Ryan yang sedang mengingat beberapa kenangan buruk mulai tersadar kembali dengan sebuah ide cemerlang yang muncul dibenaknya.
"Dasar anak nakal, beraninya kau melanggar janjimu, sebagai hukuman kau akan berlatih bersama saudaramu mulai besok selama satu bulan kedepan !"
" t-tunggu, bukankah satu bulan itu berlebihan."
" tidak ada maaf bagi pembohong yang melanggar janjinya."
"... baik."
Evan hanya bisa menggertakan giginya tanpa bisa melawan balik saat ayahnya menggunakan kartu trufnya.
Saat Ryan mengembalikan buku-bukunya dia juga memintanya berjanji untuk berlatih minimal 5 jam sehari kalau tidak dia akan menjual lagi semuanya.
Setelah beberapa putaran debat yang panas akhirnya mereka setuju untuk menguranginya menjadi hanya 3 jam sehari.
Ryan tersenyum cerah mendengar jawaban putranya dan diam-diam mengacungkan jempolnya ke Rossaline yang berada di sampingnya.
Kemudian keluarga lima orang mulai menikmati makan malam mereka dengan suasana hangat dan harmonis.
Tidak seperti kebanyakan keluarga bangsawan yang sering terjadi perselisihan untuk memperebutkan kekuasaan diantara para pewaris, kedua penerus keluarga Silverash mempunyai hubungan yang cukup baik.
Hal ini dikarenakan kurangnya ambisi mereka untuk menjadi kepala keluarga.
Putra pertama Ernest Silverash adalah maniak seni beladiri, dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlatih pedang dan meningkatkan kekuatannya, diusia yang baru menginjak 12 tahun dia sudah menjadi seorang ksatria Formal tingkat lanjut, bakatnya sama menakutkannya dengan ayahnya saat seusianya.
Sedangkan putra ke dua Evan Silverash adalah seorang kutu buku yang pemalas, meskipun bakat ksatrianya bahkan melampaui ayah dan saudaranya dia hanya tertarik pada buku dan tidak yang lainnya.
Hal ini membuat Ryan senang sekaligus sedih.
[ lihatlah anak-anak bangsawan lainnya, mereka berusaha keras untuk mewarisi posisi ayah mereka sedangkan kalian berdua hanya sibuk dengan urusanmu sendiri... dasar anak yang tidak berbakti !]
Kedua nyonya juga tidak mencampuri keputusan putra mereka, karena mereka sangat menyayangi putra mereka masing-masing, kedua ibu yang penyayang ini tidak akan memaksa putra mereka untuk menempuh jalan yang mungkin mereka sesali seumur hidup mereka.
Mereka hanya ingin putra mereka menjalani hidup yang bahagia dan berharap dapat menggendong cucu secepat mungkin.
Setelah makan malam yang hangat, mereka pergi ke ruangan masing-masing untuk beristirahat atau melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda karena makan malam.
Setiap anggota keluarga bebas memilih ruangan mana yang akan mereka tempati, Evan memilih ruangan atau tepatnya sebuah rumah kecil yang terdiri dari satu kamar tidur, satu ruang belajar, satu kamar mandi dan sebuah halaman yang besar dan indah yang berada di bagian timur kastil.
Setelah memasuki halaman dia langsung menuju ke ruang belajar, di dalam ruangan banyak sekali buku yang tertata rapi di dalam rak buku, setiap buku mempunyai judul dan warna sampul yang berbeda, bahkan ada yang ditulis dengan bahasa yang aneh dan tidak dapat dimengerti, tapi jika diperhatikan dengan seksama akan terlihat satu kesamaan antara semua buku yang ada diruangan ini yaitu mereka semua terlihat sangat tua.
Diruang belajar ini terpasang beberapa batu cahaya sebagai penerangan yang dipasang ibunya yang khawatir tentang kesehatan mata putanya karena terlalu sering membaca.
Evan berjalan menuju satu-satunya meja yang terletak didekat jendela, diatas meja sudah ada beberapa buku yang dia baca sebelumnya, setelah duduk dan mencari posisi yang nyaman dia membuka penanda buku dan mulai membaca dengan serius.
Beberapa jam kemudian dia menutup bukunya dan berjalan keluar ruangan menuju sudut halaman, tidak ada pelayan disini kerena Evan telah memperingatkan mereka untuk tidak memasuki halamannya.
Setelah melihat sekeliling dan memastikan tidak ada yang mengawasinya dia mulai membaca sesuatu yang tampak seperti mantra dengan mengulurkan telapak tangannya kedepan dadanya.
~ Aku perintahkan engkau wahai roh api, berkumpulah menjadi eksistensi dari kehancuran ~
~ Fire Ball ~
Swoosh...
Tiba-tiba diatas telapak tangan Evan beberapa rune yang tampak abstrak muncul disertai dengan bintik-bintik oranye kecil yang berkumpul membentuk sebuah bola api kecil seukuran telapak tangan.
"Heeh... lumayan, sepertinya afinitasku terhadap elemen api lebih tinggi dibandingkan dengan elemen bumi."
Dengan lambaian tangannya, bola api seukuran kepalan tangan itu tiba-tiba padam dan tersebar menjadi bintik-bintik oranye sebelum menghilang ke udara tipis.
Benar !
Evan Silverash, putra kedua Keluarga Silverash sebenarnya adalah seorang penyihir.
Penyihir hampir mirip dengan ksatria, perbedaanya adalah para penyihir tidak mengolah aura tapi mengolah mana.
Berbeda dengan aura yang dapat digunakan untuk memperkuat tubuh seorang ksatria sehingga ksatria tersebut dapat melampau batas-batas manusia biasa fungsi mana adalah untuk dimanifestasikan diluar tubuh dalam bentuk elemen alami (air,api,bumi,angin dan lain-lain) yang dapat digunakan untuk menyerang musuh atau melindungi diri sendiri.
Seperti ksatria, penyihir juga memiliki beberapa tingkatan, tingkat pertama adalah murid penyihir yang dibagi menjadi 3 tahap yaitu tingkat pemula, tingkat lanjut dan tingkat akhir.
Murid penyihir pemula adalah tahap dimana seseorang perlu merasakan mana disekitarnya, normalnya dibutuhkan 1 hingga 2 bulan untuk menyelesaikan tahap ini.
Tahap selanjutnya adalah murid penyihir tingkat lanjut yang mengharuskan murid penyihir untuk memahami dan menghafal rune-rune sihir yang rumit serta mengendalikan mana di udara dengan leluasa, kecepatan penyelesaian tahap ini tergantung pada pemahaman masing-masing individu.
Tahap terakhir mengharuskan murid penyihir untuk dapat melakukan sihir dasar dengan alat bantu, sebagai contoh untuk melepaskan sihir bola api diperlukan alat bantu seperti batu api atau belerang untuk mengukir rune bola api diatas kertas yang nantinya digunakan sebagai katalisator mana sehingga dapat membentuk bola api yang stabil.
Dan persyaratan untuk menjadi seorang penyihir formal adalah meyerap mana disekitar tubuh untuk membentuk sebuah cincin yang melingkari jantung, cincin ini disebut sebagai cincin hati.
Cincin hati seorang pernyihir terbuat dari mana murni yang di bentuk seperti gelang, dan dengan mengukir rune sihir kedalam cincin hati seseorang penyihir dapat langsung melepaskan sihir tanpa rapalan mantra.
Normalnya untuk mengeluarkan sihir seorang penyihir harus merapalkan mantra sebagai bentuk upacara untuk mengontrol elemen-elemen alam yang tersebar dan membimbingnya untuk membentuk rune sihir, semakin kuat sihirnya semakin panjang juga mantranya.
Sedangkan rune sihir sendiri adalah simbol-simbol yang mewakili elemen alam yang terbentuk dari penelitian dan eksplorasi para penyihir tentang kebenaran dunia dari generasi ke generasi selama ratusan ribu tahun.
Setelah mengukir rune sihir kedalam cincin hati seorang penyihir dapat melewati dua langakah diatas dan hanya perlu mengaktifkan mantra dengan kata sederhana, contohnya untuk melepaskan sihir bola api hanya perlu mengaktifkan rune yang sudah terukir di dalam cincin hati dan mengucapkan~ Fire Ball ~ .
Tapi seorang penyihir tidak dapat mengukir rune sihir ke dalam cincin hati sembarangan, untuk setiap cincin hati dibatasi hanya tiga rune sihir yang dapat diukir di dalamya dan rune sihir yang telah diukir tidak dapat dihapus atau diganti dengan rune sihir lain, jadi penyihir harus memilih rune yang akan diukir dengan hati-hati.
Setiap cincin hati hanya dapat menampung rune sihir di ringkat yang sama atau lebih rendah darinya.
Sebagai contoh penyihir dengan satu cincin hati hanya dapat mengukir tiga rune sihir tingkat pertama sedangkan pernyihir dua cincin dapat memilih untuk mengukir rune tingkat pertama atau kedua, tapi kebanyakan penyihir tidak akan sebodoh itu untuk mengukir rune tingkat pertama di cincin hati ke dua.
Tingkatan sihir dapat dibagi menjadi 1 - 9 cincin menurut efek dan penggunaan mana didalamnya, sedangkan sihir dasar hanyalah versi sederhana dari sihir satu cincin.
Evan mulai belajar sihir saat dia menemukan buku tua yang mencatat sebuah legenda tentang ksatria sihir dua tahun yang lalu di perpustakaan keluarga.
Alasan dia menyembunyikannya dari orang tuanya adalah karena ayahnya pasti akan memukulinya jika dia tahu kalau putranya berencana untuk menjadi seorang ksatria sihir.
Ksatria sihir adalah jalan yang sangat sulit untuk dilatih, banyak orang jenius yang mencoba jalan ini tetapi kebanyakan dari mereka gagal, hingga orang-orang mulai menyebutnya sebagai jalan penghancur bakat.
Tapi pasti tetap akan ada satu atau dua orang yang mencoba jalan ini dan pada akhirnya setiap dari mereka yang berhasil namanya pasti akan tersebar luas ke seluruh dunia.
Bagaimana tidak, seorang ksatria sihir dapat dikatakan tak terkalahkan di tingkat yang sama.
Penggabungan dari tubuh ksatria yang kuat dan sihir yang dikenal sebagai penghancur tertinggi jelas tidak sedehana 1+1.
Untuk mengolah jalan ksatria sihir diperlukan bakat yang sangat tinggi di jalan ksatria dan penyihir, selain itu waktu yang dibutuhkan juga dua kali lipat lebih lama dari ksatria dan penyihir normal.
Biasanya hanya orang yang sangat percaya diri dengan bakatnya dan orang gila yang percaya bahwa semuanya mungkin dengan kerja keras atau mungkin gabungan dari keduanya adalah orang yang mengambil jalan ini.
Dan Evan Silverash adalah salah satu dari mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Evenflow
Naisss
2022-05-27
0
Jimmy Avolution
Ayo...ayo...
2022-05-07
0
Aruan
enak dibaca... semangaddd
2022-03-24
2