Setelah kondisi desi membaik dan dokter atas ijin dokter tami pun membawa istri keduanya itu untuk pulang kerumah.Tami beserta kedua orang tuanya memperlakukan desi layaknya seorang ratu..
"Bagaimana kalau kita merayakan kehamilan desi dengan acara makan malam keluarga,mama akan mengundang rana datang" sumi pun mengambil posnelnya lalu dengan cepat memencetnomor rana.
"Jangan ma,jangan undang rana kasihan dia" kata tami.
"Bukankah rana bagian dari keluarga kita?sudah sewajarnya dia ikut merasakan kebahagiaan ini" sumi pun melakukan panggilan.
"Ma..tolong jangna lakukan itu,desi juga pasti tidak nyaman dengan kedatangan rana" tami pun berusaha mencegah perbuatan ibunya.
"Nanti malam datanglah kerumah mama,kita akan makan malam bersama"
"Maaf ma aku tidak bisa" tolak rana.
"Kenapa?apa kau malu bertemu dengan madumu yang telah mengandung anak tami?"
"Bu-bukan begitu ma"
"Ya sudah datanglah mama tunggu,lagi pula ini kesempatanmu bertemu dan mengenal siapa madumu?bukankah kalian belum pernah bertemu?" tanya sumi.
"Baik ma aku akan datang malam ini" jawab rana.
"Datang sekarang juga,kau bukan tamu yang datang hanya untuk makan saja!" kata sumi yang memang sengaja ingin membuat rana menderita.
"Baik ma aku kesana sekarang juga"
"Bagus mama tunggu" sambungan telepon pun diputus oleh sumi.
Baru saja rana meletakkan ponselnya dimeja ponselnya kembali bergetar,tami mengirimkannya pesan singkat yang memintanya untuk tidak datang kerumah orang tuanya namun rana menolak.Setelah meletakkan ponselnya rana pun bersiap menuju ke rumah ibu mertuanya yang memintanya untuk segera datang.
"Kau sudah datang,cepat didapur pekerjaan sudah menunggumu" kata sumi yang membukakan pintu untuk rana.
Rana yang telah masuk kerumah mewah mertuanya mencari keberadaan tami dan istri mudanya,tami pun keluar dari kamar dengan membawa gelas kosong ditangannya.ttami yang melihat kedatangan rana langsung menarik tangan istrinya untuk berbicara.
"Kenapa kau tidak mau mendengar kata-kataku?"
"Aku tidak mungkin menolak kemauan mama"
"Ayo aku antar kau pulang" tami punn menarik tangan rana setelah meletakkan gelas kosong dimeja.
"Lepaskan aku tami,aku harus membantu mbok masak"
"Apa kau sudah gila?kau ini istriku bukan pembantu"
"Ta-tapi"
"Mas..." desi pun keluar dari kamarnya.
"Desi..kenapa kau keluar"
"Ini pasti mbak rana,kenalkan aku desi dan maaf aku baru memperkenalkan diri" desi yang notabenenya gadis desa pun memperkenalkan diri dengan gayanya santun.
"Rana" rana pun menyambut uluran tangan madunya.
"Jadi kalian sudah berkenalan di belakangku?baguslah dengan begitu mama tidak perlu memperkenalkan istri tua yang mandul dan madu yang sedang mengandung cucuku" kata-kata yang keluar dari mulut sumi membuat rana tertunduk malu.
"Mama!!"
"Pelankan suaramu tami,sana ke dapur" perintah sumi ke rana.
Tami pun pergi setelah rana menuju ke dapur,tami tidak tahu harus berbuat apa karena rana tidak mendengar larangannya.Tami pergi meninggalkan rumah kedua orang tuanya dengan mengendarai mobil menyusuri jalanan.Tami terus melajukan mobilnya dan berhenti di bar,tami pun minum sampai mabuk.Sementara rana yang sibuk berkutat didapur dibantu oleh mbok yang telah bekerja lama dirumah orang tua tama.
"Neng biar mbok saja"
"Tidak apa mbok tanggung" jawab rana lalu melanjutkan kegiatan masaknya.
"Bagaimana rana/apakah masakannya sudah siap?" tanya sumi yang berada didapur.
"Sebentar lagi siap ma" jawab rana lalu mengusap keringat yang ada di dahinya.
"Kau ini kelihatan kucel,kau bagaikan asisten rumah tangga saja dan entah kenapa anakku memilih menikahi wanita sepertimu" sumi pun pergi setelah mengeluarkan kata-kata hinaan yang ditujukan untuk rana.
"Non yang sabar ya"
"Ya mbok terima kasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Asih
mertua yg jahat
2025-01-29
0
Aida Murni
ibu mertua mulutnya lucknut amat sih. seharusnya sebagai sesama wanita itu saling jaga perasaan dong Buk mertua. siapa juga mau jadi wanita mandul. hadeeh.
2022-10-17
0