Kepergian Ibu Salma

Suasana rumah sakit terasa begitu hening dan sepi setelah Tari pergi untuk mengambil baju ganti. Sedang Salma masih saja menatap lekat wajah sang Ibu, satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini, meski dia begitu sering di marahi tapi Ibu adalah orang yang paling Salma sayangi.

"Ibu, kamu kenapa? ada apa Ibu?" tanya Salma saat sang Ibu tiba-tiba bangun dan terlihat kesulitan untuk bernafas.

"Tidak a~pa-apa, Nak, kamu jangan khawatir! ukhuk ...." suara ringkih sang Ibu terdengar.

"Ibu mau apa? jangan terlalu banyak bergerak! biar Salma yang mengambilkan untuk Ibu." Ujar Salma saat melihat sang Ibu hendak bangun dari tidur.

"Tidak ada, Nak, hanya saja Ibu sudah di jemput, ingat baik-baik pesan Ibu! jadilah seorang gadis yang bisa membanggakan Ibu nanti, dan jangan lupa do'akan Ibu karena do'a itu akan selalu ku tunggu, Ibu menyayangimu, Nak," ungkap Ibu Salma dengan senyum di bibirnya, sedang Salma hanya terdiam menatap heran sang Ibu hingga akhurnya dua kalimat syahadat terucap dari bibir Ibu Salma dan bunyi panjang alat yang ada di samping sang Ibu menandakan jika dia telah tidur lelap untuk selamanya.

"Ibu, ibu ... Dokter!! Dokter!!" Salma yang biasa nya tenang kini berteriak histeris memanggil sang Ibu dan Dokter yang dia harapkan bisa membangunkan sang Ibu.

"Ada apa, Salma?" tanya Ghozi yang baru saja masuk ke dalam ruangan di mana Salma berada.

"Panggilkan Dokter!! cepat!!" sahut Salma tanpa menoleh ke arah Ghozi, dia masih setia menatap wajah damai sang Ibu dengan ekspresi wajah paniknya.

Seorang dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan, menemui Salma dan memeriksa keadaan sang Ibu.

"Maaf, pasien tidak tertolong, jadi kami minta Mbaknya sabar menghadapi semua ujian ini." Ucap Dokter yang menangani Ibu Salma.

Hancur sudah, dunia Salma seolah runtuh mendengar ucapan sang Dokter, tak ada lagi harapan yang tersisa dalam hidupnya, kini dia benar-benar seorang diri, kakinya seperti tak lagi memiliki otot, Salma pun luruh ke lantai.

"Yang sabar Mbak Salma, semua yang bernyawa pasti akan kembali ke hadapannya," lirih Ghozi yang kini ikut duduk di samping Salma yang terlihat begitu hancur dengan menundukkan kepala, air mata tak lagi bisa dia bendung, mengalir bagai air terjun yang tak bisa di hentikan.

"Aku benar-benar sebatang kara saat ini," lirih Salma.

"Jangan pernah merasa sendiri di dunia ini! karena sejatinya masih ada Allah yang akan selalu menemani kita, kamu yang tabah karena aku yakin kamu bisa melewati semua ujian ini, ingatlah jika allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya, jika saat ini kamu mendapat ujian ini maka itu tandanya kamu mampu melewatinya. Percayalah!" kata-kata penyejuk jiwa terdengar begitu menenangkan hati Salma yang tengah gunda, dia memejamkan mata meresapi setiap kata yang terucap dari bibir Ghozi.

"Terima kasih," Salma kembali berucap meski suaranya kini parau dan lirih, tapi Ghozi masih mampu mendengarnya.

"Tidak perlu berterima kasih, sudah kewajibanku mengingatkan sesama saudara muslim," jawab Ghozi kini berdiri dan sedikit menjauh dari Salma, Ghozi memberi kabar pada Ummi dan Abah tentang kepergian Ibu Salma.

"Salma! ada apa ini?" ucap Tari yang baru saja sampai di rumah sakit dengan saru tas selempang dan satu kantong plastik di tangannya.

"Tarii!" melihat sang sahabat, Salma langsung berlari menghambur ke pelukannya menumpahkan segala rasa sakit yang kini ada di hatinya.

Sedang Tari hanya bisa diam tanpa kata melihat tubuh Ibu dari sahabatnya itu sepenuhnya sudah di tutup oleh selimut yang memberi arti jika Ibu Salma telah pergi untuk selama-lamanya.

"Kamu yang sabar Salma, aku yakin semua yang telah terjadi pasti ada hikmahnya, aku di sini bersamamu, kamu yang tabah," ujar Tari mencoba menenangkan Salma yang masih saja menangis.

"Kenapa semuanya pergi meninggalkan aku Tari?" lirih Salma.

"Mereka pergi bukan karena keinginan mereka Salma, ini sudah takdir yang harus kamu jalani, yang tabah dan ikhlas, semua akan indah pada waktunya," Tari masih saja mencoba menenangkan Salma yang terlihat begitu kacau.

"Assalamualaikum," ucap Ummi yang langsung berjalan cepat mendekat ke arah Salma yang masih betah berada di pelukan Tari.

"Yang sabar Nduk, semua pasti ada hikmahnya, maafkan Ummi, semua ini karena kesalahan Ummi dan Abah," sambung Ummi sambil mengusap pelan kepala Salma yang masih tertutup hijab.

Mendengar ucapan Ummi, membuat Salma sadar jika apa yang terjadi memang sudah takdir yang harus dia jalani, menangis sejadi-jadinya pun akan percuma karena Salma yakin Ibunya tahu bagaimana keadaannya saat ini.

"Tidak Ummi, ini bukan salah siapa-siapa, tapi ini memang takdir yang harus aku jalani, terima kasih sudah membantu membiayai rumah sakit Ibu." Ucapan Salma seperti hantaman bom di hati Ummi, dia merasa bersalah bercampur kagum dengan apa yang di ucapkan Salma.

"Setelah ini ikutlah bersama Ummi, dan Ummi akan menjagamu seperti putri Ummi sendiri, seperti janji Ummi pada almarhum Ibumu," ucap Ummi dan Salma hanya diam tanpa berkomentar mendengar penuturan Ummi, dia masih bingung dan tak memikirkan apapun saat ini.

Pemakaman di lakukan di pesantren, Ibu Salam di makamkan bersama dengan keluarga ndalem lainnya, sesuai dengan perintah Ummi dan Abah.

"Mulai hari ini tinggallah di sini bersama kami!" pinta Ummi setelah selesai memakamkan Ibu Salma.

"Tapi Salma ingin tinggal di rumah saja Ummi, maaf sebelumnya bukan maksud Salma menolak," jawab Salma.

"Tinggallah di sini, Nak, sesuai dengan wasiat Ibumu, karena Ummi dan Abah akan merasa sangat bersalah jika kamu tak mau tinggal di sini," kini giliran Abah yang berucap.

Salma tak langsung mengiyakan apa yang di minta oleh Ummi dan Abah, dia masih terdiam memikirkannya hingga suara Tari yangs sejak tadi duduk di sampingnya kini mulai bersuara.

"Tinggallah di sini Salma, aku yakin kamu akan merasa jauh lebih tenang jika berada di sini, dari pada kamu harus sendirian di rumah yang akan mengingatkanmu pada Ibu," Tari ikut mendukung Salma agar mau tinggal di pesantren Ummi.

"Baiklah, aku akan tinggal di sini," jawaban yang membuat hati Ummi dan Abah begitu lega mendengarnya.

"Alhamdulillah, Ummi senang mendengarnya, Nak," ujar Ummi.

"Ummi akan segera menyiapkan kamar untukmu," ujar Ummi.

"Apa Salma boleh tinggal di asrama bersama santri yang lain Ummi?" tanya Salma.

"Tentu saja, apapun yang kamu minta, Nak," jawab Ummi tanpa banyak berfikir.

"Dan biarkan Salma membantu pekerjaan Ummi sebagai gantinya," Salma kembali berucap.

"Ummi akan memberikan apapun selama kamu mau tinggal di sini," jawab Ummi dengan ekspresi lega yang tergambar jelas di wajahnya.

Terpopuler

Comments

anik ponco

anik ponco

🌹 pertama untukmu 😊

2022-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Menemani Ibu Salma
3 Kepergian Ibu Salma
4 Usulan Ghozi
5 Tari Ikut Tinggal Di Pesantren
6 Putera Ummi
7 Belajar Mengaji Bersama Ummi
8 Rencana Ummi
9 Belajar Bersama Ghozi
10 Kafa Dan Kebiasaannya
11 Balap liar
12 Rencana Perjodohan
13 Ummi Ingin Bicara
14 Permintaan Ummi
15 Nasehat Ghozi
16 Siapa Nabila, Ummi?
17 Kisah Tentang Kafa
18 Makan Bersama Ummi Dan Abah
19 Nasi goreng Buatan Salma
20 Syarat Dari Salma
21 Ummi Penyelamat
22 Permintaan Kafa
23 Ummi memanggil
24 Rempeyek Buatan Ummi
25 Ajakan Ghozi Ke Rumahnya
26 Bertemu Umik (Ibu Ghozi)
27 Menjemput Kafa
28 Kedatangan Kafa
29 Malu
30 Masukan Dari Ghozi
31 Kebingungan Salma
32 Kafa Si Mulut Pedas
33 Jiwa Penasaran Kafa
34 Rasa Penasaran Kafa
35 Meminta Izin Pada Ummi
36 Bertemu Sania
37 Bertemu Kafa Di Cafe
38 Kafa Salah Faham
39 Bertemu Mantan
40 Mengungkapkan Rencana Perjodohan
41 Kedatangan Intan
42 Izin Menginap
43 Kesempatan Balas Dendam
44 Hukuman Dari Kafa
45 Pengakuan Intan
46 Amarah Ummi
47 Memutuskan Hubungan
48 Rasa Penasaran Abah
49 Ummi Dan Abah
50 Rasa Syukur Salma dan Tari
51 Pinangan Ghozi
52 Keras Kepala
53 Mimpi Kafa
54 Istilah Anak Gaul
55 Rasa Penasaran Kafa
56 Pergi Ke Makam
57 Mencoba Gamis
58 Mimpi Yang Konyol
59 Pertemuan Salma Dan Kafa
60 Makan Malam Bersama
61 Mengisi Tenaga
62 Menemui Kafa
63 Pertanyaan Kafa
64 Keputusan Kafa
65 Emosi Yang Tiba-tiba
66 Keanehan Perasaan Kafa
67 Membuat Salma Emosi
68 Mulut Pedas
69 Alergi Kafa
70 Mie Goreng Spesial
71 Rencana Ke Butik
72 Pengaruh Ghozi
73 Pergi Ke Butik
74 Memilih Gaun
75 Ghozi Dan Kafa
76 Si Keras Kepala
77 Sudut Hati Tari Yang Terluka
78 Curhatan Ghozi dan Tari
79 Hari Pertunangan
80 Pandai-Pandailah Memilih Kawan
81 Ide Licik Mbok Bat
82 Kafa yang menyebalkan
83 Adik Ummi
84 Bertemu Khizkil
85 Bersabar
86 Bertemu Keponakan Ummi
87 Sikap Alif
88 Bola-Bola Tahu Rambutan
89 Gengsi Kafa
90 Peringatan Kafa
91 Harapan Sederhana Salma
92 Kafa Keceplosan
93 Mencintai Tanpa Di Cintai
94 Tari dan Ghozi
95 Titah Kafa
96 Rasa Senang Ummi
97 Salma Menguping
98 Flash Back Ghozi dan Zia
99 Keanehan Ghozi
100 Sahabat Terbaik
101 Salma Sakit
102 Salma Masuk Rumah Sakit
103 Menjemput Ummi
104 Ancaman Intan
105 Keterkejutan Tari
106 Kehidupan Yang Pahit
107 Mulut Lemes Tanpa Rem
108 Penyesalan Kafa
109 Harapan Salma
110 Izin Ummi
111 Perhatian Ummi
112 Syarat Dari Ummi
113 Kegalauan Kafa
114 Kafa Dan Salma
115 Masalah Kafa
116 Permintaan Salma
117 Rencana kepulangan Salma
118 Salma Pulang
119 Rasa Syukur Salma
120 Menempati Kamar Kafa
121 Rasa syukur Ghozi
122 Pesan Dari Intan
123 Ganti Baju Atau Luluran?
124 Salma memilih gaun
125 Pilihan yang Tepat
126 Saling Memguatkan Hati
127 Salma Gugup
128 Sah
129 Resepsi
130 Senyum Bahagia Ummi
131 Dekorasi kamar
132 Rasa penasaran Ummi
133 Sok Imut atau memang imut
134 Kesiangan
135 Malu
136 Dasar Aneh
137 Titah Kafa
138 Terima kasih Ummi
139 Terkejut
140 Berpamitan Pada Tari
141 kartu dari Kafa
142 Kesaktian Tembus Pandang
143 Posisi Rawan
144 Subuh Penuh Tragedi
145 Pesan Ummi untuk Salma
146 Permintaan Umik
147 Berangkat Ke Kota
148 Kepergian Kafa Yang Tiba-tiba
149 Tanda adanya Benih-benih
150 Merasa Asing
151 Rasa Jengkel Salma
152 Berkeliling Rumah
153 Enaknya Jadi Orang Kaya
154 Kafa Yang Jahil
155 Makan Bersama
156 I Siapa Mas Kafa?
157 Saat-Saat Indah Di Pesantren
158 Heran?
159 Takut Jadi Obat Nyamuk
160 Gelang Untuk Salma
161 Intan Pembawa Emosi
162 Tugas Ghozi
163 Ketika Mantan bertemu dengan istri
164 Sejak Kapan Mas Kafa Mencintai Salma?
165 Apa kamu cemburu dengannya?
166 Keselamatanmu adalah Prioritasku
167 Sayang
168 Pesanan Ghozi
169 Belanja Bersama
170 Sarapan Bersama
171 Adek Salma
172 Rencana Salma
173 Ide Salma
174 Belajar Memasak
175 Gamis Untuk Intan
176 Apa Mas Kafa Mengizinkanku?
177 Kafa Meminta Haknya
178 Rindu Pada Sang Sahabat
179 Bantuan Dari Ghozi
180 Sikap Aneh Kafa
181 Malam Yang Indah
182 Perlakuan Manis Kafa
183 Perdebatan Di Pagi Hari
184 Apa Masih Sakit?
185 Rasa Sebel Salma
186 Salma Memilih Mbok Sumik
187 Car free day
188 Salah Faham
189 Kafa Bad Mood
190 Nasehat Ghozi
191 Salma Sakit
192 Memasak Untuk Salma
193 Intan Yang Keras Kepala
194 Perhatian Kafa
195 Minum Obat
196 Mencari Kafa
197 Diam Di Rumah
198 OKB (Orang Kaya Baru)
199 Kesiangan
200 Perjalanan Ke pantai
201 Laut lepas
202 Tatapan Kafa
203 Suara Perut Salma
204 Menyiapkan makan untuk Salma
205 Jangan Berisik!
206 Tunggu Sayang!
207 Millikku juga milikmu
208 Pengganggu
209 Aku Mau Makan Kamu
210 Menunggu kepastian Kafa
211 Keraguan Di Hati Intan
212 Tantangan dari Intan
213 Ratu Bagi Kafa
214 Aku Bukan Bahan Taruhan
215 Cukup Sudah
216 Pelan-pelan Mas!
217 Belajar Motor
218 Cerita Salma part 1
219 Cerita Salma part2
220 Pergi Ke Tokoh
221 Kariyawan Baru
222 Bonus Untuk Iwan
223 Kafa Hampir hilang kendali.
224 Ghozi Berpamitan
225 Protes Salma
226 Kalah Taruhan
227 Ghozi bertemu dengan Sasa
228 Jiwa Kepo Ummi Meronta
229 Kekhawatiran Ghozi
230 Ummi Bisa Saja
231 Tingkah Lucu Sasa
232 Ghozi Pulang
233 Meminta Restu Umik
234 Love You My Wife
235 Oleh-oleh Untuk Tari dan Ummi
236 Takdir Yang Tidak Bisa Di Ubah
237 Mengejar Mimpi
238 Perhatian Kafa
239 Makan Soto Ayam Bersama Ummi
240 Penampilan bukan jaminan
241 Rencana Licik Ghozi
242 Karya indah buatan Kafa
243 Meeting Di Hotel
244 Menginap Di Hotel
245 Berenang bersama
246 Pergi Ke Mall
247 Sok Tampan
248 Kafa Kelimpungan
249 Emosi Kafa
250 Cukup Mas!
251 Pilihan Tari
252 Ulang tahun Sasa
253 Ulang Tahun Sasa
254 Ghozi Kelimpungan
255 Perubahan Kafa
256 Narsis
257 Latihan
258 Kafa Panik
259 Sasa Membujuk Tari
260 Perjalanan Ke Kota
261 Ummi Terkejut
262 Desakan Tari
263 Doaku Selalu Bersamamu
264 Kamu Kenapa tadi?
265 Di Panggil Ummi!
266 Semangat Sayang
267 Pertandingan
268 Perasaan Intan
269 Ummi Sakit Perut
270 Aku Tidak Secantik Itu Mas
271 Jalan-jalan Di Taman
272 Di Taman
273 Martabak Untuk Ummi
274 Salma Kelelahan
275 Rasa Syukur Kafa
276 Dugaan Hamil
277 Kejujuran Ghozi
278 Salma Yang Manja
279 Steak Ayam
280 Siap Tuan Putri
281 Semangat Tari
282 Prioritas
283 Periksa
284 Salma Hamil
285 Tawaran Kafa
286 Aku Percaya Padamu
287 Kedatangan Kevin
288 Teman SMP
289 Niat Baik Ghozi
290 Keraguan Kafa
291 Restu Umik
292 Do'a Abah
293 Kedatangan Umik
294 Keterkejutan Umik
295 Bantuan Ummi
296 Menemui Ayah Tari
297 Restu Ayah Tari
298 Restu Ibu kandung Tari
299 Salma yang Manja
300 Sopir Baru Umik
301 Rencana Pernikahan Umik
302 Sah
303 End
304 Bab 4
Episodes

Updated 304 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Menemani Ibu Salma
3
Kepergian Ibu Salma
4
Usulan Ghozi
5
Tari Ikut Tinggal Di Pesantren
6
Putera Ummi
7
Belajar Mengaji Bersama Ummi
8
Rencana Ummi
9
Belajar Bersama Ghozi
10
Kafa Dan Kebiasaannya
11
Balap liar
12
Rencana Perjodohan
13
Ummi Ingin Bicara
14
Permintaan Ummi
15
Nasehat Ghozi
16
Siapa Nabila, Ummi?
17
Kisah Tentang Kafa
18
Makan Bersama Ummi Dan Abah
19
Nasi goreng Buatan Salma
20
Syarat Dari Salma
21
Ummi Penyelamat
22
Permintaan Kafa
23
Ummi memanggil
24
Rempeyek Buatan Ummi
25
Ajakan Ghozi Ke Rumahnya
26
Bertemu Umik (Ibu Ghozi)
27
Menjemput Kafa
28
Kedatangan Kafa
29
Malu
30
Masukan Dari Ghozi
31
Kebingungan Salma
32
Kafa Si Mulut Pedas
33
Jiwa Penasaran Kafa
34
Rasa Penasaran Kafa
35
Meminta Izin Pada Ummi
36
Bertemu Sania
37
Bertemu Kafa Di Cafe
38
Kafa Salah Faham
39
Bertemu Mantan
40
Mengungkapkan Rencana Perjodohan
41
Kedatangan Intan
42
Izin Menginap
43
Kesempatan Balas Dendam
44
Hukuman Dari Kafa
45
Pengakuan Intan
46
Amarah Ummi
47
Memutuskan Hubungan
48
Rasa Penasaran Abah
49
Ummi Dan Abah
50
Rasa Syukur Salma dan Tari
51
Pinangan Ghozi
52
Keras Kepala
53
Mimpi Kafa
54
Istilah Anak Gaul
55
Rasa Penasaran Kafa
56
Pergi Ke Makam
57
Mencoba Gamis
58
Mimpi Yang Konyol
59
Pertemuan Salma Dan Kafa
60
Makan Malam Bersama
61
Mengisi Tenaga
62
Menemui Kafa
63
Pertanyaan Kafa
64
Keputusan Kafa
65
Emosi Yang Tiba-tiba
66
Keanehan Perasaan Kafa
67
Membuat Salma Emosi
68
Mulut Pedas
69
Alergi Kafa
70
Mie Goreng Spesial
71
Rencana Ke Butik
72
Pengaruh Ghozi
73
Pergi Ke Butik
74
Memilih Gaun
75
Ghozi Dan Kafa
76
Si Keras Kepala
77
Sudut Hati Tari Yang Terluka
78
Curhatan Ghozi dan Tari
79
Hari Pertunangan
80
Pandai-Pandailah Memilih Kawan
81
Ide Licik Mbok Bat
82
Kafa yang menyebalkan
83
Adik Ummi
84
Bertemu Khizkil
85
Bersabar
86
Bertemu Keponakan Ummi
87
Sikap Alif
88
Bola-Bola Tahu Rambutan
89
Gengsi Kafa
90
Peringatan Kafa
91
Harapan Sederhana Salma
92
Kafa Keceplosan
93
Mencintai Tanpa Di Cintai
94
Tari dan Ghozi
95
Titah Kafa
96
Rasa Senang Ummi
97
Salma Menguping
98
Flash Back Ghozi dan Zia
99
Keanehan Ghozi
100
Sahabat Terbaik
101
Salma Sakit
102
Salma Masuk Rumah Sakit
103
Menjemput Ummi
104
Ancaman Intan
105
Keterkejutan Tari
106
Kehidupan Yang Pahit
107
Mulut Lemes Tanpa Rem
108
Penyesalan Kafa
109
Harapan Salma
110
Izin Ummi
111
Perhatian Ummi
112
Syarat Dari Ummi
113
Kegalauan Kafa
114
Kafa Dan Salma
115
Masalah Kafa
116
Permintaan Salma
117
Rencana kepulangan Salma
118
Salma Pulang
119
Rasa Syukur Salma
120
Menempati Kamar Kafa
121
Rasa syukur Ghozi
122
Pesan Dari Intan
123
Ganti Baju Atau Luluran?
124
Salma memilih gaun
125
Pilihan yang Tepat
126
Saling Memguatkan Hati
127
Salma Gugup
128
Sah
129
Resepsi
130
Senyum Bahagia Ummi
131
Dekorasi kamar
132
Rasa penasaran Ummi
133
Sok Imut atau memang imut
134
Kesiangan
135
Malu
136
Dasar Aneh
137
Titah Kafa
138
Terima kasih Ummi
139
Terkejut
140
Berpamitan Pada Tari
141
kartu dari Kafa
142
Kesaktian Tembus Pandang
143
Posisi Rawan
144
Subuh Penuh Tragedi
145
Pesan Ummi untuk Salma
146
Permintaan Umik
147
Berangkat Ke Kota
148
Kepergian Kafa Yang Tiba-tiba
149
Tanda adanya Benih-benih
150
Merasa Asing
151
Rasa Jengkel Salma
152
Berkeliling Rumah
153
Enaknya Jadi Orang Kaya
154
Kafa Yang Jahil
155
Makan Bersama
156
I Siapa Mas Kafa?
157
Saat-Saat Indah Di Pesantren
158
Heran?
159
Takut Jadi Obat Nyamuk
160
Gelang Untuk Salma
161
Intan Pembawa Emosi
162
Tugas Ghozi
163
Ketika Mantan bertemu dengan istri
164
Sejak Kapan Mas Kafa Mencintai Salma?
165
Apa kamu cemburu dengannya?
166
Keselamatanmu adalah Prioritasku
167
Sayang
168
Pesanan Ghozi
169
Belanja Bersama
170
Sarapan Bersama
171
Adek Salma
172
Rencana Salma
173
Ide Salma
174
Belajar Memasak
175
Gamis Untuk Intan
176
Apa Mas Kafa Mengizinkanku?
177
Kafa Meminta Haknya
178
Rindu Pada Sang Sahabat
179
Bantuan Dari Ghozi
180
Sikap Aneh Kafa
181
Malam Yang Indah
182
Perlakuan Manis Kafa
183
Perdebatan Di Pagi Hari
184
Apa Masih Sakit?
185
Rasa Sebel Salma
186
Salma Memilih Mbok Sumik
187
Car free day
188
Salah Faham
189
Kafa Bad Mood
190
Nasehat Ghozi
191
Salma Sakit
192
Memasak Untuk Salma
193
Intan Yang Keras Kepala
194
Perhatian Kafa
195
Minum Obat
196
Mencari Kafa
197
Diam Di Rumah
198
OKB (Orang Kaya Baru)
199
Kesiangan
200
Perjalanan Ke pantai
201
Laut lepas
202
Tatapan Kafa
203
Suara Perut Salma
204
Menyiapkan makan untuk Salma
205
Jangan Berisik!
206
Tunggu Sayang!
207
Millikku juga milikmu
208
Pengganggu
209
Aku Mau Makan Kamu
210
Menunggu kepastian Kafa
211
Keraguan Di Hati Intan
212
Tantangan dari Intan
213
Ratu Bagi Kafa
214
Aku Bukan Bahan Taruhan
215
Cukup Sudah
216
Pelan-pelan Mas!
217
Belajar Motor
218
Cerita Salma part 1
219
Cerita Salma part2
220
Pergi Ke Tokoh
221
Kariyawan Baru
222
Bonus Untuk Iwan
223
Kafa Hampir hilang kendali.
224
Ghozi Berpamitan
225
Protes Salma
226
Kalah Taruhan
227
Ghozi bertemu dengan Sasa
228
Jiwa Kepo Ummi Meronta
229
Kekhawatiran Ghozi
230
Ummi Bisa Saja
231
Tingkah Lucu Sasa
232
Ghozi Pulang
233
Meminta Restu Umik
234
Love You My Wife
235
Oleh-oleh Untuk Tari dan Ummi
236
Takdir Yang Tidak Bisa Di Ubah
237
Mengejar Mimpi
238
Perhatian Kafa
239
Makan Soto Ayam Bersama Ummi
240
Penampilan bukan jaminan
241
Rencana Licik Ghozi
242
Karya indah buatan Kafa
243
Meeting Di Hotel
244
Menginap Di Hotel
245
Berenang bersama
246
Pergi Ke Mall
247
Sok Tampan
248
Kafa Kelimpungan
249
Emosi Kafa
250
Cukup Mas!
251
Pilihan Tari
252
Ulang tahun Sasa
253
Ulang Tahun Sasa
254
Ghozi Kelimpungan
255
Perubahan Kafa
256
Narsis
257
Latihan
258
Kafa Panik
259
Sasa Membujuk Tari
260
Perjalanan Ke Kota
261
Ummi Terkejut
262
Desakan Tari
263
Doaku Selalu Bersamamu
264
Kamu Kenapa tadi?
265
Di Panggil Ummi!
266
Semangat Sayang
267
Pertandingan
268
Perasaan Intan
269
Ummi Sakit Perut
270
Aku Tidak Secantik Itu Mas
271
Jalan-jalan Di Taman
272
Di Taman
273
Martabak Untuk Ummi
274
Salma Kelelahan
275
Rasa Syukur Kafa
276
Dugaan Hamil
277
Kejujuran Ghozi
278
Salma Yang Manja
279
Steak Ayam
280
Siap Tuan Putri
281
Semangat Tari
282
Prioritas
283
Periksa
284
Salma Hamil
285
Tawaran Kafa
286
Aku Percaya Padamu
287
Kedatangan Kevin
288
Teman SMP
289
Niat Baik Ghozi
290
Keraguan Kafa
291
Restu Umik
292
Do'a Abah
293
Kedatangan Umik
294
Keterkejutan Umik
295
Bantuan Ummi
296
Menemui Ayah Tari
297
Restu Ayah Tari
298
Restu Ibu kandung Tari
299
Salma yang Manja
300
Sopir Baru Umik
301
Rencana Pernikahan Umik
302
Sah
303
End
304
Bab 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!