Ternyata suara tertawa mereka membuat Will menoleh melihat kearah mereka dan memperhatikan satu persatu dari mereka, Will melihat sosok gadis yang sedang mengikat rambutnya.
"BIANCA" panggil Will dengan suara rendah dan terkejut.
Dunia begitu kecil sayang, takdir akan di mulai ucap Will dalam hati.
Malam telah tiba, setelah selesai berganti pakaian mereka kemudian keluar tenda dan bergabung dengan para pengunjung disana.
"Wah ramai sekali, dan lihat begitu indah lampu-lampu itu" ucap Dona.
"Warna lampunya sesuai dengan warna tenda yang berdiri, so beautiful..." ucap Sarah terpukau.
"Ayooo, kita bergabung bersama Bryan dan Os..." ajak Sandra yang sudah mulai tergila-gila dengan ketampanan Bryan.
Kemudian mereka menghampiri tenda Bryan untuk ikut bergabung di malam SERU yang di adakan pengelola gunung Z di setiap malamnya. Banyak acara yang sering di adakan oleh panitia, khususnya malam ini yang mengundang orang-orang penting maka mereka mengadakan permainan semenarik mungkin akan bisa menghibur pengunjung dan tamu elite.
"Bryan, kau terlihat tampan dengan switer putih ini" rayu Sandra.
"Hahahaa Sandra mulai kambuh" ucap Dona menertawakan Sandra.
"Terima kasih" jawab Bryan singkat.
Namun Bia hanya tersenyum saja melihat sahabatnya merayu pria yang selalu terpana kepadanya, hanya Bia tidak menyadari jika Bryan menyukainya.
Dan dari kejauhan Will melihat Bia dengan penuh tajam karena ia sadar, di sekitar gadis yang dia inginkan itu ada sosok pria yang sangat ia kenal dan hatinya mulai gelisah.
"Teman-teman, aku ke tenda sebentar. Terlalu dingin disini dan sepertinya aku harus mengambil switerku" ucap Bia.
"Oke, ingat jangan sampai tersesat bi" ledek Dona.
Bia hanya tersenyum sinis, karena dia tahu Dona mulai meledek dirinya yang tidak bisa mengingat jalan dengan baik.
Bia pergi ke tenda sendirian, berjalan mencari letak tendanya berdiri dan benar saja ia lupa arah menuju ke tenda karena terlalu banyak warna yang sama dengan tendanya.
"Sial... Dona benar-benar menyumpahiku tersesat" ucap Bia kesal.
Dengan yakinnya ia masuk ke tenda berwarna merah yang ia yakini bahwa itu tendanya.
"OOOOH MY GOD!!!" Bia syok.
"Sorry, Sorry... Aku kira ini tadi tendaku" ucap Bia yang salah masuk tenda.
"Aduh kak, lihat-lihat dong main masuk saja" jawab gadis yang ada di dalam tenda.
"Maaf yaa, Maaf ganggu" ucap Bia malu sambil menutup wajah.
Bia lalu cepat-cepat keluar dan berjalan menjauhi tenda mesum itu.
"Apa-apaan bercumbu di tempat seperti ini" Bia kesal sambil mengomel tak jelas karena melihat sepasang kekasih berciuman bahkan tangan pria kekasih dari gadis itu sudah meraba-raba ke dalam baju.
"Menjijikan... aku yakin usia mereka di bawah aku, bisa-bisanya melakukan perbuatan kotor di tempat seperti ini" gerutu Bia sambil berjalan.
Bia akhirnya menemukan tendanya, namun di tempat lain Dona malah gelisah karena Bia tidak kunjung datang, ia khawatir jika sahabatnya benar-benar akan tersesat.
"Kenapa Bia begitu lama, apa dia benar-benar tersesat" ucap Dona khawatir.
"Sepertinya pintu langit sedang terbuka, mungkin saja ucapanmu langsung terkabul" jawab Sandra membuat Dona bersalah.
"Aku akan menjemputnya..." ucap Bryan.
Sarah langsung merespon ucapan Bryan karena ia tahu Sandra menyukainya dan akan merasa patah hati jika Bryan mencari Bianca.
"Tidak usah, biar aku saja yang mencarinya"jawab Sarah cepat.
"Are you sure ??? Bukannya lebih mudah jika aku yang mencarinya, apalagi malam ini terlihat sangat ramai. Os kau disini jaga mereka dari pria hidung belang" ucap Bryan sambil berjalan mencari Bia.
Os langsung menoleh ke arah Bryan dan menggerutu dalam hati Dia bilang hidung belang, jelas-jelas mengataiku.
Akhirnya Bryan mencari Bia, entah kenapa Bryan begitu khawatir kepadanya. Rasa khawatir Bryan yang begitu besar. Padahal pertemanan mereka baru hitungan jam tapi ada rasa was-was di hati Bryan.
Setelah berkeliling mencari Bia akhirnya dia menemukan Bia sedang mengikat tali sepatu dengan memakai switer berwarna hitam yang membuat Bia terlihat semakin cantik dan terlihat juga kulit wajahnya yang putih menawan.
"Butuh bantuan ??" Tanya Bryan langsung jongkok, dan Bia kaget melihat Bryan.
"Hei, aku kira siapa. Tidak!! Aku bisa sendiri" jawab Bia sambil tersenyum.
"Kenapa disini ???" Tanya Bia.
"Aku mencarimu" jawab Bryan.
"What ???" Bia kaget.
"Maksudku mereka mengkhawatirkanmu, aku ingin menjemputmu" jelas Bryan.
"Oh... iya aku tadi sempat tersesat, dan buruknya lagi aku melihat pasangan kekasih sedang bercumbu" ucap Bia sambil berjalan dengan Bryan.
"Hah!! Apakah ada yang seperti itu disini???"Bryan terkejut.
"Sepertinya banyak, apalagi yang dibawah umur.." jawab Bia kesal.
"Memalukan sekali, apakah mereka tidak bisa melakukannya di hotel???" ucap Bryan.
"Entahlah, mungkin sensasinya berbeda"jawab Bia asal berbicara.
Bryan tertegun dengan kata sensasi, seolah Bia jago dalam hal seperti itu membuat Bryan semakin penasaran dengan karakter Bia yang sesungguhnya.
Dari kejauhan Will melihat mereka berdua berjalan bersama, lalu mengepalkan tangan karena hatinya merasakan sakit melihat keakraban Bia dan Bryan.
"Zen, atur acara malam ini dan buat wanita yang berambut panjang bersama tuan Bryan itu menjadi pasanganku" ucap Will cepat. Kemudian melangkah berjalan menuju ke lapangan tempat acara akan di mulai.
"Baik tuan" jawab Zen dengan rasa khawatir.
Ia menyadari ada yang tidak beres dengan bosnya, dan tuan Bryan adalah sahabat tuan Will sejak berada di bangku kuliah dulu. Namun persahabatan mereka retak karena seorang wanita yang bernama Sely. Sely adalah pacar tuan Bryan, dan dia mengkhianatinya. Lalu berselingkuh dengan tuan Will yang menurut Sely tuan Will lebih bisa memuaskan dirinya dalam segi apapun. Tapi karena tuan Will bukan tipe pria setia maka Sely hanya di buang begitu saja dan persahabatan mereka berubah menjadi rekan kerja. Tidak ada lagi persahabatan antara kedua CEO besar itu, mereka hanya saling kenal untuk pekerjaan saja. Dan wanita yang bersama tuan Bryan, Zen mengingatnya 2 hari yang lalu.
"Bukannya itu wanita yang di club !!! " ucap Zen berbicara sendiri sambil mengingat Bia di malam pertama pertemuan mereka.
"MATILAH AKU, AKAN ADA PERANG DUNIA KE 2" Zen punya firasat buruk.
Sandra dan yang lainnya sedang menikmati malam kebersamaan, mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Os yang menggemaskan.
"Os apa kau sudah lama bersahabat dengan Bryan ??" Tanya Sandra ingin tahu tentang Bryan.
"Sejak ia di tinggalkan oleh kekasihnya" jawab Os.
"Ada apa dengan kekasihnya ?? " tanya Sarah penasaran.
"Kekasihnya mengkhianati Bryan, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri " jelas Os.
"Bryan di khianati ??? Aah masa sih, Bryan terlihat sangat sempurna" ucap Dona.
"Memangnya pria tampan dan sempurna seperti Bryan tidak bisa merasakan patah hati" jawab Sandra kesal.
"Oke deh oke, gebetannya marah" ucap Dona mengalah.
"Hahahaa kalian ini benar-benar membuat aku merasa nyaman" ucap Os sambil tertawa.
"Os juga tidak kalah tampan dengan Bryan hanya bedanya Bryan begitu Cool dan Os playboynya begitu sangat jelas" jawab Sarah tiba-tiba.
Mereka menoleh ke arah Sarah bersamaan. mereka terkejut karena Sarah ternyata memikirkan Os yang jelas-jelas mereka sedang membicarakan Bryan. Dona dan Sandra saling menatap tidak percaya bahwa Sarah bisa memikirkan seorang pria lalu mereka tertawa berbahak-bahak.
"Waaah, sepertinya ada topik yang menarik" ucap Bia yang baru saja sampai bersama Bryan.
"Sarah jatuh cinta " jawab Dona spontan.
"SARAH ??? " ucap Bia terkejut.
"Hahahaaa, mereka berlebihan bi" jawab Sarah mengelak.
Os yang sejak tadi selalu bersuara bahkan selalu ingin di dengar setiap ceritanya tiba-tiba hanya terdiam dan tersenyum menjaga ke playboyan nya.
"Ayo, kita bergabung bersama yang lain. Acara akan di mulai" ucap Bryan.
"AAYOOO..." jawab Sandra sambil mengandeng tangan Bryan tanpa malu-malu.
Dona dan Sarah bereaksi melihat sahabatnya begitu genit dengan pria yang baru ia kenal, namun Bia hanya tersenyum karena ia sudah paham dengan tingkah laku Sandra. Bryan pun ikut terkejut dan menatap ke arah Bia, hanya saja tatapan Bryan hanya di anggap biasa oleh Bia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments