Senyum yang tadinya mengembang kini pun mengecil perlahan setelah Alma tahu siapa yang menjenguk nya . Orang itu bukan ibunya melainkan ibu mertua nya , ibu yang selama ini kurang menyukainya hanya karena ia dari kalangan orang yang kurang mampu .
Sementara itu wanita di hadapannya nya itu menatap nya sinis tak ada raut bahagia saat melihat menantunya Alma yang ada hanya rasa kesal dan kesal saja . Tiba tiba wanita separuh baya itu tersenyum sinis seakan akan menertawakan nasib yang menimpa menantunya itu .
" Kenapa berhenti tersenyum , kamu gak suka ya kalau saya datang padahal yang kamu harapkan di mata kamu itu ibu kandung mu kan ?." Ucap wanita itu sinis ia berjalan menempati tempat duduk di samping ranjang yang Alma tempat ti .
" Bukan seperti itu maksud Alma ma , Alma seneng kok mama udah nyempetin waktu datang kesini . " Ucap gadis itu dengan suara parau nya .
" Cih ... Sebenarnya saya itu malas menjenguk kamu namun karena ada hal penting yang harus saya selesaikan makanya saya terpaksa datang untuk mengutarakan niat saya . " Ucap wanita itu yang membuat Alma mengerutkan kening nya bingung .
" Apa maksud kedatangan mama kesini ?" Tanya Alma sedikit sakit hati karena kedatangan ibu mertua nya itu bukan untuk menjenguk nya melain kan untuk membahas hal lain .
" Saya sangat tidak beruntung karena memiliki menantu pembawa sial seperti kamu , gara gara kamu anak saya meninggal , cucu saya juga meninggal dalam waktu satu malam dan itu semua gara gara kamu . " Ucap wanita itu menyalahkan Alma atas segala sesuatu yang telah terjadi menimpa suami dan anak nya .
" Kenapa mama tega bicara seperti itu ma , bukan hanya mama yang ngerasa kehilangan mereka tapi aku juga merasa kehilangan . Mama gak seharusnya ngomong seperti itu sama Alma ma . " Ucap wanita itu mulai meneteskan air mata nya .
Wanita itu sungguh sakit hati mendengar perkataan ibu dari suaminya itu sungguh ia tak meminta semua ini terjadi dan ia pun tak mengharapkan nya . Kehilangan suami dan anak nya adalah pukulan terbesar bagi wanita itu dan mertua nya dengan tega mengatakan bahwa itu semua karena dirinya . Ia sungguh tak habis pikir dengan apa yang mertuanya itu pikirkan .
" Tak usah menangis saya tak butuh air mata kamu, toh nyatanya memang seperti itu kan buktinya hanya kamu yang masih hidup sekarang . Seharusnya kamu lah yang mati bukan anak dan cucu saya . " Ucap wanita itu menatap Alma dengan sinis .
" Ya ... Mungkin saya yang seharusnya mati Bu dan saya juga senang kalau seandainya itu terjadi setidaknya saya tidak merasakan sakit atas kehilangan suami dan anak saya .Tapi Tuhan tidak mengizinkan itu terjadi Bu dan saya tidak mampu untuk mengubah semua nya , jadi saya harus bagaimana Bu tolong ibu jelaskan kepada saya . Kalau ada cara yang bisa menukar nyawa anak dan suami saya dengan nyawa saya pasti saya lakukan dengan senang hati tanpa ibu minta pun saya akan menukarkan nya . " Ucap Alma frustasi.
Ia sudah tak tau lagi harus berkata apa ,wanita itu bingung dan linglung ia butuh sandaran untuk saat saat seperti ini bukan malah hinaan .
" Sudah lah saya lelah mendengar ocehan kamu itu lebih baik saya pergi dari sini . Dan ada satu lagi yang harus kamu tahu , mau gak mau besok atau lusa kamu harus keluar dari rumah sakit ini karena ada kejutan yang menanti mu di rumah ." Ucap wanita itu seraya berdiri dari tempat duduknya .
" Apa yang ibu maksud ?" Tanya Alma sedikit khawatir dengan kata kata ibu mertua nya itu , wanita itu tiba tiba saja teringat dengan ibu kandungnya ia sangat takut jika mertuanya akan melukai ibunya yang sedang sakit itu .
" Kamu akan tau nanti , ngomong ngomong selamat ya karena mulai saat ini kamu sudah tidak bisa berjalan lagi saya sangat senang mendengar berita itu dari dokter tadi . " Ucap ibu mertua nya dengan tawa cekikikan . Setelah puas tertawa wanita itu berjalan meninggalkan Alma sendirian .
Alma yang di perlakukan seperti itu pun hanya bisa diam ia memandang punggung ibu mertua nya dengan pandangan sakit hatinya , wanita itu pun hanya bisa berharap ibunya akan baik baik saja setidaknya sampai ia keluar dari rumah sakit ini .
" Andai kamu masih ada dan tidak meninggal kan ku mas mungkin ibu mu tak akan bersikap seberani itu , dan kalau seandainya dia berani kamu pasti akan membela ku mati mati an , Kenapa kamu pergi meninggalkan aku sendiri mas , Aku gak akan sanggup hadapi semuanya tanpa kamu . " ucap Alma menangis tersedu sedu .
Wanita itu mengingat masa masa bersama suaminya , dulu ia menikah dengan tekad meski orang tua suaminya tak menyetujui nya , awalnya Alma ingin menyerah dan meninggalkan suaminya itu karena tak kunjung mendapatkan restu .
Tapi suaminya begitu kekeh ingin menikahi nya hingga ia pun luluh , suaminya terus membujuk keluarga nya sendiri dan akhirnya mereka pun terpaksa menyetujui pernikahan mereka .
Selama menikah Alma sering mendapat perilaku yang kurang baik dari ibu mertua nya itu tapi Suaminya selalu membela nya .
Bahkan suaminya memutuskan untuk tinggal terpisah dengan keluarganya hanya demi ia agar ia tak di perlakukan kasar lagi oleh ibunya itu .
Mereka menjalani hidup bahagia di rumah mereka yang kecil pada saat itu . Mereka pun membuka usaha roti bersama tanpa meminta modal atau campur tangan dari orang tua .
Mereka membangun toko roti dengan uang hasil jerih payah mereka berdua . Toko yang awal nya kecil berubah menjadi besar .
Ia bisa membangun rumah nya perlahan lahan , membeli mobil , dan mendirikan cabang toko yang lain hidup nya sangat bahagia bersama suaminya .
2 tahun menikah Akhirnya Alma pun hamil , Ibu suaminya ingin tinggal bersama mereka karena beralasan ingin menjaga Alma yang sedang hamil namun bukan nya menjaga mereka justru malah mempersulit wanita itu .
Alma di suruh seperti pembantu setiap kali perut nya merasa sakit jangankan khawatir mereka pun seakan akan tak perduli . hingga suaminya tahu dan marah .
lalu suaminya itu mengusir orang tua nya keluar dari rumah semenjak itu hubungan keduanya sedikit merenggang .
Dan kemarin waktu Adik suaminya menikah barulah hubungan itu membaik itu pun hasil bujukan Alma agar suaminya melupakan kejadian itu .
Alma sebenarnya adalah menantu yang baik namun ia tak habis pikir kenapa mertua nya begitu tak menyukainya , mengingat itu ia hanya bisa menangis .
Ia merasa tak ada yang perduli dengan nasip dan apa yang ia rasakan saat ini andai kecelakaan itu tak terjadi mungkin suami dan anak nya masih ada menemani ia dan menghiburnya saat ini .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
LALA LISA
bisa gak mertua modelan gini ditukar tambah sama motor hihihi/Facepalm//Facepalm/
2024-09-01
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
mertua durjana minta di tampol pk sendal swallow biar kapok😠😠😠
2022-03-05
3
D'randra_15
semangat💪😊
2022-02-17
1