Patah hati.

Rana pun pulang dari kediaman mertuanya yang mewah itu dengan membawa luka dihatinya.hatinya hancur berkeping-keping karena tidak hanya suami bahkan kedua mertuanya pun ikut andil menghancurkan hatinya.Rana yang menangis didalam taxi membuat supir taxi paruh baya itu prihatin dan  bertanya apa yang terjadi dengannya.

"Neng kenapa menangis?maaf kalau saya lancang bertanya seperti ini"

"Tidak apa pak,saya hanya teringat kedua orang tua saya yang telah tiada" jawab rana lalu menghapus air matanya.

"Yang tabah ya neng,perbanyak kirim doa agar mendiang tenang disana"

"Iya pak terima kasih"

Berkali-kali rana menghubungi ponsel tami namun tidak satu pun penggilannya dijawab,tidak kehabisan akal rana pun mengirim pesan singkat agar tami segera pulang namun sampai pagi menjelang tami tidak menunjukkan batang hidungnya.Rana yang terbangun karena sinar matahari yang masuk menyinari tepat mengenai matanya,rana pun bangun lalu keluar melihat apakah suaminya telah kembali karena rana ketiduran di sofa ruang tamu dan tidak mendengar kalau suaminya telah kembali.Melihat garasi yang tanpa mobil yang dikendarai tami berada disana rana pun mengambil ponselnya lalu kembali menghubungi ponsel suaminya namun hasilnya nihil.

"Kemana dia?apakah dia menginap dirumah orang tuanya?" berbagai pertanyaan pun memenuhi kepala rana.

Rana pun bergegas membersihkan dirinya lalu segera menuju kediaman mertuanya untuk mencari keberadaan suaminya yang semalaman tidak pulang,rana ingin mengajak suaminya pulang kerumah dan berbicara 4 mata mengenai prahara rumah tangganya.Setibanya di depan rumah kedua orang tua tami rana segera turun setelah terlebih dahulu membayar ongkos taxi dengan berlari rana menuju ke pagar rumah mewah mertuanya dan memencet bel berkali-kali namun pintu tidak kunjung terbuka dan tidak adanya tanda-tanda kalau ada orang didalam.

"Kemana mereka?" bathin rana.rana pun mengambil ponsel yang ada ditas sandang yang ia pakai dan menghubungi ponsel kedua mertuanya namun tidak ada jawaban.

Rana pun kembali kerumah dan menunggu tami berharap suaminya itu segera pulang kerumah.Rana yang larutt di dalam pikirannya dikejutkan dengan getaran diponselnya,rana pun segera meraih ponselnya dan betapa terkejutnya ia melihat foto yang dikirim ibu mertuanya yang dimana pria yang sedang memakai jas berwarna silver itu adalah suaminya yang sedang bersanding dipelaminan bersama seorang wanita muda berwajah cantik.air mata rana pun mengalir deras dengan tangan gemetaran.

"Kenapa kamu lakukan ini padaku?apa salahku?"

Rana kembali melakukan panggilan ke nomor ponsel suaminya berharap ada penjelasan dari pria yang ia nikahi 5 tahun lalu namun ponsel tami tidak aktif,tami sengaja mematikan ponselnya.Rana terus bertanya pada dirinya sendiri haruskah ia bertahan dan menerima pernikahan kedua suaminya ataukah ia harus berpisah dengan tami?lalu kalau ia berpisah dengan tami sanggupkah ia hidup sendiri diluar sana?

Keesokan harinya tami pun pulang,tami yang melihat penampilan rana yang sangat kacau hanya berjalan menuju ke kamar tanpa menghiraukan wanita yang telah ia lukai hatinya dengan pernikahan keduanya itu yang tanpa persetujuan rana.

"Tunggu! tidak adakah yang ingin kau jelaskan padaku?" suara rana yang keras pun berhasil membuat tami menghentikan langkahnya.

"Aku lelah nanti saja kita bicara" jawab tami

"Aku mau kita bicara sekarang juga" air mata rana pun kembali menetes.

Terpopuler

Comments

Asih

Asih

sedih. /Sob/

2025-01-29

0

Aida Murni

Aida Murni

Baru baca udah mewek aja Thor. lanjuuut.

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Negative.
2 Patah hati.
3 Butuh penjelasan.
4 Berbagi suami.
5 Bertemu maduku.
6 Istri tua yang teraniaya.
7 Siapa pria itu?
8 Kembali ke rana.
9 Rumah sakit.
10 Tami.
11 Malam panas.
12 Mabuk kepayang.
13 Makan sendiri lagi.
14 Kelicikan tami.
15 Rana curiga.
16 Obat tidur.
17 Cemas.
18 Pulang dalam kebisuan.
19 Keputusan tami.
20 Kita bicarakan dirumah.
21 Larut.
22 Lembaran baru.
23 Babak baru yang berjalan lancar.
24 Tangisan bayi malam itu.
25 Aku akan merawat bayi ini.
26 Nuria.
27 Penantian.
28 Apa yang kau pikirkan?
29 Menikah tidak hanya untuk memiliki anak.
30 Program anak.
31 Mari bertemu.
32 Harus bagaimana?
33 Tamu di pagi hari.
34 Meminta baik-baik.
35 Kecewa.
36 Ijinkan aku mengenal anakku.
37 Aku ibu kandungmu.
38 Pulang.
39 Masukan.
40 Kemana perginya?
41 Mencari sampai ketemu.
42 Sembunyi dimana?
43 Mari bicara.
44 Kantor pengacara.
45 Kalian membuatku muak.
46 Keresahan rana.
47 Ruang sidang.
48 Resah.
49 Mabuk.
50 Taman bermain.
51 Benih cinta.
52 Perasaan ini.
53 Boy.
54 Maukah kau bersamaku?
55 Jantungku.
56 Aku antar.
57 Serangan jantung,dokter?
58 Wanita itu rana.
59 Bertemu tanpa di duga.
60 Tamparan itu.
61 Canggung.
62 Rana kau...
63 Rana kau [2].
64 Istriku selingkuh.
65 Bukankah itu tami?
66 Ada aku.
67 Sikap dingin rana
68 Renggang.
69 Berani beraninya dia.
70 Takut kehilangan
71 Rumah.
72 Lintang hilang.
73 Lapor polisi
74 Apa rencanamu selanjutnya?
75 Rencana gagal.
76 Buka matamu.
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Negative.
2
Patah hati.
3
Butuh penjelasan.
4
Berbagi suami.
5
Bertemu maduku.
6
Istri tua yang teraniaya.
7
Siapa pria itu?
8
Kembali ke rana.
9
Rumah sakit.
10
Tami.
11
Malam panas.
12
Mabuk kepayang.
13
Makan sendiri lagi.
14
Kelicikan tami.
15
Rana curiga.
16
Obat tidur.
17
Cemas.
18
Pulang dalam kebisuan.
19
Keputusan tami.
20
Kita bicarakan dirumah.
21
Larut.
22
Lembaran baru.
23
Babak baru yang berjalan lancar.
24
Tangisan bayi malam itu.
25
Aku akan merawat bayi ini.
26
Nuria.
27
Penantian.
28
Apa yang kau pikirkan?
29
Menikah tidak hanya untuk memiliki anak.
30
Program anak.
31
Mari bertemu.
32
Harus bagaimana?
33
Tamu di pagi hari.
34
Meminta baik-baik.
35
Kecewa.
36
Ijinkan aku mengenal anakku.
37
Aku ibu kandungmu.
38
Pulang.
39
Masukan.
40
Kemana perginya?
41
Mencari sampai ketemu.
42
Sembunyi dimana?
43
Mari bicara.
44
Kantor pengacara.
45
Kalian membuatku muak.
46
Keresahan rana.
47
Ruang sidang.
48
Resah.
49
Mabuk.
50
Taman bermain.
51
Benih cinta.
52
Perasaan ini.
53
Boy.
54
Maukah kau bersamaku?
55
Jantungku.
56
Aku antar.
57
Serangan jantung,dokter?
58
Wanita itu rana.
59
Bertemu tanpa di duga.
60
Tamparan itu.
61
Canggung.
62
Rana kau...
63
Rana kau [2].
64
Istriku selingkuh.
65
Bukankah itu tami?
66
Ada aku.
67
Sikap dingin rana
68
Renggang.
69
Berani beraninya dia.
70
Takut kehilangan
71
Rumah.
72
Lintang hilang.
73
Lapor polisi
74
Apa rencanamu selanjutnya?
75
Rencana gagal.
76
Buka matamu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!