Rana pun memaksa tami untuk bicara disaat itu juga,rana sudah tidak bisa menahan itu semua.Ada begitu banyak pertanyaan yang ingin dilontarkannya.
"Kita perlu bicara sekarang" rana pun menarik tangan tami.
"Aku bilang nanti aku akan menjelaskan semuanya,aku lelah tolong mengerti aku" tami pun memohon pengertian rana.
"Baik aku tunggu kau bisa istirahat sekarang" rana pun segera menuju ke dapur menyiapkan makanan untuknya dan tami,walaupun hatinya telah dilukai rana tetap melakukan kewajibannya melayani tami.
Rana pun menunggu tami diruang makan,tidak butuh waktu lama tami pun telah duduk dihadapannya dengan wajah yang lebih segar lagikarena sebelumnya tami kelihatan sangat lesu.Rana pun menyerah piring yang berisi nasi dan berbagai lauk yang ia masak tadi.
"Makanlah setelah itu jelaskan semuanya padaku" rana pun makan tanpa berselera,berbeda dengan tami yang masih bisa makan dengan lahapnya.
"Aku sudah selesai aku tunggu diruang tamu" kata ttami lalu berdiri dari duduk.Rana pun bergegas membersihkan meja makan dan mencuci semua piring kotornya lalu menyusul suaminya guna mendapat kejelasan perihal pernikahan kedua suaminya yang dimana ttanpa persetujuannya sebagai istri sah.
"Katakan sekarang"
"Kau yakin kau sudah siap mendengar ini semua?" tanya tami.
"Aku siap"
"Aku sudah menikah lagi dan aku minta maaf karena telah melukai hatimu,semua itu aku lakukan demi kedua orang tuaku yang menuntut ingin memiliki cucu dariku"
"Apakah masih ada aku dihatimu?apakah kau pernah memikirkan perasaanku?" tanya rana yang menatap wajah tami air matanya pun meluncur dengan bebas membasahi pipinya.
"Aku masih mencintaimu,bahkan aku lebih mencintaimu" tami pun menjelaskan isi hatinya.
"Lalu kenapa kau menikah dibelakangku?" tanya rana kembali.
"Harus berapa kali aku menjelaskannya padamu?aku terpaksa dan aku juga ingin memiliki anak rana,sudah 5 tahun aku menunggu anak darimu tapi tidak aku dapatkan" tami pun menjelaskan dengan nada yang lebih tinggi.
"Aku juga sudah berusaha tapi ini diluar kuasaku"
"Andai saja kau mau menuruti kemauanku agar mencoba kembali kembali program bayi tabung pernikahan ini tidak akan terjadi" apa yang diucapkan ttami ada benarnya bathin rana.
"A-aku..." rana pun ttidak tahu harus berkatta apa lagi,lidahnya terasa kelu.
"Percayalah padaku,aku akan bersikap adil terhadap kalian berdua karena dihatiku hanya ada kamu" tami pun berusaha meyakinkan rana.
"La-lalu dimana wanita itu tinggal?" tanya rana.
"Namanya desi dia tinggal bersama kedua orang tuaku,dua hari aku bersamanya begitu juga sebaliknya"
"Bagaimana kalau dia berhasil hamil?apakah kau akan menceraikanku?" tanya rana yang mencari jawaban diwajah suaminya.rana ingin memastikan apakah ada dusta,rana pun menatap tajam mata tami.
"Aku janji kita akan tetap bersama"
"Janji?" rana pun memberikan kelingkingnya seperti biasa dia akan membuat kesepakatan dengan tami.
"Janji" tami pun mengaitkan kelengkingnya agar menyatu dengan milik rana.
Rana dan tami pun berpelukan,ada sedikit rasa lega dihati rana karena mengetahui kalau perasaan suaminya masih sama.Tami pun mengajak rana ke kamar dengan menggendong tubuh rnaa ala bridal style.
"Aku lelah tami,aku mengantuk karena semalaman tidak bisa tidur"
"Aku tahu,tidurlah " tami pun meletakakan tubuh ramping rana ke kasur tempat peraduan mereka lalu menyelimuti tubuh rana,tami pun mendaratkan ciuman di kening istrinya lalu keluar dari kamar agar rana bisa terlelap dari tidurnya.
Dalam waktu singkat rana pun tertidur dan bangun dimalam hari.Rana pun keluar mencari keberadaan suaminya lalu tersenyum karena tami sedang sibuk diruang kerjanya dengan berkas yang menumpuk dimeja kerjanya.Tami yang menyadari kedatangan rana yang berdiri di pintu ruang kerjanya yang terbuka lalu tersenyum ke arah istrinya itu.
"Masuklah"
"Aku akan menyiapkan makan malam" tolak rana lalu menghilang dari hadapan tami menuju ke dapur.
"Aku akan segera menyusul" teriak tami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Asih
sabar ya Rana
2025-01-29
0
Aida Murni
Seperti nya Rana tipe wanita legowo. ayo Rana. semangat. pernikahan tidak hanya semata."" ada anak . menerima takdir sepertinya tidak terlalu buruk. Tapi mas Tami harus tetap adil ya.
2022-10-17
0