Episode dua ( mulai beraksi )

Keesokan harinya, Tumini dan Ririn balajar tari seperti biasa dan kemampuan mereka berdua bisa di bilang mengalami kemajuan.

"Kak, ayo kita berangkat ke rumah aki mamang"

"Sepertinya, aki mamang telah memanggil kita" ucap Ririn kepada Tumini.

Tumini merasa janggal atas apa yang dikatakan oleh Ririn karena tak biasanya ririn berkata demikian. Biasanya Ririn selalu takut jika diajak pergi ke rumah aki mamang.

"Ririn, tumben kau mengajak ku terlebih dahulu?"

"Bukankah biasanya kau selalu takut jika aku ajak pergi ke rumahnya?" tanya Tumini penasaran

"Kak, entah mengapa setelah kita pulang dari rumah aki mamang, tekad ku untuk kembali ke sana makin tinggi" ujar Ririn jujur.

Perkataan Ririn membuat Tumini menggelengkan kepalanya.

Sambil memegang pundak Ririn, Tumini mengingatkan Ririn tentang hal yang diperintahkan oleh aki mamang kepada mereka berdua bahwa mereka berdua diminta untuk kembali lagi kerumah aki mamanh dua hari lagi.

"Ririn, kata aki mamang, kita diminta kembali ke sana dua hari lagi, sekarang masih satu hari, kamu emang suka terburu-buru" ucap Tumini mengingatkan.

"Oh iya kak, aku lupa"

"Memang, aku sudah tidak sabar ingin sekali pergi ke rumah aki mamang, dan aku tak tahu penyebab nya"ucap Ririn.

Dengan menghela nafas panjang, Tumini segera menenangkan kegundahan adiknya itu.

"Sudahlah Ririn, besok pagi kita berangkat bersama-sama"

"Kita persiapkan berangkat lebih pagi karena rumah aki mamang sangat jauh"

"Aku takut jika kita pulang saat keadaan telah gelap" ucap Tumini mengingatkan.

Ririn pun kembali ke tempat dimana dirinya belajar tari yaitu di ruang tengah, begitu juga dengan Tumini.

"Hem, sepertinya beberapa tarian lagi akan kita kuasai dengan cepat"

"Setelah kita mendapatkan pelet dari aki mamang, aku yakin kita akan cepat mendapatkan uang yang banyak dan bisa membeli apa yang kita mau" ucap Tumini kepada Ririn.

Mereka berdua pun terhanyut akan angan-angan mereka masing-masing. Tak terbesit sedikitpun efek dari pelet yang akan diperolehnya dari aki mamang karena dalam hati mereka telah diliputi keinginan duniawi yang tak berujung.

Satu jam kemudian, mereka berdua telah menyelesaikan latihannya. Dengan peluh yang masih menetes di kening mereka, Tumini mengajak Ririn untuk mandi karena suasana di sekitar rumah mereka sangat panas. Musim kemarau yang melanda desa nya membuat setiap warga jarang keluar rumah.

Tak terasa, waktu pun terus berlalu dan pagi telah tiba.

"Kakak, ayo kita berangkat sekarang saja" ajak Ririn.

Ririn terlihat sangat tergesa-gesa padahal waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi.

Dengan mata masih terasa berat, Tumini menjawab ajakan Ririn dengan kata iya, tapi dia tertidur lagi karena rasa kantuk masih menempel di matanya.

"Loh, kak, kok tidur lagi"

"Ayo bangun" ajak Ririn sambil menarik tangan Tumini dan hal itu membuat Tumini terjatuh dari kasur.

"Ah, kau mengganggu tidurku saja" ucap Tumini

Akibat terjatuh dari kasur, akhirnya Tumini terbangun dan tak mengantuk lagi.

Dengan langkah malas, Tumini segera ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

"Ayo kak, tak perlu kau mandi"

"Cuci muka saja, dan kita langsung berangkat" ajak Ririn dengan nada terburu-buru

"Baiklah", jawab Tumini pendek.

Akhirnya, Tumini benar-benar tidak mandi dan dirinya langsung berangkat bersama Ririn menuju ke rumah Aki mamang

Di perjalanan menuju rumah aki mamang, tidak terjadi hal-hal yang buruk. Mereka berjalan dengan lancar tanpa hambatan sama sekali.

Walaupun suasana masih gelap karena matahari masih bersembunyi karena hari masih sangat pagi.

,"Ririn, apakah kau sudah menutup semua pintu rumah kita?" tanya Tumini kepada Ririn karena sejak awal berangkat, Tumini tergesa-gesa hingga tak memikirkan keadaan rumahnya sama sekali.

"Tenang kak, semua pintu sudah aku kunci'

"Tak kan ada orang yang bisa masuk" jawab Ririn pendek.

"Oh, baguslah"

"Kau memang bisa diandalkan" jawab Tumini sambil terus berjalan menyusuri hutan menuju ke rumah aki mamang yang sebentar lagi sampai.

Tak terasa, perjalanan mereka telah sampai di rumah aki mamang, dan rupanya kedatangan mereka telah disambut oleh aki mamang di pintu halaman rumahnya

"Permisi aki mamang" ucap Tumini memberi salam kepada aki mamang

"Iya, ayo masuklah ke dalam" jawab aki mamang pendek.

"Tumini dan Ririn akhirnya masuk ke dalam rumah aki mamang mengikuti arahan aki mamang yang masih sangat misterius.

"Tumben aki mamang tidak menunggu di dalam rumahnya"

"Dia malah menunggu kita di luar rumahnya" bisik Tumini di telinga Ririn.

"Ah, sudahlah kak"

"Kau membuat aku takut lagi"

"Ayo kita ikuti saja arahan dari aki mamang" jawab Ririn pendek.

"Baiklah" ucap Tumini sambil terus berjalan mengikuti aki mamang yang saat itu berada di depannya.

Aki mamang pun terlihat menuju ke sebuah ruangan gelap dimana hanya ada lilin yang meneranginya.

"Aki, kenapa kamar ini sangat gelap sekali?" tanya Ririn penasaran

"Ha ha ha, kalian tak perlu takut"

"Masuklah" ajak aki mamang kepada Ririn dan Tumini yang sejak tadi tetap berada di pintu ruangan gelap itu.

"Baiklah aki, kami berdua akan masuk ke dalam" ucap Ririn dan Tumini

dalam suasana hati yang masih penasaran, Tumini dan Ririn mencoba mengikuti semua arahan yang diberikan oleh aki mamang.

"Duduk lah di depanku" Tiba-tiba aki mamang memerintahkan mereka berdua untuk duduk.

Entah apa yang diinginkan aki mamang, mereka berdua pun mau saja mengikuti perintah nya

Setelah Ririn dan Tumini duduk tepat dihadapan aki mamang, barulah aki mamang berbicara panjang lebar kepada mereka berdua.

"Ririn, Tumini apakah kalian sudah siap konsekuensi yang dihadapi jika mempunyai pelet yang berasal dari ilmu ku?"tanya aki mamang sekali lagi.

"Siap aki, kami siap melakukan apapun asalkan tarian kami disukai banyak orang" jawab Tumini pendek.

Ririn hanya mengangguk tanda setuju sambil memegang tangan kakak nya dengan erat

"Baiklah kalau begitu"

Setelah berkata demikian, Aki mamang segera mengeluarkan dua selendang berwarna hijau.

Selendang itu dihiasi permata warna-warni dan tampak indah dipandang, bahkan dalam suasana kamar yang gelap sekalipun, selendang yang saat itu berada dalam genggaman aki mamang terlihat sangat berkilau seperti ada lampu yang menyinarinya

"Lihatlah Ririn, selendang yang aku pegang saat ini" ucap aki mamang sambil memandang reaksi takjub Ririn dan Tumini.

"Wah, indah sekali selendang nya aki" ucap Ririn dan Tumini bersamaan.

"Hem, ini bukan sembarang selendang"

"Selendang ini telah aku isi dengan mantra pemikat jiwa sehingga siapa saja yang melihat selendang ini, mereka akan tertarik kepada orang yang menggunakannya" ujar aki mamang memberi penjelasan.

Bersambung

Ikuti terus kisahnya..semangat semangat

Terpopuler

Comments

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

Baru nemu aq thor, rupa x karyamu taun kmarin ya,,, kerennn thor 😃😊

2023-07-15

0

Alëxandryà♣️

Alëxandryà♣️

Di tunggu next

2022-02-14

1

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

Bagus kak... Q suka kisahnya

2022-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 Episode pertama (asal mula)
2 Episode dua ( mulai beraksi )
3 Memulai kisah
4 Episode 4 ( Tenar )
5 episode 5 ( rasa aneh )
6 Episode 6 (gelisah)
7 Episode 7 (Dugaan pasti)
8 Episode 8 (mulai mencari)
9 Episode 9 (Perasaan aneh)
10 Episode 10 (pelan tapi pasti)
11 Episode 11 ( keputusan Hendra)
12 Episode 12 sedikit terkuak
13 Kau seperti hantu
14 Pencarian panjang
15 Pertemuan mengejutkan
16 Aneh tapi nyata
17 petualangan seru di negeri jin
18 Tatapan mata aneh
19 Perpindahan Alam
20 Pertemuan penuh haru
21 Ide bagus
22 pelarian panjang
23 Sebuah misteri
24 Penerimaan
25 bertemu lagi?
26 Kehidupan baru
27 season 2 mengintai
28 penasaran
29 Mimpi Aneh
30 Terjaga
31 Bingung
32 Ketakutan Sandra
33 Makanan aneh
34 Pelarian panjang
35 Tersesat
36 Menolong Doni
37 masih misteri
38 Bertemu
39 Ketahuan
40 Kejadian aneh
41 Memulai
42 tipu daya Tumini
43 Kejadian luar biasa
44 sesal
45 Raja jin baru
46 Dapat tempat menginap
47 Cerita indah dan Doni
48 Curhat
49 pertolongan
50 Pohon Sawon
51 Menghasilkan
52 misteri
53 mulai kehidupan baru
54 selamatan
55 Menunggu
56 Berkelana
57 Sosok mata merah
58 Sebuah dendam
59 kyai yusuf datang
60 Kelahiran bayi dedemit
61 misteri gunung kalong
62 Rudi Hilang
63 Kebaikan nenek jin
64 Keadaan Rudi
65 Ritual paku jiwa
66 bertemu teman lama
67 Suatu Takdir
68 Budak baru
69 Pencarian dan kehilangan
70 pesugihan
71 Orang kaya baru
72 Asal mula tuyul
73 Cerita roby
74 Cerita Toni
75 Pesugihan tuyul
76 persyaratan kekayaan
77 Kisah Toni 2
78 kisah Toni 3
79 cerita Devi
80 Gosip lagi
81 Berkunjung
82 Tuyul beraksi
83 Mulai terbukti
84 Pencurian yang gagal
85 Pengakuan tuyul
86 Kesal
87 Berencana
88 Mulai ketahuan
89 Kejadian tak terduga
90 Suatu permasalahan
91 Devi marah
92 Sampai di negeri jin
93 Perubahan Hidup Devi
94 Kebenaran
95 Pengakuan tetangga
96 Asal mula nyi ratu kidul (nyi roro kidul)
97 sebuah perjanjian
98 Terkejut
99 Bertemu
100 pertemuan mengharukan
101 Akhir cerita/Tamat
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Episode pertama (asal mula)
2
Episode dua ( mulai beraksi )
3
Memulai kisah
4
Episode 4 ( Tenar )
5
episode 5 ( rasa aneh )
6
Episode 6 (gelisah)
7
Episode 7 (Dugaan pasti)
8
Episode 8 (mulai mencari)
9
Episode 9 (Perasaan aneh)
10
Episode 10 (pelan tapi pasti)
11
Episode 11 ( keputusan Hendra)
12
Episode 12 sedikit terkuak
13
Kau seperti hantu
14
Pencarian panjang
15
Pertemuan mengejutkan
16
Aneh tapi nyata
17
petualangan seru di negeri jin
18
Tatapan mata aneh
19
Perpindahan Alam
20
Pertemuan penuh haru
21
Ide bagus
22
pelarian panjang
23
Sebuah misteri
24
Penerimaan
25
bertemu lagi?
26
Kehidupan baru
27
season 2 mengintai
28
penasaran
29
Mimpi Aneh
30
Terjaga
31
Bingung
32
Ketakutan Sandra
33
Makanan aneh
34
Pelarian panjang
35
Tersesat
36
Menolong Doni
37
masih misteri
38
Bertemu
39
Ketahuan
40
Kejadian aneh
41
Memulai
42
tipu daya Tumini
43
Kejadian luar biasa
44
sesal
45
Raja jin baru
46
Dapat tempat menginap
47
Cerita indah dan Doni
48
Curhat
49
pertolongan
50
Pohon Sawon
51
Menghasilkan
52
misteri
53
mulai kehidupan baru
54
selamatan
55
Menunggu
56
Berkelana
57
Sosok mata merah
58
Sebuah dendam
59
kyai yusuf datang
60
Kelahiran bayi dedemit
61
misteri gunung kalong
62
Rudi Hilang
63
Kebaikan nenek jin
64
Keadaan Rudi
65
Ritual paku jiwa
66
bertemu teman lama
67
Suatu Takdir
68
Budak baru
69
Pencarian dan kehilangan
70
pesugihan
71
Orang kaya baru
72
Asal mula tuyul
73
Cerita roby
74
Cerita Toni
75
Pesugihan tuyul
76
persyaratan kekayaan
77
Kisah Toni 2
78
kisah Toni 3
79
cerita Devi
80
Gosip lagi
81
Berkunjung
82
Tuyul beraksi
83
Mulai terbukti
84
Pencurian yang gagal
85
Pengakuan tuyul
86
Kesal
87
Berencana
88
Mulai ketahuan
89
Kejadian tak terduga
90
Suatu permasalahan
91
Devi marah
92
Sampai di negeri jin
93
Perubahan Hidup Devi
94
Kebenaran
95
Pengakuan tetangga
96
Asal mula nyi ratu kidul (nyi roro kidul)
97
sebuah perjanjian
98
Terkejut
99
Bertemu
100
pertemuan mengharukan
101
Akhir cerita/Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!