episode 5 ( rasa aneh )

"Tumini, mulai sekarang, engkau tandatangani kontrak perjanjian dengan sanggar milik Tuaj Hendra" ucap Amin sembari menyerahkan kertas dan pulpen kepada Tumini

Raut muka Tumini menjadi semakin bergairsh melihat surat kontrak yang sudah di nanti-nanti sejak lama.

"Mengapa tidak sejak dulu aku melakukan ritual bersama aki mamang".

"Dasar bodoh" gumam Tumini dalam hati

Setelah Tumini selesai memberikan tandatangan kontrak, Amin memanggil Ririn adik Tumini untuk menandatangani kontrak yang sama.

Dalam hati Tumini, muncul rasa sedikit iri karena adiknya tak perlu melakukan ritual seperti dirinya namun juga berhasil memperoleh predikat sama seperti dirinya.

"Ririn, ayo ke sini" panggil amin kepada Ririn yang sejak tadi duduk sambil mengunyah permen karet nya

"Oh, pak amin memanggil saya?" tanya Ririn sedikit tak percaya

"Iya, kamu Ririn kan?" tanya Amin sembari memandang Ririn dengan tatapan dalam

"Iya benar pak, saya Ririn" jawab Ririn singkat

"Kemarilah"

"Kau harus menandatangani surat kontrak dari Tuan Hendra sekarang juga" ucap Amin sembari memberi selembar kertas dan pulpen kepada Ririn

Dengan wajah sedikit tak percaya, Ririn segera menghampiri Amin dan melihat lembaran kertas yang berisi kontrak antara dirinya dan pemilik sanggar.

"Oh, benarkah aku menjadi kandidat penari terbaik selain kakak ku?" gumam Ririn terkejut

"Ayo Ririn, jangan bengong"

"Cepat tandatangani surat kontrak ini"

"lihatlah"

"Tuan Hendra sudah menunggumu sejak tadi" ucap Amin tak sabar

"Oh baiklah pak amin" jawab Ririn tanpa banyak bertanya lagi

Ririn melihar Surat kontrak yang berisi tulisan panjang dan jika membaca isinya sampai tuntas, Ririn tak mungkin bisa menyelesaikannya dalam sehari.

"Ah, aku tak perlu membacanya terlalu mendetail"

"Sekarang, asal aku bisa menghasilkan uang saja" gumam Ririn dalam hati

Beberapa lama kemudian Ririn telah selesai menandatangani surat kontrak dari hendra sang pemilik sanggar tari.

Dengan ditandatangani nya surat kontrak itu, Ririn dan Tumini telah melakukan perjanjian kerja dengan pihak Hendra.

"Ah, lega rasanya"

"Kak Tumini, aku senang sekali bisa bareng menari dengan mu" ucap Ririn dengan tatapan muka yang sangat senang sekali.

Tumini yang mendengar ucapan adiknya terlihat tak suka. Dirinya tak terima, dengan diterimanya Ririn sebagai penari tetap di sanggar tari milik Hendra.

"Ah, sia-sia aku pergi ke aki mamang jika hasilnya Ririn juga diterima sama seperti diriku" gumam Tumini dalam hati

"Hai kak, mengapa kau bengong"

""Ayo kita pulang kak" ajak Ririn kepada Tumini

Tumini hanya mengangguk saja menerima ajakan Ririn. dan selama perjalanan menuju ke rumah mereka, Tumini hanya diam saja tak banyak bicara.

"Sungguh aneh sikap kak Tumini terhadapku"

"Ada apa dengannya?"

"Dia tiba-tiba berubah sikap menjadi penfuam tanpa tahu apa sebabnya" gumam Ririn dalam hati.

Walau penuh keraguan terhadap perubahan sikap kakak nya yang tiba-tiba aneh, Ririn berusaha mengalihkan pikirannya menuju hal-hal yang lebih positif

Rupanya, tanpa sepengetahuan Ririn dan Tumini, efek samping selendang ijo adalah membuat pengaruh buruk terhadap pemiliknya. Pemilik selendang ijo akan semakin tertutup hatinya dan lambat laun akan bersikap jahat kepada sesamanya.

Saat Tumini menari menggunakan selendang ijo, muncul satu titik hitam di tubuhnya dan tiik hitam itu berukuran sangat kecil dan karena masih memakainya satu kali, Tumini tak merasakan apa-apa.

Secara tak sadar, Tumini tak melihat titik noda hitam yang menempel di punggungnya karena ukurannya masih sangat kecil.

Tak terasa, perjalanan mereka telah sampai ke rumah dan Ririn segera merebahkan tubuhnya di atas kasurnya

Sementara itu, Tumini sibuk melipat selendang ijo miliknya dan meletakkan di lemari khusus dimana aki mamang menyarankan agar selendang ijo disimpan di tempat itu

"Ah, aku sangat lelah hari ini"

"Ririn, tolong ambilkan aku air putih"

"Aku haus nih" pinta Tumini yang saat itu juga telah merebahkan tubuhnya di kasur

"Ah, kakak, mengganggu istirahatku saja"

"Baiklah, tunggu sebentar"

"Aku akan mengambilkannya untukmu" jawab Ririn sambil beranjak pergi menuju ke dapur untuk mengambil air putih.

Tak menunggu waktu lama, Ririn segera menyodorkan air putih segar ke arah Tumini.

"glek glek" Tumini meminum air yang baru saja diberikan oleh Ririn.

"Segar sekali" ucap Tumini sembari menghabiskan sisa air dalam gelas.

Dan air dalam gelas benar-benar habis tak tersisa.

"Wah, kakak sepertinya sangat haus sekali"

"Tak biasanya kau menghabiskan air secepar itu" ucap ririn sambil mengambil gelas yang baru saja dipegang oleh Tumini.

Tumini hanya diam tak menjawab perkataan dari Ririn. Dirinya langsung pergi menuju ke ruang tengah dan menyetel radio dengan suara yang sangat keras.

"Aneh kak Tumini"

"Mengapa dia berubah drastis?"

"Semenjak memakai selendang ijo, dia sepetti sedikit menjauh dari ku"

"Apakah ini hanya perasaan ku saja?"

"Atau selendang itu membawa aura mistis yang kurang baik bagi kakak ku?"

"Jika memang benar, aku harus segera menolongnya sebelum terlambat" gumam Ririn dalam hati.

Setelah merasa ada yang aneh dalam diri kakak nya, Ririn segera mengambil air untuk membersihkan riasan wajahnya yang masih lengket di wajahnya.

"Hari ini benar-benar sangat melelahkan" gumam Ririn dalam hati

Sementara itu, didalam lemari tempat penyimpanan selendang ijo milik Tumini, terlihat cahaya hijau naik ke atas hingga menghilang melewati atap rumah mereka.

Kejadian itu tanpa sepengetahuan Ririn dan Tumini. Kecepatan energi selendang ijo yang dimiliki Tumini rupanya pergi melanglang buana ke segala arah saat dirinya belum terpakai oleh Tumini.

Tiba di suatu tempat, aura hijau menempel pada tubuh seorang gadis perempuan berusia 7 tahun yang merupakan tetangga Tumini dan Ririn.

Secara tiba-tiba, anak gadis itu jatuh tersungkur ke tanah dan mulai menunjukkan gejala yang aneh.

Anak gadis itu berteriak dan meraung-raung tanpa henti. Sebab nya pun tak ada yang tahu.

Warga desa yang berada di tempat gadis itu berusaha menolong. Namun pertolongan mereka seakan sia-sia. Anak gadis itu tiba-tiba pingsan dan tak lama kemudian kehilangan nyawanya.

"Bangun nak"

"Bangun..." panggil ibu si gadis itu.

Salah satu warga mencoba memeriksa pernafasan dari si anak gadis itu dan lemaslah warga itu.

"Bu, anak ibu telah tiada" ucap salah satu warga sambil berusaha menenangkan ibu si gadis itu.

" Tidak..."

"Tidak mungkin"

"Dia tadi baik-baik saja"

"Mengapa kau pergi terlalu cepat nak"

"Ibu tak mau kehilangan mu" ujar ibu si gadis sambil menangis tersedu-sedu

Setelah kabar kematian anak gadis itu, tersebarlah berita ke seluruh desa dimana Tumini dan Ririn tinggal.

Berita itu mengabarkan, ada kejadian kematian serius yang diderita oleh gadis belia berusia 7 tahun tanpa sebab apapun.

Terpopuler

Comments

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

laahh ada tumbal, bukan x aki tdk bilang ya, dasar tipu daya aki itu

2023-07-15

0

Adinda

Adinda

udah mulai minta tumbal itu selendang

2022-03-21

3

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

Up lagi donx kak

2022-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode pertama (asal mula)
2 Episode dua ( mulai beraksi )
3 Memulai kisah
4 Episode 4 ( Tenar )
5 episode 5 ( rasa aneh )
6 Episode 6 (gelisah)
7 Episode 7 (Dugaan pasti)
8 Episode 8 (mulai mencari)
9 Episode 9 (Perasaan aneh)
10 Episode 10 (pelan tapi pasti)
11 Episode 11 ( keputusan Hendra)
12 Episode 12 sedikit terkuak
13 Kau seperti hantu
14 Pencarian panjang
15 Pertemuan mengejutkan
16 Aneh tapi nyata
17 petualangan seru di negeri jin
18 Tatapan mata aneh
19 Perpindahan Alam
20 Pertemuan penuh haru
21 Ide bagus
22 pelarian panjang
23 Sebuah misteri
24 Penerimaan
25 bertemu lagi?
26 Kehidupan baru
27 season 2 mengintai
28 penasaran
29 Mimpi Aneh
30 Terjaga
31 Bingung
32 Ketakutan Sandra
33 Makanan aneh
34 Pelarian panjang
35 Tersesat
36 Menolong Doni
37 masih misteri
38 Bertemu
39 Ketahuan
40 Kejadian aneh
41 Memulai
42 tipu daya Tumini
43 Kejadian luar biasa
44 sesal
45 Raja jin baru
46 Dapat tempat menginap
47 Cerita indah dan Doni
48 Curhat
49 pertolongan
50 Pohon Sawon
51 Menghasilkan
52 misteri
53 mulai kehidupan baru
54 selamatan
55 Menunggu
56 Berkelana
57 Sosok mata merah
58 Sebuah dendam
59 kyai yusuf datang
60 Kelahiran bayi dedemit
61 misteri gunung kalong
62 Rudi Hilang
63 Kebaikan nenek jin
64 Keadaan Rudi
65 Ritual paku jiwa
66 bertemu teman lama
67 Suatu Takdir
68 Budak baru
69 Pencarian dan kehilangan
70 pesugihan
71 Orang kaya baru
72 Asal mula tuyul
73 Cerita roby
74 Cerita Toni
75 Pesugihan tuyul
76 persyaratan kekayaan
77 Kisah Toni 2
78 kisah Toni 3
79 cerita Devi
80 Gosip lagi
81 Berkunjung
82 Tuyul beraksi
83 Mulai terbukti
84 Pencurian yang gagal
85 Pengakuan tuyul
86 Kesal
87 Berencana
88 Mulai ketahuan
89 Kejadian tak terduga
90 Suatu permasalahan
91 Devi marah
92 Sampai di negeri jin
93 Perubahan Hidup Devi
94 Kebenaran
95 Pengakuan tetangga
96 Asal mula nyi ratu kidul (nyi roro kidul)
97 sebuah perjanjian
98 Terkejut
99 Bertemu
100 pertemuan mengharukan
101 Akhir cerita/Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode pertama (asal mula)
2
Episode dua ( mulai beraksi )
3
Memulai kisah
4
Episode 4 ( Tenar )
5
episode 5 ( rasa aneh )
6
Episode 6 (gelisah)
7
Episode 7 (Dugaan pasti)
8
Episode 8 (mulai mencari)
9
Episode 9 (Perasaan aneh)
10
Episode 10 (pelan tapi pasti)
11
Episode 11 ( keputusan Hendra)
12
Episode 12 sedikit terkuak
13
Kau seperti hantu
14
Pencarian panjang
15
Pertemuan mengejutkan
16
Aneh tapi nyata
17
petualangan seru di negeri jin
18
Tatapan mata aneh
19
Perpindahan Alam
20
Pertemuan penuh haru
21
Ide bagus
22
pelarian panjang
23
Sebuah misteri
24
Penerimaan
25
bertemu lagi?
26
Kehidupan baru
27
season 2 mengintai
28
penasaran
29
Mimpi Aneh
30
Terjaga
31
Bingung
32
Ketakutan Sandra
33
Makanan aneh
34
Pelarian panjang
35
Tersesat
36
Menolong Doni
37
masih misteri
38
Bertemu
39
Ketahuan
40
Kejadian aneh
41
Memulai
42
tipu daya Tumini
43
Kejadian luar biasa
44
sesal
45
Raja jin baru
46
Dapat tempat menginap
47
Cerita indah dan Doni
48
Curhat
49
pertolongan
50
Pohon Sawon
51
Menghasilkan
52
misteri
53
mulai kehidupan baru
54
selamatan
55
Menunggu
56
Berkelana
57
Sosok mata merah
58
Sebuah dendam
59
kyai yusuf datang
60
Kelahiran bayi dedemit
61
misteri gunung kalong
62
Rudi Hilang
63
Kebaikan nenek jin
64
Keadaan Rudi
65
Ritual paku jiwa
66
bertemu teman lama
67
Suatu Takdir
68
Budak baru
69
Pencarian dan kehilangan
70
pesugihan
71
Orang kaya baru
72
Asal mula tuyul
73
Cerita roby
74
Cerita Toni
75
Pesugihan tuyul
76
persyaratan kekayaan
77
Kisah Toni 2
78
kisah Toni 3
79
cerita Devi
80
Gosip lagi
81
Berkunjung
82
Tuyul beraksi
83
Mulai terbukti
84
Pencurian yang gagal
85
Pengakuan tuyul
86
Kesal
87
Berencana
88
Mulai ketahuan
89
Kejadian tak terduga
90
Suatu permasalahan
91
Devi marah
92
Sampai di negeri jin
93
Perubahan Hidup Devi
94
Kebenaran
95
Pengakuan tetangga
96
Asal mula nyi ratu kidul (nyi roro kidul)
97
sebuah perjanjian
98
Terkejut
99
Bertemu
100
pertemuan mengharukan
101
Akhir cerita/Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!