Hi balik lagi nih udah pada nunggu gak sama kelanjutan kisah Aydan dan Ava? Semoga masih ya hehehe.
Selamat membaca ya
Pagi harinya gue bersiap ke kampus dan segera turun untuk sarapan karena mama juga sudah memanggil gue.
"Pagi ma pa", sapa gue berjalan menuruni anak tangga menuju dapur dan duduk di meja makan.
"Ava", panggil bokap gue gue pun menatap beliau. Ku lihat sorot matanya menatap gue intens.
"Ada apa pa?", tanya gue sambil menyendokkan makanan ke mulut.
Papa gue menghela napas sebelum berbicara "mulai hari ini jaga sikapmu karena Aydan dan kembarannya sekolah di sekolahmu mulai hari ini kalau kau gak nurut semua asetmu Papa sita mengerti kamu, Ava?", tegas bokap gue sampai membuat gue melongo mendengar perkataan bokap gue.
"Sama si culun? Ewh gak level sama Ava kenapa gak cari orang ganteng sih pa? Ava gak suka si culun itu", ucap gue sambil menghantam meja hingga menimbulkan suara yang keras. Tentu saja Papa langsung menatap tajam ke arahku membuat ku bergidik ngeri ketakutan.
"I-iya Ava mengerti", ucap gue terpaksa jika tidak ia tidak akan bisa bersenang-senang lagi.
"Bagus putri Papa pintar", kata Papa sambil mengeluarkan kepalaku lembut "Cepat habiskan makanannya nanti telat", kata bokap gue.
Entah kenapa rasanya hangat sudah lama gue gak merasakan kehangatan itu.
Di sekolah gue masih bete gara-gara Papa masih tetap menjodohkanku dengan orang asing mana lagi culun kalau ganteng kan gue masih mau terima lah ini? Dahlah males pikirin hal tidak penting seperti itu.
"Hai Ava", sapa Vera dari arah belakang gue. Gue tentu saja terbentuk kaget dan memarahi Vera.
"Lo ya suka amat bikin orang kaget untung gue gak sampe mati", ucap gue marah sambil mencubit pipi kri Vera gemas.
"Sorry ini sakit tahu lepasin", kata Vera dan gue pun melepasnya.
"Eh nanti lo ada waktu? Bentar malam?", tanya Vera.
"Ada mau ngapain?", tanya gue heran dengan sikap Vera yang terlihat sangat senang sekali.
"Gue sama yang lain mau ke club main-main sekalian lihat para cogan akh!!", teriak Vera kehilangan sambil lonpat-lompat.
"Ya udah deh nanti jemput ya", ucap gue dan di balas anggukan kepala Vera.
"Ku tidak izinkan"
Suara berat khas cowok masuk ke indra pendengar gue gue pun berbalik badan dan menatap sangar cowok di depanku.
"Lo? Ada hak apa lo ngelarang gue pergi? Kita gak ada hubungan apapun bye", ucap gue berjalan melewati cowok itu dan sengaja menyenggolnya.
"Aku punya hak atas tindakan mu kau lupa? Atau mau aku lapor ke bokap mu?", ancam cowok itu. Vera terlihat bingung.
"Iya-Iya gue gak akan pergi puas lo?! Awas ya lo Aydan Syahputra Ceilo kalau lo lapor ke bokap gue", ancam gue balik.
"Oke fine", kata Aydan dan pergi begitu saja.
"Ada hubungan apa kalian berdua?", tanya Vera penasaran.
"Itu loh masa bokap gue jodohin gue sama si culun kek dia", jelas gue marah.
"Lo mau?", tanya Vera memastikan. "Ya gaklah emang gue cocok sama cowok kek dia?! Idih gak mau gue", kata gue jijik.
Vera tersenyum licik "Jadi lo gak jadi malam ini?", tanya Vera memastikan lagi.
"Jadilah masa enggak jadi jam berapa?", jawab gue sambil memamerkan deretan gigi gue.
"Jam 7 malam izin aja sama bokap lo bilang aja kerja kelompok paling kita pulang jam 10", usul Vera sambil tersenyum licik.
"Oke nanti aku bawa aja baju ganti supaya gak di curigai", kata gue sombong.
"Betul pintar juga lo Ava", kata Vera memberikan ajuan jempol.
"Siapa dulu Vera gitu loh", ucap gue sambil mengibaskan rambut gue ke belakang dengan sombongnya.
bersambung...
Segini dulu ya semoga suka para readers.
Jangan lupa vote dan dukungan ya selalu.
Coba tebak Vera senyum licik kek gitu kenapa hayo? Tulis di kolom komentar ya di tunggu ya.
Bye bye
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments