Bab 2

Sesampainya dimeja makan Derson, Via dan William sudah siap makan tinggal menunggu Devi yang baru nyampe diruang makan.

"Kak jalannya cepar dikit dong! kami sudah lapar lho" ujar William sudah nggak sabar untuk makan hidangan didepannya.

"Iya bawel."

Makan malam pun dimulai semua anggota keluarga makan dengan lahap, dan mereka tidak ada yang berbicara saat makan sedang berlangsung. selesai makan ternyata Via masih menasehati Devi lewat Derson.

"Devi daddy dengar dari mommy kamu pulang telat lagi ya?" ujar Derson.

"Cuma telat 15 menit kok Ded, lagian Devi sudah dewasa Dad masak Devi nggak bisa pulang telat."

"Nggak boleh sayang, semua keinginan mu daddy bisa turuti, tapi jangan sampai kamu melanggar atauran dari mommy, itu semua demi kebaikan mu" ujar Derson.

"Iya Deddy Devi ngerti kok" ujar Devi sedikit memoyongkan bibirnya karena tidak terima selalu di omeli mommynya.

"Kamu itu harus kuliah yang benar jangan mikirin yang lain-lain dulu, biar setelah tamat nanti kamu bisa bantu daddy diperusaan, adikmu juga masih kecil dia harus kuliah dan menimba ilmu dengan baik supaya ia kelak bisa meneruskan perusahaan kita" ujar Derson memberi nasehat itu lagi.

"Iya daddy sayang, Devi pergi ke kamar dulu ya ada tugas yang mau dikerjakan, Bye semuanya" ujar Devi lalu ia pergi begitu saja dari meja itu.

"Daddy sepertinya kita harus lebih tegas lagi dengan Devi, lihatlah setiap kita menasehatinya selalu pergi begitu saja, Ia memang tidak melawan kita tapi ia tidak mengindahkan ucapan kita" protes Via.

"Sabar dulu mom, nanti Devi juga bakal berubah."

"Daddy selalu seperti itu, kalau nanti Devi terjerumus pada lingkungan yang tidak baik daddy yang tanggung jawab ya" omel Via tidak terima.

*****

Ditempat lain saat ini Devano sedang membujuk sang kekasih yang sedang marah karena ulah Devi.

"Sayang jangan marah lagi, sekarang kita pulang kerumah ku saja besok pagi aku akan mengantar mu pulang" bujuk Devano.

"Baiklah kali ini aku akan memaafkan mu, tapi tidak dengan lain kali" jawab Alice dengan manja.

Mobil itu terus melaju sampai masuk kedalam gerbang rumah Devano. saat sudah sampai diteras rumah anak kecil berumur 5 tahun telah menyambut Devano dengan gembira.

"Papa.... kenapa papa lama pulang" ujar anak kecil itu bernama Aris, Devano langsung menunduk dan mengangkat tubuh Aris kedalam gendongannya.

"Maaf ya anak papa, besok papa nggak telat lagi" ujar Devano sambil menciumi pipi gembul Aris.

"Aris mau digendong tente Alice" ujar Aris dengan manja sambil melirik Alice yang berdiri disamping Devano.

Dengan senang hati Alice langsung meminta Aris dari gendongan Devano, sambil melebarkan senyumnya supaya anak kecil itu senang dengannya.

"Sini sayang biar tante gendong, Aris sudah makan belum?".

"Sudah tante, nanti Aris tidur sama tante ya".

"Iya sayang, nanti Aris tidur sama tante. sekarang kita masuk kedalam ya" seru Alice lalu mereka masuk kedalam rumah disana sudah ada mama dan papanya Devano sedang mengobrol.

Alice dan Devano ikut gabung bersama orang tua itu, dan Aris masih dalam gendongan Alice dengan memeluk Alice dengan erat.

"Nak alice mau nginap disini?" tanya mama Devano bernama Ella.

"Nginap disini tante, besok pagi diantar Devano pulang kerumah" ujar Alice dengan senyum khasnya manis.

"Tante mau tanya serius nih sama kalian, Devano dan kamu sudah cukup dewasa dan saling menerima satu sama lain jadi kapan niat kalian untuk menikah?" tanya Ella.

"Devano sama Alice sudah berencana akan tunangan bulan depan mah, jadi mama lamar Elice untuk Devano ya mah" ujar Devano lalu memandang Alice. ia sangat menyukai Alice karena Alice sangat baik terlebih lagi Alice sangat menyanyangi Aris sama seperti dirinya.

"Baiklah papa dan mama akan segera mengurusnya" ucap papa Devano yang ikut senang mendengar hal itu.

Karena malam sudah semakin larut papa dan mamanya Devano pamit untuk istirahat, Alice hendak berdiri namu ditahan oleh Devano.

"Sayang biar aku yang antar Aris, kamu pergilah kekamar mu!"

"Malam ini aku mau tidur sama Aris saja sayang."

"Kalau begitu biar aku antar kalian kekamar ya sayang" ujar Devano sambil meminta Aris dari tangan Alice yang sudah tidur dengan nyenyak.

Sesampainya dikamar tamu Devano langsung menidurkan Aris diranjang, sambil menunggu Alice yang sedang mandi, karena ia belum mandi malam ini.

Alice keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggangnya, Alice dengan sengaja mendekati Devano yang duduk diranjang. tanpa rasa sungkan Alice mendudukan bokongnya dipangkuan Devano.

"Sayang sebentar lagi kita bakal tunangan dan bakal menikah, mengapa sampai sekarang kamu nggak mau tidur dengan ku" goda Alice kini ia mengalungkan tangannya dileher Devano.

"Sayang, aku mencintai dan aku nggak mau meruksak mu sebelum kita menikah itu sudah aku tanamkan dalam diriku" ucap Devano sambil melepaskan tangan Alice dari lehernya dan mengakat tubuh Alice dari pangkuannya.

"Kamu tau sendiri aku sudah pernah melakukan itu bersama mantan pacarku jadi aku tidak masalah kalau kamu mau tidur dengan ku" regek Alice lagi.

"Aku dan mantan pacar mu tidak sama sayang, Ia laki-laki brengsek meninggalkan mu setelah ia mengambil sesuatu dari mu" ujar Devano dengan bijak, selama 6 bulan pacaran dengan Alice sudah ke beberapa kali ini Alice mengajak Devano untuk tidur bareng tapi Devano selalu menolaknya dengan alasan yang sama.

"Aku pergi ya sayang tidurlah dengan nyenyak jangan pikirkan yang aneh-aneh. kalau kita sudah menikah nanti aku akan mengambulkan semua keinginan mu ini. bahkan lebih dari yang kamu minta aku bisa berikan" ujar Devano sambil membelai rambut Alice dengan lembut.

"Yaudah deh... bye sayang" ujar Alice dengan manja sambil melambaikan tangannya didepan wajah Devano.

Devano hanya terkekeh melihat kelakuan Alice, menurutnya kelakuan Alice saat ini sangat imut, Devano juga tau masa lalu Alice dimana Alice dan mantan pacarnya sudah pernah berhubungan suami istri dan Devano menerima kenyataan itu asal Alice mau berubah kearah lebih baik lagi.

🌛🌛🌛

Pagi ini setelah Devano mengantar Alice kerumah orang tuanya, Devano mengantar Aris pergi ke sekolahnya dan saat ini Aris sekolah disalah satu TK Swasta dikota Jakarta.

"Nanti papa yang jemput Aris pulang sekolah ya pah" ujar Aris sambil menatap sang papa yang sudah menghentikan mobilnya didepan sekolah Aris.

"Nggak bisa sayang, papa harus kerja. nanti kalau papa nggak kerja, dari mana uang papa beli mainan untuk Aris" ujar Devano membujuk Aris supaya jangan terlalu rewel.

Devano bukanlah orang kaya seperti Devi dan Alice, saat ini Devano bekerja disebuah perusaan besar dibidang tekstil sebagai manajer keuangan sudah menjadi kebanggan bagi Devano. karena hal itu sudah mengangkat derajat keluarganya yang dulu hidup pas-pasan.

🌛🌛🌛

...Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Ya...

Terpopuler

Comments

ZannyA Purty

ZannyA Purty

mantapppppppp

2022-05-11

0

Lisa Halik

Lisa Halik

kayaknya di perusahan daddynya devi

2022-04-14

0

Oi Min

Oi Min

Perusahaan textile?? Apa Devano kerja di kantor Derson??? Wah...... Klo si nakal Devi tau, dia bakal rajin datang ke kantor

2022-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!