Jodoh yang baik adalah dia yang mampu membuatmu semakin dekat dengan Allah
Nisa pun pulang dan pada saat sampai di depan rumah, Nisa melihat ada motor ustadz Rian.
"Kok ada motor ustadz Rian sih, jangan-jangan ustadz itu mau mengadu sama ibu gara-gara aku tidur tadi," batin Nisa.
Nisa tidak langsung masuk ke dalam rumah, dia mengintip dan mendengarkan pembicaraan ustadz Rian dengan ibunya di ruang tamu.
"Kenapa mereka bicara serius sekali," batin Nisa yang mengintip dari jendela dan memasang kupingnya untuk mendengarkan pembicaraan ustadz dan ibunya.
"Sebelumnya saya minta maaf bu, saya datang ke sini dengan maksud ingin melamar anak ibu," ucap ustadz Rian.
"Apa..." ucap Nisa yang sedang mengintip dibalik jendela dan tidak percaya apa yang dikatakan ustadz Rian.
"Nisa kamu sudah pulang mari duduk ke sini," ucap ibu Nisa.
Nisa masuk dengan ekspresi wajah terkejut atas apa yang di ucapkan oleh ustadz Rian dan ikut duduk di kursi.
"Kebetulan orangnya sudah pulang ustadz," ucap ibu Nisa.
"Ibu tidak salah dengarkan ustadz, bahwa ustadz akan melamar anak ibu," ucap ibu penuh tanya.
"Ibu tidak salah dengar saya benar-benar ingin melamar anak ibu. Khairunnisa ada jawaban dari shalat istikharah saya," ucap ustadz Rian tersenyum.
Khairunnisa bungkam seribu bahasa mendengar perkataan ustadz Rian itu lagi,
"MasyaaAllah, ibu menerima lamaran ustadz," sahut ibu tersenyum bahagia.
"Saya tidak mau dengan kamu," ucap Nisa kesal.
"Nisa, ustadz Rian ini adalah pria yang baik dan sholeh. Dia bisa membimbing kamu menjadi wanita yang lebih baik, ibu akan senang bila kamu menikah dengan ustadz Rian," ucap ibu lembut.
"Ibu Nisa itu masih sekolah, Nisa masih ingin menikmati masa muda. Dan Nisa ingin meraih cita-cita dulu dan membahagiakan ibu," cerocos Nisa.
"Pokoknya Nisa tidak mau menikah muda!" ucap Nisa kesal.
"Baiklah ibu jujur sama kamu sekarang. Ibu sebenarnya sudah cukup lama mengidap penyakit kanker, penyakit kanker yang ibu di derita sudah cukup parah, dan kata dokter umur ibu nggak lama lagi. Makanya beberapa hari ini ibu menyuruh kamu belajar ilmu agama, ibu mau kamu menjadi wanita yang lebih baik, dan lebih dekat dengan-Nya. Supaya ibu bisa tenang nanti di akhirat. Dan satu lagi permintaan ibu, kamu menikah dengan ustadz Rian ya. Karena bila ibu meninggal nanti, tidak ada yang akan menjaga kamu dan menemani kamu. Bila memang kamu tidak mau menerima lamaran ustadz Rian, tidak apa-apa. Tapi ibu harap kamu menerimanya," ucap ibu meneteskan air mata.
"Kenapa ibu tidak memberitahu Nisa bahwa ibu sakit," ucap Nisa menangis dan memeluk tubuh ibunya.
"Ibu tidak mau membuat kamu cemas dan khawatir," sahut ibu sambil menghapus air mata Nisa.
"Maaf bu, bila selama ini Nisa tidak mendengarkan perkataan ibu. Nisa bersedia menikah dengan ustadz Rian, tapi tunggu Nisa lulus sekolah dulu," ucap Nisa.
"Alhamdulillah ibu senang mendengarnya," ucap ibu.
"Maaf bu, kalau kedatangan saya membuat ibu dan Nisa menangis," ucap ustadz Rian.
"Tidak apa-apa ustadz." sahut ibu.
"Insyaallah saya akan menunggu Nisa sampai lulus sekolah," ucap ustadz Rian.
"Ustadz nyebelin," sahut Nisa.
"Nggak boleh bicara seperti itu Nisa, kepada calon suami kamu," ledek ibu sama Nisa.
"Apa sih bu nggak lucu ya," sahut Nisa kesal dan beranjak berjalan ke kamarnya.
"Mau kemana kamu Nisa," teriak ibu.
"Mandi bu, bosan di situ lihat ustadz Rian melulu." sahut Nisa.
"Astaghfirullah, maaf ya ustadz atas perilaku Nisa," ucap ibu.
"Tidak apa-apa bu, kalau gitu saya pamit pulang dulu, assalamu'alaikum," ucap ustadz Rian dan berpamitan kepada ibu Nisa.
"Wa'alaikumussalam." sahut ibu.
"Benar-benar tu ustadz nyebelin, beraninya datang ngelamar gue. Coba bukan karena permintaan ibu, gue ogah nikah dengan tu ustadz," gumam Nisa.
"Apa cantiknya coba gue, shalihah nggak. Di bilang nggak laku tu ustadz, tapi banyak yang suka, aneh saja dia mau sama gue," batin Nisa memikirkan ustadz Rian.
"Ustadz nyebelin." teriak Nisa dari jendela kamarnya kepada ustadz Rian yang ada di depan rumah.
"Pamit pulang dulu ya calon istri," ucap ustadz Rian sambil tersenyum.
"Pengen muntah aku mendengarnya," ucap Nisa lalu menutup jendela kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
M Fahrul
kaya seru cerita nya
2022-05-21
0
Mawar putih
tim gercep😂😂
2021-09-17
0
Miss Typo
wah aku suka 😁
2020-12-04
0