Gtvs

Damanda diajak Marcus duduk dan menghadap minuman semua berkumpul di meja makan.

Malam ini Teristan membuat masakan dari daging rusa yang baru di buru hanya mereka berempat di meja makan kecuali, satu orang diantara mereka duduk di luar di depan api unggun buatan dirinya sendiri.

Damanda seperti kasihan kenapa yang lainnya di dalam sedangkan dirinya di luar.

Damanda menatap Marcus lalu Seorang dengan wajah hot Daddy dan satunya penunggang kuda yang namanya adalah Tristan.

"Tristan kau memasak sebanyak ini untuk kami lalu dia yang ada didepan bagaimana apa dia diet atau menurunkan berat badan," ucap Damanda dengan berani seketika pria berwajah Hot Daddy itu tersedak air.

"Uhuk..uhuk... Nona perhatikan nada bicara anda anda mengejek seorang pangeran dan mempermalukannya." Semua yang ada di meja makan menatap Damanda.

Damanda menggeleng cepat dan menatap pria yang menunjuknya seperti penjahat.

"Siapa? Aku, tidak! Aku hanya bertanya karena dia lebih senang di luar dan tidak makan bersama kita." Marcus mengangguk dan memakan paha daging rusa itu, sambil mendengar damanda menyanggah ucapannya.

"Huuh.." Menghela nafasnya.

"Saya Limino, anda bisa panggil dan bicara dengan nyamannya nona saja. Saya adalah panglima beliau ayahnya meminta saya menjaganya. Ia tidak akan makan jika tidak lapar. Nona, saya sarankan jangan ganggu beliau karena beliau sangat pemarah."

Damanda menoleh keluar pintu di mana api unggun sudah mulai menyala.

Damanda berpikir dengan wajah seperti mengerti ucapan panglima Limino. Padahal Damanda tidak mengerti dan belum mencoba mencari tahu sendiri apa orang itu benar pemarah atau tidak.

'Pangeran, pantas juga fisik dan wajahnya sangat sempurna keturunan Raja ternyata,' pikir Damanda mengangguk angguk.

Seketika itu Damanda mengambil semangkuk sup dan membawanya keluar seketika itu Marcus menghalanginya dan meminta Damanda duduk lagi di tempatnya.

"Jangan Sok kenal nona. Rhapael tak suka dengan anda, jadi jangan mengodanya." Ucapan Marcus seketika membuat Damanda tertuduh lagi dan Damanda mengalah saja. Lagi pula ini tempat baru dan mana mungkin Damanda dekat dengan lelaki itu secepat itu.

'Aneh memang tempat yang aneh.' Damanda menjerit dalam batinnya.

Damanda makan malam bersama yang lain lalu minum,

Hem... Pedang, ini tidak lepas! Sejak tadi Damanda tidak melepaskan pedang ini ketika di lepas pedang ini kembali lagi dan terpaksa Damanda bawa kemana pun sampai mandipun dirinya bawa.

"Ini ada pakaian wanita kau bergantilah dengan ini dan jubah ini pakailah juga aku sudah menyamarkan banyak bau ketika jubah ini di pakai orang yang dirinya tiga atau empat hari tidak mandi sepertimu, bisa jadi kita tidak akan mandi dalam beberapa hari jadi untuk mu wanita harap jangan banyak merepotkan, karena menambah beban tidak baik," ucapan Marcus buat bibir kiri atas Damanda terangkat dan melayangkan tatapan tak suka.

"Sebenarnya pamri tidak memberikan pakaian ganti atau memang tidak mau." ucapan Damanda menatap pakain itu.

Marcus mendorongnya dan memberikannya agar Damanda berganti pakaian cepat karena mereka ingin bergegas pergi.

Damanda yang akan berganti pakain seketika berbalik lagi dan mencegah Marcus pergi menarik asal jubahnya membuat Marcus tercekik.

"Apa lagi nona?" Geram Marcus membuat Damanda memasang wajah imut tanpa dosa tapi, sepertinya tidak mempan malah Damanda kesal dengan wajah Marcus yang menyebalkan.

"Aku mau tanya siapa nama orang itu?" Damanda menatap dengan wajah serius. Marcus berdiri tegak menghela nafasnya. Damanda menunggu karena Marcus malah menatapnya.

'Perasaan aku sudah mengatakan namanya, dia ini perempuan tapi, telinganya tersumbat,' batin Marcus.

"Dia pangeran Rhapael pewaris satu-satunya di kerajaan Damian, Ayahnya meninggal, jangan pernah dekat dengannya karena dia monster." Marcus menakuti Damanda. Damanda mengangguk.

Tatapan mata Damanda menggambarkan sebaliknya seperti ada tulisan di dahinya 'apa iya dia monster aku tidak percaya,' Marcus menghela nafasnya dan mendorong dahi Damanda hingga terhuyung ke belakang.

"Yaaa.. Jangan seperti ini," ucap Damanda.

"Kau mau tahu kenapa kami membawamu kemari?" ucap Marcus seketika Damanda menatap Marcus tapi, Marcus malah memancing Damanda untuk bicara duluan.

Benar tidak aneh jika gila duluan dekat dengan Marcus selain wajah Bad Boy nya yang tampan dirinya sangat menyebalkan Damanda harus menahan kesal untuk di membuat babak belur wajah tengil di hadapannya. Damanda menghembuskan nafasnya.

"Kau malas tahu? ya sudah aku pergi, malah menghela nafas depan wajah orang tidak baik tahu."

"Lalu kenapa kalian membawaku kemari," ucap Damanda menatap Marcus dengan gigi berbaris rapi, mirip sekali Damanda memaksakan senyum lebarnya.

"Karena pedangmu yang keluargamu jaga adalah milik Pangeran Rhapael." Damanda melongo dan heran kenapa bisa bagaimana ceritanya dirinya baru datang tidak tahu apapun dan kecelakaan bus itu dirinya bagaimana dan pedang ini Aaargh.. semua mengingatkan Damanda lagi.

"Ya sudah berikan saja lalu aku pergi." Asal Jawab Damanda membuat Marcus menarik lengan baju kirinya seperti anak kucing.

"Hey.. Nona bisa saja kau pergi begitu saja dan tanpa alasan kau memberikannya. Tapi, jika itu bisa Tristan akan meminta pedang itu saja dan tidak membawamu sekalian dengannya Kenapa kau bingung? Jangan tanya tentang pangeran Rhapael karena telinganya cukup tajam sekarang, bergantilah kami semua ada di luar berteriak jika ada serangga. " Damanda menutup pintu ketika Marcus baru menutup mulutnya. Marcus terdiam menatap pintu yang ada didepan wajahnya hampir saja hidungnya di patahkan oleh hantaman pintu kemarahan Damanda.

'Wanita macam apa kau ini nona,' jeritan barin Marcus membuatnya mengelus dada. Rasa ingin menghajarnya tapi, ingat jika Damanda adalah perempuan.

Damanda sudah selesai dan bergabung di luar mereka bicara tentang hal yang Damanda sama sekali tidak mengerti dan bahasa mereka sama seperti apa yang Damanda ucapkan tunggu! Damanda baru sadar akan hal itu.

Damanda menatap Limino lalu Marcus Lalu Teristan yang terakhir Rhapael dan ketika dirinya di tatap malah kelabakan malu. Kenapa Damanda ada di tengah situasi para empat lelaki tampan kenapa? Kenapa? Apakah ini dilema?

"Hey.. Nona wajahmu mengisyaratkan kau menyukai kami berempat," ucap Tristan membuat Damanda semakin malu dan wajahnya langsung di tutup telapak tangan.

"Tidak... bikan begitu, Haaak.. Kalian membuatku malu," ucap Damanda seketika ke tiganya pergi meninggalkan Rhapael dan Damanda.

*

"Rasanya seru mengerjai wanita itu, terlalu polos dan mudah di tebak tapi, ada kalanya sulit di tebak." Tristan menyenggol lengan Marcus di sampingnya.

"Yaa.. Kau benar, setidaknya sampai Rhapael menjadi Raja kita harus menjaga pedang dan penjaganya agar aman, selagi itu pedang itu hanya akan ada disekitar wanita itu." Jelas Limino membuat ke duanya mengangguk.

Limino dan Marcus juga Tristan menyiapkan barang-barang untuk mereka bawa.

Damanda membuka telapak tangannya yang menutupi wajahnya ketika itu hanya melihat Rhapael yang melemparkan satu potongan kayu ke api yang masih hidup.

"Aku akan bicara kenapa kau di bawa kemari nona." Rhapael angkat suara dan menjelaskan. Damanda mulai menormalkan degup jantungnya dan menatap Rhapael.

"Benar apa yang mereka katakan tentangku, sebenarnya juga kau tidak perlu terlalu perhatian padaku Nona."

Damanda bingung ini orang maksudnya gimana?

"Maaf sebelumnya apa kamu gak laper gak makan atau ngemil sedikit makanan yang kita masak tadi, apa kamu terbiasa seperti itu," ucap Damanda menatap penasaran Rhapael.

"Tidak, Aku tidak makan, Kau bisa menilainya seperti itu nona, Satuhal aku minta darimu nona apapun yang terjadi jaga pedang itu karena Galen mengincarnya," ucap Rhapael menatap Damanda dengan mata coklatnya.

"Haah.. Menjaga bagaimana, Ehmm.. Kalo gitu boleh kamu beritahu sedikit tentangmu padaku sebagai ganti aku menjaga pedangmu, hanya permintaan kecil." Damanda memohon pada Rhapael yang menatap lurus ke depan.

"Baiklah," ucap Rhapael menatap api unggun.

*

...****************...

...Flashback.......

...Seorang Raja bernama Raja Damian hanya tinggal sendirian selama waktu yang tidak singkat hingga semua daerah bisa menjadi miliknya di bawah ke kuasaannya....

...Dimana sang raja itu berdiri hanya dirinya seorang. Suatu saat Raja bertemu dengan Seorang wanita yang pemberani memiliki kecantikan yang biasa dan selalu menjaga tatapannya pada orang yang tidak di kenal....

...Raja Damian tertarik dan mereka berdua akhirnya menikah dan menjadi pasangan Raja dan Ratu di sebuah kerajaan Karena sang Ratu adalah manusia Raja Damian dari Bangsa imortalia....

...Ratu tahu jika Raja adalah orang yang tidak suka basa basi dan banyak dengan hal yang bertele-tele. Ratu memberikan keinginan yang tidak bisa di bantah Raja yang sangat sudah mencintai Ratunya untuk membangun pemerintahan dan rakyat juga kehidupan di kerajaan ini....

...Selama lima tahun pernikahan Sang Ratu baru di berikan anak dan Raja khawatir dengan anak yang Ratu kandung Resikonya sangat besar kemungkinan besar jika anak yang ratu kandung adalah sama-sama bangsa imortalia....

...Singkat ceritanya Waktu kerajaan berjaya sangat baik hingga kelahiran putra mahkota semua bergembira menyambut kelahirannya tapi, sang Ratu meninggal setelah melahirkan putranya Sang putra mahkota yang sudah mendapat gelar sejak lahir sebagai putra mahkota kerajaan Damian itu tumbuh menjadi kesatria dan sudah bisa memainkan segala sihir dan senjata untuk bertahan dan melindungi diri dari ancaman....

...Ketika Rhapael masih sangat muda Kerajaan Damian di serang oleh Galen dengan sangat sadis hingga semua rakyat yang tidak sempat menyelamatkan diri di bunuh dengan cara yang tidak manusiawi Semua mati dan ada yang menjadi santapan mereka....

...Rhapael diajak bersembunyi oleh panglima Limino yang usianya lima belas tahun lebih tua dari Rhapael....

...Sang Raja bertarung hingga mati-matian dan menghancurkan beberapa tempat hanya karena pertarungan dua orang itu....

...Ketika saat dimana Pangeran Rhapael seharusnya tidak disana ia malah ada disana dan melihat Galen membunuh ayahnya dan memakan jantungnya....

...Rhapael muda tidak sempat bicara terakhir kali oleh ayahnya yang sudah menjadi abu....

...Limino membawa Rhapael pergi. Hari kelabu untuk saat itu dan sangat membuat hancur perasaan Rhapael....

...Semua kerajaan Damian menjadi tumpukan mayat manusia dan gugurnya sang raja Damian....

...Ketika itu semuanya berubah setelah ada harapan ternyata Ayahnya sudah membawa hal penting pergi beberapa hari sebelum bencana kematian Raja dan rakyat terjadi....

...Flashback off...

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!