EPISODE 3 : Aktivitas

Raisa dan Irma akhirnya tiba di parkiran mall,

Setelah mereka memarkir mobil masing-masing, mereka berdua berjalan dalam mall.

Mobil Rasia Ferrari 458

Mobil Irma Ferrari Roma.

"Raisa temani aku nyari pakain yah.!?"

"Okey,! Irma bawel,!! aku akan manemani kamu.!"

"Kamu perna nggak membelikan sesuatu untuk kak Arya.?"

"Selama aku bersama dengan kak Arya, aku belum perna membelikan barang apapun untuk dia, malah dia yang selalu memberikan aku barang, itupun terkadang aku tolak.!"

"Ya ampun Raisa... ! Jadi selama 7 tahun kamu pacaran dengan kak Arya, kamu belum perna memberikan apapun.... !?"

"Aku memberikan sesuatu yang paling berharga melebihi barang mewah apapun di dunia ini. Hartaku yang paling berharga."

"Harta kamu yang paling berharga... ! Apa itu..?"

Irma menatap Raisa dengan sangat serius.

"Ada deh,! mau tau ajah,!" jawab Raisa.

Irma kemudian kembali memalingkan wajahnya sambil berpikir keras untuk mencari tahu maksud perkataan Raisa.

"jangan-jangan, kamu benar sudah nggak perawan,!!?" kata Irma memandan Raisa dengan sangat serius dengan volume suara yang sedikit keras.

"Kalau ngomong, pelan-pelan Irma... !! Nggak usah ngegas... ! Bagaimana jika ada yang mendengarkan ucapanmu... ?" Wajah Raisa mengkerut menandakan dia kesal sekaligus malu.

"Nggak ada juga yang mau ambil pusing jika ada yang mendegarkan ucapanku, lagian di jaman moderen ini hal seperti itu sudah lumrah.!"

"Aku capek ngomong sama kamu,!" ucap Raisa yang menjadi kesal.

"Bagaimana rasanya.!? Enak nggak,!?" dia penasaran, dia menatap kembali sahabatnya itu.

"Kamu kepo amat sih.!"

"Beritahu aku dong,!? Aku kan wanita polos.!"

Raisa kemudian terbawa suasana dalam percakapan.

"Awalnya sakit.Tapi, lama-kelamaan jadi nikmat hingga naik ke ubun-ubun dan bikin ketagihan," jawab Raisa tanpa rasa malu.

"Aku jadi pengen deh,!" ucap Irma tanpa rasa malu sedikitpun.

"Bagaimana kamu mau merasakan hal seperti itu, kamu ajah nggak punya lawan main.!"

"Iya juga sih.! Sejujurnya, aku sudah lelah seperti ini Ra.! Mungkin, sudah waktunya aku nggak sendiri lagi, apa lagi usia kita terus bertambah, aku ingin menikmati masa mudaku kali ini."

"Itu kamu sadar... ! Memangnya kamu nggak mau nikah,!? kamu mau hidup sendiri terus.!?"

"Siapa juga yang mau hidup sendiri seumur hidup,!! aku ini wanita normal.!"

"Ngomong-ngomong, kita mau belanja atau curhat sih... ! Aku sudah lapar nih.!"

"Kalau begitu, kita makan dulu, kita nyari tempat makan yuk... !"

"Okey.... !"

Merekapun berjalan mencari tempat makan. Setelah mereka menemukan tempat makan kemudian mereka memesan apa yang mereka inginkan.

Setelah mereka selesai mengisi perut. Raisa dan Irma kembali mencari barang yang ingin di beli.

"Sebaiknya kamu membelikan jam tangan untuk kak Arya... !"

"Aku rasa itu ide yang bagus.!"

"Kamu tanya dulu ukuran tangan kak Arya... ! Telpon dia, sekarang... !"

"Nggak usah... ! Aku tau ukuran pergelangan tangan kak Arya."

"Ya sudah kalau begitu... ! Pertama-tama, kita nyari jam tangan dulu. Habis itu, kita nyari gaun... !"

"Terserah kamu ajah deh... !"

Mereka melangkahkan kaki sambil mencari toko jam dan akhirnya merekapun menemukan toko jam, kemudian mereka memilih-milih jam tangan sampai Raisa menemukan jam yang cocok untuk Arya.

"Mba ! Ini berapa harganya.?"

"Yang ini harganya 1,5 juta US atau 19,95 milyar rupiah merek Vacheron Constantin Tour de I’Ile ... !" Ucap Pramuniaga

"Aku ambil jam ini, Mbak,!"jawab Raisa sambil mengeluarkan kartu black card.

"Nah... ! Sekarang giliran aku, Ra,!" kata Irma.

"Okey, no problem... ! Di mana ?"

"Di sana tuh.. !" Dia sambil menunjuk ke arah tokoh.

Merekapun memasuki ruangan mencari gaun yang di iginkan Irma, setelah beberapa menit kemudian Irma telah memilih gaun yang ia inginkan.

"Aku mau ambil ini mbak ! Berapa harganya ?" kata Irma

"Baik Nona ! Harganya 7,5 milyar Rupiah Nona," jawab Pramuniaga tersebut.

"Okey, no problem," Ucap Irma sambil menyerahkan kartu black card miliknya kepada pramuniaga tersebut.

Beberapa saat kemudian, mereka meninggalkan mall itu secara terpisah, mereka masing-masing menuju ke mobilnya. Pada saat Raisa tiba di mobilnya sambil mengambil kunci mobilnya ia teringat ke pada Arya.

"Aku akan membuat kak Arya terkejut," ucapnya dalam hati sambil tersenyum manis.

Dia kemudian mengambil Hp miliknya kemudian menelphone Arya.

"Krink... Krink... Krink.... !!" Bunyi Hp milik Arya, di lalu memperhatikan layar Hp miliknya.

"Ternyata Raisa," kata Arya lalu mengangkatnya kemudian menempelkan Hp miliknya di telinga.

"Haloo,!" Kata Arya Lagi di mana kak,!? Jangan lupa sebentar malam, aku tunggu jam 20:00 dan aku punya kejutan untumu.!"

"Lagi di Mansion. Habis makan, capek, mau istirahat. Tentu saja aku nggak lupa sayang... !! Apalagi sudah lama juga nih nggak enak-enak.! Kejutan apan sih.!?"

"Ada deh..! Bentar malam juga kakak akan tau, Itu otak di bersihin kak, dasar mesum.!!"

"Biarin mesum sama pacar sendiri kok.! lagian sebentar lagi kita akan nikah setelah kamu wisuda,!" ucap Arya sambil tertawa kecil.

Raisa merasa malu atas ucapan Arya sehingga wajahnya memerah seperti kepiting rebus lalu memutuskan sambungan telephone.

"Tut... ! Tut... ! Tut... !" Bunyi Hp milik Arya

"Aduhh... ! Raisa... ! Raisa... ! Kebiasaan... !!Seenaknya ajah memutuskan sambungan telephone ," gumamnya.

Arya kemudian berjalan menuju tempat tidurnya.

"Kalau begini, mending aku tidur siang dulu," gumamnya.

Beberapa waktu kemudian, akhirnya Raisa telah tiba di mansion keluarga besarnya.

"Bi ....! Jam berapa ayah dan ibuku meninggalkan mansion,?" ucapnya sambil berjalan.

"Tuan dan Nyonya, meninggalkan mansion sekitar pukul 10 pagi Non," Jawab asisten rumah tangga itu yang sedang menghampiri Raisa.

"Mereka naik apa, Bi,!?" kata Raisa sambil menghentikan langkahnya sejenak.

"Tuan dan Nyonya, berangkat menggunakan pesawat pribadì, Non..!"

"Mereka kemana, Bi.?"

"Nggak tau, Non.!"

"Kalau begitu, aku ke atas dulu untuk beristirahat.!"

"Iya Non.!"

Raisa pun bergegas menuju ke atas, lebih tepatnya ke kemarnya. Setelah dia tibah di kamarnya, Raisa kemudian merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tak lama kemudian, gadis cantik itu pun tertidur lelap.

...****************...

Setelah menyelesaikan pertemuan dengan Arya, wanita cantik itu lalu masuk ke ruanganya sambil melihat sesuatu dari balik dinding kaca tepat di belakang kursi kebesaranya, dia begitu terlihat lelah.

"Hidup ini cukup aneh ! Kapan aku benar-benar bisa jatuh cinta ! Aku ingin merasakan jatuh cinta yang sebenarnya, Pria silih berganti masuk ke dalam hidupku. Tapi, tak ada yang mampu meluluhkan hatiku, aku berhubungan ranjang dengan pria yang menjadi pacarku. Awalnya, aku pikir, dengan merasakan nikmat bercinta aku bisa menemukan cinta yang aku inginkan. Tetapi, itu salah. Hidupku begitu hampa, yang terasa hanyalah nafsu sesaat. Kapan aku bertemu dengan cinta sejatihku," gumamnya.

Wanita cantik itu lalu membalikkan tubuhnya kemudian berjalan menuju ke ke kursi kebesaranya. Setelah ia tiba, dia lalu bersandar sambil memejamkan matanya. Tak butuh waktu yang lama, dia kemudian tertidur pulas.

...****************...

Di suatu tempat letaknya di sekolah menegah atas, Rian dan Farhan sedang sibuk menurunkan kursi dari mobil truk.

Rian selanjutnya mengambil kursi tersebut lalu mengangkatnya dengan maksud membawanya ke kantin di mana ibunya menjalankan usaha kecil-kecilan.

Di saat itu, seorang gadis cantik sedang berjalan mundur sambil berdebat dengan seorang siswa laki-laki.

"Sudah aku katakan berulang kali bahwa aku nggak menyukaimu.! Berhenti memaksaku untuk jadi pacarmu.!"

"Aku nggak bisa berhenti, aku mencintaimu,!" Jawab Siswa laki-laki itu.

"Brukkkk.... !" suara kursi yang terjatuh di lantai.

Gadis yang sebelumnya berdebat dengan seorang siswa lelaki sedang terjatuh dan menindih seorang pemuda. Di saat itu, mata mereka saling bertemu, bibir mereka begitu dekat, hampir saja mereka berciuman tanpa di sengaja.

"Ya Ampun,! cakep benar nih cowok,!" begitulah kata yang terlintas dalam benak gadis itu.

"Dag... ! Dig... ! Dug.... !" Jantung gadis tersebut berdetak cepat tak beraturan.

"Maaf, Nona.!"

Gadis itu kemudian tersadar dari imajinasi liarnya.

"Seharusnya aku yang minta maaf kak, sebab akulah yang menabrak kakak.!"

Mereka lalu bangkit dari tempat mereka terjatuh.

"Sekali lagi, maaf yah kak.! Ngomong-ngomong, apa ada yang terluka kak,!? kata gadis itu sambil memeriksa area sekitar tubuh pemuda itu dengan kedua matanya.

"Nggak apa-apa.! Kamu jangan kemana-mana dulu yah.!"

Pemuda tampan yang tak lain adalah Rian lalu berjalan menuju ke arah kantin ibunya seperti sedang mencari sesuatu.

"Ibu punya Hansaplas nggak.?"

Ibu Rian yang bernama Dwi kumala kemudian mencari apa yang di inginkan putranya.

"Ini hansaplasnya ! kamu nggak apa-apa.?"

"Nggak apa-apa kok, Mom,!" jawab Rian sambil mengambil hansaplas itu.

"Apa luka gadis itu nggak fatal, Nak.?"

"Nggak, Mom ! Cuman luka lecet di tumitnya mungkin dia nggak menyadarinya, aku kesana dulu, Mom.!"

"Iya, Nak.!"

Rian kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah gadis itu.

"Kamu duduk dulu di kursi ..? Pasti perasaan kamu belum baikan karena terkejut," kata Rian yang kini berada di dekat gadis remaja itu.

"Nggak apa-apa, kak,! sungguh nggak apa-apa,!" Jawab gadis itu sambil memandangi wajah tampan Rian

Di saat itu, Tiba-tiba saja Rian menggendong gadis itu dengan gaya ala bridal syle lalu membawanya ke ke kursi, sontak gadis remaja itu terkejut hebat, jantungnya berdetak begitu cepat tak beraturan sambil memandang wajah Rian. Setelah tiba di depan kursi kantin,

Rian kemudian menurunkan gadis remaja itu dan di saat itu pula, gadis remaja itu kemudian duduk di kursi kantin. Setelah itu, dia kembali memandang wajah Rian.

"Ya ampun.... ! Perlakuan cowok ini manis banget,!" ucap gadis cantik itu dalam hati.

"Auuwwww..... !!"

Gadis remaja 17 tahun itu menatap lulutnya yang terasa perih.

"Ternyata aku terluka,!" gumamnya.

"Ada apa ini,!?" kata Farhan yang baru saja muncul sambil membawa kursi di atas pundaknya.

Rian dan gadis remaja 17 tahun itu lalu memalingkan wajahnya ke arah sumber suara.

"Ada kecelakaan kecil yang tak terduga,!" kata Rian yang sedang berada di depan Resky.

Di saat yang sama, Farhan memperhatikan Rian yang sedang berlutut sambil menempelkan hansaplas di lutut gadis itu.

Di saat yang sama, siswa laki-laki yang awalnya ingin membantu gadis yang ia sukai lalu pergi meninggalkan mereka dengan kesal karena tidak mampu berbuat apapun.

Farhan secara tak sengaja memperhatikan sejenak siswa itu yang berjalan menjauh kemudian memalingkan wajahnya ke arah Rian.

"Sepertinya siswa itu menyukai gadis ini," kata Farhan Crow Seven dalam hati, dia lalu berkata.

"Luka gadis itu nggak fatal kan.?"

"Nggak fatal, cuman luka lecet."

Farhan Crow Seven kemudian memperhatikan gadis remaja 17 tahun itu sejenak yang sedang duduk di kursi selanjutnya memperhatikan Rian yang berada di depan gadis itu kemudian kembali memandang gadis itu, dia lalu berkata.

"Nama kamu siapa.?"

Gadis 17 tahun itu lalu memalingkan wajahnya ke arah sumber suara dan berkata.

"Namaku Resky Puspitasari Ramadhan, kak.!"

Farhan Crow Seven kemudian kembali memperhatikan Rian yang telah menempelkan hansaplas di lutut gadis itu, dia lalu berkata.

"Kita bawa gadis ini ke ruang UKS dulu.!"

"Nggak usah kak,! ini sudah cukup." kata Resky yang sedang memandang Farhan sekaligus menggantikan Rian menjawab pertanyaan itu dengan cepat.

Di saat itu, Farhan menatap sejenak gadis itu lalu memalingkan pandangan di mana Rian berada.

"Aku bawa kursi ini dulu ke kantin Ibumu yah.!"

"Okey brother.!" Jawab Rian sambil menatap Farhan.

Farhan Crow Seven kemudian melangkahkan kakinya menuju di mana kantin ibu Rian berada.

Di saat yang sama, Resky sedang sibuk menatap punggung Rian yang sedang memperhatikan Farhan berjalan menuju ke kantin Ibunya, gadis cantik itu lalu tersenyum manis.

"Sudah baik,cakep, romantis, sungguh jantungku terasa mau copot. Apa mungkin ini yang namanya cinta pada pandagan pertama," ucap Resky dalam hati yang tetap dalam keadaan tersenyum manis.

Di saat yang sama, Rian lalu membalikkan tubuhnya dan tak sengaja memperhatikan wajah gadis cantik itu yang seperti sedang memikirkan sesuatu, dia kemudian berkata.

"Kamu kenapa,!? Kok senyum-senyum sendiri.!?"

"Ada deh,!!! By the way, makasih banyak yah kak.! Maaf atas kecerobohanku, kak.!"

"Nggak usah minta maaf, aku yang bersalah kok.!"

"Nama kakak siapa.?"

"Panggil saja, Rian !"

"Kak... ! Bisa tukaran nomor Hp nggak.!?"

Di saat yang sama, Farhan telah tiba di tempat mereka berdua, dia kemudian masuk ke dalam celah-celah percakapan mereka berdua.

"Beritahu ajah nomor kamu.! Siapa tau, besok-besok ada yang penting, misalkan kaki gadis ini di amputasi karena dia memiliki penyakit gula.!"

Rian kemudian mengambil Hp dari kantong celananya.

"Ini nomorku,!! Jika terjadi sesuatu, hubungi aku yah,?" kaya Rian sambil menyerahkan Hp miliknya ke pada gadis itu.

"Aku nggak punya penyakit gula kak,!" kata Resky sambil memandang Farhan Crow Seven, dia kemudian memalingkan wajahnya ke arah Rian lalu berkata.

"Nanti, aku hubungi yah kak,! jika aku butuh sesuatu, Okey,!" kata Resky lalu mengambil Hp milik Rian.

Gadis itu kemudian kembali memalingkan pandanganya ke arah Farhan.

"By the way, nama kakak siapa.?"

"Aku,! Farhan Crow Seven, pangil Farhan ajah.!"

"By the way, aku ke kelas dulu kak.! Soalnya sudah mau pulang sekolah, makasih banyak kak,!" kata Resky sambil tersenyum ke arah Rian dan Farhan secara bergantian.

"Sama-sama,!" jawab mereka berdua secara bersamaan.

Gadis itu lalu berdiri dari kursi itu selanjutnya melangkahkan kakinya dengan niat kembali ke klsnya dan bermaksud untuk mengambil tas.

Beberapa waktu kemudian, akhirnya semua kursi telah di turunkan oleh Rian dan Farhan.

Dan tak butuh waktu yang lama, Rian, Ibu Dwi dan juga Farhan kemudian bergegas dengan maksud menuju ke kediaman Pak Harto dengan menggunakan truk milik Pak Ilham.

"Clint... !"

Terdengar bunyi dari Hp milik Rian teryata itu adalah alaram pengingat bahwa sebentar malam dia akan bekerja sebagai OB di salah satu hotel ternama.

Tak terasa mereka bertiga telah tiba di rumah kediaman Pak Harto.

"Tante... ! Aku balik dulu tante,!!" kata Farhan Crow Seven sambil menoleh ke arah Ibu Dwi sejenak.

"Hati- hati, Nak Farhan.!"

"Iya, Tante."

"Aku balik dulu, brother,!" Farhan menoleh ke arah Rian.

"Hati-hati brother.!"

"Tentu saja.!"

Farhan Crow Seven pun meninggalkan kediaman sederhana milik keluarga Pak Harto dengan mengendarai mobil Ferrari SP90 Spider.

"London, sudah lama aku nggak ke kota itu, setelah urusanku tuntas, aku akan melanjutkan misi berikutnya dan aku rasa orang yang aku cari berada di kota itu," kata Farhan Crow Seven sambil menambah kecepatan mobilnya.

Di saat yang sama, Ibu Dwi dan Rian hanya memperhatikan mobil mewah milik Farhan yang baru saja menghilang dari pandangan mata mereka.

"Ibu... ! Aku balikin truk Pak Ilham dulu," kata Rian sambil memalingkan wajahnya ke arah Ibunya.

"Iya, Nak.!"

Rian kemudian melangkahkan kakinya menuju ke mobil truk. Setelah mengembalikan truk Pak Ilham, Rian kemudian kembali kerumahnya dengan berjalan kaki dengan niat beristirahat.

Di saat yang sama, seorang gadis remaja 17 tahun sedang menghayal di dalam mobil yang sedang melaju.

"Mungkin aku telah jatuh cinta dengan kak Rian, baru pertama aku merasakan hal seperti ini kepada seorang pria dan aku akan memastikan perasaanku terlebih dahulu," ucap gadis cantik itu dalam hati.

Beberapa waktu kemudian, Resky telah tiba di mansion keluarga besarnya. Setelah gadis itu turun dari mobil, Resky selanjutnya berjalan ke dalam mansion. Setelah ia tiba di dalam rumah besar itu, kemudian ia menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur setelah melepaskan sepatunya.

"Hari yang melelalahkan tapi membahagiakan," gumamnya.

...****************...

Rusia-Moskow.

Kedua gadis cantik dan seorang pemuda tampan sedang berdialog di taman kampus.

"Nggak ada yang menarik hari ini," kata Irina Arashavin.

"Iya," kata Marcela.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita ke perpustakaan kampus, mumgkin saja di sana kalian berdua menemukan sesuatu yang menarik perhatian," kata pemuda yang bernama tampan yang bernama Leon.

"Sepakat," kata Irina dan Marcela secara bersamaan.

Tak butuh waktu yang lama, mereka bertiga menuju ke tempat tujuan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Author yang kece dong

Author yang kece dong

Aku mampir 🤗😍

2022-06-13

0

Your name

Your name

Susah emang nyari cinta sejati, kecuali... takdir yang telah mempertemukan.

2022-05-18

1

Senajudifa

Senajudifa

aku mampir thor

2022-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1 : Awal Mula
2 EPISODE 2 : Pertemuan Pertama
3 EPISODE 3 : Aktivitas
4 EPISODE 4 : Wanita Yang Terlihat Biasa Saja
5 EPISODE 5 : Api Cinta Yang Membara
6 EPISODE 6 : Eagel Hotel
7 EPISODE 7 : Cinta Satu Malam
8 EPISODE 8 : Kejadian
9 EPISODE 9 : Dua Sejoli
10 EPISODE 10 : Kebenaran Seorang Anak Lelaki
11 EPISODE 11 : Menghilang
12 EPISODE 12 : Jatuh Sakit
13 EPISODE 13 : Menjadi Akrab
14 EPISODE 14 : Lelaki Misterius Dan Selembar Kertas
15 EPISODE 15 : Di Sebuah Villa
16 EPISODE 16 : Mencari Kebenaran
17 EPISODE 17 : Identitas Tersembunyi Seorang Gadis
18 EPISODE 18 : Rencana Pria Misterius
19 EPISODE 19 : Sahabat Terbaik
20 EPISODE 20 : Resky Puspitasari Ramadhan
21 EPISODE 21 : Gadis Remaja yang Sedang Jatuh Cinta
22 EPISODE 22 : Kolam Renang
23 EPISODE 23 : Rapat Besar Perusahaan
24 EPISODE 24 : Kesedihan Seorang Gadis Remaja
25 EPISODE 25 : Pengakuan Cinta
26 EPISODE 26 : Rahasia Besar Seorang Ibu
27 EPISODE 27 : Rencana Indra Permana Nasution
28 EPISODE 28 : Rusia-Moskow
29 EPISODE 29 : Irina Arahsavin
30 EPISODE 30 : Pesta Dansa
31 EPISODE 31 : Berakhirnya Kisah Cinta
32 EPISODE 32 : Kemenangan Sang Pangeran Kegelapan
33 EPISODE 33 : Rahasia Seorang Putri
34 EPISODE 34 : Patah Hati
35 EPISODE 35 : Perjalanan Farhan Crow Seven
36 EPISODE 36 : Menuju Ke London
37 EPISODE 37 : Selamat Tinggal Masa Lalu
38 EPISODE 38 : Club Malam
39 EPISODE 39 : Tamparan
40 EPISODE 40 : Mahasiswi Baru Di Kota London
41 EPISODE 41 : Lelaki Yang Terlihat Biasa Saja
42 EPISODE 42 : Pertarungan Antara Dua Pria
43 EPISODE 43 : Pemuda Yang Berhati Dingin
44 EPISODE 44 : Pria Tua Dan Seorang Gadis
45 EPIDODE 45 : Keputasan Final
46 EPISODE 46 : Rencana Arya Ramadhan
47 EPISODE 47 : Di Waktu Hujan Turun
48 EPISODE 48 : Gosip
49 EPISODE 49 : Pertemuan Yang Tak Terduga
50 EPISODE 50 : Akhir Rasa Ini
51 EPISODE 51 : Cerita Yang Lain
52 EPISODE 52 : Tak Tergoda
53 EPISODE 53 : Bertemu Dengan Mr Arashavin
54 EPISIDE 54 : Pertemuan Ibu Dan Anak Setalah 23 Tahun
55 EPISODE 55 : Misteri Rs Thunder
56 EPISODE 56 : Menuju Ke Bandara
57 EPISODE 57 : Dalam Bahaya Besar
58 EPISODE 58 : Sang Pengendara Lamborghini Huracan
59 EPISODE 59 : Menjadi Pahlawan Dengan Maksud Tertentu
60 EPISODE 60 : Terpesona
61 EPISODE 61 : Ruangan Rahasia Dan Peta Dunia
62 EPISODE 62 : Meminta Bantuan Farhan Crow Seven
63 EPISODE 63 : Misteri Sebuah Foto Tua
64 EPISODE 64 : File Tersembunyi
65 EPISODE 65 : Sang Jenius Yang Tak Di Ketahui
66 EPISODE 66 : Mencari Informasi Penting
67 EPISODE 67 : Berlatih
68 EPISODE 68 : Kegelisahan Irina Arahavin
69 EPISODE 69 : Pelukan
70 EPISODE 70 : Rencana Pernikahan
71 EPISODE 71 : Di Hari Itu
72 EPISODE 72 : Menolak Untuk Menikah
73 EPISODE 73 : Menjadi CEO
74 EPISODE 74 : Berita Yang Mengejutkan
75 EPISODE 75 : Terjepit Dari Dua Arah
76 EPISODE 76 : Penyamaran
77 EPISODE 77 : Bekerja Sama
78 EPISODE 78 : Sniper
79 EPISODE 79 : Tewas
80 EPISODE 80 : Rumah Sakit Di Kota London.
81 EPISODE 81 : Keluarga Ramadhan Menuju Ke London
82 EPISODE 82 : Berita Yang Mengejutkan
83 EPISODE 83 : Berusaha Untuk Tetap Tegar
84 EPISODE 84 : Marcela Tiba Di London
85 EPISODE 85 : Princes Blade
86 EPISODE 86 : Persaingan Dua Gadis
87 EPISODE 87 : Perdebatan
88 EPISODE 88 : Kakak Terbaik Di Dunia
89 EPISODE 89 : Misteri Bayi Yang Terluka
90 EPISODE 90 : Kesedihan Ibu Dan Anak
91 EPISODE 91 : Menjadi Pusat Perhatian
92 EPISODE 92 : Berkumpul Kembali
93 EPISODE 93 : Rs Thomast
94 EPISODE 94 : Beban Yang Begitu Berat
95 EPISODE 95 : Awal Kehancuran Besar
96 EPISODE 96 : Masalah Muncul Non-Stop
97 EPISODE 97 : Apartment
98 EPISODE 98 : Lima Orang Gadis Sedang Berdiskusi
99 EPISODE 99 : Keluarga Besar Nomor Satu Di Dunia
100 EPISODE 100 : Rencana Farhan Crow Seven
101 EPISODE 101 : Muncul Di Waktu Yang Tepat
102 EPISODE102 : Sang Pengendara Sepeda Motor Vyrus Alyen 988
103 EPISODE 103 : Jatuh Cinta Untuk Yang Kedua Kalinya
104 EPISODE 104 : Sebuah Video Dari 22 Tahun Yang Lalu
105 EPISODE 105 : Insiden Keterlibatan Sang Ayah
106 EPISODE 106 : Informasi Yang Mengejutkan
107 EPISODE 107 : Satu Per Satu Masalah Sudah Terpecahkan
108 EPISODE 108 : Mengembalikan kejayaan
109 EPISODE 109 : Rombongan Besar Menuju Kota Paris
110 EPISODE 110 : Pengakuan Irma
111 EPISODE 111 : Perang Hati yang Menguras Emosi
112 EPISODE 112 : Irina Arashavin Dan King Berada di Paris
113 EPISODE 113 : Runtuhnya Kekuatan Keluarga Ramadhan
114 EPISODE 114 : Jalan Yang Berbeda
115 EPISODE 115 : Menuju Ke Menara Eiffel
116 EPISODE 116 : Benih Cinta Yang Semakin Kuat
117 EPISODE 117 : Rahasia Farhan Crow Seven
118 EPISODE 118 : Misi Balas Dendam
119 EPISODE 119 : Taman Menara Eiffel
120 EPISODE 120 : Terperangkap Dalam Permainan Cinta
121 EPSODE 121 : Di seberang Sungai
122 EPISODE 122 : Pertemuan Yang Buruk
123 EPISODE 123 : Meminta bantuan
124 EPOSODE 124 : Terkejut
125 EPISODE 125 : Akhir Dari Persahabatan
126 EPISODE 126 : Penjelasan
127 EPISODE 127 : Identitas Princess Blade Yang Sebenarnya
128 EPISODE 128 : Firasat Buruk
129 EPISODE 129 : Telepon Penting
130 EPISODE 130 : Perbedaan Pendapat Antara Benar Dan Salah
131 EPISODE 131 : Pembunuh Berdarah Dingin
132 EPISODE 132 : Saling Memamfaatkan
133 EPISODE 133 : Mencari Solusi
134 EPISODE 134 : Mengambil Tindakan Penting
135 EPISODE 135 : Mansion
136 EPISODE 136 : Runtuhnya Perusahan Terbesar Di Dunia
137 EPISODE 137 : Kilas Balik
138 EPISODE 138 : Kebenaran Atau Pembenaran
139 EPISODE 139 : Misi Rahasia King
140 EPISODE 140 : Menargetkan Sahabat Sendiri
141 EPISODE 141 : Melamar
142 EPISODE 142 : Menghilangnya Raisa Secara Mendadak
143 EPISODE 143 : Masalah Semakin Rumit
144 EPISODE 144 : Siapa Sebenarnya Farhan Crow Seven
145 EPISODE 145 : Kembali Ke London
146 EPISODE 146 : Cinta Dalam Hati
147 EPISODE 147 : Pembicaraan Penting
148 EPISODE 148 : Peringatan Sebagai Tanda Bahaya Besar
149 EPISODE 149 : Mencari Penyebab Hilangnya Raisa
150 EPISODE 150 : Marcela Melanjutkan Misi Yang Tertunda
151 EPISODE 151 : Kebenaran Seorang Ibu
152 EPISODE 152 : Penjelasan Seorang Ibu
153 EPISODE 153 : Rencana Persiapan Serangan Balik.
Episodes

Updated 153 Episodes

1
EPISODE 1 : Awal Mula
2
EPISODE 2 : Pertemuan Pertama
3
EPISODE 3 : Aktivitas
4
EPISODE 4 : Wanita Yang Terlihat Biasa Saja
5
EPISODE 5 : Api Cinta Yang Membara
6
EPISODE 6 : Eagel Hotel
7
EPISODE 7 : Cinta Satu Malam
8
EPISODE 8 : Kejadian
9
EPISODE 9 : Dua Sejoli
10
EPISODE 10 : Kebenaran Seorang Anak Lelaki
11
EPISODE 11 : Menghilang
12
EPISODE 12 : Jatuh Sakit
13
EPISODE 13 : Menjadi Akrab
14
EPISODE 14 : Lelaki Misterius Dan Selembar Kertas
15
EPISODE 15 : Di Sebuah Villa
16
EPISODE 16 : Mencari Kebenaran
17
EPISODE 17 : Identitas Tersembunyi Seorang Gadis
18
EPISODE 18 : Rencana Pria Misterius
19
EPISODE 19 : Sahabat Terbaik
20
EPISODE 20 : Resky Puspitasari Ramadhan
21
EPISODE 21 : Gadis Remaja yang Sedang Jatuh Cinta
22
EPISODE 22 : Kolam Renang
23
EPISODE 23 : Rapat Besar Perusahaan
24
EPISODE 24 : Kesedihan Seorang Gadis Remaja
25
EPISODE 25 : Pengakuan Cinta
26
EPISODE 26 : Rahasia Besar Seorang Ibu
27
EPISODE 27 : Rencana Indra Permana Nasution
28
EPISODE 28 : Rusia-Moskow
29
EPISODE 29 : Irina Arahsavin
30
EPISODE 30 : Pesta Dansa
31
EPISODE 31 : Berakhirnya Kisah Cinta
32
EPISODE 32 : Kemenangan Sang Pangeran Kegelapan
33
EPISODE 33 : Rahasia Seorang Putri
34
EPISODE 34 : Patah Hati
35
EPISODE 35 : Perjalanan Farhan Crow Seven
36
EPISODE 36 : Menuju Ke London
37
EPISODE 37 : Selamat Tinggal Masa Lalu
38
EPISODE 38 : Club Malam
39
EPISODE 39 : Tamparan
40
EPISODE 40 : Mahasiswi Baru Di Kota London
41
EPISODE 41 : Lelaki Yang Terlihat Biasa Saja
42
EPISODE 42 : Pertarungan Antara Dua Pria
43
EPISODE 43 : Pemuda Yang Berhati Dingin
44
EPISODE 44 : Pria Tua Dan Seorang Gadis
45
EPIDODE 45 : Keputasan Final
46
EPISODE 46 : Rencana Arya Ramadhan
47
EPISODE 47 : Di Waktu Hujan Turun
48
EPISODE 48 : Gosip
49
EPISODE 49 : Pertemuan Yang Tak Terduga
50
EPISODE 50 : Akhir Rasa Ini
51
EPISODE 51 : Cerita Yang Lain
52
EPISODE 52 : Tak Tergoda
53
EPISODE 53 : Bertemu Dengan Mr Arashavin
54
EPISIDE 54 : Pertemuan Ibu Dan Anak Setalah 23 Tahun
55
EPISODE 55 : Misteri Rs Thunder
56
EPISODE 56 : Menuju Ke Bandara
57
EPISODE 57 : Dalam Bahaya Besar
58
EPISODE 58 : Sang Pengendara Lamborghini Huracan
59
EPISODE 59 : Menjadi Pahlawan Dengan Maksud Tertentu
60
EPISODE 60 : Terpesona
61
EPISODE 61 : Ruangan Rahasia Dan Peta Dunia
62
EPISODE 62 : Meminta Bantuan Farhan Crow Seven
63
EPISODE 63 : Misteri Sebuah Foto Tua
64
EPISODE 64 : File Tersembunyi
65
EPISODE 65 : Sang Jenius Yang Tak Di Ketahui
66
EPISODE 66 : Mencari Informasi Penting
67
EPISODE 67 : Berlatih
68
EPISODE 68 : Kegelisahan Irina Arahavin
69
EPISODE 69 : Pelukan
70
EPISODE 70 : Rencana Pernikahan
71
EPISODE 71 : Di Hari Itu
72
EPISODE 72 : Menolak Untuk Menikah
73
EPISODE 73 : Menjadi CEO
74
EPISODE 74 : Berita Yang Mengejutkan
75
EPISODE 75 : Terjepit Dari Dua Arah
76
EPISODE 76 : Penyamaran
77
EPISODE 77 : Bekerja Sama
78
EPISODE 78 : Sniper
79
EPISODE 79 : Tewas
80
EPISODE 80 : Rumah Sakit Di Kota London.
81
EPISODE 81 : Keluarga Ramadhan Menuju Ke London
82
EPISODE 82 : Berita Yang Mengejutkan
83
EPISODE 83 : Berusaha Untuk Tetap Tegar
84
EPISODE 84 : Marcela Tiba Di London
85
EPISODE 85 : Princes Blade
86
EPISODE 86 : Persaingan Dua Gadis
87
EPISODE 87 : Perdebatan
88
EPISODE 88 : Kakak Terbaik Di Dunia
89
EPISODE 89 : Misteri Bayi Yang Terluka
90
EPISODE 90 : Kesedihan Ibu Dan Anak
91
EPISODE 91 : Menjadi Pusat Perhatian
92
EPISODE 92 : Berkumpul Kembali
93
EPISODE 93 : Rs Thomast
94
EPISODE 94 : Beban Yang Begitu Berat
95
EPISODE 95 : Awal Kehancuran Besar
96
EPISODE 96 : Masalah Muncul Non-Stop
97
EPISODE 97 : Apartment
98
EPISODE 98 : Lima Orang Gadis Sedang Berdiskusi
99
EPISODE 99 : Keluarga Besar Nomor Satu Di Dunia
100
EPISODE 100 : Rencana Farhan Crow Seven
101
EPISODE 101 : Muncul Di Waktu Yang Tepat
102
EPISODE102 : Sang Pengendara Sepeda Motor Vyrus Alyen 988
103
EPISODE 103 : Jatuh Cinta Untuk Yang Kedua Kalinya
104
EPISODE 104 : Sebuah Video Dari 22 Tahun Yang Lalu
105
EPISODE 105 : Insiden Keterlibatan Sang Ayah
106
EPISODE 106 : Informasi Yang Mengejutkan
107
EPISODE 107 : Satu Per Satu Masalah Sudah Terpecahkan
108
EPISODE 108 : Mengembalikan kejayaan
109
EPISODE 109 : Rombongan Besar Menuju Kota Paris
110
EPISODE 110 : Pengakuan Irma
111
EPISODE 111 : Perang Hati yang Menguras Emosi
112
EPISODE 112 : Irina Arashavin Dan King Berada di Paris
113
EPISODE 113 : Runtuhnya Kekuatan Keluarga Ramadhan
114
EPISODE 114 : Jalan Yang Berbeda
115
EPISODE 115 : Menuju Ke Menara Eiffel
116
EPISODE 116 : Benih Cinta Yang Semakin Kuat
117
EPISODE 117 : Rahasia Farhan Crow Seven
118
EPISODE 118 : Misi Balas Dendam
119
EPISODE 119 : Taman Menara Eiffel
120
EPISODE 120 : Terperangkap Dalam Permainan Cinta
121
EPSODE 121 : Di seberang Sungai
122
EPISODE 122 : Pertemuan Yang Buruk
123
EPISODE 123 : Meminta bantuan
124
EPOSODE 124 : Terkejut
125
EPISODE 125 : Akhir Dari Persahabatan
126
EPISODE 126 : Penjelasan
127
EPISODE 127 : Identitas Princess Blade Yang Sebenarnya
128
EPISODE 128 : Firasat Buruk
129
EPISODE 129 : Telepon Penting
130
EPISODE 130 : Perbedaan Pendapat Antara Benar Dan Salah
131
EPISODE 131 : Pembunuh Berdarah Dingin
132
EPISODE 132 : Saling Memamfaatkan
133
EPISODE 133 : Mencari Solusi
134
EPISODE 134 : Mengambil Tindakan Penting
135
EPISODE 135 : Mansion
136
EPISODE 136 : Runtuhnya Perusahan Terbesar Di Dunia
137
EPISODE 137 : Kilas Balik
138
EPISODE 138 : Kebenaran Atau Pembenaran
139
EPISODE 139 : Misi Rahasia King
140
EPISODE 140 : Menargetkan Sahabat Sendiri
141
EPISODE 141 : Melamar
142
EPISODE 142 : Menghilangnya Raisa Secara Mendadak
143
EPISODE 143 : Masalah Semakin Rumit
144
EPISODE 144 : Siapa Sebenarnya Farhan Crow Seven
145
EPISODE 145 : Kembali Ke London
146
EPISODE 146 : Cinta Dalam Hati
147
EPISODE 147 : Pembicaraan Penting
148
EPISODE 148 : Peringatan Sebagai Tanda Bahaya Besar
149
EPISODE 149 : Mencari Penyebab Hilangnya Raisa
150
EPISODE 150 : Marcela Melanjutkan Misi Yang Tertunda
151
EPISODE 151 : Kebenaran Seorang Ibu
152
EPISODE 152 : Penjelasan Seorang Ibu
153
EPISODE 153 : Rencana Persiapan Serangan Balik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!