Tak tau malu.

Leo memang menolak pergi menemani Paras sang Direktur utama. Jiwanya saat ini sedang gundah karena mengingat perlakuan Sintya beberapa bulan lalu. Memilih pergi meninggalkannya, saat perasaan Leo mulai terbuka atas perjodohan Kedua Keluarga.

"Apa salah gue Sin?" tiba-tiba ada raut kesedihan disudut matanya.

Braaak,

Paras mengejutkan lamunan Leo.

"Kau, ikut aku!" bentak Paras.

"Hmm," wajah Leo berubah beku menatap sang direktur yang semena mena padanya.

Leo membututi Paras yang berlenggak lenggok dihadapannya.

"Gemuk gini. Pantas nggak ada yang mau. Galak pula," kekeh Leo membatin.

Paras melemparkan kunci mobil miliknya kearah Leo saat hendak memasuki lift. Tentu Leo gelagapan menangkap kunci dari tangan Paras.

"Ck lemah," bisik Paras.

Kunci mobil terjatuh tepat di karpet lift.

"Bisa baik baik nggak mba ngasihnya?" sungut Leo kesal.

"Lo nya aja begok. Nangkep itu aja nggak bisa," ejek Paras menjulurkan lidahnya.

Leo dengan sabar mengambil kunci mobil, mendengus kesal kearah Paras.

Paras hanya melirik tidak suka pada Leo.

"Untung yang masukin lo kesini CEO langsung. Coba lo nggak ada referensi, udah gue buang lo dari awal."

Wajah Paras tampak kesal menatap Leo menggerutu dalam hati.

Mereka menuju parkiran, dengan sigap Leo membukakan pintu untuk sang direktur yang tampak menyebalkan hari ini.

"Kenapa nggak pakai sopir siih mba?" tanya Leo saat menyalakan mesin mobil, berlalu meninggalkan gedung perkantoran.

"Hmm," Paras masih tak bergeming, malah asyik terkekeh di layar handphone miliknya.

"Ntar kalau lihat supermarket, berenti yah?" ucap Paras tanpa melihat.

Leo melirik ke arah Paras, "baik Nona," jawabnya.

Beberapa menit mereka berjalan, Leo menghentikan mobil didepan supermarket.

"Udah mba," ucap Leo tanpa menatap, dia menyandarkan tubuhnya dijok kemudi dengan sempurna.

Paras tersenyum, merogoh dompet miliknya, memberi uang pecahan merah pada Leo.

"Lo beliin pembalut gue yang bersayap," ucap Paras tanpa rasa malu.

Wajah Leo menatap Paras dengan terkejut. Bagaimana tidak, seorang Leonal harus membeli pembalut hanya untuk seorang Direktur yang gendut seperti Paras.

"What? are you kidding me?" Leo menggeram semakin kesal.

Paras memohon melipat kedua tangannya.

"Please, gue lagi datang bulan, jalan sedikit ntar bajir. Please Leo, please," usap Paras pada bahu Leo dengan lembut.

"Iiighs dasar bos tak tau malu," geram Leo benar benar kesal.

Mengambil uang dari tangan Paras, berlalu meninggalkannya dengan perasaan yang menjijikkan.

"Mimpi apa gue semalam. Kok gue di giniin ama cewek gembrot, jutek kayak beliau. Tuhan, tunjukkan keadilanmu," sungut Leo masuk ke supermarket.

Cekreeek,

Leo memasuki supermarket.

"Selamat pagi menjelang siang Mas. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan dengan ramah.

Leo menelan salivanya, mendekati pelayan dan berbisik.

"Cariin saya pembalut pakai sayap isi banyak," geram Leo.

Pelayan tersenyum menatap Leo, "baik Mas!" dia berlalu ke rak mencari pembalut yang diminta oleh Leo.

Tak berapa lama pelayan menghampiri Leo, membawa beberapa pilihan.

"Mau yang mana Mas?" tanya pelayan menunjukkan beberapa pilihan.

Leo menunjuk satu dengan mata menatap ke arah lain.

Pelayan tersenyum, wajah Leo yang berbulu banyak, membeli pembalut bukan untuk istri melainkan direktur gendutnya.

"Ooogh," Leo mengusap wajahnya berkali-kali menandakan ketidak nyamanannya.

Leo membayar, segera meninggalkan supermarket, tentu dengan senyuman pelayan yang seolah menertawakannya.

Leo melempar pembalut ke arah Paras, menggeram, memukul stir kemudi dengan perasaan kesal.

Tentu menjadi hal teraneh bagi Paras melihat sosok Leo yang tampak marah.

"Kamu kenapa? kamu baik-baik ajakan?" tanya Paras tanpa tau perasaan Leo kali ini.

Mata Leo menatap Paras dengan wajah menyeramkan tanpa berucap.

"Kita ke apartemen gue dulu yah. Makasih pembalutnya. Aku mau ganti baju, sekalian kita nongkrong di tempat biasa," ucap Paras tanpa rasa berdosa ataupun bersalah.

Leo menutup matanya, menarik nafas dalam, memalingkan wajah dari manusia menjijikkan di sampingnya saat ini.

Perlahan mobil berlalu meninggalkan supermarket, menuju apartemen Paras. Mereka hanya diam selama perjalanan, tanpa ada pembicaraan ataupun music dari audio menemani. Kali ini mereka hanya dikuasai pikiran masing-masing. Setiba di apartemen Paras,

Leo membiarkan wanita gendut itu berlalu. Benar saja, cairan merah itu mengalir di bagian paha Paras yang padat dan berlemak.

Leo mengangguk, 'ternyata wanita period lebih menyebalkan!' batin Leo keluar dari mobil, mengikuti Paras yang menunggunya sejak tadi didepan lift.

Paras masih tak bergeming, dia menutup kakinya rapat agar tidak terlihat oleh Leo.

"Tenang, gue udah lihat. Santai aja," kekeh Leo menggoda Paras.

Wajah jutek Paras berubah seketika, wajah gembulnya memerah menjadi panas, mendengar ucapan Leo.

Paras bergegas membuka pintu apartemen, menekan pasword yang diperhatikan oleh Leo.

Leo seolah cuek terkesan cool, mengikuti arah langkah kaki sang Direktur.

"Masuk," Paras membuka sepatu heelsnya berlari menuju kamar.

Leo memasuki apartemen milik Paras, berdecak kagum, melihat tata ruang yang sangat baik pencahayaannya. Sofa santai, ruang makan dan minibar menunjukkan wanita seperti Paras adalah wanita yang bersih dan berkelas.

Mata Leo tertegun saat melihat foto keluarga Paras, terpampang jelas bahwa dia wanita baik-baik. Rumah Adat Sumatra Barat menjadi background foto keluarga mereka.

"Kenapa dia belum menikah sampai sekarang? apakah dia pernah dilamar Datuk Maringgih?" kekeh Leo dalam hati saat menuju sofa ruang keluarga Paras.

Lumayan lama Leo menunggu Paras di ruang keluarga, sendirian tanpa teman tanpa siapa-siapa, membuat matanya terlelap tanpa dia sadari.

Paras keluar dari kamar, dengan busana lebih tertutup, menggunakan celana panjang, baju hitam pressbody menutup lehernya. Tentu memperlihatkan lemak yang bertumpuk ditiap lekuk tubuh Paras. Rambut dicepol keatas, menggunakan anting bulat mutiara, menunjukkan kesexian wanita gendut itu.

"Leo, Leonal," Paras menendang ujung kaki Leo yang terjuntai, tentu dengan perasaan lucu, karena wajah Leo yang ternganga dan mengorok.

"Grrrgh hmmmfgh," ucap Leo belum mau membuka matanya.

"Bangun, masih jam kerja. Ayook, kita pergi," tegas Paras.

Leo mengusap wajahnya, menatap Paras dari ujung rambut ke ujung kaki.

"Hmmm!" Leo mengusap wajahnya asal.

"Ck toilet dimana? gue cuci muka dulu," pintanya berdiri berlalu melewati Paras.

Leo terkesima, wangi parfum mahal buatan Paris keluar dari arah Paras.

"Anjing, kok gue jadi nafsu gini cium aroma parfum wanita menyebalkan itu," batin Leo cepat berlalu menuju toilet sesuai tunjuk Paras.

Leo menarik nafas dalam, berkali-kali membasahi wajah, mengusap rambut agar merasa segar. Dia keluar dari kamar mandi, mendekati Paras yang sudah siap untuk pergi.

"Udah?" tanya Paras.

"Udah mba," Leo berjalan lebih dulu meninggalkan Paras dibelakang.

"Dari pada penghuni gue bangun, meronta, lebih baik gue deluan ninggalin wanita gendut, galak itu," batin Leo, merasa tak kuat mencium aroma parfum Paras.

Paras dengan santai masuk ke mobil, menatap Leo yang sedari tadi memandangnya.

"Lo kenapa? ada yang aneh?" tanya Paras.

"Kita mau kemana?" tanya Leo lembut menahan hasratnya.

"Hmm kan udah gue bilang kita ke resto biasa Leonal grrrrgh," geram Paras menunjukkan wajah garang.

Leo hanya manyun, menghalau pikiran jorok yang sempat gentayangan di kepalanya.

Nama: Parassani Chaniago

Usia: 35 tahun

Status: Single

Berdarah Sumatra Barat.

Direktur Utama Perusahaan Air Bus Pariwisata di Langlai Baros Group Jakarta.

Tinggal: Jakarta

Karakter: Baik, pintar, keras kepala, penyayang.

Orang kepercayaan Dinata Alkhairi Baros dan Maride Sibuea.

Selingkuhan Silutak Panjaitan.

Kira-kira untuk wajah Leonal Alkhairi seperti apa yah?

Simak khuuuii... cerita ku... 'Ugly 'n Fat Girl'...❤️❤️

_____ Like and comment_______

Terpopuler

Comments

jaya kerthi

jaya kerthi

.

2022-03-31

1

KidOO

KidOO

up up

2022-03-26

2

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

udah like and favorit juga ya, 🤗

2022-03-11

5

lihat semua
Episodes
1 Kenalan.
2 Tak tau malu.
3 Sakit.
4 Sulitnya mengatakan maaf.
5 Jatuh hati.
6 Ngeles kayak bajai.
7 Menghabiskan malam
8 Aku mencintai mu.
9 Cemburu.
10 Kangen Mamak.
11 Dinner bersama.
12 Apakah Paras?
13 Menghabiskan malam.
14 I'm yours.
15 Aku salah.
16 Kau tak tau malu.
17 Serba salah.
18 Perubahan status.
19 Transfer.
20 Lemparan sendal jepit.
21 Kembali ke awal.
22 Kado terindah.
23 Pernikahan tanpa perdebatan.
24 Pernikahan yang dibayangkan.
25 Status Duda dan Janda.
26 Life goes on
27 Please come back...
28 Kejutan.
29 Panggilan sayang.
30 9 minggu.
31 Semakin sayang.
32 Semakin sayang2.
33 Tamu tak di undang.
34 Kampuang nan jauah dimato....
35 Thankyou Bowl.
36 Pertemuan keluarga.
37 Memuakkan.
38 Emosi.
39 Sendal jepit.
40 Membeberkan.
41 Kebahagiaan berubah duka.
42 Tak ada duanya.
43 Semakin kalud.
44 Sakitnya tu disini.
45 Aku menyayangimu.
46 Menghindari.
47 Cinta yang bodoh...
48 Semakin ilfil.
49 Empat
50 Baby four.
51 A N U G E R A H...
52 Keputusan sidang
53 Jalan jalan
54 Seiring waktu berjalan.
55 Berburu durian.
56 Kelahiran baby four.
57 Nama yang baik.
58 Menjelang terbiasa...
59 Mendadak dangdut
60 Pengaman
61 Suasana yang beda...
62 Diam diam
63 Sambutan...
64 Kejutan...
65 Jomblo meronta..
66 Tidak menikmati..
67 Memanjakan suami...
68 Menemukan ide...
69 Gemuk dan langsing...
70 Slalu iri !
71 Kesabaran...
72 Tambah vanazz
73 Waktu...
74 Terancam deportasi..
75 Mampuslah aku'
76 Tak ceria..
77 Bergosip...
78 Kebaikanmu...
79 Mengurut dada...
80 Pensil alis..
81 Penyusub...
82 Kelemahan keluarga...
83 Hamil lagi ??
84 Rejeki jangan di tolak...
85 Gangguin bini gue...
86 Semakin mual...
87 Percayalah, kembar dua...
88 Semakin kaya...
89 Dipompa...
90 Kamu, dia dan kita..
91 Cemburu boleh, bego' jangan.
92 Sedingin salju...
93 Story life...
94 Aku minta maaf...
95 Kamu yakin ??
96 The first..
97 Kopi susu...
98 Permintaan maaf...
99 Rekanan anak muda..
100 Maafkan aku...
101 Piala bergilir..
102 Menghindari...
103 Pasrah...
104 Lagi ngidam...
105 Isi kepala kau..
106 Sakit hati...
107 Pernikahan kejutan...
108 Menonaktifkan perusahaan..
109 Happy anniversary..
110 Penculikan baby four...
111 Kembali mengancam..
112 Surat Peringatan ( SP 2 )...
113 Dimaafkan, tapi jangan bilang..
114 Bos arogan...
115 Menghilang...
116 Ingin ikut...
117 Rem mendadak..
118 Terluka...
119 Kehilangan baby twins...
120 Keterpurukan..
121 Pujangga..
122 Melepas rindu.
123 Kenyataan...
124 Ce eL beka...
125 Delapan bulan..
126 Keegoisan..
127 Terpaksa menerima..
128 Memilih...
129 Jangan pernah berubah..
130 Kehilangan mood..
131 Drama...
132 Bergejolak..
133 Salah tingkah..
134 Kebersamaan..
135 Keputusan Fredy.
136 Kediaman Paras.
137 TAMAT.
138 Promosi season kedua... Gairah Cinta Kedua
139 Season kedua... Direnggut paksa...
140 Season kedua... Apa maksud anda.
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Kenalan.
2
Tak tau malu.
3
Sakit.
4
Sulitnya mengatakan maaf.
5
Jatuh hati.
6
Ngeles kayak bajai.
7
Menghabiskan malam
8
Aku mencintai mu.
9
Cemburu.
10
Kangen Mamak.
11
Dinner bersama.
12
Apakah Paras?
13
Menghabiskan malam.
14
I'm yours.
15
Aku salah.
16
Kau tak tau malu.
17
Serba salah.
18
Perubahan status.
19
Transfer.
20
Lemparan sendal jepit.
21
Kembali ke awal.
22
Kado terindah.
23
Pernikahan tanpa perdebatan.
24
Pernikahan yang dibayangkan.
25
Status Duda dan Janda.
26
Life goes on
27
Please come back...
28
Kejutan.
29
Panggilan sayang.
30
9 minggu.
31
Semakin sayang.
32
Semakin sayang2.
33
Tamu tak di undang.
34
Kampuang nan jauah dimato....
35
Thankyou Bowl.
36
Pertemuan keluarga.
37
Memuakkan.
38
Emosi.
39
Sendal jepit.
40
Membeberkan.
41
Kebahagiaan berubah duka.
42
Tak ada duanya.
43
Semakin kalud.
44
Sakitnya tu disini.
45
Aku menyayangimu.
46
Menghindari.
47
Cinta yang bodoh...
48
Semakin ilfil.
49
Empat
50
Baby four.
51
A N U G E R A H...
52
Keputusan sidang
53
Jalan jalan
54
Seiring waktu berjalan.
55
Berburu durian.
56
Kelahiran baby four.
57
Nama yang baik.
58
Menjelang terbiasa...
59
Mendadak dangdut
60
Pengaman
61
Suasana yang beda...
62
Diam diam
63
Sambutan...
64
Kejutan...
65
Jomblo meronta..
66
Tidak menikmati..
67
Memanjakan suami...
68
Menemukan ide...
69
Gemuk dan langsing...
70
Slalu iri !
71
Kesabaran...
72
Tambah vanazz
73
Waktu...
74
Terancam deportasi..
75
Mampuslah aku'
76
Tak ceria..
77
Bergosip...
78
Kebaikanmu...
79
Mengurut dada...
80
Pensil alis..
81
Penyusub...
82
Kelemahan keluarga...
83
Hamil lagi ??
84
Rejeki jangan di tolak...
85
Gangguin bini gue...
86
Semakin mual...
87
Percayalah, kembar dua...
88
Semakin kaya...
89
Dipompa...
90
Kamu, dia dan kita..
91
Cemburu boleh, bego' jangan.
92
Sedingin salju...
93
Story life...
94
Aku minta maaf...
95
Kamu yakin ??
96
The first..
97
Kopi susu...
98
Permintaan maaf...
99
Rekanan anak muda..
100
Maafkan aku...
101
Piala bergilir..
102
Menghindari...
103
Pasrah...
104
Lagi ngidam...
105
Isi kepala kau..
106
Sakit hati...
107
Pernikahan kejutan...
108
Menonaktifkan perusahaan..
109
Happy anniversary..
110
Penculikan baby four...
111
Kembali mengancam..
112
Surat Peringatan ( SP 2 )...
113
Dimaafkan, tapi jangan bilang..
114
Bos arogan...
115
Menghilang...
116
Ingin ikut...
117
Rem mendadak..
118
Terluka...
119
Kehilangan baby twins...
120
Keterpurukan..
121
Pujangga..
122
Melepas rindu.
123
Kenyataan...
124
Ce eL beka...
125
Delapan bulan..
126
Keegoisan..
127
Terpaksa menerima..
128
Memilih...
129
Jangan pernah berubah..
130
Kehilangan mood..
131
Drama...
132
Bergejolak..
133
Salah tingkah..
134
Kebersamaan..
135
Keputusan Fredy.
136
Kediaman Paras.
137
TAMAT.
138
Promosi season kedua... Gairah Cinta Kedua
139
Season kedua... Direnggut paksa...
140
Season kedua... Apa maksud anda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!