keinginan

pov pak Ryan Wijaya

Sekarang beliau yang berada dirumah sakit. Segera menelpon anak buahnya.

"Halo, " ucap pak Ryan.

"Iyah, halo bos, " ucap seseorang.

"Sekarang saya berada di rumah sakit, " ucap pak Ryan.

"Hah, bagaimana bisa boss." ucap seseorang.

"Kau cepat saja datang ke sini, dan bawa beberapa anak buahmu yang lainnya, " ucap pak Ryan.

"Baik bos, saya segera kesana, " ucap seseorang.

Selang beberapa saat, ada yang mengetuk pintu kamar rawat pak Ryan.

tok.. tok.. tok...

"Masuk" ucap pak ryan

"Assalamu'alaikum bos, bagaimana keadaan bos sekarang, apa baik baik saja, " ucap seseorang.

"Waalaikumsalam, aku tak apa, tapi kau tolong cari tau gadis yang menolongku, tolong jaga juga dia, aku ingin berterimakasih padanya nanti, karena dia sudah menolongku," ucap pak Ryan.

"Baik boss, akan saya jaga dan pantau, " ucap Manan.

"Bagus kalo begitu, " ucap Ryan.

"Kalo tidak ada lagi yang akan dibicarakan, saya permisi, selamat beristirahat," ucap Maman.

"Iyah, " ucap pak Ryan.

Saat pak Manan akan berjalan pergi. suara pak Ryan, menghentikan jalannya.

"Kalo istri saya menanyakan, jangan beritahu saya berada di rumah sakit, besok saja beritahu nya, " ucap pak Ryan.

"Baik bos, lalu saya harus bilang apa pada nyonya," ucap Manan, bingung

"Bilang saja, aku berada di kantor,dan sedang lembur," ucap pak Ryan.

"Oh, baik boss, " ucap Maman

Setelah kepergian Maman. pak Ryan beristirahat.

keesokan harinya.

Brakkk....

Tiba tiba pintu ruang rawat pak Ryan terbuka.

"Ayah, kenapa kau tidak memberitahu, kalau kau kecelakaan, bagaimana bisa seperti ini, " ucap bu Shena, khawatir.

"Tenang bunda, ayah tidak apa apa, tanyanya satu satu dong, " ucap pak Ryan.

"Bunda sangat khawatir, ayah." ucap bu Shena.

"Iyah bund ayah tau, tapi bunda tau dari mana, kalau ayah ada di rumah sakit, " ucap pak Ryan.

"Semalam...... "

Flashback on

Saat ini di rumah, bu Shena sedang uring uringan, karena suaminya tak kunjung pulang ,dia sangat khawatir akan hal itu, beberapa kali dia mencoba menelpon suaminya, tapi tidak ada jawaban.

"Aduh sudah hampir jam 12,tapi ayah belum pulang juga, aku telpon juga gak di angkat, ayah kemana sih. gak mungkin ayah lembur karena kalo ayah lembur selalu nelpon dulu bunda, jadi nya gak mungkin kalau lembur, " ucap bu Shena

Saat dia akan mencoba menelpon lagi, tiba tiba ... ada pak Maman masuk ke dalam rumah.

"Man, suamiku berada dimana, " ucap bu Shena.

"Emm .. tuan berada di ru_ eh maksud saya, di kantor nyonya, dia sedang lembur, dan sangat banyak pekerjaan, " ucap Maman dengan gugup.

"kenapa kau menjawab dengan gugup, " ucap bu Shena

"Tidak nyonya, tidak apa," ucap Maman.

"Jawab jujur, Maman." ucap bu Shena.

"Saya sudah berbicara jujur nyonya, bahwa tuan berada dikantor, sedang lembur. " ucap Manan.

"Kalau begitu, antar aku ke kantor sekarang juga!" ucap bu Shena.

"Ja_ jangan nyonya, aku mohon." ucap Manan.

"Kenapa jangan, kau kan bilang suamiku ada di kantor, jadi tidak apa aku ke kantor kan, lagian kantor suamiku, cepet ayo cepat antar aku." ucap bu Shena, dengan tegas.

"Emm nyonya, sebenarnya tuan berada di rumah sakit," ucap Manan, dengan ragu.

"Apa ... kenapa kau tidak bilang dari tadi, aku akan ke rumah sakit sekarang juga! " ucap bu Shena, mulai melangkah.

"Jangan nyonya, nanti tuan akan marah, kalau nyonya sekarang kerumah sakit, tadi tuan berpesan, untuk jangan beritahu nyonya dulu, " ucap Maman, dengan takut.

"Itu urusanmu Maman." ucap bu Shena, dengan tegas.

"Nyonya tolong, aku aku tidak ingin kena marah, nanti gajih ku di potong nyonya," ucap Maman, dengan tatapan memohon.

"Baiklah kalau begitu, besok saja aku kerumah sakitnya, " ucap bu Shena, merasa kasihan pada Maman.

"Nah, Iyah nyonya seperti itu saja, karena tuan juga menyuruhku untuk memberitahu nyonya pagi saja, " ucap Maman, dengan tatapan berbinar.

"Baik kalau begitu, kau harus sudah ada di sini jam 6 pagi untuk mengantarku, kalau kau telat gajih mu ku potong, "ucap bu Shena, dengan nada mengancam.

"Baik nyonya" ucap Maman, dengan takut takut,

Flashback off

"Jadi bagitu ceritanya, " ucap bu Shena.

"Kau tega sekali menakutinya, " ucap pak Ryan.

"Tidak apa, yang penting dia jujur padaku, " ucap bu Shena.

Pak Ryan hanya mengelengkan kepalanya saja.

"Kau, jangan memotong gajinya yah, " ucap bu Shena.

"baiklah istriku, " ucap pak Ryan.

"lalu sekarang ceritakan bagaimana kau bisa seperti ini, kenapa kau jadi seperti ini, bukan kah kau selalu ada dalam lindungan nak buah mu, cepat ceritakan padaku, " ucap bu Shena, penasaran.

"jadi ceritanya begini.......

Flashback.

Saat itu aku ingin pulang kerumah, dan aku tidak memeberi tahu kepada anak buahku, karena aku ingin merasakan tanpa adanya penjagaan, awalnya perjalanan berjalan lancar, tapi tiba tiba ada gerombolan motor dibelakangku. tapi aku biasa saja akan hal itu, dan akhirnya gerombolan sepeda motor itu pergi, dan tiba tiba saja dari depan ada yang menghadang mobil ku, aku syok akan hal itu, tapi aku mencoba tenang, tiba tiba ada orang yang menggedor gedor pintu mobilku.

"Woyy buka pintu mobilnya sekarang, cepet keluar loh, jangan diem aja. " ucap penjahat satu.

lalu aku keluar dari mobil, tapi tiba tiba mereka memukuli ku, aku yang tak siap dengan hal itu langsung terkapar. saat aku ingin mencoba untuk bangkit lagi tiba tiba mereka berdua menghajar ku. yang satu memukuli wajahku dan yang satu lagi menendang kaki ku. disitu aku hanya bisa berdoa dan memohon agar mendapatkan pertolongan dari Alloh. dan ternyata selang beberpa saat orang itu ingin menusukku dengan pisau, untungnya ada suara polisi yang menghentikan mereka dan pergi.

aku bersyukur akan hal itu. dan ternyata yang menolongku adalah seorang gadis yang bernama Acha. dan membawaku kerumah sakit.

flashback off

jadi begitu ceritanya" ucap pak Ryan.

"Ya Alloh, untung saja ada yang menolong mu" ucap bu Shena.

"Iyah, aku sangat bersyukur akan hal itu, " ucap pak Ryan.

"Lalu dimana gadis itu sekarang, " ucap bu Shena, penasaran.

"Dia langsung pulang semalam, " ucap pak Ryan.

"Kenapa kau membiarkan nya pergi, " ucap bu Shena, heran.

"Kasian dia juga ingin istirahat, makannya ku menyuruh dia pulang, " ucap pa Ryan.

"Tapi kita harus berterimakasih padanya, karena dia sudah menjadi penolongmu. " ucap bu Shena.

"Yah bunda dia memang penolong ku, tapi itu juga jalan Alloh, " ucap pak Ryan.

"Iyah ayah, bunda tau, tapi setidaknya kita harus berterima kasih padanya, " ucap bu Shena.

"Bunda tenang saja, karena ayah sudah menyuruh Maman, untuk mengerahkan anak buahnya, untuk menjaganya, dengan begitu kita akan tau keberadaannya, " ucap pak Ryan.

"Kenapa, ayah menyuruh anak buah ayah untuk menjaganya" ucap bu Shena.

"Sebagai bentuk terimakasih, dan ayah berkeinginan untuk mengangkat nya menjadi anak kita, " ucap pak Ryan, dengan tenang.

"Apa!. ayah ingin mengangkat nya sebagai anak, hanya karena rasa terimakasih semata, " ucap bu Shena heran.

"Tidak hanya itu bun, ayah melihat dia anak yang baik, kita juga tidak punya anak, dan tiba tiba ayah ingin mengangkat dia menjadi anak kita, apa bunda setuju," ucap pak Ryan.

"Oh begitu, tapi sebelum bunda setuju, bunda ingin mengetahui dulu wajahnya,dan seperti apa rupanya, " ucap bu Shena, sedikit penasaran.

"Dia gemuk dan kulitnya berwarna hitam tapi dia gadis yang manis," ucap pak Ryan.

"Oh seperti itu yah, nanti kita temuin saja dul," ucap bu Shena.

" Iya bun, ayah mohon bunda mau menerimanya sebagai anak angkat kita nantinya, setelah melihat dia, " ucap pak Ryan.

"Tentu saja bunda mau sebenarnya, karena bunda juga ingin merasakan punya anak, walaupun dia anak angkat, ngomong ngomong usia berapa dia" ucap bu Shena.

"Baguslah kalau begitu bunda, sepertinya usianya 20 tahun lebih" ucap pak Ryan.

"Sudah cukup dewasa ya, " ucap bu Shena.

" iya bun, ga papa justru bagus kan, kita sudah tua lagi pula, kalau adopsi anak masih kecil, kita yang kerepotan, " ucap pa Ryan.

" iya ayah benar juga, " ucap bu Shen.

Episodes
1 kisahku
2 berusaha
3 keinginan
4 mencoba berusaha
5 mengangkatnya menjadi anak
6 bimbang
7 di ajak berkunjung
8 insiden saat belanja
9 insiden belanja 2
10 menceritakan luka lama
11 rencana pindah ke rumah bunda
12 mengerjai nela
13 pergi ke rumah bunda
14 kaget
15 tas tertinggal
16 menjadi pembantu
17 tentang rumah bunda
18 mencari keperluan
19 menceritakan pada nela
20 diperkenalkan di perusahaan
21 bisik bisik menyakitkan
22 ke klinik tante lita
23 melihat album pernikahan bunda
24 mengajak nela
25 kisah masa sekolahku
26 menjemput nela
27 kamar baru
28 belanja
29 berubah drastis
30 kejanggalan
31 semua bungkam
32 rahasia
33 Arga dan nela
34 nela adalah anak tante lita
35 keluarga besar
36 memimpin rapat
37 orang dari masa lalu
38 interview
39 mungkin jodoh
40 kebenaran
41 nela pergi ke kampungnya
42 kumpul di rumah nenek
43 hanya lulusan SMA
44 masakan acha dan nela
45 sekertaris
46 ditolong naren
47 kejujuran arga dan nela
48 izin kencan
49 sesi curhat
50 kiriman makan siang
51 terserah ayah
52 ajakan naren
53 kencan 1
54 kencan 2
55 kencan 3
56 yang sesungguhnya terjadi
57 membuat bekal
58 keluar kota
59 gagal lagi
60 mengetahui kebenaran kencan
61 tidak peka
62 perlindungan
63 interogasi
64 ke rumah kak arga
65 kebelet nikah
66 menolong
67 tante jeanaira
68 acara perusahaan
69 sumpah yang manjur
70 target pdkt
71 pulang
72 hadiah dan kejutan
73 di bohongi
74 mau camping
75 memberikan hadiah
76 hadiah yang indah
77 sesuai yang ku impikan
78 menyatakan cinta
79 insiden
80 memperketat penjagaan
81 bercerita pada naren
82 menjenguk acha
83 ternyata mama naren adalah.....
84 rahasia
85 rencana
86 suami yang tepat
87 bunga dari naren
88 bagai ditelan bumi
89 berbelanja
90 menunjukan sesuatu
91 sopir dan nona:v
92 kan calon besan
93 duduk berdampingan
94 menatap keindahan
95 menceritakan semuanya
96 mencari keberadaan acha
97 merenung
98 lelaki lain
99 kenangan yang tak bisa di ulang
100 menyerah
101 sama sama sibuk
102 saling memikirkan
103 makan siang bersama.
104 puber ke 3
105 cari kesempatan
106 angel kanan
107 persiapan makan malam
108 pangeran tampan ku.
109 sekertaris baru
110 keluarga konglomerat.
111 mual karna narsis
112 jadi tukang dekor
113 lupa karena bucin
114 butuh energi lebih.
115 bertemu Nara
116 Pertunangan Arga dan Nela.
117 menempel
118 Semoga berjodoh.
119 Jamuan keluarga Naren.
120 Berangkat di bandara.
121 pesawat jatuh.
122 Melacak keberadaan Acha.
123 meminta jawaban.
124 Ya aku mau.
125 Belum mau menikah.
126 Biar tau sendiri.
127 mempererat silaturahmi.
128 Pernikahan Ansa dan Karin.
129 Ingin dinyanyikan.
130 Dariel
131 Gara gara Ayah.
132 Tamat
Episodes

Updated 132 Episodes

1
kisahku
2
berusaha
3
keinginan
4
mencoba berusaha
5
mengangkatnya menjadi anak
6
bimbang
7
di ajak berkunjung
8
insiden saat belanja
9
insiden belanja 2
10
menceritakan luka lama
11
rencana pindah ke rumah bunda
12
mengerjai nela
13
pergi ke rumah bunda
14
kaget
15
tas tertinggal
16
menjadi pembantu
17
tentang rumah bunda
18
mencari keperluan
19
menceritakan pada nela
20
diperkenalkan di perusahaan
21
bisik bisik menyakitkan
22
ke klinik tante lita
23
melihat album pernikahan bunda
24
mengajak nela
25
kisah masa sekolahku
26
menjemput nela
27
kamar baru
28
belanja
29
berubah drastis
30
kejanggalan
31
semua bungkam
32
rahasia
33
Arga dan nela
34
nela adalah anak tante lita
35
keluarga besar
36
memimpin rapat
37
orang dari masa lalu
38
interview
39
mungkin jodoh
40
kebenaran
41
nela pergi ke kampungnya
42
kumpul di rumah nenek
43
hanya lulusan SMA
44
masakan acha dan nela
45
sekertaris
46
ditolong naren
47
kejujuran arga dan nela
48
izin kencan
49
sesi curhat
50
kiriman makan siang
51
terserah ayah
52
ajakan naren
53
kencan 1
54
kencan 2
55
kencan 3
56
yang sesungguhnya terjadi
57
membuat bekal
58
keluar kota
59
gagal lagi
60
mengetahui kebenaran kencan
61
tidak peka
62
perlindungan
63
interogasi
64
ke rumah kak arga
65
kebelet nikah
66
menolong
67
tante jeanaira
68
acara perusahaan
69
sumpah yang manjur
70
target pdkt
71
pulang
72
hadiah dan kejutan
73
di bohongi
74
mau camping
75
memberikan hadiah
76
hadiah yang indah
77
sesuai yang ku impikan
78
menyatakan cinta
79
insiden
80
memperketat penjagaan
81
bercerita pada naren
82
menjenguk acha
83
ternyata mama naren adalah.....
84
rahasia
85
rencana
86
suami yang tepat
87
bunga dari naren
88
bagai ditelan bumi
89
berbelanja
90
menunjukan sesuatu
91
sopir dan nona:v
92
kan calon besan
93
duduk berdampingan
94
menatap keindahan
95
menceritakan semuanya
96
mencari keberadaan acha
97
merenung
98
lelaki lain
99
kenangan yang tak bisa di ulang
100
menyerah
101
sama sama sibuk
102
saling memikirkan
103
makan siang bersama.
104
puber ke 3
105
cari kesempatan
106
angel kanan
107
persiapan makan malam
108
pangeran tampan ku.
109
sekertaris baru
110
keluarga konglomerat.
111
mual karna narsis
112
jadi tukang dekor
113
lupa karena bucin
114
butuh energi lebih.
115
bertemu Nara
116
Pertunangan Arga dan Nela.
117
menempel
118
Semoga berjodoh.
119
Jamuan keluarga Naren.
120
Berangkat di bandara.
121
pesawat jatuh.
122
Melacak keberadaan Acha.
123
meminta jawaban.
124
Ya aku mau.
125
Belum mau menikah.
126
Biar tau sendiri.
127
mempererat silaturahmi.
128
Pernikahan Ansa dan Karin.
129
Ingin dinyanyikan.
130
Dariel
131
Gara gara Ayah.
132
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!