"Adik-adik nanti kalau sudah selesai jangan lupa cuci tangan ya!" seru Audy.
"Iya Kak." Beberapa menjawab beberapa lagi masih asyik meletakan pot biji cemara di pinggir jalan.
Audy dan Reihan terlihat senang melihat anak-anak TK begitu semangat menanam pohon.
"Adik-adik ... setelah menanam kita wajib untuk Merawat," ucap Reihan setelah para anak TK kembali ke kelas.
"Iya, Kak ...!" seru Mereka.
Aktifitas Audy dan Reihan selesai, mereka bersalaman dan berterima kasih kepada guru pembimbing karena telah di izinkan melakukan penyuluhan tentang merawat alam.
Audy dan Reihan kembali ke kampus duduk di taman siswa.
"Rei!" panggil Audy kepada Reihan yang ada disampingnya.
"apa," jawab Reihan yang sedang asyik baca buku.
"Kenapa lo mau temenan sama gue?"
Reihan hanya terdiam fokus membaca buku.
"Jawab." Audy menepuk punggung Reihan hingga hampir terjatuh.
"Apa sih ...!" Reihan tampak kesal.
"Gue ngomong gak lo dengerin." Audy malah memanyunkan bibirnya.
Reihan menutup bukunya. "Ya udah ... mau cerita apa."
Audy memperbaiki bandonya meniupkan bibir bawahnya ke atas. "Lo kok mau temenan sama gue! Gitu tadi pertanyaan gue."
Reihan berdehem, lalu menatap Audy. "Mau jujur atau bercanda.
Audy balas menatap Reihan lalu mencubit lengan. "Ya jujurlah."
Reihan terperanjat. "Oke-oke. Kamu itu tulus, baik dan yang membuatku suka, kamu itu punya jiwa sosial yang tinggi."
Sedetik Audy terperangah dengan jawaban Reihan, dia menatap Reihan lekat seperti ada perasaan berbeda.
Reihan balas menatap Audy. "Lo kenapa! Suka ma gue."
Audy terbangun dari lamunannya tubuhnya bergidik. "Gak ya ... gila apa gue suka sama lo!"
"Ya udah makan yuk! Perut gue lapar, dari pagi belum diisi."
Reihan beranjak dari tempat duduknya diikuti Audy dari belakang.
Di kantin terlihat ada Aldo satu meja dengan Nadia. Aldo sedang berusaha merayu Nadia. Audy dan Reihan melihat dari kejauhan. Audy sudah sering melihat Aldo mendekati Nadia.
"Adik lo tu! Dideketin cowok femes di kampus ini."
"Biarin aja lah. palingan juga ngajakin jalan."
Aldo memang ingin mengajak jalan Nadia. Setiap malam minggu Aldo ke rumah untuk menjemput Nadia. Walupun Nadia kadang menolaknya.
"Malam minggu jalan, yuk!" ajak Aldo.
"Males ah ... gue sibuk buat konten," jawab Nadia yang masih makan.
"Kalau begitu gue ke rumah lo ya, sekalian mau belajar buat konten juga," alasan Aldo.
Nadia meletakkan garpu dan sendoknya. "Ya gak mungkin lah, Do? Konten gue itu tentang kecantikan.
"Bisa aja, kan. Kamu mempromosikan produk untuk cowok."
"Maksudnya?"
"Lo bisa manfaatin gue supaya cowok juga tertarik melihat chanel lo."
Nadia tersenyum lebar. "Itu ide yang bagus. Oke gue setuju."
Mereka bersalaman.
Audy yang melihat adiknya terkena jebakan batman hanya bisa memencongkan bibir atas nya dan memutar matanya, lalu melanjutkan makan.
"Kita ngomongin ini ke taman saja, gak enak dilihat banyak orang," ucap Aldo.
"Oke."
Aldo dan Nadia menuju ke taman siswa tempat yang asri sangat cocok untuk ngobrol, berdiskusi dan belajar.
"Nanti gue akan coba minta skin care cowok dari endorsment, lo sebagai modelnya usahakan lo bisa ngeyakinin followers gue supaya bisa ngajak temen cowoknya untuk ngelihat konten gue."
"Siap ...gue gak akan ngecewain lo."
"Boss!" panggil seorang pria kurus dari kejauhan.
Aldo berdecak kala melihat levi menghampiri.
"Gue cariin ternyata si Bos sama Tuan putri."
"Ada apa?" kesal Aldo.
"Gak ... cuman mau minta nebeng aja kalau pulang, duit gue sudah abis gara-gara kalah taruhan bola."
Aldo mengambil dompet dari saku belakangnya , lalu memberi dua lembar uang seratus ribuan kepada Levi.
"Nie ... udah sana pergi."
Levi pun senang mendapat rejeki nomplok dari Aldo. dengan posisi tegak sempurna dia memberi hormat kepada Aldo dan Nadia.
"Siap Bos." Levi pergi sambil berjalan cepat.
Nadia pun tertawa melihat tingkah Levi. "Ada-ada aja ya tu orang."
"Namanya juga Levi," ucap Aldo menatap punggung Levi yang semakin jauh.
...***...
Malam tiba, Audy rebahan di kamar nonton netflix di layar laptopnya sambil makan camilan sebagai pengusir bosannya.
Tok ...
Tok ...
Tok ...
"Masuk aja pintu gak dikunci!" seru Audy.
'Ceklak.' Nadia membuka pintu dengan memakai celana pendek dan singlet hitam yang memperlihatkan lekuk tubuh seksinya. Audy dalam hati iri dengan bentuk tubuh Nadia yang seperti gitar Spayol.
"Pinjem bukunya, Kak. Mau buat tugas nie?"
Audy menunjuk jarinya di meja yang ada tumpukan buku kuliah.
Nadia mengambil buku yang ingin di pinjamnya, lalu melihat Audy yang selonjoran sedang asyik nonton film.
"Kak olah raga ngapa? lihat tu badan sudah lemak semua."
"diam lo! Badan-badan gue urusan lo apa!" hardik Audy.
Nadia bergidik lalu memencongkan bibir atasnya. "Terserah lo dah!"
Audy jadi kesal melempar bantal saat Nadia menutup pintu kamar. Dia mendongak menatap atap langit. Kemudian, memegang perutnya yang mulai bergelambir penuh dengan lemak.
Audy sebenarnya juga ingin memiliki tubuh yang langsing, tapi rasa gengsinya kepada adiknya yang membuat malas untuk berolah raga.
Hampir setiap hari Nadia selalu ke tempat gym, banyak cowok yang meliriknya. Audy juga ingin seperti itu, tapi Audy tidak ingin dibandingkan dengan Nadia. Itu menyakitkan.
Tok ...
Tok ...
Tok ...
Kali ini Audy membuka pintu dengan kesal. "Ada apa lagi!"
Ayu terperanjat dengan suara Audy.
"Ma-mama ... maaf, Ma. Aku pikir Nadia."
Ayu menggelengkan kepalanya, lalu mencubit gemas pipi tembem Audy. "Kamu ini, selalu saja bertengkar dengan adikmu."
Audy tersenyum nyengir. "Ada apa, Ma?"
"Papa mu datang, sana disambut," ucap Ayu.
Papa Audy dan Nadia bernama Reno Lesmana, beliau seorang pengacara sukses. Pak Reno jarang pulang karena sering berpergian ke luar negeri.
Audy dengan langkah cepat menuruni tangga, melihat papanya duduk di ruang tamu.
"Papa ...!" Audy menghampiri Reno, disana juga sudah ada Nadia duduk di samping Reno. Audy mencium punggung tangan papanya dilanjutkan cipika-cipiki.
Reno tersenyum melihat Audy. "Anak sulung papa kok makin lebar aja badannya."
Nadia mengulum bibirnya menahan tertawa.
Audy langsung cemberut. "Papa kok lihatnya gitu sih ...?"
Reno terkekeh. "Papa bercanda. Walaupun anak papa gendut tapi tetep cantik, asal pandai merawat diri saja."
"Kebanyakan ngemil tu, Pa?" sahut Nadia.
Audy melotot ke arah Nadia. Nadia malah menjulurkan lidahnya ke arah Audy.
Reno yang melihatnya hanya terkekeh. "Dulu waktu kecil kalian akur, tapi semakin dewasa kalian malah suka berantem sendiri. Kalian rebutan cowok di kampus ya?"
"Ihh ..ogah Audy rebutan cowok sama Nadia."
"Iya soalnya Kak Audy tau kalau cowoknya bakal milih Nadia makanya dia gak mau saingan sama cewek cantik kayak Nadia," ucap Nadia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
lanjuttttttttt
2022-08-31
1
auliasiamatir
masuk favorit deh.. keren pokonya,
2022-08-30
1
Faiza
Ayu,,,,,!!! kok ada disini,,, dicari ma Hans tu,,,,!!!! wkwk🤭 saling dukung ya 🤗 , kak apa Abang or mas ya,,,,manggilnya,,,,???
2022-06-07
0