“kenapa bekal makanannya makin imut? Sayangkan untuk di makan” kata Livi pada diri sendiri lalu mengambil foto bekal makanan buatan Felisa
“sudah ku bilang jangan bikin yang imut” kata Livi lagi dengan nada konyol, diam-diam kevin memperhatikan dari bangkunya.
“kali ini bawa bekal lagi? Boleh ku coba?” tanya Alex teman kelas Livi dan Livi langsung mengibas tangan Alex
“minta Nadya membuatkannya untukmu” kata Livi lalu dengan cepat memakan bekalnya.
Di waktu yang sama di kelas Felisa. “ini mimpi? Nilai matematika mu dapet 7? Kak livi yang mengajarimu?” tanya Feby pada Felisa
“mana mungkin dia sabar menghadapi kebodohanku. Tasya yang mengajariku” kata Felisa dan Feby terkejut mendengarnya
“Tasya kelas X IPA 1? Pacarnya Danis pewaris perusahaan elektro merk L.E? kalian akrab rupanya” kata Feby tersenyum simpul
“pacar Denis? Bukannya dia... dengan kak kevin?” kata Felisa ragu melanjutkan ucapannya
“gimana? Kak kevin menyukai tasya?” tanya feby lagi
“ngomong-ngomong kamu pindah kos ngga bilang. Aku nggedor pintu kamarmu kaya orang gila tau” kata feby dan felisa nyengir kuda
Benar aku belum mengatakan apa-apa tentang hubunganku dengan kak livi...bisik felisa
“kami kenal saat kak kevin mengobrol denganku. Ternyata kak kevin akrab dengan tasya. Jadi sekalian aku minta diajarkan rumus matematika” kata felisa berbohong
“bener begitu ceritanya? Awalnya aku curiga dia yang nyebarin gosip bahwa kamu anak haram orang kaya, gara-gara kamu deket ama kak kevin. Kalau dia benar baik hati aku lega mendengarnya” kata feby
“kenapa kamu curiga begitu?” tanya felisa
“tasya yang pertama kali mengunggah fotomu dengan kak kevin di IG sekolah, ngga diberi caption cuman menurut ku itu seperti mancing-mancing kalau kamu juga anak haram dari orang kaya. Tapi ia mengaku hp nya hilang sih. Lupain aja, sulit emang nyari bukti gosip” kata feby
“feby, kamu sekolah dasarnya di binusa kan? Jadi tahu hubungan tasya ama kak livi?” tanya felisa
“biasa cinta bertepuk sebelah tangan, dulu tasya sering di kasarin kak livi. Emang risihin banget sih. Tasya kaya penguntit. Ngikutin kak livi kemana-mana. Sebenernya mereka cocok sih, sama-sama pintar sama-sama tampan dan cantik. Tapi kak livi ngga pernah ngelirik tasya tuh” kata feby
“dia lebih merhatiin kamu tuh. Kamu tahu harga sepatu itu bisa buat beli satu motor baru?” kata feby menunjuk ke arah sepatu felisa
“jam tangan itu seharga uang jajanku dua tahun. Jepit rambutmu...edisi terbatas, cuman ada tiga di dunia “ kata feby dan felisa menutup mulutnya karena ngga percaya
“semahal itu? Dari emas juga ngga” kata felisa lalu melepas sepatu, jam tangan dan jepit rambutnya
“titip ini sebentar. Aku mau ke toilet dulu” kata felisa
“kenapa dilepas semua? Bisa-bisa aku gadai” kata feby
“ini semua barang mahal. Sayang kalau basah” kata felisa sembari berlari keluar, setelah keluar toilet felisa tidak sengaja melihat tasya duduk berduaan dengan siswa laki-laki dipojokkan kelas.
Suasana kelas X IPA 1 ramai tapi tasya dengan siswa tersebut terlihat mesra.
Mungkinkah dia yang bernama danis? Bisik felisa berjalan lurus sembari memandangi kelas tasya. Karena tidak fokus felisa menabrak siswa yang ada di depannya. Setelah dilihat dengan jelas siswa yang ditabraknya tadi adalah livi.
“mana sepatumu?” tanya livi
“aku lepas. Karena harganya tidak sesuai denganku” kata felisa
“kamu mau yang lebih mahal lagi? Selain itu...kamu terlihat pendek kalau tidak memakai sepatu” kata livi tiba-tiba membopong felisa ke kelas
“untuk ukuran orang indonesia 163 itu tinggi, kamu aja yang di atas rata-rata tingginya” kata felisa
“kapan kamu mau pergi?” tanya felisa
“sampai aku mastiin kamu pakai sepatu” kata livi mengelap telapak kaki felisa dengan sapu tangannya kemudian memakaikan sepatu pada kaki felisa. Setelah itu memasangkan jepit rambut pada felisa.
“jangan seperti ini. Banyak yang lihat” bisik felisa memandangi sekelilingnya, diam-diam feby mengambil video dan menguploadnya ke IG sekolah
“nama akun IG mu secret romance kan?” tanya livi membuat feby gelagapan
“ya” jawab feby
“aku suka unggahanmu. Sebagai hadiah akan ku buat followermu meningkat” kata livi setelah itu pergi. Beberapa menit kemudian feby mengecek akun IG nya yang sudah menjadi dua juta pengikut.
“aku berdoa semoga hubungan kalian langgeng” kata feby sembari memandangi hpnya.
@#$%^&*
“Aku melihatnya. Tapi aku ngga mau menuduh. Ada yang mengatakan kamu punya hubungan dengan denis. Benarkah?” tanya felisa disela membelajari tasya memasak
“hanya karena kita satu rumah dan beberapa kali mengobrol, bukan berarti kita dekat dan dapat mencampuri urusan orang lainkan? Orang beruntung ngga akan tahu bagaimana beratnya hidup” kata tasya lalu membanting sorok masakan ke lantai, saat berjalan pergi tangannya di pegang felisa
“mba tolong tempe gorengnya di balik” teriak felisa pada juru masak yang ada di dapur ia berlari mengejar tasya
“dari awal aku tahu kamu membenciku. Sering memprovokasiku mencari-cari kesalahanku. Sekarang aku mau tanya, apa kesalahanku? Kamu menyukai kak livi jadi kamu membenciku? Kalau begitu, kenapa kamu mau bertunangan dengan kak kevin?” tanya felisa
“aku menyukainya lebih dulu...aku bahkan menyamai kejeniusannya dengan banyak membaca buku sampai-sampai tidak tidur lebih dari empat jam sehari, semua menyukaiku, hanya dia yang mengacuhkanku. Dia menuduhmu mencuri ciuman pertamanya bukan?” kata tasya keceplosan membuat felisa terdiam sejenak
“jadi...ciuman pertama kak livi itu dengan kamu?” tanya felisa menutup mulutnya karena terkejut
“jangan bilang ini ke kak livi, ku mohon” kata tasya sembari memegang lengan felisa
“tapi kesalahpahaman harus segera diselesaikan” kata felisa
“aku yang akan mengatakannya langsung. Beri aku waktu” kata tasya
“tasya...jangan terlalu menyukainya. Nanti kamu sedih dan capek sendiri. Cinta itu soal timbal balik. Mana bisa kamu terus yang usaha” kata felisa pergi dan tasya hanya memandangi belakang badan felisa yang berjalan menjauh
Tadi itu terdengar seperti kalimat ancaman di telingaku. Bahwa lisa tidak akan memberikan kak livi. Bisik tasya
@#$%^&*
“jatuh cinta berjuta rasanya” kata alex bernyanyi menggoda livi
“suaramu jelek, mengganggu konsentrasi makanku” kata livi, Kevin melirik sebentar lalu berjalan ke arah kantin sekolah. Seusai memesan jus tiba-tiba ada yang menyandung kaki kevin dan membuatnya terjatuh. Felisa yang melihat langsung menolong.
“ngga ngomong maaf malah pergi gitu aja” rutuk felisa kesal
“aku...juga mau dibuatkan bekal” kata kevin tiba-tiba pada felisa
“tapi kalau kamu ngga mau, aku ngga memaksa” kata kevin lagi
“itu gampang, tiap hari kak livi minta dibuatkan bekal. Jadi tinggal aku banyakin aja masaknya” kata felisa.
Esoknya felisa benar membuatkan bekal untuk kevin.
“livi...bekalmu ama bekal kevin samaan?” tanya alex dan livi langsung berjalan mendekati meja kevin
“kamu mau membuang makanan yang susah payah di masak felisa?” tanya kevin merebut kotak makanannya dari tangan livi. Kemudian livi mendatangi kelas felisa.
“aku kira aku istimewa untukmu. Apakah menyenangkan membuat seseorang bingung? Kamu membuatku terlihat bodoh?” kata livi dan felisa mengernyitkan keningnya karena bingung maksud ucapan livi
“aku ngga ngerti kak livi ngomongin apa?” tanya felisa
“Tampilannya jelek. rasa masakanmu mulai hambar di mulutku.” kata livi menatap tajam felisa
Kenapa lagi sekarang? Bisik felisa heran. Seminggu setelahnya livi tidak pernah mengajak felisa berbicara, tidak juga berangkat sekolah bersama.
@#$%^&*
“segini cukup?” tanya danis memberi uang ke saku tasya
“hentikan!! Aku bilang aku udah bosan denganmu” bentak tasya memberikan kembali uang denis
“berhenti jual mahal. Satu sekolah udah tahu kamu matre. Banyak yang curiga kalau kamu sebenarnya bukan dari golongan permata. Tetaplah denganku, kamu akan aman” kata denis
“kamu bukan tipeku, jadi hentikan” kata tasya saat melangkah pergi ditarik denis. Ia mencium paksa tasya sampai membuat bibirnya berdarah. Dan tasya menampar denis. Saat denis hampir menampar balik tasya, tiba-tiba kevin datang. Dan denis tertawa melihatnya.
“aura apa ini? Jadi benar gosipnya? Sampah dengan sampah” kata denis dan kevin dengan sengaja meninju denis
“sudah lama aku ngga mukul orang. Terakhir kali masuk rumah sakit dan ada beberapa jahitan” kata kevin berbohong, karna takut denis berlari pergi
“boleh ngobrol sebentar?” tanya tasya, ia mengajak kevin ke caffe dekat sekolah
“satu rumah tapi ngga pernah tegur sapa. Boleh aku menyapa? Hallo sudah lama sejak terakhir kali kita mengobrol” kata tasya setelah itu menyeruput minuman rasa coklatnya
“jangan terlalu menyukainya. Nanti kamu sedih dan capek sendiri. Cinta itu soal timbal balik. Mana bisa kamu terus yang usaha. Itu yang diucapkan felisa padaku. Anehnya itu membuatku terhibur” kata tasya
“lalu karena ini kamu mengajakku bertemu?” tanya kevin
“Hari itu menyenangkan...” kata tasya mengingat kembali masa-masa masih berteman dengan kevin dan livi. Mereka bertiga sempat akrab sewaktu sekolah dasar.
“kak livi satu-satunya yang mau menerimaku, mau berteman denganku. Padahal dia tahu aku hanya anak simpanan. Ayahnya berteman dekat dengan ayahku” kata tasya lagi meneteskan air mata
“Seumur hidupku. Saat itu...paling menyenangkan. Ku pikir karena aku tidak dapat melupakannya itulah pada akhirnya jadi seperti ini. Dia adalah orang yang tidak dapat menjadi milikku. Tapi aku pun tidak memikirkan hidup ku dengan baik. Kamu tahu aku memacari banyak lelaki untuk mendapatkan uang bukan? Demi terlihat menyamai status mereka” kata tasya lagi
“aku...membenci orang sepertimu yang pura-pura tenang saat di buli. Sejak statusmu terungkap kak livi mulai berpaling dan menjauhiku” kata tasya menatap kevin
“kamu menyalahkanku?” tanya kevin
“Aku tidak tahu rahasia apa yang kalian sembunyikan. Tapi phobia kak livi pada lukisan, aku yakin berkaitan denganmu. Kamu sudah mendapatkan kembali ingatan bakat melukismu. Kamu tidak ada bedanya denganku kalau begini. Jadi berhentilah sekarang. Berhenti berada diantara lisa dan kak livi. Sebelum perasaanmu berubah menjadi cinta” kata tasya lalu beranjak pergi
“Kamu bercanda? Kamu serius mau seperti ini? Kalau begitu kenapa dari awal kamu bertahan di sini? Mau melarikan diri? Lalu memaafkan semua hal itu dan pergi begitu saja? Hei!! Kamu pikir yang kamu lakukan ini kelihatan keren? Tapi sebenarnya kamu yang rugi, dasar brengsek!” kata kevin tiba-tiba tasya mendorong kevin ke kursinya, tangannya menahan kevin untuk tidak berdiri
“kamu...akhirnya kamu keluarkan juga sifat aslimu, pasti sulit menahannya selama bertahun-tahun” kata tasya tersenyum sinis
“seumur hidup diabaikan dan dikucilkan. Ia mendapatkan segalanya. Kenapa hanya aku yang malang? Bahkan untuk menyukai seseorangpun tidak diperbolehkan” kata kevin
“mental korban. Kita berdua memiliki perasaan seperti itu. Bertanyalah pada dirimu sendiri. Perasaanmu itu benar-benar cinta, atau hanya sekedar obsesi mengalahkan kak livi. Kamu pikir aku ngga tahu kamu yang mencuri hp ku dan menyebar gosip bahwa felisa anak istri simpanan orang kaya?” kata tasya lalu pergi.
@#$%^&*
“kamu tidak mau pulang?” tanya livi setelah bel pulang berbunyi langsung menghampiri kelas felisa
“masih ada ekskul melukis...kak livi duluan aja” kata felisa
“aku tunggu” kata livi
“udah ngga marah?” tanya felisa dan livi langsung pergi tanpa berkata apa-apa.
Saat livi berjalan ke arah kelasnya, kevin sudah berdiri di depan pintu kelas dengan memegang kanvas lukisan yang telah terbakar setengahnya.
“kau...manusia yang tidak pernah memiliki rasa syukur. Terlahir menjadi anak sah dan dihormati membuatmu besar kepala. Aku...hanya punya lukisan ini, kenangan milikku satu-satunya. Aku baru mengingatnya, dan melukisnya kembali dengan putus asa. Dan kamu membakarnya lagi. Bukankah phobiamu dapat menghalangi bakat felisa?” tanya kevin
“seputus asa apa kamu dibandingkan aku? Teruslah sembunyikan ingatanmu. Pengecut sepertimu pura-pura peduli, mencari alasan mendekati felisa. Aku muak dengan golongan seperti kalian” kata livi berjalan memasuki kelasnya berniat mengambil tas.
Kevin memandangi lukisan terbakar yang dipegangnya. “tasya berkata padaku ...Seumur hidupnya. Saat itu...paling menyenangkan. Masa-masa kita pernah berteman dan bermain bersama. Aku membenarkannya dalam hati. Aku lupa kapan terakhir kali melihatmu tertawa lepas. Aku sangat tulus menyayangimu. Terlalu rumitnya menjadi orang dewasa, aku berharap kita bisa kembali ke masa lalu” kata kevin
“kembali ke masa lalu? Omong kosong itu membuatku mual. Sebelum berbicara tanpa rasa tanggung jawab, keluarkan ingatanmu dengan benar. Setelah ingatanmu kembali, aku berharap kamu pergi dari hadapanku selamanya” kata livi berlalu pergi
Ia selalu menuntutku untuk mengingat. Apa yang salah dengan ingatanku? Apakah ada yang terlewatkan?...bisik kevin melempar lukisan terbakar tersebut ke jendela kelas sampai pecah. Tiba-tiba air matanya menetes deras.
!@#$%^&*
Langit mulai mendung dan gelap. Perlahan hujan turun dan menjadi deras. Felisa berulang kali memandangi jam tangannya. “yap...udah jam lima, sebaiknya kita pulang” kata bu reni guru kesenian. Setelah dibubarkan, felisa langsung berlari ke arah kelas XII IPA 1. Ia tidak menemukan livi. Dipertengahan jalan tiba-tiba lampu padam.
Untunglah hp ku tadi di isi full. Bisik felisa menyalakan center hpnya. Kemudian berjalan ke kelasnya.
Saat baru masuk pintu kelas, felisa dikejutkan dengan sosok yang dilihatnya. Ia meringkuk dipojokan kelas dengan tatapan ketakutan.
Felisa berlari ke sosok tersebut dan langsung memeluknya.
“kak livi” teriak felisa tidak percaya laki-laki yang sombong dan selalu percaya diri itu kini meringkuk ketakutan. Beberapa detik kemudian livi pinsan.
@#$%^&*
Kembali mengingat pertemuan felisa dengan tunangannya yang ternyata adalah livi.
“aku minta maaf. Ternyata aku menjilat air ludahku sendiri. Di dunia ini, ngga ada yang membenci uang. Termasuk aku...aku mulai menyukainya” kata felisa, tiba-tiba livi memojokkannya di dinding.
“kamu sudah mengendalikannya. Sekarang tunjukkan buktinya pada ku” kata livi, wajahnya mendekat ke wajah felisa. Dan felisa memalingkannya.
“kesepian abadi adalah saat kau bisa bersama raganya, tapi tidak dengan hatinya” kata livi perlahan menjauhkan wajahnya. Tiba-tiba kaki felisa berjinjit dan perlahan mengulurkan tangannya ke arah belakang leher livi. Tanpa di duga felisa mencium livi.
“sekarang kamu, ngga bisa melarikan diri” bisik livi lalu menggandeng felisa masuk ke restoran lagi.
Ku pikir aku bisa bertemu dengannya lagi walau sekali dalam hidupku. Aku bahkan memikirkan apa yang harus kulakukan saat itu terjadi. Apa kabar kak kevin? Lama tak jumpa! Tapi begitu aku bertemu denganmu, aku menyadari aku khawatir dengan orang lain. Kapan sebenarnya itu bermula? Bisik felisa
Dalam drama dan film saat ku tonton, berciuman itu merupakan suatu bagian dari akhir yang bahagia, namun kini aku mengerti kenapa ciuman itu harus menjadi inti dari akhir yang bahagia. Karena kisah sebenarnya dimulai setelah ciuman. Kisah antara pria itu dan aku. Bisik felisa lagi berlari kencang di koridor rumah sakit.
“oh tidak...apa yang terjadi?” tanya felisa pada perawat yang ada di ruang inap livi di sana ada pak john juga ayah livi.
“sedikit memalukan. Pewaris D.C pinsan karena kekurangan gizi” kata pak john berbicara mendahului perawat
“ini salahku, kurang memperhatikan kak livi” kata felisa
“ngga apa, anggap saja livi sedang beristirahat. Ia belajar sangat keras mengahadapi ujiannya” kata pak john menepuk bahu felisa kemudian berlalu pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Sayyidah Husri
Tulisanmu penuh liku-liku thor tp aq suka tambah penaran 👍🏻👍🏻👍🏻
2020-07-02
2
Lina
lanjut
2020-05-21
1