"Oke, kita sudah memasangkan pasangan baru dan ingat untuk yang mempunyai pasangan real yang tidak berpasangan jangan ada konflik di antara kalian karena kami selalu mengulang ucapan bahwa ini hanya game" ucap panitia menegaskan berkali-kali.
Karena game ini menurut para panitia agak sensitif. Tapi mau bagaimana lagi, mereka harus mau mengikuti perintah yang sudah Zen sampaikan karena itu kemauan dari Willy San. Bos yang bisa memberi mereka kehidupan layak.
"Game yang akan kita mainkan adalah saling memandang satu sama lain selama 10 menit, please jangan berisik jika kalian baper dengan pasangan baru kalian maka itu di luar tanggung jawab kami" kata panitia.
Ucapan yang di sampaikan panitia itu membuat gemuruh suara makin ramai terdengar, ada yang bersemangat ada pula yang takut pacar real mereka pindah ke lain hati. Namun mereka para tamu dam pengunjung tidak bisa menolak karena ini hanya game dan mereka harus mengikutinya, mau tidak mau ikut peraturan yang sudah di buat.
" AYO, percepat saja acaranya karena waktu semakin malam dan semakin PANAAAAAAS" terdengar salah satu suara pengunjung yang bersemangat, seolah menjadi kompor pasangan real.
"Kita mulai, ingat 10 menit. Jika pasangan masih saling menatap lebih dari 10 menit maka dialah pemenangnya" jelasnya.
Bryan berpasangan dengan salah satu anak dari konglomerat, Sandra berpasangan dengan pengunjung, Dona berpasangan dengan tamu elite dan Sarah tidak disangka di pasangkan dengan Os.
"Apa sudah siap ??? " tanya Will memandang wajah Bia sambil tersenyum.
"Hmmm, Iam ready..." jawab Bia yang langsung memalingkan wajahnya.
"Sebelum di mulai, jangan lupa saling berpegangan tangan dan musik bersiap-siap" ucap panitia
" Oke, kita hitung 1,2........3....... musikkkk!!!"
Bia mulai menatap wajah Will yang tampan dengan teliti, melihat mata, alis, lalu pandangannya turun ke hidung dan menatap bibir Will dengan rasa tidak karuan, sampai ia menelan air liur seolah-olah Will sengaja memasang wajah yang begitu menawan.
Lalu ia kembali lagi menatap mata Will dengan pandangan yang tidak kuat. Bia ingin menyerah, tapi tangan Will menggenggam erat kedua tangan Bia seolah memberi tanda jangan menunduk dan jangan berpaling pandangan darinya.
Will dan Bia bertatapan semakin dalam dan terhanyut dengan irama musik yang romantis, Will tidak kuat menahan diri membuat seluruh badan menjadi panas. Aroma badan Bia menggugah birahi Will, ia ingin mencium, mencumbu, memeluk dan membelainya. Semakin menahan nafsu birahinya semakin berkeringat, membuat 10 menit terasa waktu yang begitu lama.
Banyak pasangan baru yang tidak kuat dan menyerah, hanya sedikit yang masih bertahan salah satunya Sarah dan Os.
"Masih ada waktu 2 menit lagi, sabar Couple Night sebentar lagi akan selesai" ucap panitia pelan takut mengganggu konsentrasi mereka.
"Wah banyak yang gugur, tinggal beberapa pasangan saja yang bertahan dan ternyata salah satunya adalah Tuan Willy San" ucapnya mengejutkan semua orang.
"Sepertinya Tuan Willy menikmati malam ini, apa tuan Willy menyukai gadis itu" ucap para panitia saling berbisik.
"Gadis itu cantik, badannya putih tinggi seperti model. Apa dia model ??? Aku rasa mereka cocok" ucap panitia lain.
"Heyyy, apa kalian tidak tahu tuan Willy tidak bisa setia dengan 1 wanita karena dia di cap bos playboy dan herannya wanita yang sudah berkencan dengannya tidak ingin di buang begitu saja karena yang aku dengar tuan Willy jago dalam bercinta" sahut panitia.
" iyaa, sampai ada anak konglomerat yang menjadi depresi akibat terlalu tergila gila dengan tuan Willy. Sungguh menyedihkan, lagian tuan Willy tidak sembarangan berkencan dengan orang biasa. Walaupun dia cantik Seperti cinderella, tapi menurut aku belum tentu tipe tuan Willy" ucap panitia lain membicarakan Bia.
Bryan menyerah, ia tidak bisa memandang wanita itu terlalu lama walaupun wajahnya cantik dan anggun tapi di hatinya tidak ada rasa ketertarikan. Kemudian Bryan mencari-cari melihat kesana kemari Dimana Bia ??? ucap Bryan dalam hati, lalu matanya menemukan Bia dan melihat siapa pasangannya. Bryan syok, pasangan Bia adalah Will...
"Permainan apa yang kau mainkan Will, apa yang kau inginkan darinya. Apakah kau ingin mengambilnya dariku atau kau mengenal Bia ???" Bryan gelisah melihat Bia bersama Will.
Will mulai mengajak Bia berbicara agar bisa menurunkan gairah di seluruh badannya, mencoba mengontrol nafas dalam namun senyuman Bia membuat adik Will terbangun.
"Maaf, apakah kamu tamu Leo???" Ucap Will berusaha menenangkan dirinya.
"Bukan.." Bia menjawab sambil menggelengkan kepalanya.
"Lalu??? Apa hanya berlibur??" Will bertanya kembali.
"Iya bisa di bilang seperti itu" jawab Bia.
"Dengan kekasih atau teman" tanya Will lagi.
"Hmmmm sahabat" jawab Bia sambil mengerutkan alisnya.
Pertanyaannya membuat Bia merasa tidak nyaman, dan untungnya waktu mulai di hitung mundur oleh panitia menandakan game akan selesai. Tapi tidak di sangka disaat panitia menghitung mundur, Will akan bereaksi.
Tiba-tiba ia menarik paksa tangan Bia agar lebih mendekat dan tangan kirinya memeluk pinggangnya, spontan saja Bia kaget. Will mencium bibirnya. Bia terkejut dan berusaha melepaskan ciuman dengan menekan tangannya di badam Will. Namun pelukan Will begitu keras, Bia mengatur nafas karena Will mencumbu bibirnya penuh dengan nafsu.
Alhasil semua mata panitia tertuju kepada mereka, mulai terdengar suara keramaian, memecahkan fokus para tamu dan pengunjung disana. Para sahabat Bia pun terkejut melihat wanita yang di cium bos besar itu adalah Bianca sahabat mereka. Bryan yang melihat itu semua mulai mengepalkan tangan, serasa ingin menarik tangan Bia dari sisi Will. Tapi apa daya, ia hanya pria yang baru saja Bia kenal. Bia tidak kuat lagi, air matanya menetes dirinya di permalukan di depan umum dan ingin meminta pertolongan tapi bibirnya masih menempel di bibir Will. Ketika Will mulai mengendorkan ciumannya, Bia langsung menamparnya dan mendorong badan Will lalu berlari meninggalkan kerumunan itu sambil menutupi wajahnya. Bryan pun mengejar Bia dan mencoba menerobos kerumunan disana.
"Waaah, ternyata waktu kita sudah habis" kata panitia yang bingung harus berkata apa lagi. Mereka syok dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Asisten Zen langsung mengambil alih mic panitia itu, dan berkata " Maaf sepertinya acara tidak bisa di lanjutkan".
Tapi Will malah langsung merebut Mic-nya, lalu membuat perkataam yang lebih mengejutkan mereka.
"Maaf kejadian barusan menjadi tontonan, wanita itu adalah kekasihku. Dan kami hanya salah paham saja, pertengkaran kecil" jelas Will santai membuat suasana makin panas dan ricuh.
"Tuan Will sudah mempunyai kekasih" ucap salah satu tamu.
"Ini berita mengejutkan dan mengemparkan" ucap yang lain.
Di ujung kerumunan dimana para sahabat Bia ini berkumpul, mereka kesal dengan pengakuannya bahwa tuan Will ternyata tidak lain hanyalah seorang pembohong dan pria brengsek. Os yang mendengar pengakuan Will menjadi paham. Bahwa CEO ternama itu sudah menghancurkan hati sahabatnya lagi.
Bryan mengikuti Bia, ia melihatnya sedang menangis histeris mencoba mendekat dan berusaha menenangkannya.
"Biaaaaa" panggilnya pelan.
Bia tetap menangis namun suara tangisannya menjadi lebih terkontrol.
"Are you Okay??" ucap Bryan sambil mengelus pundak Bia.
Bia menoleh, menatap Bryan lalu tiba-tiba ia memeluk Bryan seolah meminta perlindungan.
"Apa kau ingin pulang, jika iya malam ini aku akan menemanimu turun gunung" Bryan mengajak Bia pulang.
"Tidak, aku baik-baik saja. aku tidak ingin mengecewakan sahabatku" jawab Bia.
Sarah dan yang lainnya mencari Bia namun mereka tidak bisa menemukannya, mereka sangat gelisah. Lalu seorang pria berkaos putih menghampiri Os dan mengatakan bahwa nona Bia aman bersama tua Bryan. Os paham, pria itu adalah salah satu pengawal Bryan yang selalu mengawasi tuannya dari kejauhan tapi Os tidak ingin mengatakan kepada sahabat-sabahat Bia. Ia hanya mengatakan bahwa Bia sudah di urus oleh salah satu panitia wanita dan akan menginap di tenda panitia. Kemudian mereka mengerti keadaan Bia. Dan membiarkan Bia menginap di tenda panitia sementara untuk membuat Bia merasa nyaman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments