Hari itu juga Lamha pindah kerumah nyonya Grace. Bukan tanpa alasan, tapi kondisi baby A yang terlihat begitu ketergantungan pada Lamha membuatnya harus cepat mengambil langkah. Nyonya Grace sama sekali tak takut jika Lamha orang jahat atau bukan, punya niat buruk ataupun tidak. Yang jelas, dia sudah mengambil keputusan menurut nalurinya. Ya, nyonya Grace merasa yakin jika Lamha adalah wanita baik-baik.
Malam harinya, saat Lamha tengah menggendong baby A dan hendak menidurkannya di box bayi, pintu kamar itu tiba-tiba terbuka dan masuklah seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan wajah yang begitu tampan yang sedang menatap tajam kearahnya. Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, mata elang lelaki itu dan mata teduh Lamha saling bersirobok. Lamha buru-buru menundukkan pandangannya, tidak mau berlama-lama dan terlena pada sesuatu yang membuat dosa. Lamha merasa risih saat lelaki itu menatap dan memindainya dari atas ke bawah, apalagi didalam kamar ini tidak ada orang lain selain dirinya dan baby A.
"Siapa kamu?" tanyanya dingin. Tidak ada ramah-ramahnya, tidak seperti nyonya Grace yang lembut dan membuat adem siapun yang mendengar ucapannya.
"Sa-saya pengasuh baby A" jawab Lamha seperlunya. Lamha terus menundukkan pandangannya. Lelaki itu tak merespon ucapan Lamha dan justru mendekati box itu untuk melihat putra pertamanya. Lamha sendiri memilih untuk menjauh dan berjarak beberapa meter dari lelaki itu.
Lelaki itu hanya menatap dalam putranya yang tengah tertidur nyenyak dan tidak mengeluarkan suara sepatah katapun. Setelah puas memandangi dan melepas rindu pada bayinya, lelaki itu kembali berbalik dan keluar dari ruangan itu tanpa menoleh sedikitpun kepada Lamha. Lamha bernafas lega lalu kembali menghampiri bayi itu dan duduk disampingnya.
**********
Sementara disisi lainnya, seorang lelaki tengah duduk menyendiri diruang perpustakaan pribadi milik keluarga Graham. Matanya fokus kearah jam dinding diruangan itu, menghitung tiap detik waktu dari gerakan jam mewah itu. Matanya menatap kosong, hatinya merasa hampa. Sudah dua hari ini dia tidak tidur dikamar, biasanya dia tidur dikamar baby A, tapi nampaknya, baby A sudah menemukan pengasuh sekaligus ibu susu yang tepat dan membuatnya nyaman. Sehingga lelaki itu lebih memilih tidur ditempat lain.
Namanya Libra, biasanya pelayan dirumah ini memanggilnya tuan El. Dia anak tunggal di keluarga Graham. Semenjak kepergian mendiang istrinya Patricia dua hari lalu, El lebih banyak diam dan sering merenung dimeja kerja. El tak mau memasuki kamarnya karena akan membuatnya bertambah sakit saat teringat kenangan-kenangan bersama Patricia. Dia begitu rapuh dan kehilangan. Hatinya lemah, separuh jiwanya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Tapi dia tak mau memperlihatkan kesedihannya didepan orang lain, dia menyimpannya sendiri dalam diam. Tiba-tiba disela-sela lamunannya, dia teringat wanita yang berada dikamar anaknya tadi. Dengan cepat dia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi nomor seseorang.
"Halo"
"___"
"Selidiki wanita itu, saya minta semua informasi sejelas-jelasnya." ucap El dengan wajah datar.
"___"
"Tentu saja wanita bercadar yang berada dikamar putraku!" ucapnya geram.
"___"
"Aku mau secepatnya!"
tuuut!
Panggilan terputus.
Begitulah El yang dua hari ini menjadi tempramental dan pemarah. Padahal, sebelumnya, El adalah sosok lelaki lembut dan juga ramah, sehingga membuat seluruh karyawan yang bekerja dirumah dan kantornya sangat nyaman karena memiliki bos yang baik dan selalu memberikan bonus bulanan kepada pekerjanya.
***********
Keesokan harinya, El sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantornya. Mungkin, orang yang melihatnya akan mengatakan dia gila karena baru tiga hari istrinya meninggal El sudah kembali bekerja, tapi sebenarnya El hanya ingin menghindari rumahnya sejenak agar tak terus-terusan teringat mendiang istrinya yang membuatnya terjebak dalam kesedihan yang mendalam. Bagaimanapun, El sudah berjanji pada Patricia utuk menjaga baby A, dan jika dia lemah, bagaimana dengan baby A? siapa yang akan menjaganya?
Saat hendak pergi, El menyempatkan untuk mampir dan melihat baby A terlebih dahulu. Saat membuka pintu kamar itu, netranya menangkap sesosok wanita yang tengah memakaikan baju pada putranya dengan telaten dan cekatan. Baby A terlihat sangat nyaman dan juga anteng, tidak menangis sama sekali. Lamha, sosok wanita yang dilihatnya, tak menyadari kehadiran El yang sudah berdiri dibelakangnya. Setelah selesai memakaikan baju, kaus kaki dan sarung tangan, Lamha menciumi pipi dan hidung baby A dengan gemas tanpa menggunakan cadarnya, Lamha lupa jika dia belum menutup pintu kamarnya. Saat hendak menggendong baby A, tiba-tiba Lamha mendengar suara lelaki dari arah belakang.
"Biar saya saja" ucap El yang langsung membuat Lamha refleks menoleh kebelakang. Namun sedetik kemudian, Lamha tersadar jika dia sedang tak memakai cadar, buru-buru dia mengambilnya di dalam lemari pakaian yang sudah disusun rapi olehnya semalam.
Sementara El, masih terpaku ditempatnya setelah melihat dengan jelas wajah wanita yang semalam tertutup cadar itu. Entah kenapa El merasakan desiran aneh dalam dirinya. Namun buru-buru El menepisnya dengan menggendong baby A.
"Daddy kerja dulu ya sayang, jadi anak baik oke..! jangan menyusahkan oma" pesan El pada bayi mungil itu. Setelah itu menciumi pipi dan hidung baby A dengan gemas membuat Lamha yang melihat itu merasa malu karena tuan El mencium tepat dibekasnya mencium baby A tadi. Setelah puas menciumi putranya, El menyimpan kembali baby A kedalam box bayi. Lalu berbalik dan menatap Lamha sekilas. Dan sebelum benar-benar keluar meninggalkan kamar itu, El berbicara kepada Lamha.
"Saya titip anak saya" ucapnya.
"Iya tuan" jawab Lamha singkat.
Setelah itu El kembali melanjutkan langkahnya untuk berangkat ke perusahaan miliknya.
🍁🍁🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Lastri
wah tuan El terpesona ya kihat kecantikan lamha,, gimana manis gak mencium baby A bekas cium lamha El🤭
2023-03-13
0
Yantipl shopp
Tuan El apa udh mulai terpesona sama Lamha🥰
2023-03-12
0
doonag1
lanjutkan lagi 🤣
2023-03-12
0