Bab 5

Satu Minggu berlalu, Bryan akhirnya mau menikah dengan Aya setelah beberapa perdebatan dengan sang Papa. Bryan kalah telak sehingga mau tidak mau Ia harus menuruti keinginan Papanya. Hingga sebuah acara pernikahan megah pun sudah di persiapkan oleh Tuan Bagaskara.

Banyak tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan megah itu. Namun dari semuanya,tak ada satupun keluarga Aya yang hadir di sana. Karena Aya hanya memiliki ayahnya yang sekarang masih terbaring di rumah sakit.

Sang ayah masih belum membuka matanya setelah operasi besar pada jantungnya. Dan itu sungguh membuat Aya begitu sedih saat ini.

Karena orang yang sangat penting dalam hidupnya masih terbaring lemah di rumah sakit, sedangkan saat ini Ia sangat membutuhkan dukungan dari sang ayah.

Air mata itupun sesekali menetes, hingga MUA yang meriasnya harus berkali-kali membenahi make-upnya.

"Nona tenangkan diri anda. Saya tahu Anda bersedih. Tapi tolong bantulah saya untuk menyelesaikan makeup ini. Tuan Bagaskara pasti akan marah kepada saya nanti bila semua tak kunjung selesai," ucap penata rias itu.

Aya pun langsung berhenti meneteskan air matanya. Ia akan berusaha keras menghadapi semua ini. Ia harus kuat demi sang Ayah.

"Maafkan aku Nona, kalau begitu mari kita selesaikan. Aku tidak akan menangis lagi," ucap Aya.

Melihat Aya yang terlihat nampak lebih baik, perias pengantin itu pun tersenyum dan segera menyelesaikan pekerjaannya.

Sedangkan saat ini Bryan hendak melakukan ijab Kabul. Karena Ayah Aya masih berada di rumah sakit, maka dari itu Tuan Bagaskara lah yang menjadi wali untuk Aya.

Bryan sedari tadi terus saja menatap kearah sang mantan kekasihnya yang saat ini menitihkan air matanya. Karena Rena juga hadir dalam pernikahannya.

Hingga penghulu pun memanggil nama Bryan untuk duduk di depannya.

"Tuan muda Bryan, kita akan memulai acara ijab Kabul ini." Ucap penghulu itu dan dianggukki oleh Bryan.

Penghulu pun melafazkan doa sebelum ijab Kabul di mulai. Setelah selesai, Ia menyuruh Tuan Bagaskara untuk menjabat tangan Bryan untuk melakukan ijab Kabul. Karena saat ini Tuan Bagaskara lah wali Aya.

Hingga lantunan ijab Kabul terdengar indah dari mulut Bryan. Dengan sekali tarikan kata sah pun terdengar dari para saksi yang ada di sana.

Dan kini saatnya pengantin wanita pun harus menemui pria yang sudah resmi menjadi suaminya.

Semua mata tertuju pada sosok pengantin yang sudah di tunggu kehadirannya di sana. Semua orang terpukau dengan kecantikan Aya. Kecantikan yang tertutupi oleh kacamata tebalnya.

Aya berjalan dengan di iringi oleh keluarga Bryan.

Untuk sesaat Bryan terpaku, Ia tidak pernah menyangka bahwa Aya akan terlihat secantik ini. Bahkan ia tidak percaya bahwa pengantinnya itu adalah Aya.

Hingga Aya telah berada di depannya pun Bryan masih terpaku. Dan itu membuat Bagaskara menyunggingkan senyumnya.

Bagaskara pun menyenggol lengan sang putra karena tak kunjung mengajak Aya untuk duduk di sana dan menyelesaikan akte pernikahan mereka.

"Bryan, Papa tahu istri mu begitu cantik hingga Kau terpana. Tapi Kau harus menyelesaikan akte pernikahan kalian," bisik sang Papa seraya menyenggol lengan putranya.

Hingga Bryan pun akhirnya tersadar dan mengulurkan tangannya kepada Aya. Aya pun meraih uluran tangan suaminya dan segera duduk di samping Bryan untuk menyelesaikan akte pernikahannya.

Setelah menyalami tamu undangan yang hadir, Bryan tidak terlihat di sana.

Aya berjalan pelan untuk mencari dimana toilet. Karena sejak tadi Ia menahan ingin pergi ke sana.

Saat berjalan menuju toilet, samar-samar Aya mendengar seseorang sedang berbincang-bincang. Dapat Aya lihat saat melintasi jalan menuju ke toilet terdapat sebuah taman kecil.

Nampak suaminya yang tengah berbicara dengan seorang perempuan disana. Matanya menyipit berusaha menelisik siapa perempuan itu.

Namun saat menyadari siapa wanita yang bersama dengan suaminya, Aya pun tersenyum sinis melihatnya.

"Cih, si wanita licik dan pria bodoh," sinisnya, lalu iapun melanjutkan langkahnya menuju toilet karena sudah tidak bisa menahannya lagi.

***

Malam harinya

Setelah membersihkan dirinya, Aya pun keluar dari bathroom di kamarnya. Namun matanya membeliak saat mendapati Bryan yang tengah duduk di sofa dekat ranjangnya dengan menatapnya tajam.

"Kau?, bagaimana Kau bisa ada di dalam kamar ku?!," Ucap Aya sarkas.

Bryan tersenyum sinis dan mulai berdiri.

"Kamarmu?, lebih tepatnya kamarku. Karena ini adalah kamar ku. Dan Kau malah mengatakan bahwa ini kamarmu,ck." Ucap Bryan berdecak.

"Tapi Papa bilang ini adalah kamar ku?."

"Ini adalah kamar ku,dan Kau hanya menumpang di kamar ku. Jadi Kau harus mengikuti aturan dariku!."

"Apa maksudmu Bryan?."

"Aku tidak ingin bersentuhan dengan mu, jadi Kau harus tidur di sofa. Dan barang-barang murahan mu itu jangan pernah sekalipun Kau taruh di lemari ku!." Tunjuknya pada koper kecil yang Aya letakkan di samping lemari.

Aya mengepalkan tangannya, sungguh Ia sangat membenci pria yang berstatus suaminya itu. Berkali-kali Bryan menghinanya, bahkan setelah menikah pun masih saja sama.

Dengan langkah lebarnya Aya berjalan menghampiri suaminya yang menatapnya sinis.

"Tuan Bryan, Kau pikir Aku mau bersentuhan dengan mu?!, Jangan merasa menjadi orang yang paling suci. Kau adalah pria yang paling ku benci seumur hidupku!."

"Jangan munafik, Kau menikah dengan ku karena Papa memberimu banyak uang kan?!. Aku tahu gadis miskin seperti mu pasti hanya menginginkan harta. Kau harus ingat ini, Aku tidak akan pernah jatuh cinta pada gadis miskin, jelek dan gila harta sepertimu!," Ucapnya penuh penekanan.

Aya sungguh merasa hatinya bagai di remat saat ini, Bryan sungguh menghinanya dengan sangat keterlaluan, hingga air matanya pun luruh seiring penghinaan yang Aya dapatkan dari suaminya sendiri.

Plak...

Suara tamparan Aya membuat Bryan terkejut, karena tidak pernah ada perempuan yang berani menamparnya. Namun sekarang ia mendapatkannya dari gadis yang begitu Ia benci.

"Kau!," Ucapnya terhenti saat melihat air mata Aya.

Sebuah ingatan tentang ucapan almarhum Mamanya membuatnya kembali mengingat akan kata-kata sang Mama.

"Jangan pernah menyakiti hati perempuan, apalagi sampai membuatnya menangis. Karena suatu hari mungkin Kau akan mendapatkan karmanya."

Ingatan itu muncul begitu saja saat melihat Aya menitihkan air matanya.

Bryan langsung pergi dari hadapan Aya dan menuju bathroom.

Sedangkan Aya terduduk di atas sofa yang ada di dekat ranjang besar itu. Tangannya melepasakan kacamata tebal yang Ia pakai, dan mengusap air matanya.

"Dasar Bryan jahat, aku sangat membencinya, sangat sangat membencinya," umpat Aya. Lalu Ia membaringkan tubuhnya di atas sofa tersebut dan memakai bantal kecil sofa itu untuk alas kepalanya.

Karena terlalu lelah, akhirnya Aya pun memejamkan matanya dan terlelap begitu nyenyaknya.

Beberapa saat kemudian Bryan keluar dari bathroom. Dapat ia lihat Aya yang tengah tertidur di atas sofa.

Bryan berjalan mendekati Aya, menatap gadis yang tengah terlelap itu untuk beberapa saat. Lalu iapun membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya dan berusaha untuk memejamkan matanya.

***

Terpopuler

Comments

FUZEIN

FUZEIN

Hebat arya.........

2023-10-04

0

nata de coco

nata de coco

let see later 😏😏

2022-04-25

1

Nova Lasari

Nova Lasari

next

2022-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Ban 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82 (season 2)
83 Bab 83 (season 2)
84 Bab 84(season 2)
85 Bab 85 (season 2)
86 Bab 86 (season 2)
87 Bab 87 (season 2)
88 Bab 88 (season 2)
89 Bab 89 (season 2)
90 Bab 90 (season 2)
91 Bab 91 (season 2)
92 Bab 92 (season 2)
93 Bab 93 (season 2)
94 Bab 94 (season 2)
95 Bab 95 (season 2)
96 Bab 96 (season 2)
97 Bab 97 (season 2)
98 Bab 98 (season 2)
99 Bab 99 (season 2)
100 Bab 100 (season 2)
101 Bab 101 (season 2)
102 Bab 102 (season 2)
103 Bab 103 (season 2)
104 Bab 104 (season 2)
105 Bab 105 (season 2)
106 Bab 106 (season 2)
107 Bab 107 (season 2)
108 Bab 108 (season 2)
109 Bab 109 (season 2)
110 Bab 110 (season 2)
111 Bab 111 (season 2)
112 Bab 112 (season 2)
113 Bab 113 (season 2)
114 Bab 114 (season 2)
115 Bab 115 (season 2)
116 Bab 116 (season 2)
117 Bab 117 (season 2)
118 Bab 118 (season 2)
119 Bab 119 (season 2)
120 Bab 120 (season 2)
121 Bab 121 (season 2)
122 Bab 122 (season 2)
123 Bab 123 (season 2)
124 Bab 124 (season 2) End
125 Extra part 1
126 Extra part 2
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Ban 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82 (season 2)
83
Bab 83 (season 2)
84
Bab 84(season 2)
85
Bab 85 (season 2)
86
Bab 86 (season 2)
87
Bab 87 (season 2)
88
Bab 88 (season 2)
89
Bab 89 (season 2)
90
Bab 90 (season 2)
91
Bab 91 (season 2)
92
Bab 92 (season 2)
93
Bab 93 (season 2)
94
Bab 94 (season 2)
95
Bab 95 (season 2)
96
Bab 96 (season 2)
97
Bab 97 (season 2)
98
Bab 98 (season 2)
99
Bab 99 (season 2)
100
Bab 100 (season 2)
101
Bab 101 (season 2)
102
Bab 102 (season 2)
103
Bab 103 (season 2)
104
Bab 104 (season 2)
105
Bab 105 (season 2)
106
Bab 106 (season 2)
107
Bab 107 (season 2)
108
Bab 108 (season 2)
109
Bab 109 (season 2)
110
Bab 110 (season 2)
111
Bab 111 (season 2)
112
Bab 112 (season 2)
113
Bab 113 (season 2)
114
Bab 114 (season 2)
115
Bab 115 (season 2)
116
Bab 116 (season 2)
117
Bab 117 (season 2)
118
Bab 118 (season 2)
119
Bab 119 (season 2)
120
Bab 120 (season 2)
121
Bab 121 (season 2)
122
Bab 122 (season 2)
123
Bab 123 (season 2)
124
Bab 124 (season 2) End
125
Extra part 1
126
Extra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!