episode 2

Hai apa kabar? Apa ada pertanyaan atau tanggapan kalian tentang Ava? Tulis ya di kolom komentar ya.

Selamat membaca ya

Malamnya gue dan teman-teman cs gue pergi ke tempat yang di janjikan oleh Vera. Tapi sebelum itu mari flashback saat gue izin ke bokap gue.

"Yah cuma kerja kelompok kok gak bakal lama paling jam 10 Ava udah pulang yah", bujuk gue ke bokap gue karena daritadi gue gak di izinkan keluar.

"Bentar doang?", tanya ayah memastikan.

"Iya kok suer Ava janji kok pulang cepet habis itu", kata gue meyakinkan bokap gue agar di porbehkan keluar.

Ayah nampak berpikir sebentar lalu menjawab gue "boleh asalkan jangan pulang terlalu malem kamu masih gadis perawan", kata ayah mengingatkan.

"Yey makasih yah Ava sayang ayah deh", kata gue senang bukan main.

"Kalau begitu Ava berangkat yah", kata gue mencium punggung tangan ayah lalu melenggang pergi keluar karena Vera sudah menunggu di dalam mobil.

"Apa tidak papa Ava di biarkan Varo?", tanya seorang wanita paruh baya di belakang Varo, ayah Ava.

"Tidak papa lagian dia sudah besar dan sebentar lagi gadis itu akan segera menikah dengan Aydan Lestari", jawab Varo sambil tersenyum.

"Iya Oh ya, tapi Ali dan Caelin nelpon kalau persiapan nya sudah siap", kata Lestari, mama Ava.

Ali dan Caelin itu orangtua Aydan dan Arsyid.

"Oh ya? Baguslah sisa acara pernikahan nya saja dan gaun nya", kata Varo senang.

"Iya"

Di dalam mobil gue melihat Vera terkejut gue sudah di dalam mobil. "Udah?", tanya nya memastikan dan gue pun menggangguk.

"Oke tancap ayo pergi senang-senang", kata Vera menyalakan mesin mobil nya dan langsung meninggalkan rumah kediaman gue tinggali.

Selama di perjalanan gue dan Vera bercanda tawa hingga Vera tiba-tiba berhenti mendadak.

"Ada apa Ver?", tanya gue bingung. "Itu loh ada nenek tua berhenti tiba-tiba di tengah jalan bikin kesal aja", jawab Vera kesal sambil memukul stir nya.

"Udah biarkan saja dia ayo nanti telat", kata gue pada Vera dan Vera langsung tancap gas melewati nenek tua itu hingga menyenggol tubuh nya.

"Aduh", nenek itu meringis kesakitan karena jatuh terduduk dan barang-barang nya berhamburan jatuh.

"Anak jaman sekarang tidak ada moral dan etika nya", kata nya sambil bangkit berdiri.

"Sini saya bantu nek", kata seorang cowok sambil mengulurkan tangan nya tersenyum ramah.

"Makasi nak nenek sangat terbantu", kata beliau senang.

"Sama-sama nek ini barang-barang nenek", kata cowok itu sambil menyendorkan plastik belanjaan nenek tersebut.

"Kamu baik banget semoga masa depan kamu cerah nak dan mendapatkan istri yang sangat baik dan cantik", kata beliau tersenyum. "Nenek pergi dulu makasi ya nak hati-hati", kata sang nenek melambai tangan ke cowok dan berjalan pergi meninggalkan cowok itu.

Cowok itu diam mematuhi menatap jalan yang banyak kendaraan lewat dan juga pejalan kaki. "Calon istri saya memang cantik tapi ia tidak baik namun saya akan berusaha merubah sikap gadis itu setelah menikahinya makasih atas doa nya nek Aydan akan berusaha sebesar Aydan mampu", ucap lirih cowok itu yang ternyata Aydan.

Gue dan Vera sudah sampai di bar di maksud Vera.

"Ayo masuk dan bersenang-senang Ava", ajak Vera yang langsung menarik gue masuk ke dalam bar.

Di dalam semua teman-teman geng gue sudah berkumpul.

"Siap girls?", kata Vera.

"Siaplah ayo bersenang-senang"

Sorak gue dan yang lain senang dan segera mencari para cogan.

"Eh? Gue mau ganti pakaian dulu", kata gue pamit.

"Ya udah cepat ya", kata Alya.

"Sip"

Tak lama kemudian gue sudah berganti pakaian dan kembali ke teman-teman gue.

"Wow Ava emang cantik ya udah ayo cari pasangan", kata Vera.

"Ya"

Tiba-tiba ada seolah cowok datang tanya ke pada gue.

"Hai boleh kenalan?", tanya seorang cowok di belakang gue. Gue pun berbalik badan dan menatap cowok itu teliti. "Lumayan tampan", pikir gue.

"Ih iri deh Ava udah dapet"

"Orang cantik tidak perlu cari cogan"

"Betul tuh"

Teman-teman gue pada berisik iri lihat gue langsung dapet.

"Boleh Ananda Avalyn Zubair panggil aja Ava kalau lo?", tanya gue.

"Gue Delvan ayo ke sana Ava ngobrol gitu", ajak Delvan menunjuk ke sofa kosong.

"Ayo"

"Bye girls gue duluan", ucap gue sombong.

"Semangat", kata Vera dan gue membalas nya dengan senyuman.

Gue pun menghabiskan waktu di bar bersama teman-teman gue.

bersambung..

Jangan lupa vote dan dukung ya terus

I love para readers makasih sudah May setia membaca.

See you

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!