Alma mendorong kursi roda milik nya menyusuri rumah milik suaminya itu , rumah itu nampak sepi karena semua orang tengah pergi keluar untuk berjalan jalan mereka tengah berbahagia karena berhasil merebut harta milik wanita itu . Alma sedang bersedih karena sebentar lagi akan meninggalkan rumah besar itu .
Banyak sekali kenangan ia dan alm suaminya di rumah itu, Ia merasa rindu dengan masa masa itu . Masa masa di mana mereka bahagia menikmati hidup hanya berdua dengan suaminya itu tak ada campur tangan orang tua sama sekali karena mereka tinggal terpisah dari mereka .
Ia rindu membuatkan kopi untuk suaminya , menyiapkan sarapan nya menyiapkan setelan kerja nya , ia juga rindu saat saat ia tertawa bercanda bersama suaminya . ia rindu semua itu
Alma merasa rindu nya itu tak akan bisa terobati karena mengingat ia rindu pada orang yang tak mungkin kembali lagi . ia hanya bisa meluapkan rindu itu dalam tangisan .
entah sudah berapa lama ia menangis dalam satu Minggu terakhir ini mata nya pun sudah merasa lelah hingga terasa berat .
namun ia juga tak bisa selalu terpuruk , ia harus bangkit demi ibu nya ia harus pulih demi masa depan nya .
" Andai semua itu tak terjadi mungkin saat ini kamu masih bersama ku dan mungkin saat ini kamu akan ada di samping ku , menghibur ku dan tak membiarkan aku bersedih ... Aku sangat merindukan mu mas begitu pula anak kita . " Ucap Alma berlinang air mata .
wanita itu terus melajukan kursi roda nya hingga ia kini sampai di salah satu kamar yang telah ia persiapkan khusus untuk sang buah hati .
Hati wanita mana yang tak terluka saat melihat kamar yang sudah di penuhi perlengkapan bayi itu tak akan pernah bisa di tinggali oleh bayinya karena bayi itu sudah lebih dulu pergi menghadap sang pencipta .
" Maafkan mama sayang , mama tak bisa mempertahan kan kamu . Maafkan mama nak ..mama belum bisa menggenggam erat tangan mu , memberi mu asi , menyuapi mu makan , mengajari mu berjalan dan berbicara . Bahkan kamu belum sempat melihat wajah mama kan sayang ... Mama tau kamu pergi meninggalkan mama agar mama menjadi wanita yang lebih kuat lagi dan mama berterimakasih untuk itu nak , namun satu yang perlu kamu tahu sayang . Sampai kapan pun kamu tetap buah hati mama , sampai kapan pun mama tetap menyayangi kamu dalam hati mama .mama ikhlas kan kamu pergi nak semoga kamu tenang di alam sana . " Tutur Alma berlinang air mata wanita itu masih menatap kamar anak nya dengan pandangan menyesal .
Namun ia juga tak bisa membuat anak nya kembali lagi itu semua sudah suratan takdir ia pun harus mengikhlaskan anak nya agar anak nya itu tenang dan damai meski bagi Alma itu sungguh berat namun ia akan berusaha sebisa mungkin .
" Selamat tinggal sayang . " Ucap wanita itu lagi menutup pintu kamar itu perlahan . Mungkin ia tak akan pernah bisa lagi melihat kamar itu karena sebentar lagi ia akan keluar dari rumah itu .
" Alma ..." Lirih seseorang yang menghampiri nya dengan sendu .
Alma membalikan badan dan melihat orang itu yang tak lain tak bukan adalah ibu kandung nya , ibu yang telah merawat nya dari kecil dan ibu yang di saat saat terburuk nya ada di samping dirinya.
Wanita itu mendekat dan mengusap air mata Alma perlahan . Wajah nya ikut sedih melihat kondisi anak nya itu.
" Jangan menangis nak semuanya akan kembali seperti semula sayang , jangan menangis lagi nak ibu akan selalu bersama mu sayang . Kuatkan lah diri mu Alma karena jalan yang kamu tempuh masih panjang dan berliku untuk menuju kebahagian . Kamu wanita yang kuat ibu yakin kamu pasti bisa . " Ucap ibu nya menguat kan Alma .
Alma terdiam sebentar ia merasa perkataan ibunya ada benar nya ia pun menghapus air matanya kasar .
" Ayo Bu kita ke kamar Alma , Alma mau beresin barang barang Alma sebelum Alma pindah dari rumah ini . " Ajak wanita itu pada ibunya .
" Ayo nak .." lirih ibunya itu mendorong kursi roda Alma perlahan .
Ke dua wanita itu meninggalkan tempat itu dan menuju kesebuah kamar di sebelah kamar itu , kamar dimana Alma biasa tidur dengan nyenyak nya .
Ketika memasuki kamar itu Alma berhenti ia merasa sedih lagi saat melihat foto pernikahan nya yang terpasang di dinding kamar Alma .
" Bu tolong bisa bantu Alma turunkan foto pernikahan itu dan beberapa foto foto alma dan suami Alma . " Ucap wanita itu meminta tolong ibunya .
Tanpa menjawab ibunya pun langsung menurunkan foto foto tersebut . Sementara Alma , wanita itu bejalan menuju bawah meja kerja suaminya yang dimana di tempat itu sudah ia sediakan beberapa kardus untuk wadah barang barang yang akan ia bawa .
" Letakkan di sini buk .." ucap Alma memberikan kardus itu pada ibunya.
Setelah itu wanita itu kembali melajukan kursi rodanya ke arah lemari . di keluarkan nya semua isi lemari itu dan di letakan di kasur milik nya satu persatu .
" Ini bakal kamu bawa semua nak?" Tanya ibu nya tak percaya karena baju itu begitu banyak .
" Mungkin hanya beberapa baju Alma saja yang Alma bawa buk lainnya bakal Alma sumbangkan ." Ucap Alma sendu .
Wanita itu melipat baju baju itu seraya memilah Milah mana yang akan ia sumbangkan dan mana yang akan ia bawa .
Saat memegang kemeja suaminya ia jadi teringat masa lalu nya . Ia setiap hari memasangkan kemeja itu di badan suaminya dan itu membuat ia sedih karena ia tak akan bisa lagi melakukan pekerjaan ringan itu.
" Sudah beres lipat bajunya nak ?" Tanya ibunya itu membuyarkan lamunan Alma .
" Belum Bu ..hanya tinggal beberapa saja . " Ucap wanita itu menjelaskan .
" Biar ibu bantu nak . " Usul ibunya membantu Alma .
" Ibu sudah tak batuk lagi . ?" Tanya Alma yang tak mendengar ibunya batuk sedari tadi .
" Tidak nak Alhamdulillah . " Ucap ibu Alma bersyukur .
" Seperti nya batuk ibu datang saat ibu merasa kecapean . Maafkan Alma ya Bu , gara gara Alma lama di rumah sakit ibu jadi menanggung semua nya sendiri. " Ucap wanita itu masih merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa ibunya saat ia berada di rumah sakit .
" Jangan menyalahkan diri terus menerus nak , itu bukan salah kamu toh ibu juga salah karena tak bisa menolak perintah dari ibu mertua mu itu . Sudah lah nak jangan di pikirkan lagi . Kita harus melupakan nya dan memulai hidup yang baru. " Ucap ibu nya menasehati.
" Ibu benar ..." Ucap Alma menyetujui saran ibunya itu. Kemudian wanita itu kembali sibuk dengan baju bajunya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
semoga kesedihan Alma di bayar dngn kebahagiaan yg berlimpah nantinya🤲🤲🤲🤲🤲🤲
2022-03-05
2
NandhiniAnak Babeh
nyimak dlu ya Thor.. klo nanti ga komen jgn cemberut.. hehehehe 😁😁😁
karena jempol 👍👍👍👍 ku akan slalu hadir disetiap episode nya 🤗
2022-02-17
1
Yulia Rahman
semoga semua kesedihanmu akan berganti dengan kebahagiaan Alma,,,,
2022-02-16
1