil bahkan tak terdengar oleh sadga.

"taruh tangan loe diperut gue, kalo jatuh gue ga peduli ya udah gue ingetin" sadga menarik satu sisi tangan Ika, terlalu gugup menatap Altarik dia tak perduli satu tangannya merangkul perut sadga, sadga melesatkan motornya dengan sangat cepat

***

Sesampainya dirumah Ika

"gue boleh ga minta minum?" tanya sadga membuat Ika menggaruk kepala

"iya-iya!!" jawab Ika malas.

"memangnya kemana mama kamu sepi amat ini rumah??" tanya sadga.

"loe duduk sini sebentar gue ambilin minum?"

selang beberapa menit Ika membawakan gelas dan teko berisi air putih

"cuman ada ini!" Ika meletakannya dimeja

"Ika...!! gimana rasanya jadi gadis jelek, ahhaha?" sadga membuat Ika kesal.

"menurut loe gue jelek?" tanya Ika balik

"sedikit jelek, tapi loe menarik!!! menarik untuk diejek, loe beruntung gue mau anterin loe, gimana rasanya diantar pulang sama sadga?" sadga membuat Ika semakin kesal

"loe ya, udah bagus gue kasih loe minum malah ngatain gue, loe kenapa nganter gule balik, banyak tu cewek cantik disekolah, loe suka kan sama gue?" tanya Ika PD

"suka sama loe, ya kalau gue suka sama cewek bukan loe juga Ika!!!! ngaca donk loe? punya kaca kan dirumah, oke bye gue balik males berdebat sama loe cantik kagak bego iya!!" sadga berlalu.

Ucapan sadga membuat Ika benar-menar berada didepan kaca,

"emang gue sejelak apa sih? perasaan biasa aja, banyak juga kan yang lebih jelek dari gue meski yang lebih cantik juga banyak" Ika memutar badannya didepan cermin.

Altarik membuat Ika jatuh hati entah sejak kapan Ika tak menyadari, tapi menurut Ika dia berhak jatuh cinta, tapi dia tidak bisa memilih pada siapa dia harus jatuh cinta, bahkan Ika sangat yakin Altarik menyukainya, meskipun tidak ada yang percaya bahkan sahabatnya sendiri.

"Ika ayo bantuin mama?" ucap mama sepulang belanja untuk dagangan.

"ma, aku jelek banget ya?" tanya Ika menggelayutkan tangan memeluk mamanya dari belakang

"ga ada wanita terlahir jelek Ika, semua cantik, udah ayo ga usah manja" mama melepaskan tangan Ika.

"baik ma, oh ya ma kapan mama jatuh cinta?" pertanyaan Ika tak dijawab oleh mama.

Mama menyiapkan beberapa pesanan customer membuatnya tak memandang Ika.

****

Hari berganti ingin rasanya Ika bercerita tentang apa yang terjadi, tentang perasaanya.

"ver ,beneran loe ga mau dengerin cerita gue?" tanya Ika berharap

"oke gue dengerin, apa???" akirnya Vera luluh juga, melihat wajah Ika yang sedih membuat Vera tak tega

"jadi gue juga gak tau kapan gue suka sama Altarik, tapi setau gue dia suka banget curi-curi pandang ke gue kalau gue lagi makan di kantin, nie ya pernah dia samperin gue cuman buat nanya apa makanan kesukaan gue? dan loe tau kemarin lusa dia beneran Dateng kerumah gue, cuman buat ngasih gado-gado kesukaan gue, dan menurut loe masa dia ga suka sama gue?"

kali ini Vera berusaha mencerna apa yang dikatakan Ika, apakah sahabatnya memang halu atau nyata tapi jika memang nyata apa alasan Altarik melakukannya kalau jatuh hati pada Ika masih tetap tak bisa diterima oleh akal sehat Vera.

"oke, kalau memang Altarik suka sama loe! gue perlu bukti sih setidaknya loe pancing lah dia, bakal belain loe ga kalau Janet sama Sylvia kasar sama loe!" tantang Vera.

"oke nanti pas dikantin kita coba ya?" kali ini Ika bersemangat menerima ejekan dari geng "beauty".

***

Suasana siang dikantin sangat ramai, terlihat sadga duduk bersama gerombolannya, dan Altarik terlihat menyendiri diujung matanya menatap Ika yang baru masuk ke kantin. Ika berusaha mencari keberadaan geng beuty dilihatnya Sylvia masih memesan makanan sementara Janet dan Lyla Duduk menunggu dimeja. Ika segera mendatangi meja mereka.

"boleh aku duduk disini?" tanya Ika manis

"sejak kapan loe sok akrab sama kita, dasar bego!!!" Janet terlihat tak suka.

"sejak sekarang, boleh ga?" Ika kembali menguji nyalinya.

"boleh tapi tanpa kursi mau????!!!" Janet berteriak dan berdiri mendorong ika.

"stttt!!! ika perempuan sama kaya loe!!! bisa ga sih sesama perempuan tu akur ga membully satu sama lain!!" satga tiba-tiba menghampiri mereka, membuat Ika menatap sekeliling melihat sosok Altarik.

"apa urusan loe!! dia yang cari gara-gara bukan gue!" Janet kembali duduk

"oke sory Janet gue minta maaf sama loe" kali ini Ika bergegas pergi meninggalkan kantin, dilihatnya Altarik juga beranjak meninggalkan kantin

***

Sesampainya dikelas

"gimana ???? ada reaksi??" tanya Vera menyambut Ika yang tergopoh.

"ada!!!" ucapnya pelan sambil menjatuhkan tubuhnya dibangku.

"apa yang Altarik lakukan?" Vera tak sabar mendengar jawaban ika

"sadga yang membelaku, tapi reaksi Altarik loe tau dia meninggalkan kantin?? tapi sebentar loe harus percaya dia suka kok sama gue !!" Ika tetap saja meyakinkan Vera.

"udahlah hallunya terserah loe aja!!" Vera meninggalkan Ika.

"mau kemana loe VER?" tanya Ika.

"cari es manis" jawab Ika melambaikan tangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!