Memulai kisah

Ririn dan Tumini mendengarkan penjelasan aki mamang dengan seksama. Di sela-sela aki mamang memberi penjelasn kepada mereka berdua, Ririn memberanikan dirinya untuk bertanya kepada aki mamang.

Aki mamang, setelah kita memiliki selendang ini, apakah kita harus melakukan ritual khusus?" tanya Ririn penasaran

Aki mamang segera menjawab pertanyaan Ririn sambil tertawa dan memegang jenggotnya yang panjang

"Ha ha ha"

"Ririn, kau memang sangat pintar"

"Benar"

"Kau dan kakak mu harus melakukan ritual tiap malam jumat kliwon"

"Ritual yang harus kalian jalani adalah ritual membakar dupa dan meletakkan selendang ijo itu diatas dupa yang sudah kalian bakar"

"Setelah itu, kalian harus menari mengelilingi rumah kalian sebanyak satu putaran saja" ucap aki mamang

"Hanya itu aki?" tanya Tumini memotong perkataan mamang

"Ya, hanya itu saja" jawab aki mamang pendek sambil menghisap rokonya yang hampir habis.

"Ingat"

"Jangan sampai kau lupa" jawab aki mamang pendek.

Mendengar pesan dari aki mamang, Ririn bertanya tentang rumatan selendang ijo selain melakukan ritual

"Apakah kami harus mencuci nya di tiap malam satu suro?" tanya Ririn

"Tidak Ririn"

"Kau tak perlu mecuci selendangnya"

"Kalian tak boleh mencucinya sama sekali, karena jika hal itu terjadi, selendang ijo milik kalian akan berkurang khasiatnya" ucap Aki mamang memberi penjelasan.

"Oh, lalu jika tidak kami cuci, bukankah nanti selendang itu menjadi kotor?" tanya Tumini mulai sedikit berani bertanya

"Tenanglah Tumini"

"Selendang itu tidak akan kotor, asalkan kalian merawatnya dengan baik"

"Setelah memakai selendang itu, letakkan di tempat yang sekiranya tak membuatnya cepat kotor" ucap aki mamang.

"Hem, baiklah kalau begitu aki"

"Lalu, hal apa yang terjadi jika kami sampai melanggar ritual?"

"Misalnya, salah satu dari kami lupa untuk melakukan ritual nya" tanya Ririn

"Jika kalian sampai lupa, maka selendang ijo akan membawa kalian ke alam mereka" ucap aki mamang

Tampaknya, aki mamang berkata serius untuk kali ini dan mewanti-wanti agar mereka berdua jangan sampai lupa untuk melakukan ritual tiap malam jumat kliwon.

Ririn tampaknya sangat ragu mendengar persyaratan yang dirasa berat baginya. Dengan sedikit keberaniannya Ririn segera berdiri tepat dihadapan aki mamang dan berkata

Aki, sepertinya aku tak sanggup menjalani ritual yang aki bebankan kepada kami"

" Aku takut, aku lupa melakukannya dan aku harus menebus dengan diriku sendiri" ujar Ririn menambahkan.

"Ririn, semua terserah padamu"

"Mumpung Selendang ijo belum aku berikan kepadamu" ujar aki mamang menjelaskan

Tumini yang melihat gelagat adiknya segera menarik lengan adiknya hingga adiknya tersungkur duduk ke tanah.

"Hai, Ririn"!

"Mengapa kau sangat tidak sopan dihadapan aki mamang?"

"Bukannya kau yang mengajak ke sini lebih awal?"bisik Tumini.

"Mengapa sekarang kau berubah pikiran?" tanya Tumini ketus

Pertanyaan kakak nya Tumini rupanya membuat Ririn mengutarakan pendapatnya yang masih masuk akal.

"Kakak, apakah kau tak merasa berat terhadap ritual yang harus kita lakukan?"

"Kita sebagai manusia terkadang lupa melakukan sesuatu dan tak bisa rutin"

"Boro-boro melakukan ritual"

"Makan saja kita lupa kak" ucap Ririn.

"Sudahlah Ririn"

"Kau tak perlu cerewet"

"Kita turuti saja arahan aki mamang dan kita pikirkan nanti saja cara melakukan ritual nya agar kita tidak lupa melakukannya" ucap Tumini kepada Ririn.

"Hem, aku tidak sanggup kak"

"Kalau kakak mau, ya silahkan kakak berjalan sendiri"

"Aku tak mau tubuhku bersekutu dengan iblis" ucap Ririn

Tumini hanya diam mendengar ucapan Ririn yang ada benarnya. Namun, pikiran logis Tumini tertutup akan keinginan dunianya yang lebih kuat

"Ririn, kalau kau tidak mau, biar kakak saja yang memiliki selendang itu" ucap Tumini

"Semua terserah kakak"

"Jika kakak mau menerima konsekuensinya"

"Kalau aku sih, tidak mau" ucap Ririn polos

Tumini memandang ke arah Aki mamang dan menjelaskan kepadanya jika Ririn berubah pikiran sedangkan dirinya siap menerima selendang ijo dari aki mamang.

"Baiklah, ambillah selendang ijo dan simpanlah baik-baik" ucap aki mamang kepada Tumini.

"Apakah kau benar-benar siap Tumini?" tanya aki mamang memastikan jika Tumini tak berubah pikiran lagi.

"Tidak aki"

"Aku sudah siap menjalani ini dan dengan segala konsekuensinya" ucap Tumini serius.

"Kalau begitu, pejamkan matamu" perintah aki mamang kepada Tumini

Tumini segera memejamkan matanya dan menggenggam selendang ijo yang baru saha aki mamang berikan kepadanya.

Tampak aki mamang mengucapkan mantra dan meniupkannya tepat di kapala Tumini. Hal itu juga disaksikan oleh Ririn adik Tumini.

Air mata Ririn menetes. Dirinya takut jika kakak nya terjerumus dalam kesesatan tiada akhir. Namun dirinya juga tak bisa melarang Tumini karena Tumini adalah kakak nya. Dan sejak lama Tumini lah yang menjadi penentu segala keputusan.

Keputusan Tumini sepertinya tak bisa diganggu gugat dan tak terasa selesai sudah ritual yang dilakukan aki mamang dan Tumini.

Tiba saat nya mereka pulang, sebelum mereka pulang, aki mamang memberikan sebuah kotak kepada Tumini.

Kotak tersebut digunakan sebagai tempat untuk menaruh selendang ijo yang sudah sah menjadi milik Tumini.

"Tumini, jaga baik-baik selendang yang aku berikan"

"Jangan lupa, tiap bulan kau harus berkunjung ke mari untuk silaturahmi" ucap aki mamang kepada Tumini.

"Baiklah aki, akan saya laksanakan semua arahan yang aki berikan"

"Kalau begitu, pulanglah"

"Dan kau Ririn, kau harus membayar denda kepadaku karena kau telah batal membeli selendangku"ujar aki mamang kepada Ririn

"Baiklah aki, aku akan membayar denda"

"Saat ini aku tak punya uang"

"Tapi, aku punya kalung satu-satunya pemberian dari almarhum ibuku" ucap Ririn

"Baiklah"

"Aku terima kalung pemberian mu" jawab aki mamang

Ririn pun segera membuka kalung yang saat itu dipakainya. Dia tak peduli lagi akan harta satu-satunya yang dimilikinya karena dirinya tak mau nantinya menanggung beban yang berat.

"Ah, biarlah"

"Lebih baik aku kehilangan kalung milikku"

"Pasti nanti aku bisa membelinya lagi jika aku punya uang" gumam Ririn dalam hati.

Setelah memberikan kalung kesayangannya kepada aki mamang, Ririn dan kakak nya segera pulang ke rumah mereka.

Tumini terlihat sudah mulai tak sabar ingin cepat sampai di rumah. Dirinya ingin sekali mencoba selendang ijo pemberian aki mamang dan membuktikan keampuhannya.

"Aku jadi penasaran"

"Sedahsyat apa sih selendang ijo milik aki mamang?"

"Apakah bisa membuat aku terkenal dan menjadi penari handal?" gumam Tumini dalam hati

"Ah, sudahlah"

"Nanti aku pikirkan lagi setelah aku sampai di rumah"

"Sekarang, aku harus berjalan cepat agar aku bisa sampai di rumah" gumam Tumini dalam hati.

Sementara itu, Ririn sesekali melirik tingkah laku kakak nya selama di perjalanan. Entah apa yang dipikirkannya kala itu.

Terpopuler

Comments

Alëxandryà♣️

Alëxandryà♣️

Ayo crazy up kak

2022-02-14

2

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

Lanjut up thor

2022-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode pertama (asal mula)
2 Episode dua ( mulai beraksi )
3 Memulai kisah
4 Episode 4 ( Tenar )
5 episode 5 ( rasa aneh )
6 Episode 6 (gelisah)
7 Episode 7 (Dugaan pasti)
8 Episode 8 (mulai mencari)
9 Episode 9 (Perasaan aneh)
10 Episode 10 (pelan tapi pasti)
11 Episode 11 ( keputusan Hendra)
12 Episode 12 sedikit terkuak
13 Kau seperti hantu
14 Pencarian panjang
15 Pertemuan mengejutkan
16 Aneh tapi nyata
17 petualangan seru di negeri jin
18 Tatapan mata aneh
19 Perpindahan Alam
20 Pertemuan penuh haru
21 Ide bagus
22 pelarian panjang
23 Sebuah misteri
24 Penerimaan
25 bertemu lagi?
26 Kehidupan baru
27 season 2 mengintai
28 penasaran
29 Mimpi Aneh
30 Terjaga
31 Bingung
32 Ketakutan Sandra
33 Makanan aneh
34 Pelarian panjang
35 Tersesat
36 Menolong Doni
37 masih misteri
38 Bertemu
39 Ketahuan
40 Kejadian aneh
41 Memulai
42 tipu daya Tumini
43 Kejadian luar biasa
44 sesal
45 Raja jin baru
46 Dapat tempat menginap
47 Cerita indah dan Doni
48 Curhat
49 pertolongan
50 Pohon Sawon
51 Menghasilkan
52 misteri
53 mulai kehidupan baru
54 selamatan
55 Menunggu
56 Berkelana
57 Sosok mata merah
58 Sebuah dendam
59 kyai yusuf datang
60 Kelahiran bayi dedemit
61 misteri gunung kalong
62 Rudi Hilang
63 Kebaikan nenek jin
64 Keadaan Rudi
65 Ritual paku jiwa
66 bertemu teman lama
67 Suatu Takdir
68 Budak baru
69 Pencarian dan kehilangan
70 pesugihan
71 Orang kaya baru
72 Asal mula tuyul
73 Cerita roby
74 Cerita Toni
75 Pesugihan tuyul
76 persyaratan kekayaan
77 Kisah Toni 2
78 kisah Toni 3
79 cerita Devi
80 Gosip lagi
81 Berkunjung
82 Tuyul beraksi
83 Mulai terbukti
84 Pencurian yang gagal
85 Pengakuan tuyul
86 Kesal
87 Berencana
88 Mulai ketahuan
89 Kejadian tak terduga
90 Suatu permasalahan
91 Devi marah
92 Sampai di negeri jin
93 Perubahan Hidup Devi
94 Kebenaran
95 Pengakuan tetangga
96 Asal mula nyi ratu kidul (nyi roro kidul)
97 sebuah perjanjian
98 Terkejut
99 Bertemu
100 pertemuan mengharukan
101 Akhir cerita/Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode pertama (asal mula)
2
Episode dua ( mulai beraksi )
3
Memulai kisah
4
Episode 4 ( Tenar )
5
episode 5 ( rasa aneh )
6
Episode 6 (gelisah)
7
Episode 7 (Dugaan pasti)
8
Episode 8 (mulai mencari)
9
Episode 9 (Perasaan aneh)
10
Episode 10 (pelan tapi pasti)
11
Episode 11 ( keputusan Hendra)
12
Episode 12 sedikit terkuak
13
Kau seperti hantu
14
Pencarian panjang
15
Pertemuan mengejutkan
16
Aneh tapi nyata
17
petualangan seru di negeri jin
18
Tatapan mata aneh
19
Perpindahan Alam
20
Pertemuan penuh haru
21
Ide bagus
22
pelarian panjang
23
Sebuah misteri
24
Penerimaan
25
bertemu lagi?
26
Kehidupan baru
27
season 2 mengintai
28
penasaran
29
Mimpi Aneh
30
Terjaga
31
Bingung
32
Ketakutan Sandra
33
Makanan aneh
34
Pelarian panjang
35
Tersesat
36
Menolong Doni
37
masih misteri
38
Bertemu
39
Ketahuan
40
Kejadian aneh
41
Memulai
42
tipu daya Tumini
43
Kejadian luar biasa
44
sesal
45
Raja jin baru
46
Dapat tempat menginap
47
Cerita indah dan Doni
48
Curhat
49
pertolongan
50
Pohon Sawon
51
Menghasilkan
52
misteri
53
mulai kehidupan baru
54
selamatan
55
Menunggu
56
Berkelana
57
Sosok mata merah
58
Sebuah dendam
59
kyai yusuf datang
60
Kelahiran bayi dedemit
61
misteri gunung kalong
62
Rudi Hilang
63
Kebaikan nenek jin
64
Keadaan Rudi
65
Ritual paku jiwa
66
bertemu teman lama
67
Suatu Takdir
68
Budak baru
69
Pencarian dan kehilangan
70
pesugihan
71
Orang kaya baru
72
Asal mula tuyul
73
Cerita roby
74
Cerita Toni
75
Pesugihan tuyul
76
persyaratan kekayaan
77
Kisah Toni 2
78
kisah Toni 3
79
cerita Devi
80
Gosip lagi
81
Berkunjung
82
Tuyul beraksi
83
Mulai terbukti
84
Pencurian yang gagal
85
Pengakuan tuyul
86
Kesal
87
Berencana
88
Mulai ketahuan
89
Kejadian tak terduga
90
Suatu permasalahan
91
Devi marah
92
Sampai di negeri jin
93
Perubahan Hidup Devi
94
Kebenaran
95
Pengakuan tetangga
96
Asal mula nyi ratu kidul (nyi roro kidul)
97
sebuah perjanjian
98
Terkejut
99
Bertemu
100
pertemuan mengharukan
101
Akhir cerita/Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!