bab 5, mantan part 2

"mas percaya sama kamu, tapi saat pertama kali Nando datang, tatapan Adek berbeda. Adek sampai tidak melihat keberadaan mas dan tadi malam kamu saat mas telfon selalu sibuk. kamu pasti telfonan sama dia kan?" Reyhan masih tidak puas dengan jawaban Risha.

"tadi malam aku telfonan sama kak Rahma karena tanya-tanya soal catering. aku saja tidak punya nomor nya Nando mas! nih kalau nggak percaya periksa aja hp Adek." sentak Risha, ia kesal dituduh terus.

"sudah cukup! aku mau pulang. mas pulang sendiri sana." ujar Risha langsung berjalan di dekat jalan raya.

"kamu mau naik apa? kemari, biar mas antar" ucap Reyhan, ia merasa bersalah mendengar Isak tangis Risha.

memang benar, harus nya ia tanya sendiri pada Risha. tapi karena cemburu berat, Reyhan malah tanya dengan Dika dan langsung menuduh Risha.

"Adek mau di antar mas tapi izinin ke pameran besok?" di sela Isak tangis dan rasa marah nya, Risha masih sempat bernego.

"maaf, tapi mas tetap nggak izinin." ujar Reyhan lemah. dia tidak mau Risha bertemu Nando, walaupun mantan dan Risha sudah tidak mempunyai perasaan apa-apa. tetap saja ia merasa cemas.

"dasar egois!"

dan untung nya ada taxi yang lewat, Risha langsung melambaikan tangan. saat Risha mau masuk, tangan nya di cekal Reyhan. pria itu membawa Risha kedalam pelukan nya.

"maaf pak tidak jadi. istri saya sedang ngambek. biar saya tenangin dulu." ucap Reyhan pada sopir taxi yang membuka jendela.

saat di dalam mobil, keduanya saling diam. Reyhan fokus dengan jalan raya, dan Risha memilih menyenderkan kepala di jendela. melihat lalu lalang kendaraan yang berebut jalan.

"Dek," panggil Reyhan pelan.

"jangan bicara sama Adek kalau mas tetap nggak ngizinin Adek ke pameran." tolak Risha.

dan akhirnya Reyhan memilih diam. keduanya bertarung dengan pikiran masing-masing.

***

"huh lelah nya..." Reyhan mendaratkan tubuhnya pada kasur empuk kamar nya.

merogoh hp di saku nya, Reyhan tersenyum menatap foto Risha di layar depan hp nya.

"besok saja aku kerumah nya, minta maaf. sekarang biar sama-sama nenangin diri dulu." ucap nya pelan.

***

"assalamualaikum"

akhirnya Reyhan datang ke rumah Risha, pria itu hendak mengajak Risha jalan-jalan sebagai permintaan maaf. tapi apalah daya, ia malah mendapat kekecewaan.

"walaikumsalam" ujar pak Rudi yang sedang menyirami tanaman.

"maaf pak, Adek nya ada?" tanya Reyhan sopan, ia masih canggung dengan sang calon mertua.

"lhoh, Adek ke kota K sama teman kerja nya. nggak bilang sama nak Reyhan?" pak Rudi balik bertanya, karena Risha tadi malam izin mau ke kendal. pria tua itu mengira Reyhan sudah tahu.

"iya sempat bilang sama saya pak, tapi saya nggak ngizinin. ternyata nekat pergi ya? menghembuskan nafas pelan, Reyhan kecewa Risha keras kepala ikut ke kendal.

"nak Reyhan, tolong maklumi ya. Adek bilang katanya cape' pengen refresing sebentar. ibu juga nggak tega, Adek tadi malam nggak mau makan." Bu Retno mencoba menengahi.

"nak Reyhan kan tahu sendiri, Risha sama saya saja sudah nurut nya." imbuh pak Rudi.

"iya pak, Bu. kalau gitu saya permisi dulu. assalamualaikum"

"semangat ya nak, walaikumsalam"

***

Reyhan memutuskan untuk menyusul Risha ke kota K. rasa cemas dan cemburu nya membuat nya menggila di jalan. menyelip dengan lincah beberapa kendaraan, pria yang sedang di selimuti rasa cemburu itu sampai di kota K 15 menit lebih cepat.

sedangkan Risha yang bosan memilih untuk berjalan jalan menyusuri jalan yang terdapat pedagang. menghirup udara suasana kota K yang menyejukkan. pandangan nya meredup saat teringat Reyhan, marah dan kecewa tentu nya. tapi itu bukan hanya salah Reyhan, ini termasuk salah nya juga.

seharusnya ia bercerita tentang Nando pada Reyhan agar tidak menimbulkan salah paham. kalaupun ia cerita, ia yakin Reyhan tidak akan Semarah ini. tapi nasi sudah menjadi bubur, kejadian ini bisa menjadi pelajaran nya, agar harus terbuka sama pasangan.

saat berjalan-jalan Risha menoleh ke belakang saat ada seseorang memanggil.

"sha, kamu sendirian? mba Sinta mana?" tanya Nando yang mendekati Risha.

Risha refleks mundur, ia tidak mau berdekatan dengan Nando. karena pria ini, Reyhan marah padanya. jadi ia harus jaga jarak.

"mba Sinta masih melihat pameran. ada apa?" tanya Risha, datar.

"kenapa cuek begitu, aku ada salah sama kamu?"

masih seperti dulu, Nando adalah pria yang sangat peka.

"tidak ada, cuma karena aku nggak cerita soal hubungan kita dulu. mas ku jadi salah paham." jawab Risha menunduk lesu.

"kenapa kamu nggak cerita, kalian akan menikah kan. seharusnya orang yang akan menikah itu harus saling terbuka."

Risha berdecak kagum, pria di depan nya bisa berbicara bijak seperti ini.

"ya, ini memang salahku." jawab Risa, pasrah.

"oh ya sha, Aku minta maaf karena dulu sudah mempermainkan mu. aku tahu dulu jahat banget jadiin kamu barang taruhan. aku maklumi sih kalau kamu tidak bisa memaafkan ku." ujar Nando, serius.

"baru sadar sekarang? lagian buat apa sih ngerjain orang seperti itu. kalian nggak takut karma apa udah nyakitin perasaan orang?" sungut Risha, ini saat nya ia meluapkan kekesalannya dulu yang belum tersampaikan karena sudah keburu lulus.

"wow wow... kamu dendam ya sama kita? galak banget!"

"heh kesal tauk dikerjain begitu! kalau kalian belum dapat karma, ku sumpahin nanti kalian nggak nikah nikah. trus pas nikah dapat cewe yang lebih jelek dari aku!" kembali bersungut-sungut, kekesalan Risa meluap-luap.

"nggak perlu sha, aku udah dapat karma nya kok."

"apa?".

"pacarku ninggalin aku karena hamil sama laki-laki lain." jawab Nando, pria itu mendesah pelan.

"hah! serius?" mata Risha membulat, tak percaya.

Nando mengangguk lemah, "haha tapi sudah move-on kok aku."

"syukurlah, turut prihatin ya nan. makanya jangan mainin hati perempuan lagi ya." ucap Risha menepuk Pelan bahu Nando.

"jadi di maafin nggak nih? kata orang kalau orang yang kita sakiti udah maafin kita, hidup kita kedepannya bakal baik-baik saja. dan aku mau hidup ku baik-baik saja kedepan nya sha. tolong maafkan aku." ucap Nando memohon.

"iya iya tak maafin, hiduplah dengan baik kedepan nya Nando." ujar Risha. ia tulis mengatakan ini. karena ia juga akan menikah. jadi berdamai dengan masa lalu adalah jalan terbaik. " ya udah aku mau nyusul mba Sinta lagi ya."

baru melangkah, sial nya Risa tersandung kakinya sendiri dan untung nya Nando memegang tangan nya.

"RISHA!"

Degh

degh

degh

Risha Dan Nando menoleh bersamaan ke arah asal suara. mereka sama-sama terkejut saat melihat Reyhan datang dengan wajah tampak marah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!