Laboratorium

Sebulan kemudian....

Pelajaran kedua sudah dimulai, saatnya praktek tugas kelompok kimia diajukan. Semua siswa berada di ruang laboratorium sains.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap Bu Lolita sambil tersenyum.

"Pagi Bu"Jawab siswa secara serempak.

"Bagaimana dengan penemuannya?"

"Apa ada yang sulit?"

"Pasti lumayan sulit ya? Semoga penelitian kalian sukses. yaudah langsung aja yuk, kelompok pertama Ali, Mia, Dito dan Ike Silahkan maju" Ujar Bu Lolita dengan ekspresi yang penuh drama.

  

"Penemuan kelompok kami diberi nama shadow blink, kenapa kami memberi nama itu? Karena shadow artinya bayangan dan blink artinya kerlap-kerlip. Jadi, ramuan ini akan kami tumpahkan ke bayangan kami persis saat posisi berdiri kami berada dimana ada pantulan dari sinar matahari" Ungkap Dito sambil mempraktekkan di depan ruang kelasnya.

"Kemudian apa yang akan terjadi?" Tanya Bu Lolita penasaran sambil memegang kacamata bulatnya tersebut.

  

"Lihat saja Bu" Jawab Dito menerangkan.

"Luar biasa! Saya beri nilai 90 untuk penelitiannya, dan nilai 92 untuk penjelasannya. Silahkan kembali duduk, kemudian kelompok kedua silahkan maju. Zinta, Zevana, Zweta dan Zaskia" Ucap Bu lolita kembali.

  

"Penemuan kelompok kami diberi nama Eye Camera. Saya Zinta sebagai ketua kelompok ini akan menjelaskan bagaimana cara kegunaannya. Diberitahukan mengenai Eye Camera merupakan penemuan terbaru hasil karya saya dan didukung dengan kerjasama teman satu kelompok. Eye artinya mata dan Camera artinya kamera" Ungkap Zinta tegas.

"Apa fungsi dari eye camera ini?" Tanya Bu Lolita.

"Bagaimana caranya kalian bisa membuat saya percaya dan terpukau? Dengan adanya tabung reaksi ini, dapatkah kalian membuktikannya? Tentunya sebutan yang kalian beri nama Eye Camera ini?" Sambung Bu Lolita kembali dengan jurus beribu pertanyaan yang ia ajukan pada muridnya tersebut.

"Dan butuh berapa lama kalian menelitinya?" Tanya Bu Lolita kembali.

Beliau berbicara seolah-olah pertanyaannya tidak akan bisa dijawab oleh Zinta.

"Untuk membantu mata kita membidik sasaran yang kita inginkan, bukan semacam senjata api melainkan seperti lensa mata untuk membantu mata minus, selain itu eye camera juga dominan untuk merekam segala daya ingat situasi yang bisa melawan sifat pelupa atau pikun" Jawab Zinta dengan percaya diri.

Setelah mendengar jawaban dari salah satu muridnya, Bu Lolita sempat terdiam seribu bahasa.

"Bukan tindakan yang bodoh kan?" Tanya Zweta sambil menoleh kearah Zinta.

"Tepat sekali" Jawab Zinta dengan singkat.

"Butuh waktu seminggu dalam penelitian, dan kami akan mempraktekkannya dengan meneguk ramuan berwarna hijau ini secara bersamaan" Ungkap Zinta.

  

"What's are you crazy?" Tanya Zaskia terkejut.

 

"Apa?" Tanya Zevana dan Zweta secara bersamaan.

"Oke kalau begitu apakah kalian sudah yakin, jika penemuan ini nggak bakalan ada efek sampingnya setelah meneguk ramuannya?" Tanya Bu Lolita sembari mencoba meyakinkan kembali muridnya agar tidak asal bertindak.

 

"Yakin banget Bu" Jawab Zinta yang makin gemas dengan keadaan saat ini.

 

"Pokoknya saya nggak mau bertanggung jawab jika ada perubahan hasil dari penemuan yang diinginkan ya? Misalkan yang kalian inginkan Eye Camera, terus tiba-tiba berubah jadi Eye Frog gitu. Hahaha" Ledek Bu Lolita sambil tertawa lebar.

“No!!” Sahut Zaskia panik.

Akhirnya Zinta berhasil mengajak anggota kelompoknya untuk meneguk ramuan secara bersamaan. Terkecuali Zweta yang hanya berpura-pura meneguknya, sebab Zweta masih merasa ragu. Suasana di ruang laboratorium sangat menegangkan terlebih lagi Bu Lolita serta seluruh teman satu kelasnya.

“Finis, selamat untuk kelompok dua, saya akan beri nilai 90 untuk penjelasannya dan 75 untuk prakteknya, nilai praktek yang sangat buruk yang pernah ada dalam pelajaran saya. Maaf kalian belum bisa membuat saya percaya dan terpukau dengan hasil prakteknya” Ungkap Bu Lolita dengan nada yang menyindir.

“Tapi Bu” Sambar Zinta dengan cepat.

   

“Terima kasih, saya tunggu untuk perubahan nilai secepatnya, silahkan keluar bagi yang sudah praktek, lanjut kelompok tiga!” Seru Bu Lolita.

“Jadi ini yang namanya berhasil?” Tanya Zweta yang berharap banyak pada hasil yang bagus dalam tugas kelompoknya.

“Ternyata bener ya dari pembicaraan siswa sekolah ini, kalau penemuan lo itu payah!” Sindir Mia salah satu kelompok pertama teman sekelasnya.

“Woy santai dong!” Balas Zevana geregetan sambil menaikkan kerah tangan jas laboratoriumnya.

“Sudahlah Zin, ngga usah ditanggepin juga sama ucapannya Mia barusan. Menurut gue bagus ko, walau nilai prakteknya kurang memuaskan” Timpal Zweta sembari membalikkan badannya dan keluar ruangan.

“Yee.. itu sih sama aja” Sahut Zevana yang sedikit kesal pada Zweta.

Akhirnya mereka pun berjalan keluar ruangan mengikuti Zweta dari belakang.

to be continued...

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

ibu Lolita lucu tapi ngeselin juga yaa😅

2023-09-03

2

Fenti

Fenti

weeeehhh keren nih

2023-09-03

2

🟡🌻͜͡ᴀs Yuna ✨•§͜¢•🎀

🟡🌻͜͡ᴀs Yuna ✨•§͜¢•🎀

kok ibuknya gak mendukung malah ketawa, aku gak suka guru kayak itu sih.
biasanya seorang guru itu memberikan nasehat dan semangat ini malah buat semangat anak muridnya turun.
ngomong ngomong aku udah mampir kakak, maaf baru mampir sekarang karena sibuk

2023-09-03

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!