Plak....
Sebuah tamparan keras di rasakan oleh Alma ketika ia baru memasuki rumah suaminya itu , tatapan mata yang begitu tajam dari orang yang telah membesarkan suaminya itu mampu membuat ia berkaca kaca .
Hati wanita itu perih mendapatkan perlakuan seperti itu ketika ia baru saja pulih .
" Dasar wanita ****** , belum seminggu anak ku meninggal dan kamu telah di antar oleh lelaki lain di mana otak kamu ?" Bentak seorang ibu berusia 50 an tahun itu kepada Alma .
" Maafkan Alma ma , bukan maksud Alma untuk berbuat seperti itu . Tapi kalau Alma tidak datang dengan lelaki itu lalu Alma harus datang dengan siapa ?, Tak ada dari kalian yang mau menjemput Alma pulang ke rumah ini . Alma tak bisa datang sendiri mengingat alam tak bisa berjalan lagi . " Ucap wanita itu menjelaskan kepada ibu mertua nya .
" Oh jadi kamu menyalahkan saya , karena saya tidak menjemput kamu gitu ." Ucap wanita itu murka .
" Alma tak bermaksud seperti itu ma.. Alma hanya ." Belum selesai Alma melanjutkan kata kata nya Mertua nya sudah lebih dulu memotong omongan wanita itu .
" Tak usah jelaskan saya tak butuh penjelasan dari mulut kotor mu itu , mending sekarang kamu masuk dan lihat kejutan yang telah kami siapkan untuk mu . " Ucap ibu mertua nya tersenyum sinis kemudian wanita itu berjalan meninggalkan alma sendiri .
Alma berusaha sabar dengan sikap mertua nya itu , wanita itu mendorong kursi roda nya perlahan memasuki rumah besar hasil jerih payah suami dan dirinya .
Mata Alma melotot saat melihat ibunya yang sakit sakit an itu tengah mengepel lantai , tangan ibunya itu tampak gemetar sementara mulutnya tak henti henti nya mengeluarkan suara batuk . Hati Alma sakit melihat itu ia tak menyangka mertua nya begitu tega memperlakukan ibunya seperti itu .
" Kamu suka ... Kejutan nya menantu ku sayang " ucap ibu mertua nya seraya tersenyum bahagia .
Alma tak menjawab omongan ibu mertua nya itu , wanita itu mendorong kursi roda nya menuju ibu kandung nya .Dengan kesal Alma berusaha menarik gagang kain pel di tangan ibunya itu .
" Jangan Nak ...uhuk... Ibu gak papa kok . " Ucap wanita paruh baya itu disertai batuk yang tak kunjung berhenti dari mulut nya .
" Jangan seperti ini bu . " Bentak Alma tak suka wanita itu menarik paksa gagang pel itu dan membuang nya ke sembarang tempat .
" Alma kamu tidak boleh seperti itu nak .. nanti ibu mertua kamu marah uhuk .. ibu gak mau uhuk kamu di marahin . " Ucap wanita itu menasehati anak nya .
" Ma...aku mohon jangan perlakukan ibu seperti pembantu ma , dia sedang sakit . " Ucap Alma memelas. Muka nya nampak muram hal itu justru malah membuat mertuanya senang .
Mertua nya itu berjalan mendekati Alma dan menatap menantu nya itu tajam .
" Kalau kamu gak suka saya memperlakukan ibu kamu seperti ini maka kamu bisa keluar dari rumah ini ." Ucap ibu mertua nya memberikan saran pada menantunya itu .
Sebenarnya Alma tak rela meninggalkan rumah milik ia dan suaminya itu ,banyak sekali kenangan tentang ia dan suaminya di rumah itu tapi ia juga tak mau ibunya diperlukan seperti pembantu di rumah nya sendiri jadi ia terpaksa harus merelakan rumah nya itu di ambil alih oleh mertuanya .
" Baik saya akan pergi dari rumah ini . " Ucap Alma pada akhirnya .
" Oh bagus sekali kalau begitu , tapi ada satu hal lagi yang harus kamu lakukan . " Ucap ibu mertua nya itu masih merasa kurang dengan keputusan Alma .
" Apa lagi ma ?" Tanya Alma merasa lelah dengan sikap ibu mertua nya itu .
" Warisan yang anak saya tinggalkan untuk kamu ..." Ucap ibu mertua nya masih memperhatikan ekspresi Alma saat ia mengungkit soal harta anak nya itu .
" Ada apa dengan warisan itu ?" Tanya Alma merasa tak enak hati .
" Serahkan semua nya kepada adik ipar mu Vivi , anggap saja sebagai kado pernikahan nya kemarin . " Ucap ibu mertua nya itu tak tahu diri .
Ingin rasanya Alma marah dan mencaci maki mertua nya itu saat mendengar apa yang ia inginkan . Yang benar saja harta yang suaminya tinggalkan harus ia berikan kepada adik iparnya padahal harta itu bukan semata mata jerih payah suaminya sendiri ada andil dia di dalam usaha suaminya .
Selama ini Alma ikut bersusah payah membangun usaha bersama dengan suaminya dan itu tak ada harga nya sama sekali di depan ibu mertua itu dan kini hasil jerih payah itu di minta dengan cuma cuma oleh mertua nya itu .
Alma sungguh tak habis fikir dengan pemikiran mertua nya itu , tak ingin membuat suaminya tak tenang di alam sana ia pun mengikhlaskan warisan itu begitu saja karena ia tak ingin berdebat dengan orang tua suaminya itu .
" Saya menikah dengan anak mama bukan semata mata karena harta bahkan kami memulai usaha pun tanpa sepeserpun uang dari orang tua saya maupun mama selaku mertua saya . Kami memulai usaha dengan uang jerih payah kami sendiri yang kami kumpulkan sedikit demi sedikit , dan kami menjalankan usaha itu bersama Sama hasil dari usaha itu adalah milik kami bersama sama dengan rumah ini yang kami beli dengan susah payah bersama . Jadi mama salah jika mengatakan itu harta milik anak mama seorang karena nyatanya saja juga ada andil di dalam nya . " Ucap Alma menjelaskan .
" Jadi kamu tidak setuju menyerahkan warisan itu ?" Tanya ibu mertua nya dengan nada tinggi .
" Saya belum selesai bicara ma ... Kenapa mama terus memotong omongan saya . " Bentak Alma tak tahan lagi .
Mendapatkan bentakan dari Alma membuat ibu mertua nya itu diam .
" Saya hanya tak habis fikir , kuburan anak kalian masih basah dan kalian disini memperebutkan harta tak penting itu .dimana hati nurani kalian ?" Tanya Alma yang masih tak mendapatkan jawaban dari orang orang yang berada di rumah itu .
" Saya kehilangan suami , anak dan kaki saya dan saya harus kehilangan semua nya juga. Tapi saya tak perduli asalkan suami saya tenang di alam sana saya akan lakukan apapun itu termasuk melepaskan harta yang saya peroleh bersama suami selama saya menjadi istrinya . Saya ikhlaskan itu untuk Kalian . " Ucap Alam dengan mata berkaca kaca.
Ia sungguh kasian dengan suaminya pasti saat ini suaminya tengah menangis sedih melihat perilaku ibu dan keluarga nya kepada Alma .
" Bagus sekali kalau kamu setuju dan masih ada satu lagi yang ibu minta . " Ucap ibu mertua nya itu yang masih saja tak merasa bersalah mendengar omongan Alma .
" Apa ?" Tanya Alma ketus ..
Alma sudah tak perduli lagi dengan sopan santun ibu mertua nya saya tak memikirkan hal itu saat meminta harta dari nya jadi untuk apa ia memikirkan hal itu lagi .
" Serahkan toko kue kamu dan anak saya kepada Vivi dan suaminya karena mulai detik ini toko itu milik Vivi dan suaminya . " Ucap ibu mertuanya itu tanpa menyisakan sedikit harta pada Alma .
" Ambil ...ambil semuanya .. saya tak mau berebut harta yang membuat suami saya tak tenang dan satu lagi saya akan pergi dari rumah ini setelah saya menandatangani surat serah terima harta saya kepada kalian jadi jangan ganggu saya dan ibu saya lagi mengerti kalian ." Ucap Alma sakit hati ..
wanita itu mengusap air matanya kasar dan mendorong kursi rodanya menuju kamar milik ia dan suaminya .
Ibu mertua nya itu tak perduli dengan kepergian Alma bahkan saat ini ibu mertua nya itu tengah tertawa bahagia bersama anak dan menantu barunya melihat itu ibu kandung Alma merasa sedih ia pun memutuskan untuk menghibur anak nya yang saat ini tengah terluka .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
dheey
edan 🤦🤦🤦 naudzubillah....
2023-05-15
0
𝘚𝘐𝘓𝘝𝘐𝘈 𝘕 𝘈𝘡𝘐𝘡𝘈𝘏
entar jga bang kurut
2022-12-19
0
Siti Zubaedah
ya allah di awal cerita....da kebawa emosi nih...gemes banget
2022-12-10
1