Bab 5

''Syifa, kamu sudah istirahatnya nak?'' tanya ummi yang melihat kehadirannya.

Ummi tersenyum melihat Syifa yang duduk di dekat ibu dan ayahnya.

''Iya udah ummi.''

Syifa menampilkan senyumnya pada ummi yang terlihat begitu ramah padanya.

Ayah dan ibu yang sudah bersiap akan pulang kembali mereka pun berpamitan kepada Ummi dan Pak Kyai.

''Kalau begitu kami pamit Pak, ummi, saya titip Syifa dan mohon untuk segala bimbingannya, mungkin kapan-kapan saya akan kembali.''

''Baiklah ris, tak perlu sungkan seperti itu, kapan saja kamu mau menengok anakmu silahkan dan anggaplah kami ini keluargamu ris''

Tutur abah yang mengantar ayah dan ibu ke depan halaman rumahnya.

''Terima kasih Pak, kalau begitu saya pamit Pak, assalamualaikum'' salam ayah kepada mereka dan kembali saling berjabat tangan.

''Waalaikumusalam.''

Syifa pun mengantar ibu dan ayahnya sampai dimana mobil terparkir ia memeluk ibu dan ayahnya bergantian.

''Ibu aku pasti akan rindu sekali.'' Ucap Syifa yang menahan tangisnya, hatinya sedikit rapuh mengingat ia akan sendirian di sini, bahkan tenggorokannya seperti tercekat karena menahan tangis yang sejak tadi ia tahan. Syifa tak ingin terlihat sedih ketika ayah dan ibunya akan meninggalkannya.

Ia pun melepas pelukannya, dan beralih memeluk ayahnya yang selama ini selalu bersamanya.

''Syifa juga akan rindu sekali sama ayah,'' dengan lirihnya Syifa berkata

''Kamu harus belajar yang rajin sayang dan baik- baik disini, ibu dan ayah pasti akan mendoakan yang terbaik untuk kamu sayang.''

Syifa hanya menganggukkan kepalanya, ia tak bisa berkata-kata, hatinya begitu rapuh saat ia mendengar apa yang ayah dan ibunya katakan.

''Ayah pamit dulu ya, kamu harus hati-hati sayang ayah percaya kalau kamu pasti bisa, kamu harus giat belajar ayah pasti akan rindu kamu.''

''Iya ayah juga, aku juga pasti akan rindu kalian.'' Syifa pun kembali memeluk ayahnya lebih erat rasanya ia tak ingin sendiri tapi ia harus kuat.

''Assalamualaikum'' ayah dan ibu pun mengecup puncak kepalanya bergantian mereka pun segera memasuki mobilnya.

''Waalaikumsalam,'' lirih Syifa pelan yang berusaha menguatkan hatinya.

Syifa pun melambaikan tangannya sampai mobil ayahnya melaju dan tidak ter lihat dari pekarangan rumah ummi. Ia pun berjalan kembali ke kamar untuk istirahat setelah lamanya perjalanan, rasanya tubuhnya mulai merasakan lelah.

''Arin, Arumi?'' Syifa memanggil nama ke 2 teman barunya setelah pintu kamar ia buka namun ia tidak mendapati mereka di kamar.

''Sepertinya mereka masih di taman,'' gumam Syifa yang berlalu ke kasur miliknya.

Di ruangan guru.

Yusuf terus membolak-balik buku yang ia baca sejak jam istirahat terlintas bayangan wanita yang saat tadi bertabrakan dengannya.

''sepertinya aku baru melihatnya, apakah dia santriwati baru? dia cukup cantik dan....''gumam Yusuf dalam hatinya.

''Astagfirullah kenapa aku malah memikirkan santriwati tadi, ya Allah ampuni hamba, hamba tidak sengaja memikirkan wanita itu.''

Yusuf segera berdiri dan membereskan buku-buku yang tadi ia baca dan merapikan semua kitab karena sebentar lagi akan mengajar kembali, ia segera pergi untuk melaksanakan shalat Ashar ke masjid karena memang waktu Ashar akan segera tiba.

Yusuf pun berjalan ke arah masjid lewat samping, karena memang dari ruang guru ke arah masjid sangatlah dekat tanpa perlu melewati lapangan, sedangkan lapangan adalah jalur khusus untuk santriwati.

Yusuf yang telah mulai berwudhu dan masuk ke masjid untuk melaksanakan adzan Ashar

Tak lama kemudian terdengar suara adzan berkumandang, semua santri dan para santriwati mulai berdatangan ke masjid.

.

Di kamar Syifa.

''Syifa ayo bangun!''

Arin menggoyahkan tubuhnya agar Syifa cepat bangun.

''Aduh ada apa Arin aku masih ngantuk.''

sambil menarik selimbut kembali menutupi tubuhnya.

''Syifa ini udah adzan aahar ayo.''

Arumi menarik ujung selimbut dan memaksa Syifa agar cepat bangun.

Syifa terperanjat dan segera bangun ia pun segera bersiap untuk segera pergi ke masjid.

''Syifa aku sama Arumi duluan ya, gapapa kan?''

Arumi yang sudah siap dengan mukenanya segera membawa perlengkapan untuk mengaji dan menoleh kembali pada Syifa.

''Syifa aku juga berangkat duluan ya, kamu harus cepat, sebelum shalat di mulai kamu harus cepat-cepat ke masjid'' kata arumi mengingatkan.

''Iya gak apak-apa duluan saja.''

Syifa pun segera berlari ke kamar mandi dan segera bersiap.

Setelah semuanya siap Syifa pun segera berlari ke masjid karena ia tidak ingin jika harus telat, kalau sampai ia telat ia akan malu sekali, apa lagi ini hari pertama untuknya masuk pesantren.

Semua santri dan santriwati telah bersiap untuk melaksanakan shalat untungnya ia tepat waktu, sebelum mereka shalat Syifa sudah berada di masjid kalau tidak sudah dipastikan ia akan mendapatkan hukuman.

Mereka pun shalat dengan khusyuk sampai selesai, dan setelah shalat selesai para santri dan santriwati berdzikir bersama, mungkin memang rutinitas di pesantren itu seperti ini.

Saat semua orang telah berdiri Syifa mengira para santriwati akan pergi ke kamar kembali, tapi langkahnya terhenti saat ada seseorang memanggil namanya.

''Syifa!''

Ia pun menoleh ke arah sumber suara ternyata Arin yang memangilnya.

Arin menyuruh Syifa untuk duduk bersama dia.

''Kenapa di sini? aku kira akan kembali ke kamar.''

''Ke kamar bagaimana kita akan mengaji disini sampai nanti pukul lima sore baru sesudah itu kita istirahat sebelum datang waktu magrib,

''Oh, kamu juga tidak memberitahu aku, ya mana aku tahu.''

Tak lama kemudian datanglah seorang Ustadzah yang akan mengajar para santriwati.

Masjid terhalang oleh tirai untuk memisahkan antara santri dan santriwati disaat shalat, tapi di saat untuk mengaji semua santri lelaki pindah ke ruangan atas masjid dan santriwati hanya di bawah, semua di pisahkan saat pengajaran sampai selesai pun santri lelaki akan pulang dari pintu sisi kanan sedangkan santriwati akan keluar melewati pintu depan mesjid, yang tak lama terhubung ke kamar para santriwati, karena kamar para Santriwati di sisi kiri berdampingan dengan rumah Abah.

Pukul lima sore.

Semua santri yang sudah mengikuti pengajian akhirnya selesai dan keluar ke kamar masing-masing ada juga yang ke kantin untuk makan dan yang lainnya,

Syifa, Arin dan Arumi pergi ke kamar untuk menyimpan dulu mukena dan berganti memakai kerudung, mereka pun pergi ke kantin karena perutnya yang terasa lapar.

Saat di perjalanan ke kantin tak sengaja Syifa kembali bertabrakan dengan lelaki yang tadi ia tabrak.

''Astagfirullah, maaf aku tak sengaja.''Ucap Syifa dengan nada bersalah.

Yusuf yang memang kebetulan tak memperhatikan jalan ia sedang sibuk dengan ponselnya.

''Maaf-maaf.''

Yusuf yang menyadari itu ia pun malah memperhatikan seseorang yang bertabrakan dengannya.

''Ternyata dia lagi, '' dalam hati Yusuf berkata.

''Oh kamu lagi, maaf iya aku benar tidak sengaja'' ucap Syifa yang terdengar pelan.

''Tidak apa-apa, aku tahu kamu tidak sengaja, aku juga minta maaf karena aku sendiri tidak memperhatikan.''

Syifa dan Yusuf pun saling membalas senyum dan kembali berjalan ke arah yang berbeda.

''Ekhem…Ekhem….''

Terdengar suara Arin dan Arumi yang malah menggoda dirinya.

''Ih apa sih.''

''Hati-hati jangan tuh matanya nanti loncat.'' Arumi yang yang tidak hentinya menggoda Syifa.

''Ih apaan sih.''

Syifa yang merasa malu karena kedua temannya terus menggoda dirinya.

''Kamu tahu gak Syifa dia itu siapa?'' tanya Arin yang tidak hentinya menggoda dirinya.

''Gak tau orang aku baru bertemu, memangnya kamu tahu dia siapa?'' tanya Syifa yang sedikit penasaran.''

''Tahu lah masa enggak.''

Arumi dan Arin saling beradu pandang dan tersenyum.

''Memang dia siapa?'' tanya Syifa kembali dengan sedikit tidak sabar.

''Dia itu Ustadz Yusuf salah satu pengajar pondok disini.'' Kata Arin dan Arumi mengangguk.

''Apa!''

Syifa menyalahkan dirinya sendiri, karena bisa-bisanya ia tidak mengenali Ustadz yang akan mengajarinya.

''Ko aku ceroboh gitu, apalagi aku panggil kamu,'' gumam Syifa pelan.

Arumi dan Arin malah menertawakan kelakuan Syifa dan segera masuk ke dalam kantin.

''Syifa ayo sini katanya kamu mau makan.''

''Iya.''

Syifa berjalan menghampiri Arin dan Arimi yang masih saja menggoda dirinya.

''Udah dong aku malu.'' Ucap Syifa yang seketika membuat wajahnya sedikit memerah.

''Andai saja aku tahu kalau dia ustadz aku gak akan berani menatapnya, tapi aku jadi tahu ada ustadz ganteng disini'' gumam Syifa dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

belajar yang rajin syifa biar jadi ustadzah 😁

2022-04-18

0

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-04-10

1

🐈Mad3_ctk_bgt🐈

🐈Mad3_ctk_bgt🐈

aku mampir kakak

2022-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!