Episode 3

~•~•~•~

"Ibu..." Yuna yang baru keluar dari ruang kelasnya langsung memeluk sang ibu.

"Nyonya Han apa yang anda lakukan? Kenapa anda melakukan kekerasan disini, ini adalah tempat anak-anak."tegur guru Yinda.

"Maafkan kesalahan nyonya Han nona Elza."ucapnya membungkuk sopan pada Elza.

"Tidak apa-apa, kalo begitu aku pergi dulu."pamit Elza menggandeng tangan Yuna.

Didepan sekolah Yuna menangis menatap wajah Elza yang memerah akibat tamparan dari Nyonya muda keluarga Han.

"Ibu, apa ibu baik-baik saja?"tanya Yuna sesegukkan, Elza mensejajarkan tubuhnya menatap Yuna.

"Kenapa dia menampar ibu? Pasti itu sangat sakit."ujar Yuna mengelus lembut wajah sang ibu.

"Tidak sakit sama sekali."jawab Elza berbohong.

"Tapi ini berdarah." Yuna mengelap sudut bibir sang ibu yang mengeluarkan darah.

"Ayo kita pulang."ajak Elza.

Yuna mengangguk lalu melangkah mengikuti Elza memasuki mobil dan

berlalu pergi. Sekitar 20 menit Elza dan Yuna tiba disebuah kafe, setelah mengobati lukanya Elza turun dari mobil bersama Yuna dan berjalan memasuki Kafe.

•Gumna Restaurant

"Wahh ibu disini sangat indah."kagum Yuna menatap sekeliling Restaurant.

"Benarkan kau pasti suka ibu ajak kesini, ibu akan sering-sering membawamu kesini ya."

"Ibu memang yang terbaik."puji Yuna.

Mereka duduk dipinggir agar dapat menikmati pemandangan danau lebih dekat, Elza menatap bahagia melihat sang putri bisa kembali tersenyum senang.

"Permisi nona apa yang ingin anda pesan?"tanya seorang pelayan menghampiri meja mereka.

"Bisa lihat buku menunya."pinta Elza.

"Yuna kau ingin makan apa?"tanya Elza melihat-lihat buku menu yang diberikan pelayan.

"Ibu aku mau makan Dumpling dan Lun pia bu."

"Minumnya?"

"Teh susu."

"Baiklah, aku pesan La mian dan jus jeruk saja."

"Baiklah nona tunggu sebentar ya makanannya akan segera datang."

"Terima kasih."

Sembari menunggu pesanan mereka tiba Elza mengajak Yuna mengobrol santai memandang danau indah yang tenang.

"Silahkan makanan anda nona."

"Terima kasih."

Mereka memakan hidangan sembari bercengkrama bersama, tanpa mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang memantau gerak-gerik keduanya.

"Cari tau informasi tentang gadis kecil iti dan apa hubungannya dengan Elza."titahnya pada asistennya.

"Baik tuan muda."

Elza dan Yuna melangkah memasuki mobil setelah membayar makanan mereka.

"Bagaimana apa kau senang?"tanya Elza memasangkan seatbelt Yuna.

"Sangat senang bu, lain kali aku ingin kembali kesini."ujar Yuna puas.

"Baiklah-baiklah ibu akan sering-sering membawamu kesini."janji Elza.

Mobil mewah itu berlalu meninggalkan kafe memecah jalanan yang nampak

ramai dipenuhi oleh beberapa kendaraan.

~•~•~•~

Hari-hari berjalan seperti biasa tidak ada yang berubah, Elza yang sibuk dengan urusan kantornya, Yuna yang semakin rajin belajar dan berangkat sekolah.

Seperti biasa Elza sedang sibuk berkutat dengan berkas dan laptopnya sampai suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya.

"Masuk."

"Nona ada Email dari nona keysha."lapor Deina sekertaris Elza ia meletakkan Tablet android miliknya dimeja.

"Kirimkan padaku, aku akan memeriksanya."

"Baik nona."

"Emm Deina, bagaimana perkembangan kontrak kerjasama dengan Fang Company?"

"Maaf nona, sekertaris pribadi CEO Perusahaan mereka mengatakan bahwa CEO mereka sedang sibuk dengan proyek besar sehingga masih belum ada waktu membahas tentang kerjasama dengan perusahaan kita."jelas Deina.

"Apa maksudnya? Apa dia pikir kita seorang pengemis yang membutuhkan uangnya agar perusahaan kita bisa sukses."kesal Elza.

"Katakan pada sekertaris pribadinya aku akan menemui CEO perusahaan mereka, jika CEO mereka tidak bisa menemuiku maka kontrak kerjasama ini tidak akan terjadi."

"Baik nona." Deina melenggang pergi setelah berpamitan dengan sopan.

"Mereka meremehkan diriku dan perusahaanku, lihat saja apa yang bisa aku perbuat."gumam Elza memasang wajah dinginnya.

🎶Mengapa masih ada

Sisa rasa di dada

Di saat kau pergi begitu saja?

Mampukah ku bertahan

Tanpa hadirmu, sayang?🎶

Suara dering ponsel menandakan panggilan masuk, Elza mengangkat panggilan.

"Hallo key.."

"Kak apa kau sudah melihat Email yang ku kirimkan?"

"Aku akan memeriksanya, ada apa?"

"Kak cepat periksa Email yang ku kirimkan kau akan terkejut."

"Memangnya ada apa?"

"Lihatlah sendiri kak. Aku masih ada urusan, periksalah Emailnya sampai jumpa."

Tut... Panggilan dimatikan secara sepihak oleh keysha perkataan gadis itu membuat Elza penasaran, ia membuka Email yang dikirim oleh Keysha betapa terkejutnya ia melihat siapa pria yang tidur bersamanya 5 tahun yang lalu.

Disisi lain seorang pria tampan berkacamata tengah uring-uringan mendapati informasi tentang gadis kecil yang bersama Elza.

"Jadi dia putriku? Selama ini aku mencari gadis itu bertahun-tahun dan saat aku menemukannya aku bahkan tidak mengenalinya."

"Tuan muda saya juga mendapatkan informasi bahwa Nona kecil itu bernama Li Yuna dia salah satu murid di TK Hanjie."

"Apa kau yakin dia benar-benar putriku?"tanyanya ragu.

"100% Tuan muda dia putri anda, saya sudah memeriksakan sampel rambutnya yang saya temukan dan sampel rambut anda dan ini hasilnya."

Weilan memberikan kertas laboratorium kepada sang Tuan Muda Fang Lirang membuatnya diam seribu bahasa memandang hasil DNA ditangannya.

"Apa kau menemukan alamat tempat tinggal mereka?"

"Mereka tinggal di pinggiran kota tuan muda di perumahan Tianlang dekat gedung apartemen Fang milik keluarga anda."

"Weilan, siapkan Apartemenku aku ingin tinggal dekat dengan mereka agar bisa mengawasi mereka."

"Baik tuan."

~•~•~•~

• Tk Hanjie

Yuna sedang asik bermain ayunan bersama Jia, tiba-tiba seorang pria tampan berkacamata menghampirinya dan Jia.

"Apa benar kau adalah Li Yuna?"tanyanya.

"Benar, paman siapa?"

"Aku Fang Lirang ayahmu nak."ucap Fang Lirang.

"A-yahku?"

Tanpa ragu Yuna memeluk tubuh Fang Lirang yang berjongkok didepannya.

Yuna menangis lirih dipelukan Fang

Lirang.

"Ada apa nak? Kenapa kau menangis?"tanya Fang Lirang menangkup kedua pipi Yuna.

"Kenapa ayah baru datang menemuiku,

apa ayah tau aku dan ibu sangat menderita ibu selalu menangis setiap kali aku menanyakan dimana ayah berada karena aku tidak mau membuat ibu menangis aku tidak pernah bertanya lagi."jelas Yuna sesegukkan.

"Maafkan ayah yang datang terlambat nak." Fang Lirang mengelus kepala Yuna lembut.

"Yuna..." Elza berjalan menghampiri Yuna yang sedang mengobrol bersama seorang pria asing.

"Ibu..."

"Yuna Jia bi...."ucapan Elza terpotong kala melihat siapa pria yang tengah mengobrol bersama sang putri.

"Kau? Sehan?"tanya Elza bingung.

"Ibu, kenapa ibu berbohong padaku bahkan ayah sudah meninggalkan kita."

"Apa yang kau katakan Yuna?"

"Ayah coba jelaskan pada ibu." Yuna menggoyangkan tangannya yang sedang digenggam Fang Lirang.

"Maafkan aku membuatmu menderita."

"Jadi kau sudah tau?"

"Yuna pergilah kekelasmu bersama Jia ibu ingin bicara pada ayahmu."

"Baik bu."

Setelah Yuna dan Jia masuk Elza mengajak Fang Lirang duduk di kursi taman tak jauh dari sekolah Yuna.

"Kenapa kau menemuinya?"tanya Elza dingin.

"Dia putriku juga."balas Lirang tak kalah dingin.

"Sejak kapan putriku menjadi putrimu."

"Jika tidak ada aku maka tidak ada putrimu."

"Apa kau pernah mengakui dia sebagai putrimu?"tanya Elza sengit.

"Apa kau pernah mengatakan bahwa dia putri kita?! Apa aku tau jika setelah malam itu kau hamil?! Apa aku tau jika kau memiliki seorang putri?! Aku bahkan tidak mengenalimu."sahut Fang Lirang frustasi.

"Lalu sekarang setelah kau tau apa yang ingin kau lakukan?"tanya Elza penasaran.

"Aku ingin hidup bersama kalian,

aku ingin ingin melihat putriku setiap hari izinkan aku untuk menikahimu."

"Apa kau yakin? Kau bahkan tidak mengenalku sama sekali?"

"Biarkan aku mencoba untuk mencintaimu demi putri kita."

"Aku adalah pemilik perusahaan yang selalu kau hindari, kau bahkan menganggap remeh perusahaan kami."

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membuatmu dan perusahaanmu terhina, aku janji aku akan memberikan 80% saham kerjasama itu padamu."

"Aku tidak ingin hal seperti itu, aku ingin mendapatkan semua yang sesuai dengan kesepakatan bersama."

"Baiklah akan aku lakukan apapun yang kau inginkan."

"Kenapa kau berbohong mengatakan bahwa kau adalah Sehan?"

"Aku tidak ingin berhubungan denganmu."

"Lalu sekarang setelah tau siapa aku dan putriku kau ingin berhubungan dengan kami?"

"Bu-bukan begitu aku hanya...."

"Aku tau lirang kau tidak pernah menerimanya, kau hanya merasa kasihan padanya benarkan? Jika kau benar-benar peduli maka kau akan menemuiku 5 tahun yang lalu."

"Bukankah aku sudah katakan aku tidak tau jika gadis yang tidur bersamaku malam itu adalah kau Elza."

"Tentu saja kau tidak tau, aku ingat saat kita berhubungan kau selalu memanggil nama sahabatku Xiao mei."ucap Elza sembari bangkit dari duduknya.

"Kau tenang saja aku tidak akan melarangmu menemui Yuna tapi untuk hidup bersamanya kurasa itu tidak mungkin, kau ingat kan bagaimana hubunganku dan Xiao mei berakhir."ujar Elza melenggang pergi.

Fang Lirang tertunduk mendengar ucapan Elza, seharusnya ia melihat siapa gadis yang bersamanya malam itu jika saja ia tidak mabuk dan terpengaruh obat s*al*n itu pasti ia sudah hidup bahagia bersama Xiao Mei saat ini.

To be Countinued...

Terima kasih untuk kalian yang sudah bersedia membaca cerita ini 🙏😊

Tinggalkan jejak Kalian di kolom koment dan likenya ya, Thank you Happy Readers😘

(Salam sayang DearPE💕)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!