Untuk pertama kalinya rana harus tidur sendiri dan berbagi suami dengan madunya yang baru saja dinikahi tami.Walaupun rana telah berusaha dengan keras untuk bisa terlelap namun entah kenapa matanya sulit untuk terpejam,didalam benaknya ada begitu banyak pertanyaan "mampukah aku bertahan?mampukah aku berbagi cinta suamiku?bagaimana kalau wanita hamil dan aku dicampakkan karena aku belum bisa memberi keturunan?"
Rana pun melihat kearah jam dinding yang ada di kamarnya,jarum jam malam itu terasa sangat lambat berputar.Rana yang setiap harinya tidur dengan memeluk tami malam ini rana hanya memeluk guling sebagai gantinya.Rana gelisah membayangkan suaminya mencumbu mesra wanita itu,rana takut tami akan jatuh hati padanya.Menjelang pagi rana baru terlelap dalam tidurnya,sementara tami disana begitu menikmati pernikahan keduanya.
"Duduklah nak,bagaimana tidurmu?" tanya sumi yang tidak lain adalah ibu tami.
"Lelap ma" jawab desi dengan malu-malu.
"Segera beri mama cucu ya?" goda sumi.
"Mama" pras pun menegur istrinya yang terus menggoda menantu barunya itu.
"Tami duluan pa-ma ada rapat hari ini" tami pun bangundari duduknya disusul desi yang mengantarnya hingga di depan pintu.
Tami pun segera meluncurkan mobilnya meninggalkan kediaman kedua orang tuanya,tami ingin segera tiba dirumah tempat dimana ia dan rana tinggal.Tami ingin melihat kondisi istrinya,baru satu malam tidur terpisah dengan rana rasa rindu dihati tami sudah tidak terbendung lagi.Tami masuk kerumahnya namun terkunci,tami pun mengetuk dan memanggil nama rana namun tidak ada jawaban tami pun berinisiatif menghubungi nomor ponsel rana.
"Kau masih tidur?" tanya tami ketika rana menjawab panggilannya.
"Ya..semalaman aku tidak bisa tidur" jawab rana.
"Buka pintunya aku ada diluar"
"Tunggu sebentar"
"Istriku yang malang,kau pasti gelisah karena aku semalam bersama desi" rana pun mengangguk.
"Kenapa kau pulang?apa kau tidak bekerja?"
"Setelah melihat keadaanmu aku akan segera ke kantor" jawab tami lalu mengajak rana masuk.
"Aku baik-baik saja kau bisa berangkat ke kantor sekarang"
"Aku akan berangkat setelah aku menyelesaikan misiku disini" tami pun menggendong tubuh rana masuk ke kamar lalu dilemparkan ke kasur.
"Tami kau bisa terlambat" rana pun tahu apa yang akan dilakukan suaminya yang melucuti semua pakaiannya sampai tak tersisa sehelai benang pun.
"Aku tidak perduli,aku menginginkannya" kata tami yang tergesa-gesa melepas pakaiannya lalu menerkam tubuh rana.
Setelah menyalurkan hasratnya tami pun segera berangkat ke kantor setelah terlebih dahulu menyiapkan sarapan pagi untuk rana,rana tidak di ijinkan bangun dari ranjang,rana pun menuruti semua perkataan suaminya.Untuk pertama kalinya rana menerima perlakuan istimewah suaminya yang melayaninya dalam urusan sarapan pagi.
Sebulan berlalu dengan cepat,rana yang sedang berselancar disosial media miliknya dikejutkan dengan notifikasi yang masuk.Tanpa membuang waktu rana membuka pesan singkat yang dikirmkan ibu tami.Betapa terkejutnya rana dengan foto yang dikirim ibu mertuanya.Mata rana pun terbuka lebar menyaksikan foto hasil usg yang menyatakan desi telah berhasil mengandung anak tami.Tangan rana pun bergetar air matanya menetes karena dengan mudahnya desi mengandung sedangkan dirinya yang telah menikah selama 5 tahun tidak kunjung hamil.
"Halo ma" jawab rana yang menerima panggilan dari ibu mertuanya.
"Kau sudah melihatnya bukan?desi sedang mengandung anak tami,bersiaplah karena kau akan segera diceraikan" sambungan telepon pun di tutup sumi.
Rana yang masih mencerna apa yang sedang diucapkan ibu mertuanya itu pun meneteskan air mata setelah memahami situasi yang saat ini di alaminya.Rana bisa saja tersingkirkan karena madunya kini tengah berbadan dua.kehamilan desi akan semakin menyulitkan posisinya karena tami bisa saja lebih memihak ke desi yang telah berhasil mengandung.
"Aku harus bagaimana sekarang?" kata rana yang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Tami yang mendengar kabar kehamilan desi segera pulang kerumah melihat kondisi istri keduanya itu karena sumi ibunya menghubunginya kalau desi ditemukan pingsan dan dilarikan kerumah sakit.Tami pun segera menuju kerumah sakit begitu mendengar kabar kehamilan desi,anak yang selama ini di tunggu akhirnya datang juga.Kehamilan desi membawa kebahagiaan bagi tami dan kedua orang tuanya yang sudah sangat menginginkan cucu.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya tami setelah tiba dirumah sakit tempat dimana desi dirawat.
"Aku baik" jawab desi dengan wajah bersemu kemerahan mendapat perlakuan istimewah dari suaminya.
"Apa kata dokter ma?"
"Desi hamil nak dan masih rentan karena kondisi tubuh desi yang lemah" jawab sumi dengan wajah bahagia.
"Aku akan menjadi ayah?" tanya tami.
"Ya "jawab sumi.
Tami pun memeluk dan mencium wajah desi bertubi-tubi meluapkan senangnya karena di rahim desi telah tumbuh janin buah cintanya.
"Sudah cukup,aku malu ada mama" kata desi yang mencegah tami menciumi wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Asih
semoga Rana cpt dikasih momongan juga aamiin 🤲
2025-01-29
0