💖SELAMAT MEMBACA 💖
Pagi pun tiba, tidak seperti biasanya hari ini Vika kesekolah dengan tidak ada semangat.
Pian sang adik yang tau persis kakanya itu nampak heran karena perubahan sikap Vika.
"Loe sehat kan kk?" tanya sang adik sambil berusaha memegang dahi Vika.
"Apa sih loe,iya gw baik kok,udah sana kekelas loe"usir Vika pada sang adik.
Mereka memang satu sekolah,namun Pian baru kelas 10.
Untuk menghilangkan rasa curiga Pian, sengaja Vika berjalan menuju kantin seperti biasanya.
Setibanya di kantin Vika langsung duduk disalah satu bangku kosong namun ia tak berniat untuk memesan makanan.
Terdengar suara berisik dari arah pintu kantin,Vika pun langsung melihat kearah pintu dan ternyata bener dugaannya.
Rany dan beberapa orang temannya masuk dan langsung duduk tak jauh dari tempat Vika berada.
"Vika loe gak pesen makanan, di sinkan kantin tempat orang makan, bukan tempat orang ngelamun" ucap Rany dengan suara sedikit kencang.
"Mau diet dia kali Ran" timpal Tina salah satu teman Rany.
Vika berusaha tak mendengarkan semua ucapan Rany dan teman-temannya.
"Hai Vik,gw cariin juga dikelas gak taunya loe masih disini" beruntung Keysa sahabat Vika datang.
"Loe belum pesen makanan?" tanya Keysa lagi
Vika hanya menggelengkan kepalanya.
"Ya udah gw pesenin sekalian,loe mau apa"
"Gak usah Key,gw masih kenyang,loe aja biar gw temenin" ujar Vika sambil tersenyum.
Keysapun langsung memesan nasi goreng sebagai menu sarapannya pagi ini.
Ihsan pun datang dan langsung duduk disamping Rany.
Mereka terlihat begitu romantis,Vika berusaha menahan rasa sesak di dadanya melihat kemesraan mereka.
"Loe baik-baik aja kan Vik?" tanya Keysa yang tau jika Vika memang suka pada Ihsan.
"Gw gak apa-apa Key, ya udah loe makan gih tar keburu masuk loh"
Keysapun langsung memakan nasi goreng pesanannya,Ia makan dengan sedikit terburu-buru karena tidak ingin melihat Vika tersiksa dengan pemandangan didepan mereka.
Seakan disengaja Rany meminta pada Ihsan untuk menyuapinya.
"Nora banget sih,kalo gw jadi cowonya ogah amat nyupin dia"gerutu Kaysa kesal.
Vika menatap sahabatnya yang terus saja meracau melihat Ihsan dan juga Rany.
"Lah kenapa jadi loe yang kesel sih Key,biarin aja sih" ucap Vika santai padahal dalam hatinya ia merasakan sesak.
Setelah menghabiskan sarapannya Keysa langsung menarik tangan Vika untuk segera keluar dari kantin.
Saat melewati lorong kelas Ihsan dan juga Rany beberapa teman Rany sedang asik ngobrol dibangku depan kelas mereka.
"Eh minggir ada kulkas dua pintu lewat tar gak muat loh"celetuk salah seorang dari mereka yang Vika tau bernama Murni.
Keysa langsung menghentikan langkahnya dan menatap pada Murni.
"Loe ngomong apa tadi,kalo pun gak muat yang ada loe yang gendut, ini aja jaraknya masih lega loh" ucap Keysa emosi.
"Kok loe yang sewot sih,kan gw gak bilang yang gendut itu loe" celetuk Murni tak mau kalah.
"Kalo gw marah emangnya kenapa?" tantang Keysa.
"Udah sih Key,ayo kekelas sebentar lagi bel tau" Vika langsung menarik paksa tangan Keysa dan segera menuju kelas mereka.
Hari itu terasa begitu berat buat Vika, bukan karena palajaran yang sulit namun situasi disekolah saat ini yang membuatnya tak nyaman.
Bukan hanya sekali atau dua kali ia dibully oleh teman-teman Rany.
Sepulang sekolah Vika menghabiskan waktunya didalam kamar sambil menatap kearah depan rumahnya yang kebetulan rumah Ihsan dan kebetulan juga kamar mereka saling berhadap-hadapan.
Saat Vila sedang asik melihat majalah ia mendengar suara motor Ihsan, ia pun langsung menyibak sedikit hordeng dan melihat Ihsan yang baru saja pulang entah dari mana.
"Ka..loe mau ikut gak, gw mau beli siomay dideket taman"teriak Pian yang memang sengaja ingin mengajak kakanya itu untuk keluar.
"Gak ah,gw nitip aja ya"teriak Vita tanpa mau beranjak dari tempatnya.
"Ogah ah,enakan makan disana kak sambil liat-liat bocah pada main kak" teriak Pian lagi.
Akhirnya Vika pun mengalah,ia keluar dan menghampiri Pian yang sudah menunggu didepan.
"Lama amat sih" ucap Pian begitu Vika keluar.
"Motor loe gak kempes kan kalo gw naik?" tanya Vika
"Ih ada-ada aja loe kak,kan tiap hari loe naik motor gw"jawab Pian yang tidak suka.
Motor yang mereka naikin pun berjalan kearah taman,dan disana mereka jajan batagor langganan Vika jika berada di taman itu.
"Ka .. rencana loe abis lulus mau kuliah dimana?" tanya Pian membuka percakapan.
"Belum tau dek,tapi yang jelas Kaka gak mau dikota ini" jawab Vika sambil memakan batagornya.
"Loe mau ninggalin gw ya kak,tar kalo gw kesepian gimana?" ucap Pian
"Makanya punya pacar,jadi loe ada temen"jawab Vika asal.
Tanpa sadar Vika pun bercerita pada Pian tentang apa yang sedang ia alami saat ini.
Ada rasa kesal saat Pian tau alasan apa yang membuat Kaka kesayangannya berubah menjadi pendiam beberapa Minggu ini.
"Mulai besok, gw yang jadi pengawal loe kak,jadi gak akan ada yang bisa ngomong seenaknya sama loe"
"Gak usah dek,kan ada Keysa dia juga udah jagain Kaka kok" ucap Vika
"Pulang yuk dah mau magrib nih" ajak Vika yang langsung berdiri dan berjalan kearah motor mereka.
Hari terus berganti tanpa terasa beberapa Minggu lagi Vika akan ujian.
Ia pun belajar dengan giat agar dapat lulus dengan hasil yang bagus.
Ia sengaja menyibukkan diri agar tidak selalu ingat pada Ihsan.
Akhirnya Vikapun lulus dengan hasil seperti yang ia harapkan.
Ia pun sudah berbicara pada kedua orangtuanya ingin melanjutkan kuliah di kota Bandung dan tinggal bersama dengan Neneknya disana.
Awalnya Mama Iren dan Papa Bagas menolak namun karena Vika terus memaksa akhirnya mereka pun setuju.
Vika pun sudah mendaftar disalah satu Universitas swasta disana.
Rencananya setelah perpisahan nanti ia akan segera berangkat ke kota Bandung.
Semakin hari hubungan Ihsan dengan Rany semakin dekat,tak jarang juga Rany datang kerumah Ihsan.
Kini mantap sudah niat Vika untuk berusaha melupakan Ihsan,ia juga berniat untuk sedikit demi sedikit mengurangi berat badannya.
Kini ia rajin puasa Senin Kamis dan juga sedikit menjaga pola makannya.
Malam itu saat Vika seorang melihat-lihat sebuah majalah ia menatap sebuah poto wanita cantik dengan body ramping.
"Andai saja badan aku kaya gini, Ihsan pasti suka" batin Vika.
Ia pun meletakan majalah itu lalu mengambil timbangan lalu naik ke atasnya.
"Masih 73kilo, cuma baru turun sekilo" guman Vika kecewa karena usaha menurunkan berat badannya belum menunjukkan hasil.
"Harus berapa lama biar bisa kurus kaya gini" ucapnya lagi sambil kembali melihat majalah yang tadi ia lihat.
Hallo semua jangan lupa kasih author dukungannya ya
-Like
-Rate
-Komennya author tunggu
Salam Maniss
Amellajj/Author
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙
pembully an verbal memang menyakitkan, sabar ya vik, harusnya gk usah didengerin tuh omongan sampah semua
2023-06-07
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
semangat vick .. kalau ada niat pasti jalan akan terbentang lebar bt mu.. tujukan pada mereka yg mehinamu km bisa
2023-06-06
1
🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤
dih..
mau mau nya liatin orang pacsran,
2023-06-06
0