Bab 2

Aya merasa bangga karena bisa menjadi lulusan terbaik dari universitas terkemuka.

Dan kini Ia bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan ternama, yaitu perusahaan Askara groups.

Namun lagi-lagi di perusahaan itu Ia tidak memiliki banyak teman. Karena penampilannya tidak berubah, Aya masih menggunakan kacamata tebal dan mengepang rambut panjangnya.

Hanya satu teman yang Ia miliki yaitu Adrian. Adrian adalah pria yang tampan, Ia sebenarnya berasal dari keluarga berada. Namun Ia ingin mandiri dan bekerja di perusahaan pamannya dengan memulai dari nol.

Karena banyak karyawan wanita yang juga menyukai Adrian. Mereka pun begitu tidak menyukai Aya karena kedekatannya dengan Adrian.

Seperti saat ini misalnya, Adrian menghampiri meja kerja Aya dan mengajaknya untuk makan siang bersama. Padahal sedari tadi banyak karyawan wanita yang mengajaknya untuk makan siang bersama. Namun mereka semua di tolaknya.

Sebenarnya Adrian merasa tertarik dengan Aya. Menurutnya, Aya adalah gadis yang baik dan begitu mandiri. Adrian sangat salut dengan Aya.

Walaupun begitu, tidak ada yang mengetahui bahwa Adrian adalah keponakan dari pemilik perusahaan tersebut.

"Aya, Apa Kau tidak mendengarku?. Aku sudah sangat kelaparan, tapi Kau malah sibuk dengan pekerjaan mu itu," ucap Adrian merasa kesal.

Aya mengalihkan pandangannya dari layar komputernya. Lalu ia melihat Adrian yang sedang marah padanya. Sebuah senyum kecil menghiasi bibirnya.

"Uluh uluh... Bukankah tadi banyak gadis yang mengajakmu untuk makan siang. Mereka sangat cantik Iyan, tapi kenapa kau malah mengajakku?." Goda Aya menaik turunkan kedua alisnya.

"Mereka bukan teman ku Ay, kaulah temanku. Jelas saja Aku menolak mereka dan mengajakmu," ucap Adrian menjelaskan.

Aya tersenyum dan menghembuskan nafasnya. Lalu ia segera berdiri dan menepuk pundak Adrian.

"Ayok kita makan siang," ajak Aya tanpa dosa. Membuat Adrian melongo melihat Aya.

"Hey, katanya tadi kelaparan. Sekarang malah bengong," ucap Aya menggelengkan kepalanya.

Adrian pun langsung tersadar dan tersenyum. Iapun meraih pundak Aya dan berjalan bersama melewati beberapa karyawan lain.

Mereka semua saling berbisik karena seharusnya Adrian tidak pantas untuk berteman dengan Aya, itu menurut mereka. Tidak sedikit yang merasa iri dan benci kepada Aya.

Aya yang melihat pandangan semua orang pun berusaha melepaskan tangan Adrian dari pundaknya. Namun Adrian tidak mau melepaskannya.

"Jangan hiraukan mereka, Aku sudah sangat lapar," ucap Adrian.

Aya akhirnya menyerah, Ia pun membiarkan tangan Adrian yang ada di pundaknya.

***

Selesai menyantap makan siangnya, Adrian tersenyum menatap Aya yang masih belum menghabiskan makanannya.

"Aya, Apa Kau tahu kalau CEO perusahaan ini Minggu ini akan datang dan mengelola perusahaan ini?."

Aya mengelap bibirnya dengan tissue, lalu ia menghabiskan minumannya.

"Aku tahu Iyan, selama bekerja di perusahaan ini, Aku memang belum pernah bertemu sekalipun dengannya. Katanya saat ini Ia sedang mengurus perusahaan lain di luar negeri." Ucap Aya.

"Kau benar Ay, dia juga sangat tegas dan begitu arogan. Dan aku paling tidak suka dengan kekasihnya yang memberikan pengaruh buruk padanya," ucap Adrian membuat Aya mengerutkan keningnya.

"Kenapa kau seperti sangat mengenal CEO perusahaan ini Iyan?." Tanyanya penuh selidik.

"Mana mungkin, Aku juga hanya mendengar dari para karyawan lain saja," kilah Adrian.

"Memang sih, Aku juga mendengar desas-desus itu." Ucap Aya seraya menyangga wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Adrian melihat jam tangannya, jam makan siang masih ada waktu tiga puluh menit lagi.

"Aya, Kau sudah hampir dua tahun bekerja di perusahaan ini. Apa Kau tidak ingin merubah penampilan mu itu?. Kau tahu?, Kau itu sebenarnya gadis yang begitu manis," puji Adrian.

Aya merasa pipinya panas mendengar pujian dari Adrian. Rona merah terlihat jelas dari wajahnya.

"Apa Kau sedang mengejekku?. Aku tahu kalau aku ini sudah begitu jelek dari lahir Iyan." Ucap Aya minder.

"Tapi aku serius Ay, Kau itu..."

"Sudahlah, lebih baik kita kembali ke perusahaan. Pekerjaan ku masih menumpuk," potong Aya yang sudah berdiri.

"Tapi jam makan siang belum berakhir Ay?!."

"Yasudah kalau begitu aku kembali duluan bye."

Aya mulai berjalan meninggalkan Adrian. Sebenarnya Aya enggan untuk membahas tentang penampilannya. Karena itu akan mengingatkan dirinya tentang kejadian beberapa tahun lalu.

Adrian yang melihat Aya meninggalkannya pun ikut beranjak dan mengejar Aya.

"Aya tunggu!."

Adrian kembali merangkul pundak Aya, namun Aya berusaha melepaskannya.

"Apa Kau marah Aya?."

"Tidak, aku hanya tidak suka Kau membahas penampilan ku Iyan!. Apa kau malu berteman denganku yang berpenampilan seperti ini?."

"Oke baiklah maafkan aku Ay, Aku hanya tidak ingin semua orang terus mengejek dan merendahkan mu."

Aya menghentikan langkahnya, lalu ia berbalik dan menatap Adrian.

"Iyan, Aku tidak apa-apa mereka terus saja menghinaku. Selama itu tidak melebihi batas. Aku akan selalu menganggap mereka angin yang berlalu. Aku tidak ingin mencari musuh Iyan," ucap Aya menunduk.

"Baiklah kalau itu keputusan mu Aya. Mulai sekarang Aku tidak akan mengungkit tentang penampilan mu lagi. Dan Kau harus ingat bahwa Aku adalah temanmu yang akan selalu melindungi mu dari orang-orang seperti mereka." Ucap Adrian memegang pundak Aya.

Aya mendongak menatap Adrian. Iapun tersenyum. Sungguh Aya beruntung memiliki seorang teman yang sangat baik seperti Adrian.

"Sudah jangan marah lagi, sekarang kita kembali bersama," ucap Adrian mengacak rambut Aya.

"Jangan mengacak poniku, nanti akan berantakan Iyan," keluh Aya kesal.

Mereka pun berjalan sambil bercanda satu sama lain. Hingga tawa mereka membuat para karyawan menatap mereka.

"Sudah Iyan, Aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Karena nanti siang harus segera di serahkan kepada pemilik perusahaan ini.

"Baiklah, Aku kembali ke mejaku. Nanti Aku akan mengantarmu pulang," ucap Adrian dan mendapatkan anggukkan kepala dari Aya.

Setelah Adrian kembali ke ruangannya, ada salah satu karyawan wanita yang menghampiri Aya.

"Kau tidak pantas bersama dengan Adrian gadis jelek!," Ucap karyawan wanita bernama Feny.

Aya menoleh ke arah suara. "Apa maksudmu Feny, Aku sungguh tidak mengerti," ucap Aya heran.

"Aku peringatkan padamu!, Jangan pernah mendekati Adrian. Karena dia adalah milikku!."

"Tapi kami hanya berteman Feny, Aku juga tidak akan melarangmu untuk mendekati Adrian."

"Atas dasar apa Kau melarangku?!, Kau itu gadis yang begitu jelek. Dan Kau tidak akan pernah bisa selevel dengan ku!," Ucap Feni dan langsung meninggalkan Aya.

"Kenapa... kenapa selalu seperti ini. Apa salahku pada mereka sebenarnya," ucap Aya mengusap air matanya yang tadi sempat mengalir saat Fany menghinanya.

Aya pun teringat kembali kejadian beberapa tahun lalu setelah penghinaan itu. Aya waktu itu berdiri dan menyendiri di antara banyaknya orang-orang yang sudah mentertawakan dirinya saat Bryan dan Rena menghina dan mempermalukannya di depan semuanya.

Rasanya Ia ingin melakukan hal yang sama seperti waktu itu. Karena saat ini para karyawan lain tengah memperhatikan dirinya.

Seandainya Ia lahir dari kalangan dengan derajat yang tinggi. Aya pasti akan membalas semua orang yang telah menghinanya. Namun semua itu sungguh sangat mustahil baginya.

Terpopuler

Comments

Suparyati Nina

Suparyati Nina

Sabar ya aya💪💪💪

2022-05-05

1

Seryu Nagami

Seryu Nagami

selamat hari raya idul fitri ka...

2022-05-02

1

Nova Lasari

Nova Lasari

yang sabar ych aya

2022-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Ban 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82 (season 2)
83 Bab 83 (season 2)
84 Bab 84(season 2)
85 Bab 85 (season 2)
86 Bab 86 (season 2)
87 Bab 87 (season 2)
88 Bab 88 (season 2)
89 Bab 89 (season 2)
90 Bab 90 (season 2)
91 Bab 91 (season 2)
92 Bab 92 (season 2)
93 Bab 93 (season 2)
94 Bab 94 (season 2)
95 Bab 95 (season 2)
96 Bab 96 (season 2)
97 Bab 97 (season 2)
98 Bab 98 (season 2)
99 Bab 99 (season 2)
100 Bab 100 (season 2)
101 Bab 101 (season 2)
102 Bab 102 (season 2)
103 Bab 103 (season 2)
104 Bab 104 (season 2)
105 Bab 105 (season 2)
106 Bab 106 (season 2)
107 Bab 107 (season 2)
108 Bab 108 (season 2)
109 Bab 109 (season 2)
110 Bab 110 (season 2)
111 Bab 111 (season 2)
112 Bab 112 (season 2)
113 Bab 113 (season 2)
114 Bab 114 (season 2)
115 Bab 115 (season 2)
116 Bab 116 (season 2)
117 Bab 117 (season 2)
118 Bab 118 (season 2)
119 Bab 119 (season 2)
120 Bab 120 (season 2)
121 Bab 121 (season 2)
122 Bab 122 (season 2)
123 Bab 123 (season 2)
124 Bab 124 (season 2) End
125 Extra part 1
126 Extra part 2
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Ban 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82 (season 2)
83
Bab 83 (season 2)
84
Bab 84(season 2)
85
Bab 85 (season 2)
86
Bab 86 (season 2)
87
Bab 87 (season 2)
88
Bab 88 (season 2)
89
Bab 89 (season 2)
90
Bab 90 (season 2)
91
Bab 91 (season 2)
92
Bab 92 (season 2)
93
Bab 93 (season 2)
94
Bab 94 (season 2)
95
Bab 95 (season 2)
96
Bab 96 (season 2)
97
Bab 97 (season 2)
98
Bab 98 (season 2)
99
Bab 99 (season 2)
100
Bab 100 (season 2)
101
Bab 101 (season 2)
102
Bab 102 (season 2)
103
Bab 103 (season 2)
104
Bab 104 (season 2)
105
Bab 105 (season 2)
106
Bab 106 (season 2)
107
Bab 107 (season 2)
108
Bab 108 (season 2)
109
Bab 109 (season 2)
110
Bab 110 (season 2)
111
Bab 111 (season 2)
112
Bab 112 (season 2)
113
Bab 113 (season 2)
114
Bab 114 (season 2)
115
Bab 115 (season 2)
116
Bab 116 (season 2)
117
Bab 117 (season 2)
118
Bab 118 (season 2)
119
Bab 119 (season 2)
120
Bab 120 (season 2)
121
Bab 121 (season 2)
122
Bab 122 (season 2)
123
Bab 123 (season 2)
124
Bab 124 (season 2) End
125
Extra part 1
126
Extra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!