Audy iri dengan Nadia

Reno adalah teman papanya Aldo saat masih kuliah. Mereka selalu bersaing dalam hal apapun. Sampai sekarang pun mereka masih bersaing sebagai seorang pengacara.

"Sekarang wanita incarannya Om dan papa kamu dulu sudah berkeluarga tinggal di luar negeri," ucap Ayu.

"Papa, Mama udah ya ngobrolnya. Nadia mau buat konten nie sama Aldo."

"Iya deh ... yang lagi kasmaran," canda Ayu.

"Siapa yang kasmaran, Orang kita cuma temenan!" seru Nadia.

"Temenan saja dulu, nanti lama-lama 'kan nyaman," goda Reno.

Nadia dan Aldo menunduk dengan Wajah bersemu merah.

Ayu dan Reno yang melihatnya pun terkekeh.

"Ayo, Ma. Kita ke kamar lagi. Jangan ganggu mereka berdua, jaman kita sudah lewat," ucap Reno sambil mengedipkan satu matanya kepada Aldo.

Nadia dan Aldo kembali melanjutkan membuat konten. Hanya tiga puluh menit konten itu sudah selesai. Tinggal di upload saja di platfrom digital.

"Ehem ... kita keluar sebentar, yuk!" ajak Aldo.

Nadia menunduk, berkata lirih, wajahnya terlihat merah padam. "Perjanjiannya 'kan cuma buat konten saja, Do?"

"Iya ... tapi aku ingin keluar. Sebentar kok gak lama!" bujuk Aldo.

Nadia tersenyum tipis, menepikan bola matanya. "A-aku ganti baju dulu ya?"

Aldo mengangguk, menunggu di ruang tamu.

Audy dengan langkah pelan turun dari tangga. duduk di sebelah sofa samping Aldo. Audy sambil makan kripik kentang melirik sinis ke arah Aldo.

"Nadia mana?"

"Ada di kamar," jawab Aldo mendongak tanpa melihat wajah Audy.

"Kalau ngomong itu sambil lihat orangnya! Lo pikir gue setan?" cibir Audy.

"Lo kenapa sih, sewot amat sama gue?"

"Gue gak sewot ya. Lo yang mulai duluan." Audy menunjuk-nunjuk wajah Aldo.

Aldo mengubah posisinya sambil menaikan bahunya. "Memang salah gue apa?"

"Banyak!" Audy duduk melipat kakinya kembali memakan kripik kentang.

Aldo berdecak kesal duduk membuka kakinya melihat ke arah pintu.

Tak berselang lama Nadia datang dengan dres panjang di atas mata kaki dan tas gantung kecil yang melingkar di tangan kirinya. Nadia terlihat cantik paripurna. Aldo yang melihatnya pun mematung membuka mulutnya. Audy yang melihat Nadia tampil feminim dam cantik semakin iri dengan adiknya.

"Putri panggung datang menjemput pangeran kodok," gumam Audy.

"Ayo kita berangkat sekarang," ucap Nadia saat menghampiri Aldo.

Aldo masih mematung terpana melihat kecantikan Nadia.

"Aldo!"

Aldo tersadar dari lamunannya saat Nadia memanggilnya sekali lagi.

"Jadi gak nie," ucap Nadia.

"Ja-jadi." Aldo dan Nadia pun keluar bersama.

"Dasar laki-laki, baru lihat cewek bening dikit aja sudah ijo matanya," gerutu Audy yang terdengar Nadia dan Aldo.

Aldo dan Nadia berhenti sejenak menatap Audy.

"Sirik aja lo!" seru Nadia.

"Sorry ya gue sirik sama lo," balas Audy.

"Sudah-sudah ayo kita pergi biarin aja," ucap Aldo.

Audy mendengkus kesal. Audy kesal kepada Aldo karena dia juga ingin mendapat pengakuan dari orang lain. Tapi, Audy merasa tidak dianggap oleh Aldo. Makanya Audy marah-marah tidak jelas untuk melampiaskan rasa kesalnya.

"Kakak lo kenapa sih. Sewot amat sama gue?" tanya Aldo saat berada di dalam mobil.

"Sudah jangan terlalu dipikirkan. Kak Audy memang gitu orangnya. Makanya kalau pengen ketemu sama gue siapin mental. Takutnya kakak gue datang marah-marah sama lo," canda Nadia.

Aldo terkekeh. "Gue curiga Audy iri sama lo."

Nadia mengangkat bahunya, merasa bodo amat.

"Kita mau pergi kemana?" tanya Nadia.

"Makan-makan aja di tempat tongkrongan."

"Lo mau pamer sama temen lo karena berhasil ngajak ngedate gue?"

"Ya gak lah, gue kesana memang pengen makan, dari tadi gue di rumah lo, cuma disediain air putih."

Nadia terkekeh. "Apaan sih lo. Ada-ada aja deh."

Nadia menatap kaca mobil senyum-senyum sendiri.

Mobil terparkir di sebuah cafe. Aldo dan Nadia masuk duduk bersebelahan di meja berbentuk bulat. Seorang pelayan datang menawarkan menu hidangan restoran.

"Lo mau pesen apa, Nad?" tanya Aldo.

"Omlette aja deh. Sama cappucino satu," jawab Nadia.

"Gue samain aja, Mbak." Aldo mendongak, tersenyum menatap pelayan cafe itu.

Pelayan cafe itu kembali menyebut pesanan mereka berdua, lalu pergi menuju dapur.

Nadia memutar kepalanya melihat-lihat berbagai foto makanan dan pemandangan alam yang tersusun rapi di dinding.

"Gue pikir lo mau ngajak gue ke tempat tongkrongan lo? Tapi, di sini tempatnya asyik juga."

"Ini juga salah satu tempat tongkrongan gue waktu lapar," jawab Aldo.

"Lo anak basket, tapi suka alam juga ya?"

"dikit ... untuk mengusir rasa bosan biasanya gue camping bersama anak basket yang lainnya."

Nadia menaik-turunkan kepalanya.

"Tiga hari lagi gue ada pertandingan Basket lawan anak kampus sebelah. Lo nonton dong? Itung-itung ngasih semangat gue," ucap Aldo.

" Mmm ... gimana ya? Gue usahain deh, kalau lagi senggang. Tapi, gue gak janji ya."

"Lo sekali-kali harus nonton basket, seru tau!"

Nadia tersenyum menatap Aldo. Malam itu mereka mengobrol banyak hal. Saling tertawa satu sama lain hingga larut malam Aldo mengantar Nadia pulang.

Nadia membuka pintu rumah, terlihat Audy duduk di ruang tamu menatap layar tv. Nadia menghampiri Audy menyandarkan tubuhnya ke sofa. Tampak lelah.

Audy melirik nadia dngan tatapan sinis.

"Habis dari mana lo jam segini baru pulang?" tanya Audy.

"Jalan sama Aldo."

"Gue juga tau kalau lo habis jalan sama Aldo. Maksud gue habis ngapain aja lo sama Aldo?"

Nadia langsung menoleh ke arah Audy dengan tatapan tajam.

"Maksud kakak apa? Lo nuduh gue macam-macam sama Aldo? Sumpah ya nyebelin banget!" Nadia melempar bantal ke arah Audy, lalu beranjak menuju kamarnya.

Audy hanya terdiam. Menyesal juga telah berkata seperti itu kepada adiknya. Tapi karena Audy terlalu gengsi, dia memasang raut Wajah cuek tanpa bersalah.

Audy memukul-mukul sofa saat Nadia masuk kamar. Dia merasa kesal dengan dirinya sendiri. Kenapa sih dia harus minder dengan kecantikan Nadia. Harusnya Audy bangga punya adik cantik yang menjadi idola kampus. Tapi, Audy suka dibanding-bandingkan dengan Nadia. Itu semakin membuat Audy rendah diri.

pagi harinya, Audy terbangun dengan ketukan pintu dari luar kamarnya. Itu Ayu sang mama memanggil-manggil Audy. Audy masih mengantuk, mengegeliyat, memaksakan tubuh gemuknya bangun.

Audy membuka pintu kamar masih menyipitkan matanya. "Ada apa, Ma?"

"Lari pagi, yuk! Mumpung hari libur. Papa sama Nadia sudah nunggu kamu di bawah."

Audy menguap, Ayu meruncingkan mulutnya karena bau mulut dari Audy.

"Males ah, Ma. Nanti Audy ada acara sama Reihan."

"Hari minggu kok masih ada acara saja deh kamu?"

Audy menggaruk rambutnya. "Mau nanam pohon, Ma."

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Kasmuri kasmuri

Kasmuri kasmuri

jangan iri Audy, berusaha biar bisa kayak nadia

2022-06-06

1

Gadis23

Gadis23

sabar Dy kamu cantik jadi gak usah gengsi

2022-04-16

2

gegechan (ig:@aboutgege_)

gegechan (ig:@aboutgege_)

Semangat untuk karya barunya, maaf baru bisa kesini, boomlike+fav hadir... saling dukung terus ya bersama novel "Mystery"

2022-03-19

5

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan.
2 Rasa kesal
3 Papa Pulang
4 Kejailan Audy
5 Audy iri dengan Nadia
6 Ada Sesuatu Yang Mengalir.
7 Makan Malam
8 Hukuman Lagi.
9 Nadia terkejut.
10 Sakit perut
11 Berbaikan
12 Gotong-royong
13 Audy Terjatuh.
14 Terselamatkan.
15 Nadia Dalam Bahaya.
16 Salah Paham.
17 Reihan Di Labrak.
18 Kelakuan Aldo.
19 Pura-Pura.
20 Nadia marah sama Aldo.
21 Rencana Reihan.
22 Rencana Reihan 2
23 Audy Baru Tersadar.
24 Saling Tuduh
25 Menangkap Levi.
26 Baikan.
27 Menangkap Reihan.
28 Audy Pingsan.
29 Mulai Kembali.
30 Hari Penentuan.
31 Curang.
32 Audy yang Menang.
33 Siapa gadis itu?
34 Curiga.
35 Cek Cok.
36 Levi Sudah Tau.
37 Pengintaian Yang Gagal.
38 Kelicikan Aldo.
39 Nadia Menyesal
40 Ada Yang Aneh
41 Aldo Menemui Nadia.
42 Saling Menatap.
43 Tidak Sengaja.
44 Tertangkap.
45 Berusaha Bangkit
46 Pengakuan Aldo.
47 Menahan.
48 Tidak Berani Berkata Terus Terang
49 Mulai Ada Tanda.
50 Mencoba Menjauh.
51 Tidak Bisa menahan.
52 Terpaksa.
53 Permainan Yang Seru.
54 Air Terjun.
55 Main Di Air Terjun.
56 Levi Memang Pintar.
57 Tuntutan Nadia.
58 Meminta Restu.
59 Audy Ke Rumah Aldo.
60 Reihan Pingsan.
61 Hujan.
62 Tidak Bisa Berbuat Apa-apa.
63 Rencana Nadia.
64 Perubahan Audy.
65 Cemburu.
66 Cemburu 2
67 Mulai Tertarik.
68 Panas.
69 Tidak Bisa Berkutik.
70 Mulai Muncul Perasan Suka
71 Pura-pura Sakit.
72 Gagal Berbisnis.
73 Belum Memberi Jawaban.
74 Tidak Menyangka.
75 Semakin Bingung
76 Rencana Yang Aneh.
77 Kesedihan Audy.
78 Berhasil.
79 Membalas Dendam.
80 Identitas Ryan
81 Kelinci Percobaan.
82 Masih Belum Akur.
83 Kecewa.
84 Reihan Mau Dibujuk.
85 Sabar Nadia.
86 Aldo Tidak Berkutik
87 Berangkat KKN
88 Pindah Ke Kost.
89 Levi Ngeselin.
90 Merasa Bahagia.
91 Harus Lebih Terbuka
92 Terbongkar
93 Tidak Menyangka.
94 Kemarahan Reno.
95 Pengintaian.
96 Bicara Dengan Sonia.
97 Topeng Sebenarnya.
98 Mangsa Baru.
99 Melihat Aldo.
100 Dunia Itu Sempit.
101 Ketemu.
102 Tahan Godaan.
103 Rencana Audy
104 Gagal Menjebak Aldo.
105 Kemarahan Sonia.
106 Panik.
107 Kejutan Untuk Aldo.
108 Mencari Tau.
109 Mulai Bergerak.
110 Terlihat Tampan.
111 Pesta Di Mulai.
112 Reihan Beraksi.
113 Kemarahan Sonia.
114 Ternyata Sonia.
115 Mulai Cerita.
116 Cari Tau.
117 Tempat Persembuyian.
118 Sonia Tertangkap.
119 Nadia Melahirkan.
120 Ending.
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Perkenalan.
2
Rasa kesal
3
Papa Pulang
4
Kejailan Audy
5
Audy iri dengan Nadia
6
Ada Sesuatu Yang Mengalir.
7
Makan Malam
8
Hukuman Lagi.
9
Nadia terkejut.
10
Sakit perut
11
Berbaikan
12
Gotong-royong
13
Audy Terjatuh.
14
Terselamatkan.
15
Nadia Dalam Bahaya.
16
Salah Paham.
17
Reihan Di Labrak.
18
Kelakuan Aldo.
19
Pura-Pura.
20
Nadia marah sama Aldo.
21
Rencana Reihan.
22
Rencana Reihan 2
23
Audy Baru Tersadar.
24
Saling Tuduh
25
Menangkap Levi.
26
Baikan.
27
Menangkap Reihan.
28
Audy Pingsan.
29
Mulai Kembali.
30
Hari Penentuan.
31
Curang.
32
Audy yang Menang.
33
Siapa gadis itu?
34
Curiga.
35
Cek Cok.
36
Levi Sudah Tau.
37
Pengintaian Yang Gagal.
38
Kelicikan Aldo.
39
Nadia Menyesal
40
Ada Yang Aneh
41
Aldo Menemui Nadia.
42
Saling Menatap.
43
Tidak Sengaja.
44
Tertangkap.
45
Berusaha Bangkit
46
Pengakuan Aldo.
47
Menahan.
48
Tidak Berani Berkata Terus Terang
49
Mulai Ada Tanda.
50
Mencoba Menjauh.
51
Tidak Bisa menahan.
52
Terpaksa.
53
Permainan Yang Seru.
54
Air Terjun.
55
Main Di Air Terjun.
56
Levi Memang Pintar.
57
Tuntutan Nadia.
58
Meminta Restu.
59
Audy Ke Rumah Aldo.
60
Reihan Pingsan.
61
Hujan.
62
Tidak Bisa Berbuat Apa-apa.
63
Rencana Nadia.
64
Perubahan Audy.
65
Cemburu.
66
Cemburu 2
67
Mulai Tertarik.
68
Panas.
69
Tidak Bisa Berkutik.
70
Mulai Muncul Perasan Suka
71
Pura-pura Sakit.
72
Gagal Berbisnis.
73
Belum Memberi Jawaban.
74
Tidak Menyangka.
75
Semakin Bingung
76
Rencana Yang Aneh.
77
Kesedihan Audy.
78
Berhasil.
79
Membalas Dendam.
80
Identitas Ryan
81
Kelinci Percobaan.
82
Masih Belum Akur.
83
Kecewa.
84
Reihan Mau Dibujuk.
85
Sabar Nadia.
86
Aldo Tidak Berkutik
87
Berangkat KKN
88
Pindah Ke Kost.
89
Levi Ngeselin.
90
Merasa Bahagia.
91
Harus Lebih Terbuka
92
Terbongkar
93
Tidak Menyangka.
94
Kemarahan Reno.
95
Pengintaian.
96
Bicara Dengan Sonia.
97
Topeng Sebenarnya.
98
Mangsa Baru.
99
Melihat Aldo.
100
Dunia Itu Sempit.
101
Ketemu.
102
Tahan Godaan.
103
Rencana Audy
104
Gagal Menjebak Aldo.
105
Kemarahan Sonia.
106
Panik.
107
Kejutan Untuk Aldo.
108
Mencari Tau.
109
Mulai Bergerak.
110
Terlihat Tampan.
111
Pesta Di Mulai.
112
Reihan Beraksi.
113
Kemarahan Sonia.
114
Ternyata Sonia.
115
Mulai Cerita.
116
Cari Tau.
117
Tempat Persembuyian.
118
Sonia Tertangkap.
119
Nadia Melahirkan.
120
Ending.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!