LUAR KOTA

.

.

.

Ifdha menggeliat dari tidurnya. dia membuka matanya dan terperanjat melihat suaminya tertidur di sampingya sembari memeluk pinggang kecilnya.

Matanya lalu menuju jam dinding yang menempel di tembok kamarnya.

Dia melotot tak percaya, ternyata sekarang sudah pagi bahkan jarum jam menunjukan pukul 05:40.

Dia menyingkirkan pelan tangan suaminya, agar tak mengganggu tidur pulasnya.

Setelah berhasil bangun. dia menepuk keningnya sendiri, kenapa bisa dia tertidur sampai pagi dan tak menyadari kalau suaminya pulang.

ifdha bertanya-tanya sendiri apakah semalam suaminya makan malam?

Karena seingatnya dia belum sempat memasak, malah tertidur setelah mandi dan itu masih jam 5 sore.

Merasa bersalah kepada suaminya.

Ifdha mulai bersiap-siap membuat sarapan untuk suaminya sebelum itu dia membersihkan wajahnya terlebih dahulu.

Memasak pun selesai dan sudah siap di meja makan. saat hendak berjalan menuju kamar untuk membangunkan suaminya.

Dia malah melihat suaminya itu keluar dari kamar. dengan keadaan sudah sangat rapi menuju meja makan.

Sampai di meja makan Riyan memberi tahukan ifdha, bahwa dirunya akan keluar kota ada proyek di sana selama satu minggu. dan harus berangkat esok hari.

Riyan meminta ifdha untuk menyiapkan keperluanya ke luar kota.

Ifdha mengangguk mengerti.

"Memangnya besok Mas mau berangkat jam berapa? biar nanti aku bangunin. takutnya telat dan tertinggal pesawat," apa lagi jarak ke bandara dari rumahnya cukup memakan waktu lama.

"Sekitar jam 08:00 sayang, pesawatnya berangkat jam 11:20 "

"Ok!!"

Riyan sudah berpamitan dan pergi mengendarai mobilnya.

Dirinya masuk ke dalam.

Niatnya seperti biasa ingin melakukan rutinitas di dalam rumah dan setelahnya bersih-bersih tubuhnya. tak lupa pesan suaminya untuk menyiapkan perlengkapan yang akan di bawanya ke luar kota.

Dengan telaten, dan rapi Ifdha menata pakaian dan juga yang lainya. memasukan ke dalam koper milik suaminya.

Baru saja Riyan sampai di kantor.

Dering ponselnya berbunyi.

Di lihatnya nama kontak yang tertera d layar ponsel ' IBU '.

Segera ia menekan tombol hijau dan menggesernya.

"Halloo .. . Iya Bu, ada apa tumben telfon pagi-pagi.?"

" Jadi Ibu, ga boleh telfon kamu?" jawab ibunya dengan nada ketus seperti biasa.

"Bukan begitu bu," sambil menghela nafas. ibunya salah faham dengan perkataanya.

Riyan kembali bertanya apa ibunya ada keperluan karena tiba-tiba menelfonya di pagi hari.

"Ibu hanya ingin bertanya, gimana istri kamu sudah hamil belum? ini sudah tiga tahun lebih kamu menikah denganya!!"

"Belum Bu, doakan saja yang terbaik buat aku sama ifdha."

"Ibu sudah lelah mendoakan istrimu biar bisa hamil. istrimu saja yang memang mandul dan tidak bisa punya anak!!" Tukasnya.

Malas dengan kata-kata Ibunya. Riyan lebih memilih mendengarkan saja tanpa berniat menjawab nya.

"Pokoknya Ibu ga mau tau!! gimana caranya tahun ini istri kamu harus sudah hamil!! kalau dia ga hamil juga kamu ceraikan saja dia kamu bisa menikah lagi. biar Ibu yang carikan perempuan yang bisa kasih kamu anak dan ibu cucu, tidak seperti Ifdha stri kamu yang mandul itu!!"

Merasa pusing, dengan ucapan sang Ibu. yang menurutnya aneh itu, tanpa berpamitan terlebih dahulu Riyan langsung mematikan sambungan telefon dengan Ibunya.

Kepalanya tiba-tiba terasa pusing. karena ucapan Ibunya, dia memang sangat menyayangi Ibunya, tapi bukan berarti ibunya bisa seenaknya ikut campur urusan rumah tangganya. apa lagi mengatur hidupnya diia sudah dewasa punya kehidupan dan pendirian sendiri.

Duduk bersandar di kursi kerjaanya sambil memijat pelipisnya pelan.

Dia membayangkan perasaan ifdha istri yang sangat di cintai. jika dia tau kalau ibunya memintanya bercerai denganya hanya karena belum hamil. walaupun baru tiga tahun lebih mereka menikah.

Tapi mereka sudah berpacaran selama tujuh tahun lamanya.

Bukan waktu yang singkat untuk dia dan istrinya. dia bahkan tidak bisa membayangkan, bila harus hidup tanpa Ifdha istri yang begitu tlaten mengurusnya dan tak pernah menuntut banyak padanya.

Dari pada pusing memikirkan hal aneh yang tadi ibunya bilang. lebih baik dia membereskan pekerjaanya. sebelum esok hari dia harus terbang ke luar kota untuk meninjau proyek yang sedang di bangun di sana.

.

.

.

Hari sudah malam.

Ifdha sudah selesai menyiapkan berbagai lauk pauk untuk makan malam bersama suaminya. sebelum besok berpisah selama satu minggu.

Ifdha tersenyum menyambut suaminya yang baru saja tiba di rumah.

"Mas pasti cape? aku udah siapin baju. Mas mandi dulu habis mandi kita makan."

Sebelum melangkah dengan gemasnya Riyan mencium dan tanganya meremas bokong istrinya. lalu pergi dengan gerakan cepat takut-takut istrinya mengamuk.

Ifdha hanya bisa menghela nafas, karena tingkah suaminya yang selalu saja jail padanya.

Usai mandi dan berganti pakaian.

Riyan keluar kamar dan berjalan menuju istrinya yang sudah duduk menunggu di meja makan untuk makan malam.

Tanpa aba-aba Riyan langsung memeluk leher istrinya, dan mencium kepalanya dengan nakalnya dia mencubit pipi tirus ifdha.

Ifdha mengaduh sakit dengan perbuatan sumainya.

Riyan hanya tertawa pelan. melihat wajah wanita di depanya yang langsung memberengut. dia sangat menyukai wajah ifdha, saat sedang kesal dan marah.

Menurutnya sangat lucu dan seperti anak kecil, Riyan terlalu gemas dengan istrinya apalagi dengan tubuh mungil yang istrinya miliki sungguh sangat lucu dan imut.

"Mas, iihhh .. , nyebelin tau!! di kira ga sakit apa di cubit."

Riyan hanya mengedikan bahu. mendengar keluhan sang istri.

Tanpa menuggu lebih lama lagi, mereka menyelesaikan acara makan malam tersebut yang di iringi canda tawa.

.

.

.

_____ Di ruang TV, pasangan suami istri itu menghabiskan malam ini sebelum perpisahan.

Ifdha menyenderkan kepalanya di bahu Riyan.

dan berkata "Aku sendiri dong mas? selama Mas pergi satu minggu. tambah sepi sendirian, Mas jangan lupa selalu kabarin aku yahh? nanti pas disana jangan macem-macem, awas lirik-lirik cewe disitu!!"

Riyan tertawa ringan. "Enggak lah sayang, kan kesana niatnya buat kerja memantau proyek pembangunan di sana. mana mungkin Mas macem-macem. gak bakalan ada waktu!! kalau pun ada waktu longgar, pasti Mas gunain buat kabarin kamu sama buat istirahat. lagian aku itu cuman cintanya sama kamu!" mengusap kepala ifdha pelan.

"Bener ya mas? awas kalo bohong!!"

Sebelum tidur Ifdha meminta ijin suaminya. kalau dia ingin bertemu Ella sahabatnya, untuk memintanya membantu mengelola toko kuenya nanti.

Riyan mengijinkan bahkan kalau bisa dia menyuruh istrinya untuk mengajak sahabat nya itu menginap di sini. menemani selama dirinya di luar kota, agar istrinya itu tak merasa kesepian dan sendiri.

Tentu saja Ifdha merasa senang dengan usul sang suami.

Nanti saat pertemuan dengan sahabatnya tersebut, Ifdha akan mengajaknya tinggal selama satu minggu disini. semoga saja Ella mau dan menyutujuinya.

Episodes
1 SAKIT UNTUK KESEKIAN KALINYA
2 AHIR PEKAN
3 MENYENANGKAN
4 IJIN
5 LUAR KOTA
6 BERTEMU SAHABAT
7 IBU MERTUA
8 MEMESAN KUE
9 SENGAJA BERTEMU LAGI
10 RIVALDI ANGGARA
11 PULANG .
12 RIKO dan MONA
13 pulang bersama
14 BERTEMU NYONYA ERIKA
15 SESUATU
16 Entahlah ...
17 IMPIAN
18 PINGSAN
19 MENGETAHUI SEMUANYA.
20 MENYALAHKAN
21 MENINGGALKAN UNTUK SELAMANYA
22 SANGAT KEHILANGAN ..
23 023
24 024
25 025
26 026
27 027
28 028
29 029
30 030
31 031
32 032
33 033
34 034
35 035
36 036
37 037
38 038
39 039
40 040
41 041
42 042
43 043
44 044
45 045
46 046
47 047
48 048
49 049
50 050
51 051
52 052
53 053
54 054
55 055
56 Bonus Chapter.
57 SEASON DUA.
58 SEASON DUA
59 SEASON DUA.
60 SEASON DUA
61 SEASON DUA
62 SEASON DUA
63 SEASON DUA
64 SEASON DUA
65 SEASON DUA
66 SATU ATAP
67 HARI PERTAMA PERNIKAHAN.
68 Ngambek.
69 Pergi.
70 Ezra & Ajma.
71 Ezra & Ajma
72 Ezra & Ajma
73 Ezra & Ajma.
74 Ezra & Ajma
75 Ezra & Ajma
76 Ezra & Ajma
77 Ezra & Ajma
78 Ezra & Ajma
79 Ezra & Ajma.
80 Ezra & Ajma.
81 Ezra & Ajma.
82 Ezra & Ajma
83 Ezra & Ajma.
84 Ezra & Ajma.
85 Ezra & Ajma.
86 Ezra & Ajma.
87 Ezra & Ajma
88 Ezra & Ajma.
89 Ezra & Ajma.
90 Ezra & Ajma.
91 Pegumuman
92 EXTRA PART
Episodes

Updated 92 Episodes

1
SAKIT UNTUK KESEKIAN KALINYA
2
AHIR PEKAN
3
MENYENANGKAN
4
IJIN
5
LUAR KOTA
6
BERTEMU SAHABAT
7
IBU MERTUA
8
MEMESAN KUE
9
SENGAJA BERTEMU LAGI
10
RIVALDI ANGGARA
11
PULANG .
12
RIKO dan MONA
13
pulang bersama
14
BERTEMU NYONYA ERIKA
15
SESUATU
16
Entahlah ...
17
IMPIAN
18
PINGSAN
19
MENGETAHUI SEMUANYA.
20
MENYALAHKAN
21
MENINGGALKAN UNTUK SELAMANYA
22
SANGAT KEHILANGAN ..
23
023
24
024
25
025
26
026
27
027
28
028
29
029
30
030
31
031
32
032
33
033
34
034
35
035
36
036
37
037
38
038
39
039
40
040
41
041
42
042
43
043
44
044
45
045
46
046
47
047
48
048
49
049
50
050
51
051
52
052
53
053
54
054
55
055
56
Bonus Chapter.
57
SEASON DUA.
58
SEASON DUA
59
SEASON DUA.
60
SEASON DUA
61
SEASON DUA
62
SEASON DUA
63
SEASON DUA
64
SEASON DUA
65
SEASON DUA
66
SATU ATAP
67
HARI PERTAMA PERNIKAHAN.
68
Ngambek.
69
Pergi.
70
Ezra & Ajma.
71
Ezra & Ajma
72
Ezra & Ajma
73
Ezra & Ajma.
74
Ezra & Ajma
75
Ezra & Ajma
76
Ezra & Ajma
77
Ezra & Ajma
78
Ezra & Ajma
79
Ezra & Ajma.
80
Ezra & Ajma.
81
Ezra & Ajma.
82
Ezra & Ajma
83
Ezra & Ajma.
84
Ezra & Ajma.
85
Ezra & Ajma.
86
Ezra & Ajma.
87
Ezra & Ajma
88
Ezra & Ajma.
89
Ezra & Ajma.
90
Ezra & Ajma.
91
Pegumuman
92
EXTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!