BAB 4

🌹 SELAMAT MEMBACA 🌹

Pagi pun tiba, suasana puncak yang begitu sejuk membuat Vika dan juga Kaysa membatalkan niatnya untuk jalan-jalan pagi.

"Ahhh dingin banget Key, gw gak mau bangun ah" Vika kembali menarik selimutnya

"Ihh. ..Vika, gw bagi selimutnya,gw juga dingin tau" Keysa menarik selimut yang sedang dipakai oleh Vika hingga akhirnya mereka pun saling tarik menarik selimut.

"Ih ini jam berapa sih dingin banget" keluh Vika dengan mata yang masih terpejam.

"Kita dipuncak oon,yang jelas juga masih pagi" jawab Kaysa sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Gw gak mau mandi,dingin..." Vika pun ikut menarik selimut lalu mereka pun kembali terlelap dibawah selimut tebal yang menutup tubuh mereka.

Tok....tok...tok

"Woiiii bangun dah siang"

terdengar suara ketukan yang sangat keras dari pintu.

"Woiii kulkas dua pintu bangun, hari ini jatah loe masak"terdengar suara Rany dan kawan-kawan yang terus saja menggedor pintu.

"Iya...gw bangun,berisik amat sih loe pada"gerutu Vika sambil membuka selimutnya dan berjalan dengan malas kearah pintu.

"Apa sih berisik amat" ucap Vika begitu pintu dibuka.

"Liat jam dong, udah waktunya sarapan tau" Rany tampak kesal mungkin karena ia sudah lapar.

"Kan yang baru laper loe doang, loe juga bisa cari jajanan di luar sana"jawab Vika tak mau kalah.

"Ngapain jajan kalo ada yang tugas masak,udah sana cepat bikinin sarapan buat kita semua" Rany langsung pergi meninggalkan kamar Vika.

Sambil menggerutu Vika pun segera membersihkan diri lalu menuju dapur.

Begitu tiba di dapur ia langsung mempersiapkan bahan untuk membuat nasi goreng.

Dengan dibantu beberapa orang Vika pun langsung memasak nasi goreng dengan bahan-bahan yang ada.

"Akhirnya kelar juga" ucap Vika begitu selesai menata makanan diatas meja.

"Ayo kita ikut sarapan Vik,gw juga laper" Keysa sudah duduk rapi disalah satu bangku dan mengambil piring.

"Kita gak usah ikut makan nasi goreng Kay,kita cari sarapan aja di luar sambil jalan-jalan" ajak Vika.

"Dih kok gitu,kan kita masak masa jajan diluar"tolak Kaysa.

"Gw gak yakin ni nasgor enak apa gak,dari pada tar kena marah gara-gara gak enak mending kita kabur aja" ucap Vika jujur.

"Ih...bilang dong dari tadi" Kaysapun langsung berdiri dan mengikuti Vika berjalan keluar.

Mereka pun langsung keluar Villa dan berkeliling mencari yang menjual makanan untuk mereka sarapan.

Sementara itu didalam Villa,Rany dan teman-temannya sudah duduk rapi dan menyantap nasi goreng buatan Vika.

"Ni nasi goreng kenapa asin banget ya" ucap Rany saat menyuap satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya.

"Punya gw gak kok, enak" ucap salah satu teman Rany.

"Iya nasi goreng gw enak" timpal yang lain .

"Ah masa sih,sini gw cobain" Rany pun langsung mengambil satu sendok nasi milik Ihsan dan ternyata benar nasi goreng milik Ihsan sangat enak beda jauh dengan nasi goreng miliknya.

"Sial si Vika,awas aja dia" ucap Rany kesal.

"Udah jangan marah Ran,makan aja nasi gw" Ihsan pun langsung memberikan nasi goreng miliknya pada Rany.

Sementara itu saat berjalan-jalan Vika dan Kaysa menemukan tukang kupat tahu, mereka pun langsung memesannya untuk mereka sarapan.

Saat makan Vika menceritakan semuanya pada Kaysa.

Mereka pun tertawa.

"Puas kayanya gw ngerjain dia Kay" ucap Vika sambil tersenyum.

"Tar kalo dia marah gimana,kan loe tau tuh anak gimana tabiatnya"

"Besok-besok juga udah gak ketemu lagi ama dia, kalo dia marah ya cuekin aja" ucap Vika dengan santai nya.

"Kenapa gak dari dulu loe ngelawan kalo di kata-katain ama Rany?" tanya Kaysa bingung

"Gw dulu jaim sama Ihsan,tapi sekarang gw sadar kok sampai kapan pun dia gak akan pernah suka ama gw" tiba-tiba saja wajah Vika berubah menjadi murung.

"Maaf ya Vik kalo kata-kata gw nyinggung loe" sesal Kaysa.

"Gak apa-apa Kay,gw gak kesinggung kok"

"Ayo balik dah lumayan siang ini" ajak Vika yang langsung berdiri.

Mereka pun langsung menuju Villa tempat mereka menginap.

Saat mereka tiba,Rany dan teman-temannya ternyata sudah menunggu kedatangan mereka didepan pagar.

"Lah sejak kapan ni Villa ada satpamnya" bisik Kaysa.

"Mana?" tanya Vika bingung.

"Itu.." tunjuk Kaysa keaarah Rany.

"Astoge,gw kira beneran" Vika langsung tertawa begitu tau jika yang dimaksud oleh Kaysa adalah Rany.

"Pura-pura gak liat aja"bisik Vika.

Hhmmm

jawab Kaysa.

"Haiii loe berdua" teriak Rany dengan wajah kesal ke arah Vika.

"Gw" ucap Vika sambil menunjuk dirinya sendiri.

Iya lah,emang siapa lagi,loe sengaja kan kasih gw nasi yang asin" sentak Rany.

"Gak lah,masa sih nasi loe asin,kan itu gw masaknya satu penggorengan"sangkal Vika berbohong.

"Lah terus gimana bisa nasi gw asin yang lain gak" tanya Rany makin kesal.

"Ya mana gw tau,dah ah gw mau mandi udah gerah" Vika pun berjalan melewati Rany yang masih kesal.

Ia sengaja menahan amarahnya karena di sebuah sudut Ihsan sedang menatap kearahnya.

Setelah selesai mandi Vika keluar untuk menghirup udara segar sekaligus menikmati pemandangan sebelum akhirnya mereka akan kembali nanti sore.

Saat Vika sedang asik duduk sendiri diatas rumput, entah ada angin apa tiba-tiba saja Ihsan datang dan berdiri disampingnya.

Vika terkejut saat melihat ada bayangan berdiri disampingnya, perlahan ia pun menoleh dan sedikit mengerutkan keningnya saat melihat Ihsan.

"Vika..."

"Kita kenal udah lama,bahkan sangat lama,gw juga tau kalau selama ini loe suka sama gw,tapi maaf gw gak bisa ngebales perasaan loe ke gw karena hati gw udah milik seorang" ucap Ihsan tanpa melihat ke arah Vika.

"Loe ngomong apa sih San,lagi juga itu cuma suka sesaat aja kok, loe tenang aja gw gak suka kok ama loe" ucap Vika kesal.

"Bagus lah kalau gitu,gw cuma mau tau sampai kapan pun kita gak akan pernah bisa jadi pasangan kekasih, karena gw cuma anggap loe temen masa kecil gw aja" Ihsanpun berlalu meninggalkan Vika sendirian.

Sesak rasanya dada Vika mendengar semua perkataan Ihsan, namun kini ia semakin sadar dan yakin jika ia memang harus menjauh dari pria yang ia cintai itu.

Tanpa Vika sadari, Kaysa melihat semua kejadian tadi dan ia langsung berlari saat melihat Vika menangis.

"Loe gak apa-apa kan Vik"

"Tuh orang sombong ngomong apa sama loe"tanya Kaysa kesal.

"Gw baik-baik aja kok,dia cuma nyapa gw aja"jawab Vika pelan.

"Gak yakin gw.."

"Udahlah jangan bahas dia lagi,mending kita nikmati suasana disini sebelum kita pulang" Vika berusaha mengalihkan pembicaraan.

Mereka pun berjalan-jalan disekitar Villa hingga matahari mulai tinggi dan mulai terasa panas akhirnya mereka pun kembali dan beristirahat.

Hallo Udah Up lagi ni

Mohon dukungan y para reader dengan tap Tombol Like,Rate,dan juga komentar.

Salam Maniss

Amellajj/Author

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ𒈒⃟ʟʙᴄ🅲🅰🅽🆃🅸🅺𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩ𒈒⃟ʟʙᴄ🅲🅰🅽🆃🅸🅺𝐀⃝🥀

rasain rany makan nasgor asin hihihi setelah makan asin siapa tau mulutnya gak julid lagi.

2023-06-07

0

Khalisuga𝐀⃝🥀💙

Khalisuga𝐀⃝🥀💙

ya ampun jail banget kamu vika, bisa" nya kamu bagi rany nasi goreng yang masin.

2023-06-06

0

Aku dan kamu selamanya😍💏💑👪

Aku dan kamu selamanya😍💏💑👪

Vika ngga mau mandi karena masih dingin

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!