Setelah sampai dikantornya, El sudah disambut hangat oleh sekretaris dan Ron asisten pribadinya. Dan saat El sudah duduk dikursi kebesarannya, Ron langsung memberikan sebuah amplop coklat yang berisi informasi tentang Lamha, yang diminta oleh El semalam. El membuka amplop itu lalu membaca satu-persatu informasi yang berhasil didapatkan oleh anak buahnya.
"Syukurlah jika dia memang wanita baik-baik dan tidak memiliki niat buruk untuk mencelakai putraku" ucap El. Ron hanya mengangguk.
"Atur semua jadwal meetingnya Ron, dan handle pekerjaanku. Aku masih belum bisa fokus bekerja" ucap El yang lagi-lagi diangguki oleh Ron.
Setelah Ron keluar dari ruangannya, El memutar kursinya dan menatap kosong hiruk piruk kota jakarta dari balik tembok kaca. Pikirannya menerawang jauh, mengingat kembali semua kenangan-kenangan bersama istri tercinta. Hatinya menangis dan bersedih, kosong dan juga hampa.
********
Hari berganti, bulan berlalu. El sudah bisa bekerja dengan normal dan karena suatu urusan bisnis El terpaksa meninggalkan putranya untuk mengurus bisnis dan pekerjaanya dinegara X. Disana, El bertemu dengan adik perempuan Patricia yang bernama Mia. Mia sendiri bekerja sebagai model ternama dinegara itu. Parasnya yang cantik dan mirip dengan Patricia membuat El tertarik kepadanya. Dan pada akhirnya mereka menjalin hubungan tanpa diketahui publik, tantu saja itu karena tuntutan pekerjaan Mia yang sebagai seorang publik figure.
Sudah 8 bulan El tidak pulang ke Indonesia karena merasa nyaman berada dinegara X. El sampai melupakan tumbuh kembang anaknya yang kini sudah mulai bisa berdiri dan merambat. El hanya sesekali melakukan video call dengan putranya tersebut. Sampai pada suatu ketika El melamar Mia untuk menjadi istrinya. Namun dengan tegas Mia menolaknya.
"Maafkan aku El, aku tidak bisa. Kita seperti ini saja, kamu dan aku tetap bisa bersama tanpa ikatan pernikahan. Aku masih ingin hidup bebas dan mengejar karirku" ucap Mia.
"Kamu masih bisa mengejar karirmu setelah menikah denganku Mia, kamu tidak perlu khawatir, hidupmu tidak akan terkekang dan bebas seperti yang kamu inginkan" ucap El.
"Aku tetap tidak mau El, aku ingin publik mengenalku dengan status single tanpa dimiliki siapapun" jawab Mia.
"Tapi aku butuh seorang istri Mia, baby A juga butuh seorang ibu" ucap El.
"Aku minta maaf, aku tidak bisa. Kalau hanya menghangatkan ranjangmu aku bisa melakukannya." jawab Mia dengan senyuman nakalnya.
"Dan kamu tahu, aku tidak melakukan s*x bebas" ucap El.
"Bagaimana kalau kita nikah siri saja?" tawar El.
"Aku sudah bilang El, aku tidak mau menikah apapun bentuknya." tolak Mia.
"Kamu egois dan keras kepala Mia!" El menggebrak meja dan pergi meninggalkan Mia begitu saja. El kesal karena Mia tak mau diajak kearah yang lebih serius, sedangkan dia sendiri sudah tidak muda lagi. Entah apa yang ada didalam fikiran wanita itu, bisa-bisanya menolak menjadi nyonya Graham yang tentu saja akan dimanjakan dengan segala kemewahan dan kenikmatan dunia.
Dan keesokan harinya, El memutuskan untuk kembali ke Indonesia tanpa berpamitan dan memberi tahu Mia. El ingin mengetes Mia, apakah Mia benar-benar mencintainya atau tidak, El berharap dengan begini, Mia akhirnya mau dipersunting olehnya.
*********
Sesampainya di Indonesia, El mampir kesebuah toko mainan dan membeli oleh-oleh untuk putranya yang kini sudah memasuki usia 9 bulan. Setelah itu kembali melanjutkan perjalanannya ke mansion keluarga Graham.
Saat sampai dikamar baby A, El melihat putranya tengah merangkak menyusuri kasur dikamar itu.
"Baby! daddy pulang!" ucap El yang langsung membuat Lamha menolah kearah sumber suara. Entah kenapa, saat itu Lamha merasa senang melihat kedatangan tuan El yang sudah berbulan-bulan pergi. Tanpa basa basi tuan El langsung menggendong putranya itu, dan melepas rindu dengan mencium gemas setiap inci wajah baby A. Baby A sedikit terkejut, namun tidak lama tawanya pecah karena kegelian saat cambang tipis tuan El bersentuhan dengan kulit wajahnya. Lamha yang melihat pemandangan itu merasa terharu.
"Lamha, terimakasih sudah menjaga baby A dengan baik" ucap tuan El.
"Ya tuan, itu memang sudah menjadi pekerjaan saya" jawab Lamha.
"Dan maaf, saya tidak sempat membelikan oleh-oleh" ucap El.
"Tidak apa-apa tuan, saya juga tidak memerlukannya" jawab Lamha.
"Apa selama saya pergi, baby A banyak merepotkanmu?" tanya tuan El.
"Tidak tuan, baby A anak yang pintar." jawab Lamha seperlunya.
"Oh iya tuan, apa saya boleh bertanya?" tanya Lamha saat teringat sesuatu. El berbalik dan menatap mata Lamha yang seketika itu juga Lamha menundukkan pandangannya.
"Mau tanya apa, katakan" jawab El.
"Saya diminta pulang kampung oleh ibu saya, karena..." Lamha ragu-ragu mengatakannya.
"Karena apa?" tanya tuan El.
"Karena saya sudah dilamar oleh seorang lelaki" jawab Lamha.
"Oh, jadi kamu akan segera menikah?" tanya El. Entah kenapa seperti ada yang tersayat dalam diri El saat mendengar Lamha akan segera menikah.
"Ya, saya sudah meminta izin pada nyonya Grace, tapi nyonya tak mengizinkannya sebelum anda pulang tuan. Dan sekarang anda sudah pulang" jelas Lamha.
"Jadi kamu akan meninggalkan baby A?" pertanyaan tuan El membuat Lamha kebingungan.
"Sudah, tidak usah dijawab. Dan jangan membuat baby A menjadi beban. Saya juga akan segera menikah dan tentu saja baby A akan memiliki seorang ibu. Jadi kamu bisa pulang ke kampung halamanmu" ucap El yang seperti tahu kerisauan Lamha. El berfikir, Mia pasti akan datang ke Indonesia menyusulnya dan akhirnya menerima lamarannya.
"Benarkah tuan?" tanya Lamha.
"Ya, kejarlah kebahagiaanmu" ucap El.
🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Lastri
kirain kalian yng akan menikah eh ternyata tidak
2023-03-13
0
Yantipl shopp
Mia di ajak nikah kok ga mau kurang apa coba Tuan El bisanya obral ranjang aj🤦♀️
Mia ga bakal datang Tuan El karirnya lbih penting mending sama Lamha aja🥰
2023-03-12
0
doonag1
dih perempuan apaan tuh di ajakin halal kagak mau
maunya yang nggak-nggak ajah 😑😑😑
2023-03-12
0