BAB 5

🌹SELAMAT MEMBACA 🌹

Siang menjelang sore mereka pun kembali ke kota mereka.

Karena macet mereka pun tiba saat hari sudah gelap.

Begitu turun dari bus mereka pun langsung melanjutkan perjalanan dengan kendaraan masing dan ada juga yang dijemput oleh keluarganya.

Hari ini Pian tidak bisa menjemput Vika disekolah karena teman sekelasnya ada yang berulang tahun.

Akhirnya Vika pun memesan ojol namun sial baru saja ia ingin memesan ponselnya sudah keburu mati kehabisan daya.

Vika pun melihat sekitar untuk mencari tukang ojek.

Setelah menunggu beberapa saat dan suasana sekolahpun mulai sepi namun Vika belum juga mendapatkan ojek.

Saat ia sedang bingung tiba-tiba saja ada sebuah motor berhenti didepannya.

"Loe ngapain gak pulang?" tanya pria itu yang ternyata adalah Ihsan.

"Gw nunggu ojek tapi gak ada"

"Gw boleh nebeng gak San?" tanya Vika ragu.

Sejenak Ihsan pun diam

"Ya sory Vik, ban belakang gw rada kempes" tolak Ihsan tanpa perasaan.

"Maksudnya?" tanya Vika pura-pura tidak mengerti.

"Ya ... maksudnya kalo loe gw bonceng takut bocor aja Vik"

Sakit rasanya hati Vika saat mendengar perkataan Ihsan.

Ingin rasanya ia menangis tapi ia berusaha menahan air matanya yang akan meluncur bebas.

"Ya ..udah deh gak usah,tapi tolong bilangin sama nyokap gw ya kalau gw rada telat" ucap Vika sedih.

"Iya, ya udah gw duluan" setelah pamit Ihsanpun langsung memacu motornya, dan kini hanya ada Vika sendirian didepan gerbang sekolah.

"kok tumben sepi banget sih,mana gak ada tukang ojek lewat lagi" keluh Vika pelan sambil memainkan kaleng bekas minuman yang berada dekat dengan kakinya.

tin... tin..

Saat Vika sedang putus asa tiba-tiba saja ada sebuah mobil berhenti tepat didepannya.

Vika pun melihat kearah mobil itu mencoba mencari tahu siapa yang berada didalamnya.

"Ish siapa sih, gak mungkin juga kan tuh orang mau nyulik gw, apa untungnya coba" batin Vika.

"Vik..loe gak ada yang jemput?" tanya seorang cowo saat kaca mobil diturunkan.

Vika tak langsung menjawab, ia melihat kedalam mobil berusaha mengenali siapa yang berada dibalik kemudi.

"Woiiiiii..." teriak pria itu lagi

"Apa sih,udah kaya di hutan aja teriak-teriak"jawab Vika kesal.

"Lagian loe pake bengong,ayo naik biar gw aja yang anterin kalo emang loe gak ada yang jemput" ucap pria itu lagi.

Vika masih diam ditempat.

"Wah ..gw tau, loe pasti mikirnya gw mau nyulik loe kan?"

"Tenang aja gw gak bakal nyulik loe,rugi makannya banyak" gurau pria itu lagi.

"Sompretttt"maki Vika kesal.

"Lagian loe mikirnya aneh banget, ini gw Darren temen sekelas loe, yang suka gangguin loe" ucap Pria itu lagi namun Vika tak percaya begitu saja, ia masih diam tak menjawab perkataan Pria itu.

"Buruan mau gw anterian gak sih" ucap pria yang mengaku Darren itu lagi namun kini ia langsung menyalakan lampu dan seketika itu juga nampaklah wajahnya yang lumayan tampan namun menyebalkan.

"Mau naik gak sih,gw tinggal nih kalo gak mau naik juga" ancam nya lagi.

"Iya..ni gw naik, bawel banget sih jadi cowo"maki Vika sambil membuka pintu tengah.

"Woiii loe kira gw supir apa, duduk depan sini" ucap Darren kesal.

Tanpa menjawab Vika pun kembali menutup pintu tengah dan duduk didepan, disamping Darren.

"Alhamdulillah akhirnya dapat tumpangan juga"batin Vika bersyukur.

Sepanjang perjalanan hanya suara musik yang terdengar.

Darren hanya fokus mengemudi, sedang kan Vika hanya asik melihat jalanan.

"Kaya yang norak aja sih Vik, jalan loe liatin"celetuk Darren.

Vika pun langsung menoleh kearah Darren kesal karena di bilang norak.

"Enakan liat jalan dari pada liat loe"jawab Vika

"Astoge nih bocah gak sopan amat ya,udah gw kasih tumpangan malah ngatain" Darren tertawa mendengar ucapan Vika yang menurutnya lucu.

"Emangnya lucu ya?" tanya Vika bingung

"Loe lagian, untung aja gw ngerasa berdosa ngatain loe terus makanya gak gw turunin dijalan" lanjut Darren sambil tersenyum.

"Turunin aja, gw gak apa-apa kok" tantang Vika.

Bukan tanpa sebab Vika berani berkata demikian,rumahnya sudah dekat hanya tinggal satu belokan lagi pun sampai makanya ia berani menantang Darren untuk menuruninya dijalan.

Darren pun menghentikan mobilnya.

Tanpa banyak berkata-kata Vikapun langsung melepaskan sabuk pengamannya dan membuka pintu.

"Vik..gw cuma bercanda, ayo naik lagi gw anterin sampe depan pintu" Darren pun langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Vika .

"Gak apa-apa Ren, terimakasih banget udah ngasih gw tumpangan" tolak Vika.

"Apa-apa sih loe,gw cuma bercanda lagi tadi,udah gede masih aja suka ngambek" ujar Darren bercanda sambil mendorong tubuh Vika yang lumayan besar untuk kembali masuk kedalam mobilnya.

Duggg

"Aaauwwww sakit Darren" Vika sedikit meringis saat kepalanya terbentur atas mobil.

"Maaf Vik,lagian loe sih" ujar Darren.

Vika mengelus kepalanya yang sedikit berdenyut.

Tak sampai lima menit akhirnya mereka pun sampai di rumah Vika,.Ihsan yang kebetulan sedang membersihkan motornya berhenti sejenak melihat siapa yang mengantar Vika.

"Terimakasih Ren,udah sana pulang gih" usir Vika sambil bercanda.

"Gak sopan bener loe Vik,suruh masuk dulu kek kasih minum malah disuruh pulang" ucap Darren yang langsung keluar dari mobilnya dan membuntuti Vika.

"Dih malah ikut masuk, pulang sana gih" usir Vika sambil mendorong tubuh Darren.

Mama Iren yang mendengar suara bising diluar langsung keluar.

"Kamu dah pulang Vik, sama siapa itu?" tanya Mama Iren dari depan pintu.

"Tante boleh numpang ke kamar mandi gak,anaknya pelit banget udah dianterin masa gak boleh numpang ke toilet" ujar Darren pada mama Iren.

"Dih ngadu lagi" ucap Vika yang langsung masuk dan menaruh sementara barang-barang yang ia bawa di ruang tamu, lalu ia pun kedapur dan membuatkan minum untuk Darren.

"Abis minum pulang ya" ucap Vika saat Darren sedang meneguk minuman yang Vika buat.

uhukkk

"Astaga baru juga duduk Vik udah di usir aja, sebentar lagi ya badan gw pada pegel tau,numpang kurusin dulu" ucap Darren lagi

Mama Iren yang mendengar perdebatan mereka hanya tersenyum.

Sementara itu diluar Ihsan nampak sedikit bingung karena Darren mau mengantar Vika sampai rumah bahkan saat mendengar percakapan mereka terdengar sudah begitu akrab.

"Aihh ngapain juga gw mikirin mereka,mau mereka dekat atau gak kan bukan urusan gw" batin Ihsan lalu memasukan motor nya yang sudah bersih kedalam garasi.

Setelah beristirahat sejenak akhirnya Darren pun pamit pulang pada Vika dan mama Iren.

"Vika gw pulang dulu ya, sampai ketemu lagi lain kali kalau ada jodoh" ucap Darren sambil tertawa.

"Siapa juga yang mau jadi jodoh loe" sunggut Vika kesal.

"Ha ...ha...bye Vika" teriak Darren dari dalam mobilnya dan beberapa saat kemudian mobil Darren pun menjauh dari rumah Vika.

HALLO SEMUA DAH UP LAGI NI

JANGAN LUPA TETAP KASIH DUKUNGANNYA YA BUAT KARYA TERBARU AUTHOR.

LIKE

RATE

FAVORIT DAN KOMENNYA AUTHOR TUNGGU

SALAM MANIS

AMELLAJJ/AUTHOR

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𒈒⃟ʟʙᴄ🅲🅰🅽🆃🅸🅺𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩ𒈒⃟ʟʙᴄ🅲🅰🅽🆃🅸🅺𝐀⃝🥀

wkwkwkwk vika dapat tumpangan tapi pala benjut.
mending sama daren Ja vik darinpada sama ikhsan

2023-06-07

0

Khalisuga𝐀⃝🥀💙

Khalisuga𝐀⃝🥀💙

mudah"an aja jodohnya vika nanti darren ya. ya ampun ihsan tega amat sih sama vika.

2023-06-07

0

Aku dan kamu selamanya😍💏💑👪

Aku dan kamu selamanya😍💏💑👪

Vika hampir menangis karena ngga boleh nebeng

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!