Besoknya ketika Tiara sudah mendengar kisah dari temannya itu, dia menceritakan kisah Desti, ke Ijaz.
Pada jam pelajaran pertama..
Guru yang seharusnya bertugas mengajar tidak masuk. Karena lagi sakit dan tidak ada guru yang bisa menggantikannya mengajar.
Tiara melirik ke arah cowok yang duduk disamping kirinya itu. Dan karena dia melihat Ijaz hanya tidur dengan melipat tangannya di atas meja yang tidak melakukan apa-apa.
Dia memanggilnya dan mulai mengajaknya bercerita.
"Jaz, mau dengar gak cerita Desti dan Vero?" tanya Tiara, yang berharap ijaz mau mendengarnya bercerita.
Tetapi Ijaz mengabaikannya, entah karena ijaz tidur beneran atau dia sedang tidak ingin diganggu.
"KACANGGGG... KACANGGGG..." gumamnya, kesal diabaikan oleh Ijaz.
Karena diabaikan oleh Ijaz, Ia mencoba memanggil kembali cowok yang disukainya itu, dengan berbisik agar Ijaz tidak marah.
"Jazzz.. kamu denger gak sih aku manggil, masa aku dicuekin sih."
Tiara pun mengambil tindakan dengan membelai rambut Ijaz dengan lembut dan berkata,
"Kamu tidur yah?"
Karena Ijaz benar-benar tertidur.
Tiara menunggu Ijaz bangun dengan membaca novel yang dibelinya kemarin. Untung saja ia membawanya.
Tapi, Candra yang melihatnya sedang membaca novel, lagi-lagi Candra menjahilinya. Ia mengambil novel yang lagi asik dibaca Tiara dan berlari.
"CANDRAAA!! kembaliin. Itu novel punya aku, baru kubaca, balikin gak?" teriaknya, dengan nada kesal Tiara berlari membawa buku tulis yang siap ia lemparkan ke candra karena telah mengganggunya.
"Kalo gak mau gimana? sayang coba ambil, kalo bisa" ucap Candra.
Karena mendengar Candra memanggil Tiara dengan sebutan sayang akhirnya Ijaz pun bangun.
"Apaan sih, LEBAYYY!! kalian berdua,, emang ini film romantis. Main pangil sayang-sayang, ribut tau nggak sih, ganggu orang tidur aja." bentak Ijaz, karena kesal dengan Candra yang mengganggunya.
Tiara kecewa mendengar perkataan Ijaz. Karna merasa, Ijaz terganggu dengan mereka berdua yang ribut dan membuat Ijaz bangun. Bukan karena ia merasa terganggu, dengan Candra yang memanggilnya sayang.
Padahal, Tiara hanya ingin mengajaknya cerita dan menunggunya bangun dari tidurnya. Tetapi ia tidak peka sama sekali. Malah, marah ke Tiara dan Candra.
Melihat tidak ada respon dari Tiara, Candra pun mengembalikan novel ke meja teman ceweknya itu dan bilang maaf telah mengganggunya.
"Maaf.... Tiara, nih novel kamu." dengan nada menyesal, dia kembali ke bangkunya dan melirik Tiara yang tiba-tiba murung. Ia tidak tahu kenapa Ia berubah, yang tadinya ceria malah lesu setelah mendengar Ijaz berkata seperti itu.
Ia keluar kelas dan pergi ke ruangan guru.
meminta ijin pulang duluan karena lagi sakit.
Tiara berbohong sakit sebab bosan berada di kelas.
****
Sesampainya dirumah, ia malah mendengar ayah dan ibunya bertengkar.
"Tiara... kok kamu udah pulang?" tanya ibunya, yang sedikit kasar kepadanya, karena sudah bertengkar dengan ayahnya.
"Iya.. tadiiii, Tiara sakit bu,, jadi ijin pulang." ucapnya sambil melihat ke arah lain karna tidak ingin melihat Ibunya.
"Kamu manja banget sihh.. baru sakit aja udah ijin." kata Ibunya, yang sebenarnya tidak ingin anaknya pulang. Karena tidak ingin anaknya mendengar pertengkarannya dengan suaminya tadi.
mereka bertengkar, karna ayah Tiara ditipu 10 juta dengan temannya sendiri. Karna penasaran melihat temannya yang dulu susah jadi sangat sukses dengan bisnisnya, ia mulai berinvestasi ke temannya itu. Tetapi, malah berujung ditipu.
Ayahnya yang menyesal karna kehilangan uang itu.
Kemudian memberi tahu istrinya. Tapi, malah kena marah oleh istrinya yang tak tahan dengan kepolosan suaminya tersebut. Yang berinvestasi tanpa mencari tahu dulu, bisnis apa yang dijalankan temannya itu.
Tiara pun hanya berbaring dikamarnya dengan headset, yang terpasang ditelinganya dan matanya yang berkaca-kaca. Sebab omongan Ibunya tadi yang membuat hatinya terluka.
Ia menulis dibuku hariannya.
Tentang apa yang terjadi kepadanya hari ini. Tiara sebenarnya tidak terlalu suka membuat catatan tentangnya, karena takut akan dibaca oleh orang lain.
Tapi karna ia memiki buku harian yang bisa digembok. Jadi, dia tidak lagi khawatir tulisannya akan dibaca oleh orang lain.
****
Di malam hari di kamarnya Tiara
ditelfon Wakan.
"Halo... " Jawabnya,
tapi ternyata panggilannya sudah terputus.
Bingung dengan tingkah Wakan yang tiba-tiba menutup telfon, Ia lalu mengirim chat ke Wakan.
"Wakan ada apa? kok tumben kamu tiba-tiba nelfon?" tanyanya, yang penasaran.
"Nggak kok.. cuma mau denger suara kamu aja, masih hidup apa nggak, soalnya aku nggak lihat kamu pulang tadi." balasnya.
"Iyaa,, tadi aku ijin pulang duluan, karena bosan. Tapi aku ijinnya lagi sakit, takut gak dibiarin pulang soalnya, HEHEHHHJJ..! tapi nggak ada tugas kan tadi, dikasih sama guru pas aku gak ada?" tanyanya pada Wakan.
"Ada sih makanya aku nelfon, emang kalo ada tugas mau ngerjain? Emmaanggg,,, otak kamu sanggup ngerjain tugas mtk yang tadi dikasih? mau.. aku kirimin soalnya biar kamu kerjakan?" dengan emot ketawa, dia ngejek Tiara yang otaknya pas-pasan.
"Aduh pake dikasih tugas lagi, mana males ngerjain.. bisa-bisanya kamu yah nyuruh aku ngerjain, mana mampan otak aku ngerjainnya hehe." balasnya dengan emot ketawa juga, yang terhibur dengan hinaaan temannya itu.
Karena wakan tahu, kalo urusan tugas matematika, Tiara gak akan bisa ngerjain apa yang dikasih oleh gurunya.
Wakan mengirimkan foto tugasnya yang sudah ia kerjakan tadi setelah pulang dari sekolah.
"NIHHH..!! tapi jangan kasih liat orang lain yahhh,,, kamu aja yang lihat. Awass kalo sampe dibocorin, tamat riwayatmu (bercanda), nggak ku kasih nyontek lagi nanti." Wakan mengancam Tiara agar tidak memberi tahu yang lain untuk jawaban yang sudah diberikanya.
"IYAAA.... IYAAA ... BAWEL AMAT. Btw makasih Wakan udah biarin aku liat tugas kamu, kesambet apaan sih? aku gak minta, tapi tiba-tiba dikasih nyontek, dikirimin langsung lagi." balasnya.
"Bacot ajaaa... Kerjain tuh cepet, besok dikumpul soalnya, yaudah aku mau tidur karna besok mau bangun cepet." pungkasnya, yang mengakhiri percakapannya dengan Tiara.
"Iya aku kerjain kok, makasih yaa... wakan Gantenggg.. udah baik mau ngasih liat tugas kamu, the bestlah pokoknya untuk kamu" balasnya.
Karena, tidak ada balasan dari Wakan, Tiara pun mulai mengerjakan tugas mtk yang sudah dikirimkan oleh Wakan tadi.
Setelah selesai mengerjakan tugasnya, ia pun merapikan bukunya dan mematikan lampu kamarnya untuk tidur. Karna besok ia harus bangun cepat untuk ke sekolah.
****
Sesampainya di sekolah, Tiara baru ingat bahwa ia melupakan buku tugas mtk, yang sudah dikerjakannya semalam.
Tapi karna tahu akan jadi seperti ini, ia sudah menyalinnya dibuku mtk yang lain, dia akhirnya lega dan buru-buru masuk ke kelas.
"Thdjanaaaa!! tungguinnnn,," kata seseorang, yang memanggilnya dari belakang.
Karena penasaran dengan sosok yang memanggilnya, Tiara pun menoleh kebelakang.
Dan ternyata itu adalah Ijaz.
Si cowok cuek yang tidak peka itu, memanggilnya untuk sama-sama ke kelas.
Karena ngambek dengan hal yang terjadi kemarin, Tiara tidak menunggunya dan malah berlari menuju kelas.
Ijaz yang melihatnya kebingungan dengan tingkah Tiara padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments