"Supaya ... aku bisa terbebas, dari penderitaan."
Penderitaan? Mengapa? Padahal jelas-jelas di seluruh Alam Tanaman tersiar kabar bahwa Tuan Putri Vashti adalah putri tersayang Raja Vasant, batin Tuan Muda Lind yang menatap lurus, tak mau mengulang kedua kali untuk bertatapan kembali.
"Jika kau tidak menikahiku. Ayahanda mungkin akan malu," ujar Tuan Putri Vashti dengan menunduk, netranya berkaca-kaca, aroma ketulusan hati Tuan Muda Lind semakin pekat, dan sedikit pun tidak ada aroma mengasihani. Lelaki yang berada di belakangnya ini sebaik apakah hatinya? "Tuan, kau tidak ingin menikahiku apa karena kau memiliki kekasih?"
"Tuan Putri Vashti, apa hamba pantas menjadi suami anda?"
Tuan Putri Vashti mendongak, memandangi Tuan Muda Lind dari Negeri Daun yang memiliki paras tampan dan pakaian yang di gunakannya pun biasa-biasa saja, sederhana. Bahkan terlihat, ia benar-benar menyayangi Adiknya. "Kau meminta pendapatku? Jika aku berbicara bahwa kau pantas. Apa kau bersedia menikahiku?"
"Bersedia, Tuan Putri."
Seulas senyum tipis Tuan Putri Vashti tampakkan. "Nikahi aku, Tuan. Ajaklah aku ke Negeri Danau untuk menemui seluruh keluargamu."
Tangan Tuan Muda Lind dan Tuan Putri Vashti saling bersentuhan, dan tanpa terasa satu jam berlalu. Sang Tuan Putri meminta untuk berhenti sejenak istirahat dan memakan bekal bawaan dari Kerajaan Krisan. Eliot dan penunggang kereta kuda diminta makan dengan jarak yang sama.
"Tuan Putri, mengapa harus meminta Eliot dan penunggang kereta kuda duduk menjauh?"
"Tidak boleh? Itu adalah perintahku. Aku ingin berbicara berdua denganmu, tanpa gangguan dari Eliot."
Tuan Muda Lind mengangguk.
"Ceritakan tentang Adikmu," ujar Tuan Putri Vashti.
Tuan Muda Lind mengerjap berkali-kali. Benarkah sang Tuan Putri ingin tahu tentang Adiknya, Nona Muda Cuini? Hal yang sangat langka.
"Ceritakan, Tuan."
Makanan di mulutnya telah habis. Tuan Muda Lind tersenyum tipis dan berujar, "Dia bernama Cuini. Orang-orang Negeri Daun berbicara bahwa tingkah Adik hamba tidak begitu sopan. Tetapi sungguh, Tuan Putri hampir setiap hari dia mengikuti kelas tata krama. Jadi sebelum anda bertemu dengannya, hamba meminta maaf terlihat dahulu."
"Cuini?" Tuan Putri Vashti tersenyum seakan-akan membayangkan bagaimana wajah sang Adik Tuan Muda. "Nama dia unik. Apa dia suka berdandan?"
"Tentu saja, Tuan Putri. Adik hamba adalah perempuan."
"Hmm. Aku kan bertanya saja, barang kali dia tidak suka hal-hal semacam itu," ujar Tuan Putri Vashti dengan menunduk, melihat tanah tandus. "Kau sepertinya sangat menyayangi Adikmu, ya?"
"Kakak mana yang tidak menyayangi Adiknya?"
Tuan Putri Vashti tiba-tiba saja tertawa. "Tuan Muda Lind, berhenti berbicara seolah-olah di seluruh Alam Tamanan ini orang-orang saling mengasihi. Padahal, tidak sedikit seorang Kakak membenci Adiknya, tidak sedikit seorang Ayahanda tidak menganggap anaknya, dan tidak sedikit pula seluruh keluarga mengucilkan seorang anak."
Tuan Muda Lind terdiam.
"Aku tidak menganggap semua, hanya sebagian saja. Sebab masih ada orang baik sepertimu," imbuh Tuan Putri Vashti.
Entah mengapa pipi Tuan Muda Lind memerah. Padahal telah begitu banyak orang yang memujinya dengan kata baik. Namun mengapa saat Tuan Putri Vashti yang berbicara seolah-olah membuatnya merasa senang, malu dan lebih tidak bisa dijelaskan, jantungnya berdebar-debar.
"Tuan Muda Lind, kau seorang tabib?" tanya Tuan Putri Vashti.
Tuan Muda Lind menggeleng. "Hamba peracik obat."
"Apa perbedaan seorang tabib dan peracik obat?"
"Tabib adalah orang yang bisa mengobati. Sedangkan peracik obat, seperti namanya, jelas hanya bisa meracik obat saja," jelas Tuan Muda Lind.
Tuan Putri Vashti mengangguk. "Tetapi, meracik obat itu ... apa harus dengan anjuran dari tabib?"
"Tergantung, Tuan Putri. Hamba terkadang membuat obat tanpa anjuran tabib, katakan saja saya sedang mencoba membuat obat baru."
Seulas senyum tipis Tuan Putri Vashti tunjukkan. "Memiliki seorang suami peracik obat, tidak buruk juga. Jika suatu saat aku sakit atau terluka, justru itu adalah hal baik. Sebab aku telah memiliki seseorang yang bukan sekedar menemaniku saja, namun juga merawatku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Santidew
ayxgsvzhzaj kyaaa
2022-09-08
2
gegechan (ig:@aboutgege_)
Tuan Putri~
2022-02-10
2