Raisa dan Irma akhirnya tiba di parkiran mall,
Setelah mereka memarkir mobil masing-masing, mereka berdua berjalan dalam mall.
Mobil Rasia Ferrari 458
Mobil Irma Ferrari Roma.
"Raisa temani aku nyari pakain yah.!?"
"Okey,! Irma bawel,!! aku akan manemani kamu.!"
"Kamu perna nggak membelikan sesuatu untuk kak Arya.?"
"Selama aku bersama dengan kak Arya, aku belum perna membelikan barang apapun untuk dia, malah dia yang selalu memberikan aku barang, itupun terkadang aku tolak.!"
"Ya ampun Raisa... ! Jadi selama 7 tahun kamu pacaran dengan kak Arya, kamu belum perna memberikan apapun.... !?"
"Aku memberikan sesuatu yang paling berharga melebihi barang mewah apapun di dunia ini. Hartaku yang paling berharga."
"Harta kamu yang paling berharga... ! Apa itu..?"
Irma menatap Raisa dengan sangat serius.
"Ada deh,! mau tau ajah,!" jawab Raisa.
Irma kemudian kembali memalingkan wajahnya sambil berpikir keras untuk mencari tahu maksud perkataan Raisa.
"jangan-jangan, kamu benar sudah nggak perawan,!!?" kata Irma memandan Raisa dengan sangat serius dengan volume suara yang sedikit keras.
"Kalau ngomong, pelan-pelan Irma... !! Nggak usah ngegas... ! Bagaimana jika ada yang mendengarkan ucapanmu... ?" Wajah Raisa mengkerut menandakan dia kesal sekaligus malu.
"Nggak ada juga yang mau ambil pusing jika ada yang mendegarkan ucapanku, lagian di jaman moderen ini hal seperti itu sudah lumrah.!"
"Aku capek ngomong sama kamu,!" ucap Raisa yang menjadi kesal.
"Bagaimana rasanya.!? Enak nggak,!?" dia penasaran, dia menatap kembali sahabatnya itu.
"Kamu kepo amat sih.!"
"Beritahu aku dong,!? Aku kan wanita polos.!"
Raisa kemudian terbawa suasana dalam percakapan.
"Awalnya sakit.Tapi, lama-kelamaan jadi nikmat hingga naik ke ubun-ubun dan bikin ketagihan," jawab Raisa tanpa rasa malu.
"Aku jadi pengen deh,!" ucap Irma tanpa rasa malu sedikitpun.
"Bagaimana kamu mau merasakan hal seperti itu, kamu ajah nggak punya lawan main.!"
"Iya juga sih.! Sejujurnya, aku sudah lelah seperti ini Ra.! Mungkin, sudah waktunya aku nggak sendiri lagi, apa lagi usia kita terus bertambah, aku ingin menikmati masa mudaku kali ini."
"Itu kamu sadar... ! Memangnya kamu nggak mau nikah,!? kamu mau hidup sendiri terus.!?"
"Siapa juga yang mau hidup sendiri seumur hidup,!! aku ini wanita normal.!"
"Ngomong-ngomong, kita mau belanja atau curhat sih... ! Aku sudah lapar nih.!"
"Kalau begitu, kita makan dulu, kita nyari tempat makan yuk... !"
"Okey.... !"
Merekapun berjalan mencari tempat makan. Setelah mereka menemukan tempat makan kemudian mereka memesan apa yang mereka inginkan.
Setelah mereka selesai mengisi perut. Raisa dan Irma kembali mencari barang yang ingin di beli.
"Sebaiknya kamu membelikan jam tangan untuk kak Arya... !"
"Aku rasa itu ide yang bagus.!"
"Kamu tanya dulu ukuran tangan kak Arya... ! Telpon dia, sekarang... !"
"Nggak usah... ! Aku tau ukuran pergelangan tangan kak Arya."
"Ya sudah kalau begitu... ! Pertama-tama, kita nyari jam tangan dulu. Habis itu, kita nyari gaun... !"
"Terserah kamu ajah deh... !"
Mereka melangkahkan kaki sambil mencari toko jam dan akhirnya merekapun menemukan toko jam, kemudian mereka memilih-milih jam tangan sampai Raisa menemukan jam yang cocok untuk Arya.
"Mba ! Ini berapa harganya.?"
"Yang ini harganya 1,5 juta US atau 19,95 milyar rupiah merek Vacheron Constantin Tour de I’Ile ... !" Ucap Pramuniaga
"Aku ambil jam ini, Mbak,!"jawab Raisa sambil mengeluarkan kartu black card.
"Nah... ! Sekarang giliran aku, Ra,!" kata Irma.
"Okey, no problem... ! Di mana ?"
"Di sana tuh.. !" Dia sambil menunjuk ke arah tokoh.
Merekapun memasuki ruangan mencari gaun yang di iginkan Irma, setelah beberapa menit kemudian Irma telah memilih gaun yang ia inginkan.
"Aku mau ambil ini mbak ! Berapa harganya ?" kata Irma
"Baik Nona ! Harganya 7,5 milyar Rupiah Nona," jawab Pramuniaga tersebut.
"Okey, no problem," Ucap Irma sambil menyerahkan kartu black card miliknya kepada pramuniaga tersebut.
Beberapa saat kemudian, mereka meninggalkan mall itu secara terpisah, mereka masing-masing menuju ke mobilnya. Pada saat Raisa tiba di mobilnya sambil mengambil kunci mobilnya ia teringat ke pada Arya.
"Aku akan membuat kak Arya terkejut," ucapnya dalam hati sambil tersenyum manis.
Dia kemudian mengambil Hp miliknya kemudian menelphone Arya.
"Krink... Krink... Krink.... !!" Bunyi Hp milik Arya, di lalu memperhatikan layar Hp miliknya.
"Ternyata Raisa," kata Arya lalu mengangkatnya kemudian menempelkan Hp miliknya di telinga.
"Haloo,!" Kata Arya Lagi di mana kak,!? Jangan lupa sebentar malam, aku tunggu jam 20:00 dan aku punya kejutan untumu.!"
"Lagi di Mansion. Habis makan, capek, mau istirahat. Tentu saja aku nggak lupa sayang... !! Apalagi sudah lama juga nih nggak enak-enak.! Kejutan apan sih.!?"
"Ada deh..! Bentar malam juga kakak akan tau, Itu otak di bersihin kak, dasar mesum.!!"
"Biarin mesum sama pacar sendiri kok.! lagian sebentar lagi kita akan nikah setelah kamu wisuda,!" ucap Arya sambil tertawa kecil.
Raisa merasa malu atas ucapan Arya sehingga wajahnya memerah seperti kepiting rebus lalu memutuskan sambungan telephone.
"Tut... ! Tut... ! Tut... !" Bunyi Hp milik Arya
"Aduhh... ! Raisa... ! Raisa... ! Kebiasaan... !!Seenaknya ajah memutuskan sambungan telephone ," gumamnya.
Arya kemudian berjalan menuju tempat tidurnya.
"Kalau begini, mending aku tidur siang dulu," gumamnya.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya Raisa telah tiba di mansion keluarga besarnya.
"Bi ....! Jam berapa ayah dan ibuku meninggalkan mansion,?" ucapnya sambil berjalan.
"Tuan dan Nyonya, meninggalkan mansion sekitar pukul 10 pagi Non," Jawab asisten rumah tangga itu yang sedang menghampiri Raisa.
"Mereka naik apa, Bi,!?" kata Raisa sambil menghentikan langkahnya sejenak.
"Tuan dan Nyonya, berangkat menggunakan pesawat pribadì, Non..!"
"Mereka kemana, Bi.?"
"Nggak tau, Non.!"
"Kalau begitu, aku ke atas dulu untuk beristirahat.!"
"Iya Non.!"
Raisa pun bergegas menuju ke atas, lebih tepatnya ke kemarnya. Setelah dia tibah di kamarnya, Raisa kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tak lama kemudian, gadis cantik itu pun tertidur lelap.
...****************...
Setelah menyelesaikan pertemuan dengan Arya, wanita cantik itu lalu masuk ke ruanganya sambil melihat sesuatu dari balik dinding kaca tepat di belakang kursi kebesaranya, dia begitu terlihat lelah.
"Hidup ini cukup aneh ! Kapan aku benar-benar bisa jatuh cinta ! Aku ingin merasakan jatuh cinta yang sebenarnya, Pria silih berganti masuk ke dalam hidupku. Tapi, tak ada yang mampu meluluhkan hatiku, aku berhubungan ranjang dengan pria yang menjadi pacarku. Awalnya, aku pikir, dengan merasakan nikmat bercinta aku bisa menemukan cinta yang aku inginkan. Tetapi, itu salah. Hidupku begitu hampa, yang terasa hanyalah nafsu sesaat. Kapan aku bertemu dengan cinta sejatihku," gumamnya.
Wanita cantik itu lalu membalikkan tubuhnya kemudian berjalan menuju ke ke kursi kebesaranya. Setelah ia tiba, dia lalu bersandar sambil memejamkan matanya. Tak butuh waktu yang lama, dia kemudian tertidur pulas.
...****************...
Di suatu tempat letaknya di sekolah menegah atas, Rian dan Farhan sedang sibuk menurunkan kursi dari mobil truk.
Rian selanjutnya mengambil kursi tersebut lalu mengangkatnya dengan maksud membawanya ke kantin di mana ibunya menjalankan usaha kecil-kecilan.
Di saat itu, seorang gadis cantik sedang berjalan mundur sambil berdebat dengan seorang siswa laki-laki.
"Sudah aku katakan berulang kali bahwa aku nggak menyukaimu.! Berhenti memaksaku untuk jadi pacarmu.!"
"Aku nggak bisa berhenti, aku mencintaimu,!" Jawab Siswa laki-laki itu.
"Brukkkk.... !" suara kursi yang terjatuh di lantai.
Gadis yang sebelumnya berdebat dengan seorang siswa lelaki sedang terjatuh dan menindih seorang pemuda. Di saat itu, mata mereka saling bertemu, bibir mereka begitu dekat, hampir saja mereka berciuman tanpa di sengaja.
"Ya Ampun,! cakep benar nih cowok,!" begitulah kata yang terlintas dalam benak gadis itu.
"Dag... ! Dig... ! Dug.... !" Jantung gadis tersebut berdetak cepat tak beraturan.
"Maaf, Nona.!"
Gadis itu kemudian tersadar dari imajinasi liarnya.
"Seharusnya aku yang minta maaf kak, sebab akulah yang menabrak kakak.!"
Mereka lalu bangkit dari tempat mereka terjatuh.
"Sekali lagi, maaf yah kak.! Ngomong-ngomong, apa ada yang terluka kak,!? kata gadis itu sambil memeriksa area sekitar tubuh pemuda itu dengan kedua matanya.
"Nggak apa-apa.! Kamu jangan kemana-mana dulu yah.!"
Pemuda tampan yang tak lain adalah Rian lalu berjalan menuju ke arah kantin ibunya seperti sedang mencari sesuatu.
"Ibu punya Hansaplas nggak.?"
Ibu Rian yang bernama Dwi kumala kemudian mencari apa yang di inginkan putranya.
"Ini hansaplasnya ! kamu nggak apa-apa.?"
"Nggak apa-apa kok, Mom,!" jawab Rian sambil mengambil hansaplas itu.
"Apa luka gadis itu nggak fatal, Nak.?"
"Nggak, Mom ! Cuman luka lecet di tumitnya mungkin dia nggak menyadarinya, aku kesana dulu, Mom.!"
"Iya, Nak.!"
Rian kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah gadis itu.
"Kamu duduk dulu di kursi ..? Pasti perasaan kamu belum baikan karena terkejut," kata Rian yang kini berada di dekat gadis remaja itu.
"Nggak apa-apa, kak,! sungguh nggak apa-apa,!" Jawab gadis itu sambil memandangi wajah tampan Rian
Di saat itu, Tiba-tiba saja Rian menggendong gadis itu dengan gaya ala bridal syle lalu membawanya ke ke kursi, sontak gadis remaja itu terkejut hebat, jantungnya berdetak begitu cepat tak beraturan sambil memandang wajah Rian. Setelah tiba di depan kursi kantin,
Rian kemudian menurunkan gadis remaja itu dan di saat itu pula, gadis remaja itu kemudian duduk di kursi kantin. Setelah itu, dia kembali memandang wajah Rian.
"Ya ampun.... ! Perlakuan cowok ini manis banget,!" ucap gadis cantik itu dalam hati.
"Auuwwww..... !!"
Gadis remaja 17 tahun itu menatap lulutnya yang terasa perih.
"Ternyata aku terluka,!" gumamnya.
"Ada apa ini,!?" kata Farhan yang baru saja muncul sambil membawa kursi di atas pundaknya.
Rian dan gadis remaja 17 tahun itu lalu memalingkan wajahnya ke arah sumber suara.
"Ada kecelakaan kecil yang tak terduga,!" kata Rian yang sedang berada di depan Resky.
Di saat yang sama, Farhan memperhatikan Rian yang sedang berlutut sambil menempelkan hansaplas di lutut gadis itu.
Di saat yang sama, siswa laki-laki yang awalnya ingin membantu gadis yang ia sukai lalu pergi meninggalkan mereka dengan kesal karena tidak mampu berbuat apapun.
Farhan secara tak sengaja memperhatikan sejenak siswa itu yang berjalan menjauh kemudian memalingkan wajahnya ke arah Rian.
"Sepertinya siswa itu menyukai gadis ini," kata Farhan Crow Seven dalam hati, dia lalu berkata.
"Luka gadis itu nggak fatal kan.?"
"Nggak fatal, cuman luka lecet."
Farhan Crow Seven kemudian memperhatikan gadis remaja 17 tahun itu sejenak yang sedang duduk di kursi selanjutnya memperhatikan Rian yang berada di depan gadis itu kemudian kembali memandang gadis itu, dia lalu berkata.
"Nama kamu siapa.?"
Gadis 17 tahun itu lalu memalingkan wajahnya ke arah sumber suara dan berkata.
"Namaku Resky Puspitasari Ramadhan, kak.!"
Farhan Crow Seven kemudian kembali memperhatikan Rian yang telah menempelkan hansaplas di lutut gadis itu, dia lalu berkata.
"Kita bawa gadis ini ke ruang UKS dulu.!"
"Nggak usah kak,! ini sudah cukup." kata Resky yang sedang memandang Farhan sekaligus menggantikan Rian menjawab pertanyaan itu dengan cepat.
Di saat itu, Farhan menatap sejenak gadis itu lalu memalingkan pandangan di mana Rian berada.
"Aku bawa kursi ini dulu ke kantin Ibumu yah.!"
"Okey brother.!" Jawab Rian sambil menatap Farhan.
Farhan Crow Seven kemudian melangkahkan kakinya menuju di mana kantin ibu Rian berada.
Di saat yang sama, Resky sedang sibuk menatap punggung Rian yang sedang memperhatikan Farhan berjalan menuju ke kantin Ibunya, gadis cantik itu lalu tersenyum manis.
"Sudah baik,cakep, romantis, sungguh jantungku terasa mau copot. Apa mungkin ini yang namanya cinta pada pandagan pertama," ucap Resky dalam hati yang tetap dalam keadaan tersenyum manis.
Di saat yang sama, Rian lalu membalikkan tubuhnya dan tak sengaja memperhatikan wajah gadis cantik itu yang seperti sedang memikirkan sesuatu, dia kemudian berkata.
"Kamu kenapa,!? Kok senyum-senyum sendiri.!?"
"Ada deh,!!! By the way, makasih banyak yah kak.! Maaf atas kecerobohanku, kak.!"
"Nggak usah minta maaf, aku yang bersalah kok.!"
"Nama kakak siapa.?"
"Panggil saja, Rian !"
"Kak... ! Bisa tukaran nomor Hp nggak.!?"
Di saat yang sama, Farhan telah tiba di tempat mereka berdua, dia kemudian masuk ke dalam celah-celah percakapan mereka berdua.
"Beritahu ajah nomor kamu.! Siapa tau, besok-besok ada yang penting, misalkan kaki gadis ini di amputasi karena dia memiliki penyakit gula.!"
Rian kemudian mengambil Hp dari kantong celananya.
"Ini nomorku,!! Jika terjadi sesuatu, hubungi aku yah,?" kaya Rian sambil menyerahkan Hp miliknya ke pada gadis itu.
"Aku nggak punya penyakit gula kak,!" kata Resky sambil memandang Farhan Crow Seven, dia kemudian memalingkan wajahnya ke arah Rian lalu berkata.
"Nanti, aku hubungi yah kak,! jika aku butuh sesuatu, Okey,!" kata Resky lalu mengambil Hp milik Rian.
Gadis itu kemudian kembali memalingkan pandanganya ke arah Farhan.
"By the way, nama kakak siapa.?"
"Aku,! Farhan Crow Seven, pangil Farhan ajah.!"
"By the way, aku ke kelas dulu kak.! Soalnya sudah mau pulang sekolah, makasih banyak kak,!" kata Resky sambil tersenyum ke arah Rian dan Farhan secara bergantian.
"Sama-sama,!" jawab mereka berdua secara bersamaan.
Gadis itu lalu berdiri dari kursi itu selanjutnya melangkahkan kakinya dengan niat kembali ke klsnya dan bermaksud untuk mengambil tas.
Beberapa waktu kemudian, akhirnya semua kursi telah di turunkan oleh Rian dan Farhan.
Dan tak butuh waktu yang lama, Rian, Ibu Dwi dan juga Farhan kemudian bergegas dengan maksud menuju ke kediaman Pak Harto dengan menggunakan truk milik Pak Ilham.
"Clint... !"
Terdengar bunyi dari Hp milik Rian teryata itu adalah alaram pengingat bahwa sebentar malam dia akan bekerja sebagai OB di salah satu hotel ternama.
Tak terasa mereka bertiga telah tiba di rumah kediaman Pak Harto.
"Tante... ! Aku balik dulu tante,!!" kata Farhan Crow Seven sambil menoleh ke arah Ibu Dwi sejenak.
"Hati- hati, Nak Farhan.!"
"Iya, Tante."
"Aku balik dulu, brother,!" Farhan menoleh ke arah Rian.
"Hati-hati brother.!"
"Tentu saja.!"
Farhan Crow Seven pun meninggalkan kediaman sederhana milik keluarga Pak Harto dengan mengendarai mobil Ferrari SP90 Spider.
"London, sudah lama aku nggak ke kota itu, setelah urusanku tuntas, aku akan melanjutkan misi berikutnya dan aku rasa orang yang aku cari berada di kota itu," kata Farhan Crow Seven sambil menambah kecepatan mobilnya.
Di saat yang sama, Ibu Dwi dan Rian hanya memperhatikan mobil mewah milik Farhan yang baru saja menghilang dari pandangan mata mereka.
"Ibu... ! Aku balikin truk Pak Ilham dulu," kata Rian sambil memalingkan wajahnya ke arah Ibunya.
"Iya, Nak.!"
Rian kemudian melangkahkan kakinya menuju ke mobil truk. Setelah mengembalikan truk Pak Ilham, Rian kemudian kembali kerumahnya dengan berjalan kaki dengan niat beristirahat.
Di saat yang sama, seorang gadis remaja 17 tahun sedang menghayal di dalam mobil yang sedang melaju.
"Mungkin aku telah jatuh cinta dengan kak Rian, baru pertama aku merasakan hal seperti ini kepada seorang pria dan aku akan memastikan perasaanku terlebih dahulu," ucap gadis cantik itu dalam hati.
Beberapa waktu kemudian, Resky telah tiba di mansion keluarga besarnya. Setelah gadis itu turun dari mobil, Resky selanjutnya berjalan ke dalam mansion. Setelah ia tiba di dalam rumah besar itu, kemudian ia menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur setelah melepaskan sepatunya.
"Hari yang melelalahkan tapi membahagiakan," gumamnya.
...****************...
Rusia-Moskow.
Kedua gadis cantik dan seorang pemuda tampan sedang berdialog di taman kampus.
"Nggak ada yang menarik hari ini," kata Irina Arashavin.
"Iya," kata Marcela.
"Kalau begitu, bagaimana jika kita ke perpustakaan kampus, mumgkin saja di sana kalian berdua menemukan sesuatu yang menarik perhatian," kata pemuda yang bernama tampan yang bernama Leon.
"Sepakat," kata Irina dan Marcela secara bersamaan.
Tak butuh waktu yang lama, mereka bertiga menuju ke tempat tujuan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Author yang kece dong
Aku mampir 🤗😍
2022-06-13
0
Your name
Susah emang nyari cinta sejati, kecuali... takdir yang telah mempertemukan.
2022-05-18
1
Senajudifa
aku mampir thor
2022-05-16
0