First kiss

Hati-hati ada adegan 17+

Harap bijak menyikapinya!

Makasih🥰

Happy Reading!!!!

Suatu malam di dalam ruang kerja di sebuah rumah mewah, nampak dua pria gila kerja, tengah berbincang mengenai masalah perkembangan perusahaan yang mereka emban.

Bukan Jodi namanya kalau ia tidak dapat membuat perusahaan yang ia pegang menjadi semakin berkembang luas.

Selain ia seorang agen rahasia yang masih ia geluti sampai saat ini, ia pun memegang tanggung jawab memimpin perusahaan sahabatnya. Kejujuran dan tanggung jawab yang tinggi menjadi modal bagi dirinya sehingga di usia yang sudah tidak muda lagi ia masih tetap agile dan smart dalam memegang tanggung jawabnya.

Namun tanpa ia sadari masalah tengah menghampirinya, meski masalah itu bukanlah masalah yang merupakan tantangan dan akan membahayakan bagi perusahaannya, namun tantangan yang akan menyangkut perasaannya dan hati seseorang bisa saja akan mempengaruhi pada niat awal yang ia sepakati.

Ia sama sekali belum menyadari kalau putri kecil yang ia rawat kini sudah remaja dan tengah alami masa pubernya. Dan hebatnya di masa pubernya putri kecil itu malah menaruh perasaan lebih terhadapnya, seiring waktu berlalu bersamaan dengan tumbuh kembang putri kecil itu, ternyata justru di masa pubernya perasaan cintanya malah tumbuh terhadap om nya sendiri.

Meski Jodi tidak ada ikatan darah dengan Berlian dan kalau pun mereka menjalin suatu hubungan itu sah-sah saja, tetapi bagi Jodi tidak mungkin rasanya perasan yang lebih akan muncul di antara mereka. Namun kenyataan yang ia hadapi ternyata di luar ekspektasinya.

“Rik, elo pelajari ini semua ya?.” Kata Jodi memberikan flashdisk pada Riksa.

“Apa ini Boss?.”

“Segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab elo, di waktu luang elo bisa mempelajarinya.”

“Siap Boss.”

Pada saat mereka berdua tengah asik tiba-tiba pintu ruang kerja mereka di buka dari luar, terlihat Berlian masuk.

“Sayang, ada apa? Apa mimpi buruk lagi?.” Tanya Jodi pada Berlian. Perlahan Berlian mendekat.

Dengan matanya Jodi mengisyaratkan pada Riksa untuk meninggalkan ruang kerja.

“Besok di kantor kita bahas lagi Rik, sekarang elo istirahat aja.” Kata Jodi.

“Oke Boss, gue permisi dulu.” Riksa berlalu meninggalkan mereka berdua dengan sudut matanya yang menyelidik pada gerak tubuh Berlian.

Setelah Riksa keluar dari ruang kerja, Berlian naik keatas pangkuan Jodi yang tengah duduk pada kursi kerjanya.

“Kenapa Mh?.” Tanya Jodi.

“Apa aku mengganggu om?.” Tanya Berlian mendekatkan wajahnya.

“Sama sekali tidak sayang. Apa kamu mimpi buruk lagi?.” Jodi membelai rambutnya, dan Berlian menggeleng pelan kepalanya, lalu membenamkan wajahnya pada ceruk leher Jodi.

Nafas Berlian yang menghembus pada leher Jodi tiba-tiba saja di rasakan seperti strum yang membuat darah Jodi mengalir lebih kencang.

“Ah… sayang, jangan seperti ini, ayo om antar kamu tidur kembali.” Jodi sedikit merasa gugup dengan apa yang ia rasakan.

Namun Berlian sepertinya betah dalam pangkuan Jodi. Ia malah mulai mendenguskan hidungnya dengan menempelkan bibirnya pada leher Jodi Membuat Jodi semakin merinding.

Setelah sekian lama tak mendapatkan sentuhan dari wanita, baru kali ini ia kembali merasakan kehangatan yang berbeda.

‘Oh… ya Tuhan… apa yang aku rasakan ini?… ini tidak boleh terjadi!.” Bathin Jodi.

“Om… aku belum pengen bobo, aku masih ingin mendengar cerita om.”

“Baik sayang… kau mau dengar cerita apa?.” Jodi semakin gugup kala Berlian mulai melingkarkan kedua tangannya pada leher Jodi.

“Aku ingin mendengar om, bagaimana rasanya ciuman pertama itu.”

Duuuuugggg!!! Dada Jodi berdebar. Sekuat tenaga Jodi menahan perasaan aneh dalam jiwanya. Kemudian, “Sayang… kamu jangan terlalu banyak nonton drama ya? Itu kurang baik.” Jodi membetulkan posisi duduknya karena rasa hangat dari bawah sana tiba-tiba membuatnya tidak enak duduk.

“Kenapa om? Bukannya drama itu di buat untuk di tonton?.”

“I-iya… tetapi jangan terlalu sering di lihat karena akan mempengaruhi pikiranmu sayang.” Nafas Jodi mulai tersengal kala tangan Belian turun pelan menyentuh dada bidangnya dan memainkan jari-jarinya.

“Om….”

“Iya sayang….” Terlihat wajah Jodi yang mulai khawatir.

“Apa yang om rasakan saat om merasakan ciuman pertama?.” Berlian menempelkan pipinya pada wajah Jodi, membuat Jodi semakin merasakan hal aneh, kemudian,

“Sayang… ayo tidur… ini sudah malam sekali.” Jodi berdiri membawa tubuh Berlian keluar dari ruang kerjanya menuju kamar Berlian.

Setelah sampai di kamar gadis itu, Jodi membaringkan tubuh gadis itu diatas tempat tidur, namun gadis itu tak mau melepaskan kedua tangan yang melingkar di leher om nya itu.

“Sayang… tidurlah…” Jodi mencoba melepaskan tangan gadis itu di lehernya dengan perasaan yang mulai kacau kala gadis itu terus menatapnya karena wajah mereka yang sangat dekat.

“Tapi om jangan pergi.”

“Iya sayang… om akan menemanimu tidur.”

Setelah Jodi melepaskan tangan itu, ia berbaring di sisinya, lalu gadis itu membenamkan wajahnya di dada bidang Jodi.

Jodi mengatur nafasnya, ia coba pejamkan matanya, dan ingatannya kembali mengingat apa yang pernah Delima katakan padanya.

‘Delima… apa benar yang kau katakan itu?.. apa kau benar-benar melihat putri kecilku ini, kini telah tumbuh menjadi wanita dewasa? Sepertinya aku mulai menyadarinya, tapi aku tak ingin percaya ini… lalu apa yang harus aku lakukan?… Har, elo lihat kan putri elo sekarang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa?… gue bingung Har, sekarang gue ada di posisi yang sulit… tolong gue Har… Intan, lihat putri kecilmu… mungkin kini ia tengah merasakan perubahan dirinya menjadi wanita dewasa.. gue bingung Tan… gue gak bisa seperti ini…’ dalam bathin Jodi terus bergumam.

Ia sungguh-sungguh tidak percaya dengan perubahan yang terjadi, dan gila nya putri kecil itu seolah menggodanya. ‘Ya Tuhan… ini tidak boleh terjadi.’ Bathin Jodi kembali sampai tak terasa membawanya terlelap dalam tidurnya.

Sementara itu, saat Berlian menyadari om nya telah terlelap, perlahan ia bangkit dan mendekatkan wajahnya pada wajah om nya itu. Sepertinya sejak tadi ia berpura-pura tidur.

Dengan hati-hati ia menempelkan bibir mungilnya pada bibir kokoh om nya. Perlahan ia lu*at bibir kokoh itu dan memainkan lidahnya. Kehangatan nya ia rasakan dan membawa jiwanya terbang tinggi ke angkasa, meski ciumannya tak ada perlawanan tetapi itu adalah ciuman pertamanya yang membuat jiwanya melambung tinggi.

Semakin dalam ia me*umat bibir kokoh itu semakin panas gelora dalam jiwanya hingga tangannya meremas pelan rambut om nya itu. Sesekali ia melepaskan tautan bibirnya untuk mengambil nafas kemudian kembali ia tautkan bibirnya yang semakin gila hingga menyuarakan decak bunyian yang membawanya semakin bergairah.

Setelah ia puas dengan memainkan lidahnya, ia pandangi wajah om nya itu. “Terima kasih atas ciuman pertamanya om, aku bahagia merasakannya.” Gumam Berlian lantas mengecup pipi om nya dengan lembut lalu membenamkan kembali wajahnya pada dada bidang om nya hingga terlelap tidur.

Sementara itu Jodi yang tengah berada di alam mimpinya. Ia begitu menikmati ciumannya dengan seorang wanita yang wajahnya samar-samar ia lihat namun tidak jelas ter nampak siapa seseorang itu. Semakin dalam ciuman itu ia rasakan semakin membuatnya terhanyut hingga membuatnya terjaga.

Ia buka matanya dengan deru nafas yang memacu, ia sentuh bibirnya terasa basah, ingatannya kembali pada Berlian yang sebelum mereka tidur membahas masalah ciuman pertama, sontak Jodi terkejut, ia curiga kalau Berlian telah mencumbunya, namun ketika ia lihat ke arah dadanya, putri kecil itu tengah terlelap dalam buaian mimpinya.

‘Oh syukurlah… ini hanya mimpi.’ Bathinnya.

Kemudian Jodi dengan hati-hati memindahkan tubuh Berlian pada sisi lain, setelah posisi gadis itu terlihat nyaman, perlahan ia bangkit dan keluar dari kamar putri kecil itu menuju kamarnya.

Di dalam kamar Jodi tak dapat memejamkan matanya, ia memikirkan mimpinya tadi. Ciuman dengan seseorang dalam mimpinya terasa begitu nyata. Seseorang yang samar itu telah membuatnya puas merasakan hal yang sudah lama tak pernah ia rasakan lagi.

Ia benar-benar tidak menyadari bahwa bersamaan dengan mimpinya, bersama itu pula Berlian tengah mencumbuinya. Dan ia masih menganggapnya bahwa yang ia alami tadi hanya di dalam mimpinya saja.

Namun terbersit dalam ingatannya mengenai apa yang pernah Delima katakan, bahwa memang benar ia harus menjaga jarak dengan putri kecilnya itu sebelum sesuatu yang lebih besar terjadi di antara mereka. Kini Jodi mulai mengkhawatirkan putri kecil itu mengingat perlakuannya tadi bukanlah kelakuan anak kecil yang masih polos melainkan perlakuan wanita dewasa.

Jika dulu ia selalu memangku dan mencium Berlian waktu Berlian kecil mungkin tidak jadi masalah tetapi sekarang Berlian telah tumbuh dewasa dan perlakuan seperti itu memang sudah tidak pantas lagi karena akan membentuk psikologisnya yang tengah merasakan pubertas pada gadis itu.

‘Benar katamu Delima… maaf kan aku… aku tidak peka akan hal itu, karena sampai sekarang aku masih menganggapnya bahwa ia adalah gadis kecilku.’ Bathin Jodi.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya say🥰

Makasih💞🥰

Terpopuler

Comments

Coretan Lusuh

Coretan Lusuh

ceritanya mantap thor . . sehat dan sukses sll

2022-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Mukadimah
2 Merasa aneh
3 Mulai ada getaran
4 Pemandangan tak biasa
5 First kiss
6 Micro Ekspresi
7 Cermin Retak
8 Tentang teman
9 Gerontofilia
10 Ujung lidah lebih tajam dari mata pedang
11 Jerat yang sulit terlepas
12 Tuan Dae Jung
13 Untuk apa uang?! Ayo kita habiskan!
14 Dalam posisi sulit
15 Rahasia terdalam
16 Mimpi yang sama
17 Perjodohan
18 Undangan makan malam
19 Hanya untuk orang yang pantas
20 Back street
21 Ancaman
22 Masalah sepaket dengan solusinya
23 Niat memberi kejutan malah terkejut
24 Memata-matai
25 Mandi bareng
26 Tentang analisa mereka
27 Nikmatilah hari ini, karena esok belum tentu menjadi milik kita.
28 Jatuh bangun, patah tumbuh, kita lalui bersama.
29 Dosen istimewa
30 Sugar Daddy
31 Cemburu tak beralasan
32 Arisan brondong
33 Hal yang tidak di inginkan
34 Menjadi putra yang baik
35 Kemelut
36 Drama bercinta
37 Agresif
38 Sesungguhnya aku tak rela
39 Dia telah pergi
40 Message in A Bottle
41 Mobil Maurin ditemukan
42 Pesan yang tertinggal
43 Human Trafficking
44 Lelang gadis
45 Verifikasi Sukses
46 Terbang bersama angin
47 Papa datang sayang…
48 Come to papa… baby
49 Nikah Muda
50 Detoksifikasi
51 Penghianat yang manis
52 Sebuah pengakuan
53 Meminta Restu
54 Apa dia hamil?
55 Hari yang berat
56 Mas Kawin
57 Pernikahan
58 Tugas sekalian Honeymoon
59 Perjalanan menuju bandara
60 Kuba
61 Hal menarik
62 Lelaki dari masa lalu
63 Tentang Faradina & Lucy
64 Hanya satu teman
65 Manipulasi
66 Pertengkaran
67 Meski perih dan pedih, kita tetap mampu tegak berdiri di bawah matahari
68 Satu jam bersamamu
69 Kisah masa silam
70 Makan malam romantis
71 Sweet seventeen
72 Sad memories
73 Merindu
74 Belajar dari orang yang berpengalaman
75 Maafkan aku hiks
76 Kalung hadiah
77 Pertemuan Berlian dan Lucy
78 Adrenochrome
79 Perihal syukur
80 Kehangatan di puncak asmara
81 Dendam dan Cinta
82 Garis dua
83 Kegaduhan
84 Menemui calon anak
85 Benalu
86 Saling membuntuti
87 Rencana berjalan lancar
88 Salah sasaran
89 Bergelut dengan maut
90 Miriam Jodi
91 Akses ditutup
92 Putri tidur
93 Kok bisa??
94 Home sweet Home
95 Dokter Alfredo frederick
96 Rasa Simpatik
97 Setahun telah cukup menutup hati
98 Masalah baru
99 Terlanjur sakit
100 Kedatangan Krista
101 Ketegangan yang terjadi
102 Kedatangan tak terduga
103 Rencana Besar
104 Pengumuman
105 Surprise
106 Mr. Anomali
107 Karena masa depan milik mereka.
108 Baby Boy
109 Cinta berujung petaka
110 Janda kaya
111 Koleksi kostum
112 Dokter psikopat
113 Helikopter membawanya pergi
114 Katak dalam tempurung
115 Keterangan Direktur RS
116 Manekin hidup
117 Kelahiran yang dramatis
118 Beautiful Mannequine
119 Membawa Krista
120 SOS
121 Rumah putih
122 Siapa aku?!
123 Amnesia
124 Tetaplah bermimpi
125 Shadow Husband
126 Laboratorium
127 Sunrise
128 Safe me papa
129 Aku akan mencarimu!
130 Yang terpenting kau sudah kembali.
131 Mimisan
132 Leukemia
133 Celotehan Maurin
134 Malam ini terlihat berbeda
135 Memata-matai
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Mukadimah
2
Merasa aneh
3
Mulai ada getaran
4
Pemandangan tak biasa
5
First kiss
6
Micro Ekspresi
7
Cermin Retak
8
Tentang teman
9
Gerontofilia
10
Ujung lidah lebih tajam dari mata pedang
11
Jerat yang sulit terlepas
12
Tuan Dae Jung
13
Untuk apa uang?! Ayo kita habiskan!
14
Dalam posisi sulit
15
Rahasia terdalam
16
Mimpi yang sama
17
Perjodohan
18
Undangan makan malam
19
Hanya untuk orang yang pantas
20
Back street
21
Ancaman
22
Masalah sepaket dengan solusinya
23
Niat memberi kejutan malah terkejut
24
Memata-matai
25
Mandi bareng
26
Tentang analisa mereka
27
Nikmatilah hari ini, karena esok belum tentu menjadi milik kita.
28
Jatuh bangun, patah tumbuh, kita lalui bersama.
29
Dosen istimewa
30
Sugar Daddy
31
Cemburu tak beralasan
32
Arisan brondong
33
Hal yang tidak di inginkan
34
Menjadi putra yang baik
35
Kemelut
36
Drama bercinta
37
Agresif
38
Sesungguhnya aku tak rela
39
Dia telah pergi
40
Message in A Bottle
41
Mobil Maurin ditemukan
42
Pesan yang tertinggal
43
Human Trafficking
44
Lelang gadis
45
Verifikasi Sukses
46
Terbang bersama angin
47
Papa datang sayang…
48
Come to papa… baby
49
Nikah Muda
50
Detoksifikasi
51
Penghianat yang manis
52
Sebuah pengakuan
53
Meminta Restu
54
Apa dia hamil?
55
Hari yang berat
56
Mas Kawin
57
Pernikahan
58
Tugas sekalian Honeymoon
59
Perjalanan menuju bandara
60
Kuba
61
Hal menarik
62
Lelaki dari masa lalu
63
Tentang Faradina & Lucy
64
Hanya satu teman
65
Manipulasi
66
Pertengkaran
67
Meski perih dan pedih, kita tetap mampu tegak berdiri di bawah matahari
68
Satu jam bersamamu
69
Kisah masa silam
70
Makan malam romantis
71
Sweet seventeen
72
Sad memories
73
Merindu
74
Belajar dari orang yang berpengalaman
75
Maafkan aku hiks
76
Kalung hadiah
77
Pertemuan Berlian dan Lucy
78
Adrenochrome
79
Perihal syukur
80
Kehangatan di puncak asmara
81
Dendam dan Cinta
82
Garis dua
83
Kegaduhan
84
Menemui calon anak
85
Benalu
86
Saling membuntuti
87
Rencana berjalan lancar
88
Salah sasaran
89
Bergelut dengan maut
90
Miriam Jodi
91
Akses ditutup
92
Putri tidur
93
Kok bisa??
94
Home sweet Home
95
Dokter Alfredo frederick
96
Rasa Simpatik
97
Setahun telah cukup menutup hati
98
Masalah baru
99
Terlanjur sakit
100
Kedatangan Krista
101
Ketegangan yang terjadi
102
Kedatangan tak terduga
103
Rencana Besar
104
Pengumuman
105
Surprise
106
Mr. Anomali
107
Karena masa depan milik mereka.
108
Baby Boy
109
Cinta berujung petaka
110
Janda kaya
111
Koleksi kostum
112
Dokter psikopat
113
Helikopter membawanya pergi
114
Katak dalam tempurung
115
Keterangan Direktur RS
116
Manekin hidup
117
Kelahiran yang dramatis
118
Beautiful Mannequine
119
Membawa Krista
120
SOS
121
Rumah putih
122
Siapa aku?!
123
Amnesia
124
Tetaplah bermimpi
125
Shadow Husband
126
Laboratorium
127
Sunrise
128
Safe me papa
129
Aku akan mencarimu!
130
Yang terpenting kau sudah kembali.
131
Mimisan
132
Leukemia
133
Celotehan Maurin
134
Malam ini terlihat berbeda
135
Memata-matai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!