episode 3

Udah pada nunggu gak kelanjutan kisah Ava dan Aydan? Semoga begitu ya kali ini akan ku usahakan untuk tidak mencewakan kalian semua para readers. Udah siap? Happy reading.

"Ava", panggil Delvan dengan nada menggoda dan spontan gue berbalik badan menatap Delvan seolah mengatakan "apa".

"Karena hanya kita berdua gue mau jujur gue suka lo pada pandangan pertama melihatmu", ungkap Delvan serius dengan menatap intens gue.

Gue membalasnya dengan senyuman manis gue berkata "Iya gue juga sama jadi apa boleh?", tanya gue pada Delvan dan Delvan seperti paham maksud pertanyaan sekaligus pertanyaan dari gue.

"Tentu saja Ava sayang malam ini ayo bersenang-senang berdua", bisik Delvan di telinga gue dan gue merasa geli karena hal tersebut. Gue hanya terkekeh dan ikut permainan Delvan saja.

Malam itu gue dan Delvan berkenalan sekaligus jadian serta melakukan apa yang biasa di lakukan orang pacaran Iya gue dan Delvan pacaran. Masa bodoh dengan yang namanya perjodohan itu apalah itu selama gue bebas melakukan apa yang gue suka. Palingan setelah gue nikah dengan si culun itu gue tambah bebas juga palingan perkataan Arsyid boongan mana mungkin Aydan seperti itu lagian gue gak pernah lihat tuh culun overprotektif ke gue larang-larang gue ya ada cuma sekali waktu pagi tadi di sekolah. Jadi gue bebas dong mau ngapain, di mana, sama siapa, pacaran kek terserah gue hak gue bukan hak si culun itu.

Setelah kami bercumbu mesra gue dan Delvan melesat pergi ke kawanan gue.

"Gimana?", tanya Vera bersandar di puncak seorang cowok. Gue perhatikan sih pacar nya habis tingkah Vera begitu manja ke cowok itu dan dia ku lihat ehem lumayan tampan.

"Lancar gue juga udah jadian tadi sama Delvan, iya kan Delvan?", tanya gue menoleh ke Delvan.

"Iya benar", tanggap Delvan dengan senyuman nya ke arah gue.

Seketika teman-teman gue bersorak gembira.

"Wow amazing Ava"

"Congratulations Ava Delvan"

"PJ jangan lupa ya"

Gue hanya tersenyum membalas perkataan mereka semua.

"Yang langgeng ya kalian berdua sampe kua", kata Vera semangat 45.

"Doain aja", kata Delvan. Gue udah malu sih tapi senang juga.

Malam itu kami bermabuk bersama untuk merayakan hari jadinya gue sama Delvan.

Pukul 11. 24

"Guys Gue pulang duluan ya gue rasa ngantuk", ucap gue yang mulai berjalan gontai.

"Ya udah DELVAN", seru Vera memanggil Delvan yang tengah asyik dengan teman-teman nya itu.

"Kenapa?", tanya Delvan sambil berjalan mendekat ke gue.

"Yang kamu mabuk?", tanya Delvan sambil memegang gue supaya gak jatuh.

"Ya", jawab gue yang udah jatuh ke pelukan Delvan.

"Sekarang gimana?", tanya Delvan ke Vera.

"Lakukan sesuai rencana kita sebelum nya", jawab Vera dengan senyuman licik nya.

"Sesuai keinginan mu", kata Delvan dan berjalan berbalik arah bukannya pulang namun ia berjalan ke lantai dua.

"Hahaha Ava kamu akan hancur malam ini", gumam Vera.

Sementara itu

"Malam ini kita akan bersenang-senang sayang", kata Delvan memandangi wajah tertidur nya Ava.

"Manisnya Malam ini kau akan menjadi milik ku sentuh nya", kata Delvan di sertai gelak tawa.

"Berhenti kamu", kata seseorang di belakang Delvan. Delvan menengok ke belakang melihat siapa yang sudah memerintah dia seenaknya.

"Siapa lo?! Ngajak berantem ya?! Sini lo dasar culun", teriak Delvan dan segera membaringkan  Ava di sofa dan berlari ke cowok tadi.

Cowok itu dengan santai nya menghindar dan melayangkan pukulan ke wajah Delvan.

Mereka berdua saling berantem dan akhirnya cowok itu menang.

"Awas aja lo lihat aja pembalasan ku nanti", kata Delvan pergi begitu saja.

"Dasar pecundang", ucap cowok itu menunduk mengambil kacamata nya yang jatuh saat berkelahi dan mengendong Ava.

"Ayo pulang bokap lo cariin", kata cowok itu sambil mengecup kening Ava lembut.

bersambung...

Gimana? Semoga suka ya🙂

Cowok di akhir dan menyelamatkan Ava pasti kalian sudah tahu lah.

Jangan lupa vote dan dukungannya ya.

See you Next time

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***