Keesokan harinya.
Hari yang cerah pagi ini, untuk melaksanakan joging di pagi hari.
"Cha, mau joging lagi gak, " ucap Nela, sambil menghirup udara luar.
"Iyah, ayo kita joging! " ucap Acha sambil berjalan keluar rumah.
"Wah wah wah semangat banget nih yang mau joging, sampai sampai yang ngajak ditinggalin," ucap Nela, sambil mengikuti Acha.
"Hehe maaf maaf La, gue terlalu semangat ini, jadinya ke gini, " ucap Acha.
"Semangat loh bagus, buat joging hari ini," ucap Nela.
"Yaudah ayo cepetan, kita kan kerja nanti," ucap Acha.
Merekapun joging ke arah taman seperti kemarin, dan kembali lagi ke rumah. lalu mereka mandi dan bersiap untuk berangkat.
"La ayo berangkat" ucap Acha, yang sudah siap dengan pakaian kerjanya.
"Bentar, gue mau kunci pintu dulu" ucap Nela, yang baru keluar dari kontrakan dan mengunci kontrakan.
"Yaudah ayo" ucap Acha berjalan duluan.
"Ayo" ucap Nela, mengikuti dari belakang.
Lalu mereka berjalan menuju jalan raya, untuk menunggu angkot, sambil menunggu angkot mereka berbincang bincang.
"La, gue mau jujur sesuatu, boleh, " ucap Acha
"Jujur apa" ucap Nela, bingung.
"Tapi, loh jangan marah yah, " ucap Acha.
"Yaudah, yang penting loh jujur" ucap Nela.
"Sebenernya kemarin, gue yang nyembunyiin baju kerja sama handuk loh, maaf yah," ucap Acha, dengan senyum sungkan nya.
"Hah, jadi loh, " ucap Nela, dengan wajah marahnya.
"Iyah, maafin banget, " ucap Acha, penuh sesal.
"Iyah deh gak papa, walaupun gue kesel kemaren," ucap Nela, memaklumi kejahilan Acha.
"Iyah maafin yah, Nel," ucap Acha.
"Iyah Iyah gue maafin untung nya gue sayang sama loh" ucap Nela.
Tak lama dari itu angkot pun lewat dan berhenti didepan mereka.
"Tuh udah ada angkotnya" ucap Nela.
"Yaudah ayo naik" ucap Acha.
Perjalanan pun berlangsung beberapa menit, kemudian sudah mendekati perusahaan matra wijaya.
"Eh gue turun duluan yah, Cha." ucap Nela, sambil melihat ke tempat dia bekerja.
"Iyah gue tau, tuh perusahaan tempat loh kerja di depan, " ucap Acha, menunjuk perusahaan.
"Hehe Iyah" ucap Nela, dengan senyumnya, lalu diapun menghentikan angkot tersebut.
"Pak kiri, pak," ucap Nela.
mobil pun berhenti dan Nela memberikan uangnya pada pak supir.
"dadah Acha" ucap Nela, melambaikan tangan nya.
"dah Nela" ucap Acha, melambaikan tangan nya juga.
Nela pergi memasuki perusahaan tempatnya bekerja. sedangkan Acha masih menaiki mobil angkot tersebut.
Saat ini keadaan Acha di dalam angkot.
"Duh malu banget nih, banyak yang ngeliatin, untung aja sih duduknya di belakang, jadi gue bisa liat pemandangan keluar, " ucap Acha dalam hati.
Lalu beberapa saat kemudian, saat ini acha akan turun.
"Bang kiri bang, " ucap Acha.
dan mobil pun berhenti.
"Duh ini jalannya sempit banget, tega banget penumpang, udah tau badan gue gede, malah kakinya di sengaja in kaya gitu," ucapnya dalam hati, sambil berjalan keluar dan akhirnya sampailah dia di restoran tempatnya bekerja.
"Alhamdulillah, akhirnya gue terbebas dari lubang buaya, eh sekarang malah masuk ke mulut singa, akh entahlah gue harus semangat buat kerja hari ini pokonya" ucap Acha.
Sekarang Acha memasuki kamar mandi dapur, dan bergegas memakai celemek, untuk melakukan pekerjaan nya sebagi pelayan.
"Cha, tolong antar ini, di meja sana sama itu yah." ucap salah satu pegawai
"oh baik" ucap Acha, membawa nampan berisi makanan.
Acha pun melakukan pekerjaannya sampai tiba makan siang.
Sedangkan disisi lainnya.
Saat ini di rumah pak Ryan, sedang ribut oleh istrinya, yang heboh, ingin segera menemui Acha.
"Yah, ayo dong, sekarang aja berangkatnya ketemu Acha, Bunda udah gak sabar, mau ketemu Acha, " ucap bu Shena.
"Istigfar bund, ini tuh jam berapa, baru jam 6 pagi, masa kita kerumah orang bertamu pagi banget, gak sopan kan, siapa tau di rumahnya lagi ngapain." ucap pa Ryan.
"Tapi ayah kan udah janji kemarin" ucap bu Shena.
Flashback kemarin.
Pak Ryan dinyatakan sudah baik baik saja, dan sudah boleh pulang hari ini. istrinya yang mendengar kabar itu, tak sabar dia ingin meminta di pertemukan dengan acha.
"Yah, ayah kan udah sehat nih, jadi mening kita sekarang aja yu liat Acha nya, " ucap bu Shena.
"Astaghfirullah bunda, bunda kesambet apa dari tadi pagi, kayanya seneng banget, nge denger kalau ayah mau angkat Acha jadi anak, terus sekarang pas denger ayah sembuh, malah gak sabar minta diketemukan sama Acha, " ucap pa Ryan.
"Hehe maaf ayah, jadi kapan ayah mau nemuin bunda sama Acha, nanti malem kah?, kan sekarang gak boleh, " ucap bu Shena.
"Enggak malem juga dong, bunda, " ucap pa Ryan.
"Terus kapan yah? " ucap bu Shena.
"Iyah bunda sabar, kita ketemu besok yah sama Acha" ucap pa Ryan.
"Bener yah, ayah janji besok kita ketemu sama Acha, pokonya harus banget ketemu sama Acha" ucap bu Shena.
"Iyah bunda, yaudah kita pulang dulu kerumah, " ucap pa Ryan.
"Iyah ayo ayah kita pulang" ucap bu Shena.
Mereka pun pulang ke kediaman mereka, dan diperjalanan pulang, bu Shena tak henti hentinya menanyakan Acha seperti apa, sedangkan pa Ryan menanggapinya dengan menggelengkan kepalanya, karena dia tak banyak tau tentang Acha, dia hanya bilang Acha anak yang baik dan manis. dan sekarang mereka sudah sampai dikediaman pa Ryan.
"Assalamu'alaikum" ucap bu Shena.
"Wa'alaikumsalam, eh nyonya silahkan masuk tuan nyonya" ucap pelayan.
"Iyah terimakasih, eum tolong yah bawakan baju pak Ryan, yang ada di mobil dan tolong cuci, " ucap bu Shena
"Oh baik bu," ucap pelayan.
Mereka berjalan menuju kamar. dan saat tiba di kamar, bu shena teringat sesuatu.
"Eh ayah, kan acha mau kita angkat anak, terus nanti dia mau tidur di kamar yang mana, " ucap bu shena, berpikir.
"Em, yang dekat kamar kita ajah. " ucap pak Ryan.
"Okey kalau begitu, bunda akan menyuruh pelayan, untuk membersihkan kamar tersebut. " ucap bu Shena sambil berjalan keluar.
"Eh bunda, tunggu dulu, " ucap pa Ryan, namun terlambat bu Shena sudah tidak ada di ruangan tersebut.
"Bi, bibi" ucap bu Shena, sambil berteriak.
"Iyah nyonya, ada apa nyonya memanggil saya" ucap bi Inah.
"Bi, tolong bersihkan kamar itu yah sekarang juga, dan besok pun cek yah kebersihan kamar itu, " ucap bu Shena.
"Baik, nyonya, tapi tumben dibersihkan nyonya" ucap bi Inah.
"Besok kemungkinan ada anggota, keluarga yang baru"ucap bu Shena.
"oh begitu nyonya" ucap bi Inah, sambil mengaguk.
Flashback off
"Iyah bunda, nanti siang dan mungkin dia akan bekerja saat itu, " ucap pak Ryan.
"Baiklah ayah, bunda akan menunggu sampai siang, " ucap bu Shena.
Sekarang sudah sekitar jam 12 siang, tepatnya waktu jam makan siang.
"Ayah, ayo cepat bersiap, kita akan menuju resto, untuk menemui acha kan, " ucap bu Shena, tak sabaran.
"Iyah sabar bunda, ayah tinggal memakai jas saja, " ucap pa Ryan.
"Baiklah ayah, apakah kita akan makan siang disana, " ucap bu Shena.
"Tentu, ayo kita berangkat" ucap pak Ryan.
"ayo" ucap bu Shena.
Merekapun berangkat menuju resto, dan saat ini mereka tiba di resto,Bsudah di sambut oleh pelayan di sana.
"Silahkan tuan, nyonya, mau pesan apa, " ucap salah satu pelayan.
"Kita ingin memesan 2 steak, 1 ayam bumbu balado dan juga minumnya 2 jus jeruk dan 1jus alpukat" ucap pa Shena.
"Baik, silahkan ditunggu yah pak" ucap pelayanan tsb.
"Em,,tolong yang mengantarkan acha yah, " ucap bu Shena.
"Oh,,baik nyonya tolong tunggu yah, " ucap pelayan tersebut.
Sedangkan saat ini, Acha sedang sibuk dengan pekerjaannya dilantai dua, dan tiba tiba dia dipanggil, dan dipinta untuk mengantarkan makanan di lantai dasar.
"Acha, ada yang ingin di antarkan oleh mu makanannya, ini cepat antarkan ke meja sana" ucap salah satu pegawai.
"Oh baiklah" ucap Acha, sambil membawa nampan tersebut dan berjalan ke arah yang di sebutkan.
Saat sampai.
"Silahkan tuan nyonya, " ucap Acha, sambil menyimpan makanan tersebut di meja. dan saat dia mengangkat kepalanya.
"Ehhh pak Ryan, bapak sudah sehat, silahkan dinikmati makannya pak, " ucap Acha, dengan senyum ramah nya.
"Iyah Acha, Alhamdulillah saya sudah sehat, berkat kamu saya sehat " ucap pak Ryan.
"Akh bapak bisa saja, kalau begitu saya permisi kebelakang dulu, " ucap Acha hendak berlalu.
"Nak, duduklah disini makan bersama kami" ucap pak Ryan, menghentikan langkah Acha.
"Tapi pak, tidak enak, " ucap Acha, ragu karena melihat istri pa Ryan.
"Tidak apa Acha cepatlah" ucap pak Ryan
"Em baiklah pak" ucap Acha, masih berdiri.
"Oh yah Acha, perkenalkan, ini istri saya. " ucap pa Ryan.
"Em nyonya, perkenalkan, saya Acha. " ucap Acha sambil mengulurkan tangan.
"Saya, bu Shena, istrinya pak Ryan, senang bertemu dengan kamu nak, dan ayo kita makan saja dulu, ada yang mau kita bicarakan padamu" ucap bu Shena, menyabut uluran tangan Acha.
"Em baik nyonya" ucap Acha mulai duduk.
Akhirnya mereka makan bersama, dan memakan makanannya hingga habis.
"Nak, sebenarnya kedatangan kami kesini bukan cuma ingin makan, tapi ingin memintamu untuk suatu hal, " ucap pak Ryan, memulai percakapan.
"Apa itu pak, insyaallah saya bantu kalau saya bisa bantu" ucap Acha.
"Kami ingin mengangkat kamu, sebagai anak kami, " ucap pak Ryan, to the point.
"Iyah nak, apakah kamu mau, " ucap bu shena.
Acha kaget, sekaligus bingung, atas ucapan dari pa Ryan tersebut, mengangkat anak seusia dia, rasanya sangat heran dan aneh.
" Maaf pa, mengangkat saya sebagai anak, apa tidak aneh, biasanya kan mengangkat anak itu, yang usianya dibawah saya, " ucap Acha hati hati.
"Saya dan istri saya, sangat suka dengan kepribadian kamu, dan nanti juga mungkin kamu akan tau jawaban nya, kenapa kami memilih kamu, walau mungkin kamu masih punya orang tua, tapi kami tetap akan mengangkat kamu, sebagai anak kami," ucap pa Ryan, yang sedikit mengerti kebingungan Acha.
"Iya nak, jadi bagaimana apa kamu mau menjadi anak kami, " ucap bu Shena, dengan tidak sabaran.
"Em, akan saya pikirkan lagi yah pak, " ucap Acha, yang bingung dengan hal itu.
"Iyah nak, pikirkan saja baik baik, dan dengan matang yah, " ucap pak Ryan.
"Iyah nak, kami berharap, kamu mau dan segera menerima kami, " ucap bu Shena.
"Iyah bu, akan saya pertimbangkan lagi, " ucap Acha dengan hormat.
"Yasudah kami pulang dulu yah, nak, " ucap pak Ryan.
"Iyah pak, sampai bertemu lagi, " ucap Acha mempersilahkan.
"Iyah nak, kami sangat menunggu keputusan mu," ucap bu Shena.
"Akan saya pertimbangkan, " ucap acha, tersenyum dan menundukan kepalanya sambil mempersilahkan keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments