Suamiku Overprotektif(tamat)

Suamiku Overprotektif(tamat)

prolong

Hai nama gue Ananda Avalyn Zubair akrab di panggil Ava. Umur gue 15 tahun. Hari ini hari pertama gue masuk universitas ternama di kota.

"Ava!! Sarapan!! ", teriak mama gue. Gue pun bergegas turun setelah siap semua.

Di meja makan sudah ada ayah dan ibu sebenarnya gue memiliki abang dan kakak perempuan tapi mereka sudah menikah. Gue berjalan menghampiri orangtua gue.

" Ava", panggil ayah gue. Gue pun berbalik tanya.

"Ada apa yah? ", tanyaku sambil mengambil nasi dan lauk.

" Ayah dan mama sepakat akan menjodohkanmu"

Perkataan bokap gue berhasil membuat mata gue terbalalak lebar tidak percaya.

"Ayah dan mama gak bercanda kan? ", tanya gue memastikan.

" Tidak sayang", jawab mama lembut.

"Tapi Ava gak mau pokoknya! Ava juga masih mau sekolah yah masa baru masuk sma sudah main jodoh-jodoh"

"Ini demi kebaikanmu kamu sayang"

"TIDAK TETAP TIDAK AVA GAK MAU", teriak gue.

" AVA!! JAGA SIKAP KAMU!! SEBAB INILAH AYAH MENJODOHKAN KAMU DENGAN SAHABAT LAMA AYAH!! DI SEKOLAH SELAMA INI KAU SELALU MEMBUAT MASALAH", bentak bokap gue marah dan mama berusaha menenangkan ayah.

"Habiskan makanmu lalu berangkat sekolah pulang sekolah kita akan bahas lagi", kata mama lembut.

Gue hanya menuruti saja kata mama. Setelah sarapan gue pun berangkat dengan mood kacau.

Selepas ospek maba pembagian kelas bagi maba.

Di keas

" Ava kita sekelas juga ", kata seseorang sambil memeluk gue erat tapi gue memasang wajah bete.

" Sudah gue bilang lo dan gue tidak ada lagi hubungan apa-apa", kata gue pada gadis yang memeluk gue tadi.

Namanya Fatiha Nur Alanda dulu gue dengannya sahabatan tapi karena dia mengkhianati gue gue pun memutuskan hubungan dengannya.

"Untung aja gue di sadarkan oleh Vera tentang kebusukan yang pernah lo perbuat dasar pengkhianat", kata gue mendorong dia keras hingga menabrak meja di belakangnya.

" Wah-wah liat siapa ini? Fatiha lo itu gak level ama kita-kita mending lo jauh-jauh deh ", kata Vera dan geng-gengnya di belakang termasuk gue.

Gue menatap Fatiha sombong dan angkuh sedangkan dia menatapku sedih dan takut.

" Ava karma itu ada liat aja nanti siapa yang pengkhianat sebenarnya " , kata  Fatiha lalu kembali ke tempat duduknya.

Gue sadar ada yang memperhatikan dan saat gue nengok ternyata cowok culun berkacamata.

"Heh culun napa liat-liat naksir ya? Sorry gak level ama lo", kata gue sombong tapi dia tetap diam menatap gue.

Gue tidak paham dengan tuh cowok mau apa dari sejak ospek juga begitu dan tatapannya itu sulit diartikan.

"Yok girls kita ke kantin aja sebelum guru masuk", kata Alya salah satu teman gue.

Gue pun dan lainnya berjalan ke kantin mending bolos ke kantin daripada dengarin oechan guru pengajar.

Pulang sekolah gue dan teman-teman cs gue pergi nongki-nongki ke cafe sampai menjelang malam lalu pulang.

Di rumah ayah sudah siap dengan kayunya untuk menghukum gue.

" Habis darimana kamu jam segini baru pulang?! ", tanya ayah gue marah besar.

" Biasalah nongki-nongki di cafe dengan  teman-teman Ava", jawab gue lalu berjalan masuk ke kamar.

"Mau ke mana kamu?! "

"Ke kamar lah ayah", jawab gue.

" Ganti baju dress kita akan ke cafe bertemu calon kamu", kata ayah gue yang membuat gue syok.

"Ayah yang benar aja mau menjodohkan Ava?! "

"Iya sana dandan yang cantik", kata ayah.

Dan gue masih melongo kaget mendengar perkataan ayah.

" Cepat sayang kita sudah terlambat", kata mama lembut.

Malamnya di cafe

Ternyata mereka sudah menunggu gue merasa sedikit bersalah.

"Maaf lama", kata ayah.

" Gak papa kok lama gak bertemu", kata seorang pria paruh baya.

"Ini putri bungsumu? Cantik banget", katanya dan gue hanya membalasnya dengan senyuman.

Gue melihat ke arah cowok yang asyik main hp. Gue yakin dia calonnya.

" Aydan noh calon kamu ", kata tante Zahra sambil menoel putranya.

Cowok itu berbalik menatap gue dan gue kaget melihat cowok itu.

" Lo?! "

"Sudah saling kenal rupanya kalau gitu sisa nentuin tanggalnya saja", kata om Yudith.

Cowok itu rupanya si culun di kelas tetapi malam ini dia nampak lain.

" Hei kenapa kau terima aja perjodohan ini? ", tanya gue.

" Gak ada alasan gue hanya tidak mau jadi anak durhaka", jawabnya yang masih asyik main.

"3 hari kalian akan menikah nanti kami yang akan siapkan semua"

Perkataan para orangtua itu sukses membuat gue syok berat.

"Di jodohkan dengan cowok ganteng boleh tapi ini cowok culun",  gumam gue dan masih dapat didengar orang disampingku.

" Tenang aja kak Aydan cowok ganteng banget kok habis nikah juga lo bakal tahu", bisik seseorang.

Gue kaget langsung menengok melihat siapa.

"Kita bakal jadi ipar salam kenal kakak ipar namaku Arsyid kembarannya Aydan"

Gue hanya mangut-mangut mendengarkan ocehan Arsyid tentang Aydan.

Dan makan malam itu berjalan lancar gue masih gak percaya bakal nikah muda tetapi yang menganggu pikiran gue adalah perkataan Arsyid tentang Aydan yang posesif dan overprotektif.

"Auk ah mending nonton", kata gue sambil membuka laptop dan memutar drama jepang kesukaan gue.

bersambung...

Balik lagi dengan aku yah aku pake bahasa yang biasa dalam cerita ada bukan bahasa baku sebelumnya semoga suka ya.

Kisah tentang perjodohan kali ini semoga suka🙏.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!