Malam semakin larut. Jodi yang melihat Berlian telah terlelap tidur dalam pelukannya, perlahan melepaskan kepala gadis itu yang terbenam dalam dada bidangnya dan meletakannya pada bantal serta menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal.
“Kau suda remaja sekarang sayang… mimpi lah yang indah.” Bisik Jodi pada telinganya seraya mengecup kening gadis itu kemudian berlalu meninggalkan kamarnya menuju ruang tengah dimana Delima sudah menantinya untuk membicarakan suatu hal yang di rasa penting baginya.
Kemudian Jodi duduk di kursi yang terletak di depan kursi yang Delima tengah duduk di atasnya.
“Ada hal penting apa Del?.” Tanya Jodi membuka pembicaraan diantara mereka.
Delima menghela nafas panjang kemudian ia mencoba menjawab pertanyaan Jodi setelah berpikir memilah kata yang pantas untuk ia sampaikan, “Kak, apa yang akan aku sampaikan adalah sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu pikiranku, dan aku harap kak Jodi memahaminya dengan bijak.”
“Memangnya apa sih yang akan kamu sampaikan padaku Del?.” Jodi sedikit heran.
“Begini kak, Berlian sekarang sudah remaja, dan sikapnya pada kakak masih saja seperti dulu saat dia masih kecil, seperti tidak ada jarak, maksudnya dia masih saja kalau mau tidur di Nina bobokan dulu sama kakak, ia memeluk kakak dan kakak memangkunya, maaf… saya rasa sekarang sudah tidak pantas lagi berlaku demikian kak.”
“Maksudnya gimana Del? Dia kan memang seperti itu, selalu manja dan tingkahnya memang kekanak-kanakkan.”
“Kak, mungkin kakak menganggapnya biasa tetapi bagi orang yang melihat rasa nya itu terlihat aneh kak.”
“Terlihat aneh bagaimana Del?.” Jodi masih tidak mengerti akan maksud pembicaraan Delima.
“Maaf kak, aku melihat apa yang Berlian dan kakak lakukan itu sudah tidak pantas, kalian terlihat sudah tidak seperti seorang dewasa yang mengemong anak kecil, tapi kalian terlihat seperti pasangan seorang wanita dan pria dewasa.”
“Maksud kamu apa Delima?.” Jodi sedikit kecewa dengan apa yang Delima katakan dan Jodi sudah mulai menangkap maksud pembicaraan Delima.
“Maaf, kakak jangan marah dulu. Mungkin kalian memang merasakan seperti antara orang tua dan seorang anak. Tapi jika orang lain yang melihat itu akan menjadi pandangan yang lain kak, aku saja melihatnya aneh.”
“Del! Aku ini sama ayahnya sahabatan bahkan lebih dari itu, kita Sudah seperti saudara, almarhum menitipkan berlian padaku agar aku menggantikannya menjadi ayah dia, dan aku mengangggap Berlian itu putriku, begitu pun dengan Berlian yang sudah menganggap aku sebagai ayahnya. Aku kira tidak ada yang salah bagaimana cara aku memperlakukannya.”
“Iya kak, aku percaya pada kakak, tapi aku melihat dari sisi berlian ada yang lain kak.”
“Cukup Delima! Jangan kau mengira dia yang tidak-tidak. Bagaimana jika dia mendengarnya tentunya akan sangat menyakitkan hatinya. Del, coba flashback ingatanmu. Sejak lahir dia sudah di tinggalkan oleh ibunya kemudian di usianya yang masih kecil, usia lima tahun ayahnya meninggal, wajar jika dia mencari perhatian dan menjadikan aku dan kamu itu pengganti orang tuanya. Aku hafal betul dia Del, bahkan sebelum dia lahir aku sudah mengikuti perkembangannya saat ia di dalam kandungan ibunya. Meski aku bukan ayah biologisnya tapi aku adalah ayah bathinnya. Aku menyayangi dia sama seperti almarhum menyayanginya, tidak lebih!. Dan aku pun merasakan kasih sayangnya padaku sama seperti kasih sayang dia pada ayahnya. Seorang ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya Del, jadi wajar jika perlakuan dia padaku lebih dekat di banding perlakuannya padamu.” Jodi berkata dengan penuh penekanan meskipun suara yang ia keluarkan sedikit berbisik agar orang lain tidak mendengar perbincangan mereka.
“Kak, aku sangat mengerti kakak juga mengerti dia. Dan aku tidak merasa bersaing dengan kakak dalam menyayanginya, kita sama-sama orang tua bagi dia, dan aku pun sama menyayangi dia seperti ibunya menyayanginya. Hanya saja yang ingin aku katakan pada kakak itu mengenai cara mencurahkan kasih sayang itu kak, tolong di pahami, ini hanya pandanganku saja dan mudah-mudahan aku salah. Aku bukan ingin membatasi kakak bagaimana cara memperlakukan dia, hanya saja pada saat kakak menggendongnya dan bagaimana dia menyentuh kakak, bathin ku menangkap ada perasaan lebih bagaimana dia memperlakukan kakak. Aku perempuan kak, sama seperti dia dan aku merasakan naluri wanita yang ia rasakan dan lelaki tidak akan merasakan akan hal itu, kak.”Jelas Delima.
“Del, aku rasa kamu sudah berlebihan dan terlalu jauh memikirkan hal ini. Aku malah melihat dia biasa-biasa saja memperlakukan aku seperti perlakuan seorang anak pada ayahnya. Aku ini sudah tidak muda lagi Del beberapa tahun lagi usiaku setengah abad, Dia adalah gadis kecilku Delima, kau perlu tahu itu!.”
“Dan kakak juga harus sadar kak, kalau dia bukan gadis kecil lagi! Tapi dia sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang sudah alami pubertas kak. Memang pandangan pria dan wanita berbeda. Aku percaya kakak melihatnya adalah pure tingkah seorang anak tetapi bathin seorang ibu, merasakan hal lain kak, meski aku bukan ibu kandungnya tapi aku dapat merasakan hal itu kak.”
Hening sejenak… Jodi terlihat berfikir dan terus berfikir lebih dalam mencoba memahami apa yang Delima sampaikan namun ia masih tidak menemukan bahwa anggapan Delima dapat ia terima sesuai dengan nalarnya. Dan Jodi memaklumi Delima yang beranggapan demikian, mengingat Delima pernah alami depresi berat bertahun-tahun sehingga logikanya berpendapat bahwa Delima beranggapan demikian karena pikiran Delima di pengaruhi karena efek dari depresinya dahulu. Sehingga kecemasan berlebihan mungkin saja tengah ia alami saat ini.
“Baiklah Delima, saya mengerti dengan maksud dari apa yang kamu sampaikan. Dan kamu tidak perlu khawatir lagi akan hal-hal yang aneh mengenai Berlian denganku.”
“Maaf kak, jika apa yang aku sampaikan pada kakak menyinggung perasaan kakak, aku hanya khawatir saja akan tumbuh kembang dia yang kini sudah menginjak remaja.”
“Iya Delima aku mengerti dan aku pastikan tidak akan terjadi apa-apa di dalam perasaan aku dan perasaan dia, dan kamu tidak perlu minta maaf padaku, aku mengerti kekhawatiran mu Delima” Jodi meyakinkan Delima.
“Terima kasih kak. Oya kak, besok selepas aku mengisi mata kuliah di kampus, aku ijin beberapa hari untuk mengunjungi panti asuhan karena sudah lama aku tidak berkunjung ke sana.”
“It’s ok, bersenang-senanglah. Bebaskan pikiranmu Del buat hatimu nyaman bersama sesuatu yang membuatmu bahagia.”
“Baiklah kak kalau begitu, aku masuk kamar duluan ya?.”
“Ya sudah.”
Kemudian Delima meninggalkan Jodi yang masih duduk di ruang tengah.
Setelah melihat Delima masuk kamar Jodi terlihat menggelengkan kepala mengisyaratkan bahwa apa yang Delima katakan terlalu mengada-ngada dan Jodi memaklumi kekhawatiran Delima itu.
Kemudian Jodi merogoh ponsel pada saku celananya dan menghubungi seseorang.
“Hallo Riksa!.”
“Iya Boss!”
“Rik, bagaimana kalau mulai besok elo tinggal aja di rumah ini, biar elo gak bolak balik ke kontrakan elo.”
“Apa Boss! Gue tinggal di rumah itu bersama Boss?.”
“Iya. Kenapa? Elo gak mau?!.”
“Bu-bukan Boss tapi… gak apa-apa gitu gue tinggal di rumah Boss?.”
“Gak apa-apa gimana maksudnya? Ya gak apa-apa lah, gue kasihan aja sama elo kalau harus bolak balik dari kontrakan elo itu ke sini, kalau elo tinggal disini kan enak gue mau ngebahas apa-apa juga bisa langsung.”
“Baik Boss kalau gitu, tapi sayang Boss kontrakan gue ini baru beberapa bulan gue bayar lunas buat setahun, gimana ya? Gak mungkin kan gue ambil kembali duitnya?.”
“Udah tinggalin aja kontrakan elo, entar gue ganti duitnya.”
“Siap Boss.”
Kemudian Jodi memutus sambungan ponselnya. Yang baru saja ia hubungi adalah asistennya yang bernama RIKSA MAHESA, dia adalah pria tampan berusia 25 tahun yang sudah beberapa bulan menjadi asistennya.
Riksa awalnya bekerja bersama Jodi pada agen rahasianya sebagai anggota Shadow Man. Karena Jodi membutuhkan asisten yang sejalan dengan segala pemikirannya, lalu setelah ia menyeleksi secara diam-diam dari beberapa kandidat, akhirnya ia memutuskan pilihannya jatuh pada Riksa, dan Riksalah yang cocok menjadi asistennya.
Jodi Pratama
Berlian Putri Harin
Mustika Mirah Delima
Riksa Mahesa
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Kira-kira Visualnya seperti diatas ya gais 😉
Jangan lupa tinggalkan jejak Like, favorite, gift, vote, komen & bintang lima nya..
Makasih🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
comel335
hadir kk
2022-04-20
1
Eti Mulyati
kalau om jodi nya sekeren itu ya sukalah ,orang tampan gitu
2022-03-05
1
Linggawaty
Riksa bukan riska😂
2022-03-02
1