Sebuah mobil Lamborghini Avebtador berwarna hitam memasuki kawasan parkir. Setelah mobil itu telah terparkir, seorang pria keluar dari mobil itu.
Pemuda yang tak lain adalah Arya kemudian melangkahkan kakinya dengan maksud membuka pintu mobil untuk kekasihnya.
Setelah itu, mereka saling bertukar senyum sambil berjalan dan bergandengan tangan memasuki restoran.
Sepasang kekasih itu lalu memesan ruangan VIP kepada resepsionis restoran itu. Setelah itu, seorang karyawan restoran mengantar mereka menuju ke meja makan selanjutnya, mereka duduk di kursi yang saling berhadapan. Di saat itu, mereka kemudian saling menatap dan saling bertukar senyum selanjutnya mereka memilih menu hidangan makan malam.
Beberapa menit kemudian, pelayan restoran lalu menghidangkan pesanan mereka di atas meja makan.
Setelah para pelayan selesai mengerjakan tugas mereka, kemudian mereka meninggalkan sepasang kekasih yang bersiap untuk menyantap hidangan yang telah berada di atas meja.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya Arya dan Raisa telah menyelesaikan makan malamnya.
Di saat itu, beberapa pelayan kemudian membereskan meja makan dan beberapa orang pelayan lagi menyajikan makan dan minuman penutup
Di saat mereka berdua menikmati segelas wine, Raisa memandang wajah Arya sambil tersenyum manis seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Kak... ! Ada yang ingin aku berikan ?"
"Apaan sayang.... !"
Raisa lalu mengambil sesuatu di dalam tas kecil miliknya berupa sebuah kotak persegi empat bujur sangkar yang telah di kemas rapi.
"Ini kak ! hadiah buat kakak," ucap Raisa sambil tersenyum manis.
Sontak Arya terkejut hebat, dia sangat bahagia
"Ini pertama kali aku mendapatkan hadiah sejak bersamanya selama 7 Tahun," begitulah kata-kata yang terlintas dalam benak Arya, dia lalu berkata
"Thank you honey .!"
Arya kemudian berdiri dari tempat duduknya sambil tersenyum selanjutnya berjalan menuju ke tempat kekasihnya yang sedang duduk lalu mencium bibirnya secara mendadak. Sontak Raisa terkejut hebat sejenak dan membelalakkan matanya. Akan tetapi, dia tak menolak ciuman itu, dia lalu memejamkan matanya dan selanjutnya gadis itu menikmati serta membalas ciuman kekasihnya, mereka berdua terhanyut tak sadarkan diri dalam gairah nafsu hingga ciuman itu menjadi semakin membara, sepasang kekasih itu saling melahap dengan rakusnya tak peduli lagi dengan sekitarnya.
Di saat semuanya hampir tak terkendali, Raisa kemudian tersadar lalu melepaskan bibirnya dari bibir Arya secara mendadak.
"kak, hentikan,!" kata Raisa yang menahan dada Arya pada saat Arya ingin kembali melahap bibir mungil Raisa.
Di saat itu, Arya tersadar dari perkataan Raisa lalu mengambil kotak kecil yang belum ia buka, selanjutnya ia mengenggam dengan lembut jari-jemari Raisa sambil berjalan sehingga mau tak mau Raisa terpaksa berdiri dari kursinya lalu mengikuti langkah kaki Arya yang sedang menuju ke tempat pembayaran. Setelah mereka tiba, Arya kemudian menyerahkan kartu black card dengan maksud menuntaskan transaksi pembayaran.
Setelah itu, dia dan Raisa berjalan keluar dari restoran menuju tempat parkir. Setibanya di tempat parkir, Arya berbalik kearah Raisa lalu kembali menciumnya dengan rakus.
"Hmmm... !! kak... ! Ini tempat umum, kak." Ucap Raisa sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibir Arya.
"Kita ke apartemenmu.!"
Kedua pasangan kekasih yang di landa gejolak asmara itu bergegas masuk ke dalam mobil. Seketika Arya melesatkan lamborgininya dengan sangat terburu-buru dengan maksud meninggalkan tempat itu dan dengan niat menuju apartemen Raisa.
Pada saat di tengah perjalanan, Arya menghentikan laju mobilnya secara mendadak di sebabkan lampu merah menandakan bahwa kendaraan harus berhenti.
Di saat itu, Arya dan Raisa saling menatap dengan penuh gairah, mereka kembali berciuman dengan ganasnya tanpa berpikir panjang, mereka saling melahap dengan rakusnya di dalam mobil tersebut.
Di saat adegan mulai semakin membara dan di saat itu juga, Raisa sekilas melihat lampu hijau, dia melepaskan bibirnya dari bibir Arya lalu berkata.
"kak... ! Lampu sudah hijau "
Aryapun kemudian melanjutkan perjalananya menuju ke apartemen milik Raisa. Sesekali mereka saling menatap dalam perjalanan hingga akhirnya Arya membelokan mobilnya ke arah kiri dan memasuki tenpat parkir.
"Bukanya kita mau apartemenku, kak.? kok malah ke hotel sih... !"
"Aku sudah nggak kuat sayang dan jangan berkomentar lagi. Okey... !" Jawab Arya dengan pedehnya tanpa rasa malu sedikitpun.
Raisa tidak berkata-kata lagi sebab iapun di landa gairah yang sulit di kendalikan oleh dirinya sendiri akan tetapi ia sangat pandai menyembunyikan apa yang ia rasakan.
Merekapun berjalan ke dalam hotel dan langsung memesan kamar hotel. Resepsionis tersebut memberitahu letak kamar tersebut.
Arya dan Raisa bergegas menuju lif. Lalu Arya menekan angka 15 selanjutnya di dalam lif mereka kembali berciuman dengan ganas. Sampai akhirnya mereka tiba ke atas dan langsung menuju ke kamar 609 . setelah masuk ke dalam kamar hotel, mereka melanjutkan berciuman penuh gairah
Arya melucuti satu persatu pakaian Raisa hingga tak terisa sehelai benangpun di tubuhnya, begitupun dengan Raisa melucuti satu persatu pakaian Arya hingga terlihat polos
Mereka terus berciuman penuh hasrat membara hingga Arya menarik pergelangan tangan Raisa menuju ke tempat tidur, meraka melanjutkan berciuman dengan ganasnya.
Kedua pasangan itu sudah tak mampu lagi Mengontrol diri mereka. Aryapun menerobos dan melakukan penyatuan
"Akh... !!! Aaaa... !!! Akhh.... !!!" Suara rintihan nikmat gadis cantik itu.
Beberapa waktu kemudian setelelah mereka bergonta-ganti posisi akhirnya mereka berada di ujung puncak kenikmatan lalu mengerang bersama.
"Aku sangat mencintaimu, sayang," kata Arya lalu mengecup pipi Raisa.
"Aku juga cinta kamu, kak.!" gadis itu lalu memeluk Arya
Merekapun berciuman mesrah dan saling berpelukan menandakan bahwa mereka menikmati malam ini.
"Sayang... ! Bagaimana kalau kita lanjut," kata Arya sambil menatap sejenak wajah cantik kekasihnya.
"Jangan lagi deh,! tubuhku terasa remuk, aku sangat lelah.!"
"Nanti kita lanjutkan lagi yah,!" kata Arya sambil memandang kekasihnya.
"Cepat amat tidurnya,!" gumamnya.
Karena sangat lelah Raisapun tertidur lelap tanpa mendengarkan apapun. Arya kemudian menuju ke kamar mandi membersihkan dirinnya setelah itu ia memakai pakainya lalu berjalan menghampiri Raisa untuk memperbaiki selimutnya selanjutnya ia mencium kening Raisa.
"Sebaiknya aku nyari rokok dulu," gumamnya.
kemudian ia mengecup kening Raisa lalu berjalan keluar dari kamar hotel 609.
Di tempat yang lain, Rian telah selesai membersihkan karpet di setiap lorong hotel dengan alat penghisap debu di lantai 14.
"Akhirnya selesai juga, selanjutnya lantai 15,!" gumamnya.
Rian yang sedang memakai masker penutup wajah lalu menuju ke lantai 15 dengan menaiki anak tangga. setelah itu, Ia melihat seorang pria gagah berjalan menuju ke lif dekat tangga yang ia lalui sebelumnya
"Bisa nanya nggak,?" kata Arya.
"Tentu saja boleh, Tuan.,!" jawab Rian
"Di hotel ini ada nggak yang jual Rokok... ?"
"Ada di lantai 10,Tuan. Di sana terdapat sebuah Bar dan di situ pula anda bisa mendapatkan apa yang anda inginkan,Tuan.. !"
"Baiklah, Pak..! Terimah kasih banyak.!" Ucap Arya dengan senyum.
"Sama-sama, Tuan"
Arya lalu masuk ke dalam lif dan menuju ke lanfai 10 Sedangka Rian membenahi peralatanya untuk melanjutkan tugasya sebagai OB.
Di hotel yang sama tetapi di tempat yang berbeda, Renata telah selesai merevisi beberapa berkas yang ada dan telah memberikan saran ke pada manajer untuk meningkatkan kualitas hotel agar lebih maju lagi. Setelah itu, Renata meninggalkan ruangan khusus yang hanya di ketahui oleh petinggi perusahan.
Merekapun berjalan menuju lif, Renata kemudian memalingkan wajahnya sejenak ke arah manajer hotel.
"Pak Dahlan, Aku ingin sendiri."
"Baik, Nona muda."
Pak Dahlan dan sekretarisnya membungkuk hormat ke pada Renata yang berada di dalam lif. Renatapun menekan angka 10 karena dia berencana menuju ke Bar hotel.
Di tempat ruangan yang lain dan di hotel yang sama, Arya melangkahkan kakinya menuju penjaga pintu masuk, penjaga itu lalu meminta kartu identitasnya
"Tumggu,!" kata Arya sambil mengambil dompetnya
Arya kemudian menyerahkan kartu identitasnya, bodyguard yang sedang bertugas menjaga pintu itu lalu mempersilahkan Arya masuk setelah mengetahui siapa Arya yang sebenarnya
"Ini, Pak, !" Ucap Arya sambil memberikan tips.
"Makasih banyak, Tuan.!"
Aryapun berjalan menuju ke arah bartender dan meminta 1 bungkus rokok serta Segelas minuman beralkohol di campur es.
Di saat yang sama, Renata baru saja tiba di lantai 10, dia melihat bodyguard hotel membungkuk padanya lalu membuka pintu.
"Jangan ikuti aku," Ucap Renata
"Baik Nona," jawab Bodyguar itu.
Renata terus berjalan menuju ke arah Bartender. Setelah ia tiba, bartender tersebut memberikan segelas minuman beralkohol dengan es dan jeruk nipis yang berada di sudut gelas tersebut kemudian wanita cantik itu meminumnya.
Arya dan Renata tidak saling menyadari keberadaan masing-masing, mereka berdua duduk sejajar dan sibuk dengan urusan mereka masing-masing
Arya sibuk Dengan hpnya membuka beberapa website untuk memantau perkembangan berbagai bisnis perusahaanya sambil merokok dan menikmati segelas wine. Di saat yang sama, Renata sedang memikirkan beberapa rencana untuk mengembangkan atau melebarkan sayap perusahanya di Eropa sambil menikmati gelas wine.
Ketika Arya sedang membaca dengan serius, tiba-tiba dia teringat tentang kerja sama dengan perusahan Renata, dia lalu mengambil Hp miliknya selanjutnya meghubungi Renata karena pada saat itu di dalam pikiranya muncul ide untuk mengembangkan kerja sama antara perusahan miliknya dan perusahan Renata.
"Krink... ! krink... ! krink.... !" Terdengar suara Hp berbunyi.
Arya langsung berbalik mencari sumber bunyi tersebut, dia pun terkejut saat melihat Renata sedang memperhatikan layar Hp miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Senajudifa
aku ikut nyimak y
2022-05-18
0
💛Arnita💛
Pengaruh Alkohol
2022-05-13
0
Firmansyah
Aneh juga kok mereka beradegan intim dalam toilet tapi setelah itu Arya dan Renata sama2 menyesal. apa pungkun faktor alkohol ya🤔
2022-05-11
0